A. Latar belakang
Wayang adalah boneka tiruan orang yang dibuat dari kayu atau pahatan kulit
dan lain sebagainya, wayang bisa bisa dimanfaatkan untuk memerankan
tokoh dalam pertunjukan drama tradisional, wayang dimainkan oleh sesorang
yang disebut dengan dalang wayang.
Hal tersebut merupakan satu kesatuan yang serasi, serta tidak lepas satu
dengan yang lainnya dan senantiasa berhubungan.
Kata atau istilah wayang juga berasal dari Bahasa Jawa yang memeliki arti
“Bayangan”, dan jika dilihat dari filsafatnya kata wayang bisa diartikan
merupakan pencerminan dari sifat – sifat yang ada di dalam jiwa manusia,
seperti kebajikan, serakah, murka dan lain sebagainya.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Adapun yang berpendapat bahwa wayang berasal dari negeri India mungkin
melihat dari asal ceritanya yaitu mengambil dari cerita Ramayana dan
Mahabrata. Tetapi selanjutnya cerita-cerita itu diubah dan direkayasa
disesuaikan dengan kebudayaan di Jawa, katanya. Pada masa Islam ini
ditegaskan bahwa penggunaan kulit sebagai bahan baku wayang yang
sebelumnya belum disebutkan secara jelas, tetapi pada masa ini digunakan
kulit binatang kerbau. Stilasi bentuk wayang kulit purwa sudah sangat jauh
dari sumbernya, namun demikian bentuk wayang kulit masih dapat dikenali
bagian-bagiannya.
Bentuk wayang kulit purwa yang telah digayakan sedemikian jauh itu
membuat sangat berbeda dengan wujud manusia. Gaya penggambaran
wayang kulit purwa yang demikian itu merupakan pilihan para ahli pada saat
itu dan merupakan akibat dari langkanya penggambaran secara realistik. Hal
ini ditempuh agar wayang kulit purwa dapat tampil dengan baik dan tidak
melanggar larangan menurut ajaran agama Islam, dengan demikian wayang
kulit purwa sudah dapat diterima dalam agama Islam, karena tidak lagi
menggambarkan manusia atau binatang secara realistis.
A. Wayang beber
Wayang beber merupakan salah satu jenis wayang tertua di Indonesia. Dalam
pertunjukan narasi ini, lembaran gambar panjang dijelaskan oleh seorang
dalang. Wayang beber tertua dapat ditemukan di Pacitan, Donorojo, Jawa
Timur. Selain dari kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana, wayang beber
juga menggunakan kisah-kisah dari cerita rakyat, seperti kisah asmara Panji
Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji.
B. Wayang kulit
Di Jawa Tengah dan Timur, jenis wayang yang paling populer adalah wayang
kulit atau wayang kulit purwa. Wayang ini berbentuk pipih dan terbuat dari
kulit kerbau atau kambing. Lengan dan kakinya bisa digerakkan. Di Bali dan
Jawa, pertunjukan wayang kulit sering kali menggabungkan cerita-cerita
Hindu dengan Budha dan Islam. Selain kisah-kisah religius, cerita-cerita
rakyat serta mitos sering digunakan.
Bentuk wayang ini mirip dengan wayang kulit, namun terbuat dari kayu,
bukan kulit. Mereka juga menggunakan bayangan dalam pertunjukannya.
Kata “klitik” berasal dari suara kayu yang bersentuhan di saat wayang
digerakkan atau saat adegan perkelahian, misalnya. Kisah-kisah yang
digunakan dalam drama wayang ini berasal dari kerajaan-kerajaan Jawa
Timur, seperti Kerajaan Jenggala , Kediri, dan Majapahit. Cerita yang paling
populer adalah tentang Damarwulan. Cerita ini dipenuhi dengan kisah
perseturan asmara dan sangat digemari oleh publik.
Perkembangan wayang di Indonesia tidak serta merta berasal dari kisah asli
Indonesia. Pada masa modern ini juga berkembang pertunjukan wayang yang
bersumber dari kisah-kisah yang berasal dari luar Indonesia. Wayang tersebut
dikenal sebagai wayang Potehi, yang merupakan wayang yang menceritakan
kisah-kisah yang berasal dari dataran Cina.
Perkembangan jenis wayang ini juga dipengaruhi oleh keadaan budaya daerah
setempat, misalnya Wayang Kulit Purwa, yang berkembang pula pada ragam
kedaerahan menjadi Wayang Kulit Purwa khas daerah, seperti Wayang
Cirebon, Wayang Bali, Wayang Betawi, Wayang Banjar, dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Karya seni sebagai bahasa memiliki dua potensi, yaitu potensi sebagai
bahasa simbolik dan potensi sebagai bahasa rupa, gerak dan suara secara
denotatif.
Setiap karya seni tidak tumbuh dari sesuatu kekosongan, melainkan
tumbuh diantara dan dari perjalanan sejarah serta dalam suatu konteks sosial
budaya, maka sebenarnya sebuah karya seni merupakan rekaman peristiwa
yang dikomunikasikan oleh seniman kepada pembaca (penonton,
pendengar).
Salah satu karya seni yang berkembang di Indonesia adalah seni wayang,
yang merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang paling tua. Pada
masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada petunjuk adanya pertunjukan
wayang, yaitu yang terdapat pada prasasti Balitung dengan tahun 907 Masehi,
yang mewartakan bahwa pada saat itu telah dikenal adanya pertunjukan
wayang.
Wayang berasal dari kata wayangan yaitu sumber ilham dalam menggambar
wujud tokoh dan cerita sehingga bisa tergambar jelas dalam batin si
penggambar karena sumber aslinya telah hilang,
Seni wayang yang terkenal di Indonesia ada tiga, yaitu wayang golek, wayang
kulit dan wayang orang.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Wayang: Fungsi, Kandungan dan Jenis Wayang (Lengkap)
(pintarnesia.com)