Anda di halaman 1dari 6

PEMETAAN KARAKTERISTIK LINGKUNGAN DAN DENSITAS NYAMUK

AEDES AEGEPTY BERDASARKAN STATUS ENDEMISITAS DBD DI


KECAMATAN KOLAKA

OLEH ;
NURHIDAYAH
NIM : C2117001

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2018

I. ANALISA FORMAT PICOT


A. POPULASI DAN SAMPEL
1. POPULASI
Populasi dalam penelitian ini adalah kepadatan penghuni rumah dan
lingkungan. Semua lingkungan yang ada di 7 kelurahan/desa pada kecamatan
Kolaka.
Penyakit DBD masih menjadi masalah kesehatan khususnya di Indonesia ,di
mana salah satu kecamatan yaitu kolaka merupakan daerah endemis dengan
tingkat kematian dan insiden yang tinggi dan merupakan daerah endemis DBD
dari tahun ke tahun.
DBD, Ovitrap Index, Pemetaan, Endemis ISSN 2252-5416

. 2. SAMPEL

Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dengan kriteria


pemilihan lingkungan dengan jumlah kasus tertinggi dan terendah, masing-masing
satu lingkungan sebagai perwakilan dan melakukan pengukuran serta wawancara
pada masing-masing 10 rumah. Jumlah sampel 14 lingkungan pada 7
kelurahan/desa yang mewakili.

Pengumpulan data rumah sampel diambil berdasarkan pada rumah kasus DBD
tahun 2014 tiap lingkungan. Jika ada dua kasus DBD atau lebih dipilih satu rumah
kasus dan sekitarnya dengan radius 50 meter sehingga terkumpul sebanyak 10
rumah sampel. Data primer diperoleh dari hasil pengukuran suhu,kelembaban dan
wawancara. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka dan
Kantor Camat Kolaka.

B. INTERVENSI
Penelitian ini merupakan penelitian studi lintang . Sampel yang diambil
dengan teknik purposif. Data diambil melalui telaah data sekunder dan observasi.
Data dianalisis dengan uji statistic dan disajikan dalam bentuk data spesial.
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan karakteristik lingkungan
dengan densitas nyamuk aedes aegepty berdasarkan status endemisitas DBD di
kecamatan Kolaka tahun 2015. .
Dari beberapa karakteristik yang diteliti didapatkan karakteristik yang sangat
berhubungan dengan densitas nyamuk aedes aegepty yaitu kepadatan penghuni
rumah dengan nilai p=0,044 (p<0,05)
C. COMPARASION

Berdasarkan teori penyakit DBD yang disebabkan oleh virus dengue melalui
vektor nyamuk aedes aegepty . Pada umumnya vektor ini berkembangbiak pada
genangan atau penampungan air dan daerah yang lembab yang dapat berpengaruh
terhadap lingkungan. Dari penelitian penulis mencoba menghubungkan karakteristik
lingkungan dengan densitas nyamuk Aedes Aegepty berdasarkan kasus endemisitas
DBD di Kecamatan Kolaka tahun 2015.

D. OUTCOME
Analisis Statistik

Tabel. 1 Hasil analisis korelasi factor iklim, kepadatan penghuni,kepadatan


pendudukdan kepadatan rumah dengan densitas Aedes Aegepty (ovitrap index)
Kec. Kolaka tahun 2015

Variabel Ovitrap indeks

R P value

Suhu 0,757 0,049

Kelembaban -0,359 0,430

Pencahayaan -0,055 0,908

Kepadatan Penghuni 0,791 0,034


rumah

Kepadatan Penduduk 0,036 0,939

Kepadatan Rumah -0.216 0,641

Sumber : Data primer


Kekuatan korelasi antara suhu dan densitas nyamuk Aedes Aegepty sebesar 0,757
yang menunjukkan kekuatan kuat dengan arah korelasi yang positif. Kekuatan
korelasi antara kepadatan penghuni rumah dengan densitas nyamuk aedes aegepty
sebesar 0,791 yang menunjukkan kekuatan kuat dengan arah korelasi yang positif.

Tabel.2 Hasil analisis uji T Hubungan antara DensitasAedes Aegepty(OI) dengan


status endemisitas DBD di Kec. Kolaka Tahun 2015

Endemisitas N Min Max Mean+_SD Nilai P

Tinggi 3 75 93 83,67+_9,01 0,274

Rendah 4 68 90 80,25+_9,53

Sumber : Data primer


Bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara densitas Aedes Aegepty (OI)
dengan status endemesitas DBD di Kecamatan Kolaka (p=0,724 ; p>0,05)

Tabel. 3 Hasil Analisis Uji Regresi Linear antara Suhu dan Kepadatan penghuni
dengan Densitas Aedes Aegepty (OI) di Kec. Kolaka Tahun 2015

Model Unstandardized Standardized t Sig


Coefficients Coefficients

B Std. Beta
Error

(constant) 95,000 230,739 0,412 0,702

Suhu -3,000 9,560 -0,271 - 0,769


0,314

Kepadatan 18,200 15,416 1,019 1,181 0,303


Penghuni

(constant) 23,000 22,068 1,042 0,345

Kepadatan 13,700 5,121 0,767 2,675 0,044


Penghuni

Sumber : Data primer


Menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap densitas Aedes
Aegepty (Ovitrap Index) adalah kepadatan penghuni rumah (p=0,044 ; p<0,055)
E. TIME

Penelitian ini dilaksnakan pada bulan April-Juli 2015

II. MANFAAT DAN KEKURANGAN


A. MANFAAT
1. Dapat mengidentifikasi pengaruh tingkat pengetahuan
2. Dapat mengidentifikasi beberapa faktor lingkungan yang berhubungan
dengan kejadian Deman Berdarah Dengue seperti : pencahayaan, suhu,
kelembaban dan kepadatan rumah
3. Dapat mengetahui bahwa pengetahuan dan sikap sangat berpengaruh
terhadap kejadian DBD dibanding dengan tindakan
B. KEKURANGAN
1. Peneliti perlu mencari faktor-faktor lain yang belum diteliti seperti
keadaan lingkungan di luar rumah
2. Jumlah sampel lebih ditingkatkan
3. Metode penelitian hanya bersifat purfosif, perlu melakukan sebuah
perlakuan terhadap sampel

III. SIMPULAN DAN SARAN


A. SIMPULAN
- Ada hubungan bermakna antara suhu dan kepadatan penghuni rumah dengan
densitas nyamuk Aedes Aegepty (ovitrap index)
- Tidak ada hubungan yang bermakna antara kelembaban, pencahayaan,
penduduk dan kepadatan rumah serta antara densitas Aedes Aegepty dengan
status endemisitas DBD di Kecamatan Kolaka.

B. SARAN
1. Bagi masyarakat

Setelah penelitian ini agar menghindari penampungan air akibat curah hujan
yang tinggi yang dapat menaikkan kelembaban udara dan berpengaruh terhadap
suhu strategi untuk menurunkan densitas nyamuk Aedes Aegepty serta
pemasangan ovitrap dapat dijadikan alternatif pengendalian karena sifatnya yang
aman dan murah.

2. Bagi tenaga kesehatan


Sebagai bahan rujukan dalam upaya meningkatkan status kesehatan
masyarakat tidak hanya kuratif tapi baik preventif maupun promotif

Anda mungkin juga menyukai