Anda di halaman 1dari 5

UNIT BELAJAR 3

Tipe Skenario: Analisa lokasi bencana


------------------------------------------------------------------

Saudara bekerja sebagai dokter perusahaan yang menempati gedung 10 tingkat. Pada saat Saudara sedang bertugas di
klinik, tiba-tiba terdengar alarm kebakaran berbunyi. Dari keterangan singkat dari petugas keamanan didapatkan
informasi terjadi kebakaran di pantry lantai 5 akibat hubungan singkat listrik.

Tugas: Buatlah analisis dampak kebakaran gedung bertingkat terhadap proses penyelamatan, evakuasi dan
dokumen penting!

I. Kata Sulit
1. Pantry = sebuah ruangan tempat penyimpanan bahan makanan dan minuman dan
barang-barang terkait penyajian makanan seperti alat makan atau alat masak.
II. RM & BS
1. Mengapa kebakaran dapat terjadi??
a. Instalasi listrik
Kebakaran yang sering terjadi di gedung tersebut disebabkan oleh instalasi listrik karena
pemasangan instalasi yang tidak sempurna, penggunaan alat atau instalasi yang tidak
standar atau kurang aman, penggunaan listrik dengan cara tidak aman, serta
penggunaan peralatan yang tidak baik atau rusak.
b. Peralatan memasak
Penyebab kebakaran yang potensial di gedung tersebut adalah dari alat masak, baik gas,
kompor minyak tanah maupun listrik. Banyak pengguna gas LPG yang kurang paham
cara penggunaan gas yang aman,
c. Perilaku Penghuni
Kebakaran di permukiman juga sering terjadi karena perilaku penghuni, misalnya
menggunakan peralatan listrik berlebihan melampaui beban yang aman, atau
membuang puntung rokok pada tempat yang mudah terbakar

2. Bagaimana proses evakuasi harus dilaksanakan? Dokumen apa saja yag harus
diselamatkan?
Evakuasi bertujuan memindahkan penghuni bangunan ke lokasi aman di luar bangunan
Evakuasi menyangkut aspek pemberitahuan dini, komunikasi, pemanduan ditunjang
oleh prasarana dan sarana yang terdapat dalam bangunan
Hal-hal pokok dalam proses evakuasi meliputi :
sistem pemberitahuan
sistem pemandu evakuasi
- Pemanduan agar tidak panik
- Pemanduan menuju ke sarana evakuasi (tidak ke lift)
- Pemanduan arah jalur evakuasi
- Pemanduan ke daerah aman atau ke muster points
- Roll call pada akhir evakuasi
sistem pelaksanaan evakuasi
- Pelaksanaan pemanduan di lapangan
- Pengamanan evakuasi
- Sistem pelaporan pelaksanaan evakuasi
- Komunikasi dan pemantauan
- Sistem pengecekan
sarana evakuasi
- Koridor dan tangga darurat
- Pintu kebakaran
- Jendela rescue
- Tangga kebakaran dan presurisasi
- Horizontal exit
- Temporary shelter
- Exit di halaman luar
organisasi evakuasi
- Penanggung jawab
- Pelaksana / pengaman jalannya evakuasi Pemandu evakuasi
- Sistem pelaporan
- Medical aids / P3K
- Sistem komunikasi dan transportasi
- Tim rescue / SAR
- Kontak dengan Dinas Kebakaran
Kebakaran
1. Tetaplah tenang.
2. Matikan dan lepaskan semua peralatan listrik.
3. Amankan semua dokumen-dokumen penting.
4. Pergi ke panel hydrant terdekat dan pecahkan kaca bertanda “Break Glass Here“.
5. Beri tahu pihak keamanan dan informasikan lokasi kebakaran.
6. Berusaha memadamkan api menggunakan APAR. (Catatan: selang kebakaran hanya
boleh digunakan oleh pihak pemadam kebakaran).
7. Jika tidak dapat dipadamkan, tutup semua pintu menuju ke lokasi kebakaran, segera
tinggalkan tempat serta beri tahu situasinya kepada pihak keamanan dan mulai
prosedur evakuasi.
Prosedur Evakuasi
1. Jangan panik, berjalanlah dengan cepat menuju tangga darurat terdekat.
2. Jangan menghalangi orang lain yang masuk ke tangga darurat dari lantai di bawahnya.
3. Jangan kembali untuk mengambil barang-barang jika sudah berada dalam tangga
darurat atau keluar dari gedung.
4. Semua orang yang dievakuasi harus langsung menuju titik kumpul sampai ada
petunjuk selanjutnya.
5. Instruksi untuk kembali ke gedung diberikan oleh petugas setelah keadaan dinyatakan
aman.

3. Bagaimana kebakaran dapat mengganggu proses evakuasi?


1. Asap yang dhasilkan dapat mengganggu pengelihatan dan pernapasan —> dapat
pingsan
2. Jika kebakaran menyebabkan runtuhan, dan jika runtuhannya menutupi jalan keluar
evakuasi, maka akan mempersulit evakuasi mandiri ataupun evakuasi oleh petugas
pemadam kebakaran
3. Dapat terjadi ledakan jika terdapat bahan mudah meledak jika terkena api. Maka
dari itu dapat mnyebabkan gngguan evakuasi juga
4. Kabkaran bisa menyebbkan kepanikan, menyebabkan orang-orang cenderung fokus
pada 1 tempat jalur evakuasi, sehingga dapat terjadi kerumunan yang
memperlambat proses evakuasi
5. Kekacauan yang terjad juga dapat menyebabkan tersumbatnya jalan keluar
(lorong2), seperti adanya meja kursi yang jatuh dsb

4. Bagaimana dampak (langsung dan tidak langsung) dari kebakaran tersebut?


Kesehatan:
- Korban jiwa
- Luka-luka
- Permasalahan pernapasan
- Trauma psikologis
Property
- Meningkatkankemiskinan —> kehilangan pekerjaan
- Investasi merugi
Environtment
- Gangguan kelestarian lingkungan
- Penipisan lapisan ozon
- Pemanasan global
Industry
- Bisnis stagnan
- Data, rekaman, dokumen penting munah

5. Bagaimana peran dokter perusahaan dalam situasi kebakaran gedung tersebut?


- Membantu proses evakuasi
- Memberikan pengobatan untuk korban kebakaran yang berhasil diselamatkan
petugas

6. Bagaimana usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari /


meminimalisisr terjadinya kebakaran serta membantu proses evakuasi (pra bencana)?
Melakukan evaluasi dengan car observassi terhadap:
1. Kebijakan Tanggap Darurat Kebakaran
2. Organisasi Tanggap Daruat
Organisasi tanggap darurat dilakukan secara terorganisir dengan melibatkan
berbagai fungsi dalam organisasi dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing
anggota. Perusahaan telah membentuk tim tanggap darurat yang terbagi atas tugas
dan tanggung jawab masing-masing. Tugas dan tanggung jawab tersebut harus
ditaati dan dipatuhi oleh seluruh anggota tim tanggap darurat.
3. Pelatihan Simulasi Darurat Kebakaran
Rutin dilaksanakan 1 tahun sekali
4. Komunikasi Tanggap Darurat Kebakaran
menetapkan prosedur pelaporan keadaan darurat berdasarkan pedoman tanggap
darurat PJB Pusat. Setiap unit komunikasi tanggap darurat menetapkan sistem yang
akan digunakan dalam kondisi darurat meliputi, komunikasi tim tangap darurat
dengan seluruh stake holder, komunikasi antar anggota tim dan komunikasi dengan
pihak eksternal yaitu polisi, rumah sakit dan pihak yang ikut bekerja sama.
5. Sistem Proteksi Aktif Kebakaran
a. Detector Kebakaran
b. Alarm Kebakaran
c. Sprinkler
d. Hidran (gedung dan halaman)
e. APAR
6. Sistem Proteksi Pasif Kebakara
a. Jalan keluar darurat
b. Koridor
c. Pintu darurat
d. Tangga darurat
e. Tanda petunjuk arah jalan keluar
f. Pencahayaan darurat
g. Tempat berkumpul

Contoh hasil observasi

Anda mungkin juga menyukai