Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

PRODI DIII KEBIDANAN

Jl. Ganesa I Purwosari Kudus Telp. (0291) 437218

CLINICAL GUIDANCE
DAFTAR TILIK PENUNTUN BELAJAR PENATALAKSANAAN EKLAMPSI PADA IBU HAMIL
Nama Peserta Didik : Fatha Nasyiatul Imamah ( 162019020001 )
Aqnesia Novianti ( 162019020002 )
Irfana Ishlaha ( 162019020003 )
Lina Rahmawati ( 162019020004 )
Risa Risdiana ( 162019020005 )

Tanggal : 31 Mei 2021

Tindakan Critical level Tingkat kesulitan


0 Tidak dikerjakan 1 Sedikit kritis 1 Sedikit sulit
1 Dikerjakan dengan tidak sempurna 2 Kritis 2 Sulit
2 Dikerjakan dengan baik 3 Sangat Kritis 3 Sangat sulit

Petunjuk pemberian skor :


Lingkari sesuai hasil pengamatan pembimbing/fasilitator kepada mahasiswa.

Perform Critical Difficult Skor


(Tindakan) Level level
(PxCxD) Mak
NO BUTIR YANG DINILAI sko
A SIKAP DAN PERILAKU
Teruji menyambut klien dan keluarga dengan 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
1
sopan dan ramah
Teruji memperkenalkan diri kepada klien dan 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
2
keluarga serta baca basmalah
Teruji mempersilahkan klien duduk dan 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
3
merasa nyaman
Teruji tanggap terhadap reaksi pasien dan 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
4
kontak mata
5 Teruji percaya diri 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
B CONTENT
6 Tanyakan tujuan kunjungan pasien 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
7 Menjelaskan maksud dan tujuan 0 1 2 1 2 3 1 2 3 4
8 Menjelaskan kembali Pengertian Eklampsia 0 1 2 1 2 3 1 2 3 8
pada Ibu Hamil
Eklamsia adalah komplikasi kehamilan yang
ditandai tekanan darah tinggi dan kejang
sebelum, selama, atau setelah persalinan.
Kondisi serius ini selalu di dahului dengan
preeklamsia sebelumnya.
9 Menjelaskan Tanda Gejala Eklampsia pada 0 1 2 1 2 3 1 2 3 12
Ibu Hamil
Beberapa ibu hamil yang mengalami
eklampsia biasanya kejadian dengan gejala-
gejala berikut ini:
- Peningkatan kadar protein di urin,
- sakit kepala yang semakin parah,
- tekanan darah yang semakin tinggi,
- sakit perut terutama pada bagian perut
kanan atas,
- mual dan muntah,
- tangan dan kaki membengkak,
- gangguan penglihatan,
- frekuensi dan jumlah urin yang
berkurang.
10 Menjelaskan Faktor Penyebab Eklampsia 0 1 2 1 2 3 1 2 3 18
pada Ibu Hamil
Di antara faktor penyebabnya adalah:
- Memiliki riwayat menderita
preeklampsia pada kehamilan
sebelumnya
- Menjalani kehamilan pertama kali atau
jarak kehamilan terlalu dekat (kurang
dari 2 tahun)
- Hamil di usia kurang dari 20 tahun,
atau usia lebih dari 35 tahun
- Memiliki riwayat sakit hipertensi yang
kronis
- Memiliki kondisi penyakit tertentu
seperti diabetes, obesitas, ginjal,
anemia sel sabit, penyakit autoimun
seperti lupus dan sindrom antifosfolipid
atau gangguan sistem pembekuan
darah
- Memiliki kondisi kehamilan yang
seperti mengandung lebih dari satu
janin atau hamil dengan program bayi
tabung
11 Menjelaskan Penanganan Eklampsia pada 0 1 2 1 2 3 1 2 3 18
Ibu Hamil
penanganan seperti berikut ini:
- Memberikan obat pengontrol tekanan
darah dan suplemen vitamin
- Menyarankan untuk bed rest di rumah
atau di rumah sakit, dengan posisi tidur
menyamping ke kiri
- Memantau kondisi janin dan ibu hamil
secara berkala
12 Menjelaskan Komplikasi Eklampsia pada 0 1 2 1 2 3 1 2 3 18
Ibu Hamil
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi
karena pengaruh persalinan atau pengobatan
eklamsia, antara lain:
- Efek samping kejang, seperti lidah
tergigit, patah tulang, cedera kepala,
aspirasi atau tertelannya ludah atau isi
perut ke saluran pernapasan
- Kerusakan sistem saraf pusat,
perdarahan di otak, gangguan
penglihatan, bahkan kebutaan, akibat
kejang yang berulang
- Penurunan fungsi ginjal dan gagal
ginjal akut
- Kerusakan hati (sindrom HELLP) serta
gangguan sistem peredaran darah,
seperti koagulasi intravena
terdiseminasi (DIC)
- Gangguan pada kehamilan, misalnya
pertumbuhan janin terhambat, solusio
plasenta, oligohidramnion, atau bayi
terlahir secara prematur
- Penyakit jantung koroner dan stroke
- Peningkatan risiko untuk mengalami
preeklamsia dan eklamsia pada
kehamilan berikutnya
13 Menjelaskan Pengobatan Eklampsia pada 0 1 2 1 2 3 1 2 3 18
Ibu Hamil
Obat-obatan dapat diberikan sebagai
pertolongan pertama pada eklampsia:
- Obat-obatan antikejang : Magnesium
sulfat suntikan pelan dalam intravena.
Magnesium sulfat dapat merelaksasi
otot-otot yang kejang. Pemberian
magnesium sulfat dilakukan dengan
suntikan intravena pelan untuk
memutus kejang, kemudian dilakukan
terapi pemeliharaan dengan
magnesium sulfat infus selama 24 jam
walaupun sudah tidak kejang untuk
menghindari kejang berulang.
- Lorazepam atau Diazepam dapat
diberikan apabila terdapat
kontraindikasi dari magnesium sulfat
- Phenitoin dapat diberikan jika
mengalami kejang berulang walaupun
sudah diberikan magnesium sulfat.
- Obat-obatan anti hipertensi harus
sesegera mungkin setelah magnesium
sulfat diberikan jika tensi diatas
160/110 mmHg. Target tekanan darah
adalah 140–160/90–110 mmHg. Obat-
obatan hipertensi yang dapat
digunakan adalah labetalol atau
nifedipin.
- Obat-obatan diuretik seperti furosemid
dapat diberikan apabila terdapat cairan
pada paru (edema pulmo)
20 Memberikan kesempatan untuk bertanya 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
21 Melakukan Evaluasi 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
22 Salam penutup dan baca hamdalah 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
23 Mendokumentasikan hasil konseling 0 1 2 1 2 3 1 2 3 8
24 Teruji menggunakan media 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
25 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 0 1 2 1 2 3 1 2 3 2
Total Score 23
Catatan umpan balik penguji :

Skor Akhir PENGUJI


(TOTAL SKOR/234 X 100)

…………………………….. …………………………….

Anda mungkin juga menyukai