TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT RADIOLOGI
RUMAH SAKIT –
NOMOR : 701/Dir-RSPI/ 2016
CHIEF EXECUTIVE OFFICER RUMAH SAKIT –
Menimbang : 1. Bahwa sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan dan teknologi diagnostik imajing,
maka perlu dilakukan pembaharuan terhadap Kebijakan Pelayanan di Unit Radiologi
Rsia andhika- secara kontinu
2. Bahwa oleh karenanya perlu dibuat suatu standar Kebijakan Pelayanan Unit Radiologi
yang mengacu kepada visi dan misi Rsia andhika –
3. Bahwa berdasarkan butir 1 dan 2 di atas, maka Chief Executive Officer perlu
mengeluarkan Peraturan tentang Kebijakan Pelayanan Pelayanan Unit Radiologi yang
digunakan sebagai acuan dalam pedoman, prosedur dan segala proses di bidang
Pelayanan Unit Radiologi Rsia andhika-
Mengingat : 1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/VII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2. Joint Commission International. 2013. Accreditation Standards For Hospitals. 5th
Edition.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 410 /MENKES/SK/III/2010 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1014/MENKES/XI/2008
Tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik Di Sarana Pelayanan Kesehatan.
4. PERKA BAPETTEN NOMOR 8 TAHUN 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam
Penggunaan Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Di Jakarta
Pada tanggal : 4 Juli 2016
Rumah Sakit –
KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT RADIOLOGI
RSIA ANDHIKA
1. PELAYANAN RADIOLOGI
a. Pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi Rsia andhika - memiliki visi dan
misi1 dan struktur organisasi yang mengatur jalur komando dan jalur koordinasi dalam
penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik. Komponen yang ada dalam
struktur organisasi adalah :
i. Kepala Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi
ii. Kepala Unit Pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi.
iii. Leader Logistik Medis dan Non Medis
iv. Leader Services Administrasi
v. Leader Peralatan
b. Sistem administrasi pelayanan radiologi diagnostik meliputi administrasi pada :
i. Bagian Penerimaan pasien
ii. Ruang Diagnostik
iii. Pembacaan
iv. Penyimpanan
v. Bagian Pengambilan Hasil
c. Pelayanan radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi, meliputi pelayanan radiodiagnostik
konvensional, dan Ultrasonografi.
d. Pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi diluar rumah sakit, harus dipilih
berdasarkan rekomendasi dari direktur atau seseorang yang bertanggung jawab untuk pelayanan
radiologi atau pelayanan diagnostik imajing, memenuhi undang-undang dan peraturan yang
berlaku dan mempunyai rekam jejak pelayanan yang akurat dan tepat-waktu.
e. Pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi diluar rumah sakit harus dapat
dicapai dengan mudah oleh pasien dan laporan hasil pemeriksaan diterima dalam waktu
sedemikian sehingga menunjang asuhan berkelanjutan (continuity of care). Pasien harus diberi
tahu apabila rumah sakit menggunakan pelayanan diluar rumah sakit yang dimiliki oleh dokter
yang merujuk.
5. PENGENDALIAN MUTU
a. Sistem kontrol mutu yang baik adalah penting untuk dapat memberikan Pelayanan
radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi yang unggul. Prosedur kontrol mutu termasuk:
i. Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi
ii. Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten
iii. Langkah perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi.
iv. Pengetesan reagensia dan larutan
v. Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan.
b. Rumah Sakit secara teratur menerima dan mereview hasil kontrol mutu pemeriksaan
Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi di luar rumah sakit. Seorang yang kompeten mereview
hasil kontrol mutu tsb. Apabila kontrol mutu diagnostik imajing di luar rumah sakit sulit didapat,
pimpinan mengembangkan alternatif lain untuk pengawasan mutu
6. LOGISTIK
a. Rumah sakit telah menetapkan film, reagensia dan perbekalan lain yang diperlukan untuk
Pelayanan Radiologi Diagnostik Imaging Terintegrasi kepada pasien secara teratur.
b. Proses pembelian, penyimpanan dan distribusi diatur sesuai prosedur yang ditetapkan
yang memasukkan juga rekomendasi perusahaan pembuat.
c. Evaluasi periodik dari reagen sesuai rekomendasi pembuat menjamin akurasi dan presisi
hasil pemeriksaan
10. PENDOKUMENTASIAN
a. Arsip tanda lulus, Ijasah dan sertifikat tenaga yang bekerja di unit Radiologi diagnostik
didokumentasi sesuai dengan prosedur yang berlaku
b. Peyimpanan dokumen berkas rekam medik di unit radiologi disimpan selama 5 tahun, kecuali
surat persetujuan tindakan medik disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari
tanggal dibuatnya ringkasan tersebut, sesuai dengan PERMENKES Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis. Sebelum dimusnahkan ada berita acara yang
berisi:
i. Tanggal, bulan dan tahun pembuatan
ii. Penanggung jawab/otorisasi Pemusnahan dokumen
11. Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan kebijakan diatas, diatur dengan pedoman, panduan
dan prosedur terkait.
12. Semua staf Rsia andhika wajib mengetahui dan mematuhi kebijakan ini.
13. Pemantauan kepatuhan terhadap kebijakan ini adalah tanggungjawab manager dan kepala unit
terkait.