Anda di halaman 1dari 8

MORFOLOGI TUMBUHAN

LAPORAN STRUKTUR BUNGA

Disusun Oleh :
Nama : Carina Lusy Syahfitri
Nim : 2030207083
Kelas : Pendidikan Biologi 2
Mata Kuliah : Morfologi Tumbuhan
Dosen Pengampuh : Dra. Mini Sariwulan, M.Si

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada tumbuhan
berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga
terdapat organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Bunga juga merupakan modifikasi suatu
tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan
tumbuhan. Oleh karena itu,  bunga ini berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan
dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga terdapat sifat-sifat yang
merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil alat
perkembangbiakan. Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut: Mempunyai
warna menarik, Biasanya berbau harum, Bentuknya bermacam-macam, Biasanya mengandung
madu. Bunga sebagai alat reproduksi seksual mempunyai peran yang sangat penting. Dua bagian
penting dari bunga secara langsung dilibatkan pada reproduksi seksual adalah benang sari
(stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari
(pollen grains) dan, tangkai (fillamen). Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik
(style), dan bakal buah (ovary).
Stigma adalah sebagai penerima pollen, pollen akan berkecambah pada stigma dan masuk
ke tangkai putik, akhirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal biji (ovule).
Organ reproduksi ditutupi satu atau lebih kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota
(corolla). Callik terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla terdiri dari beberapa helai tajuk
(petal). Marfologi bunga dari suatu spesies akan menentukan apakah bunga tersebut self atau
cross pollinated.

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penelitian


BAB II
PEMBAHASAN

Salah satu organ tubuhan adalah bunga. Bunga merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
merupakan alat perkembangbiakan. Bunga merupakan salah satu organ tumbuhan yang sangat
penting. Dengan adanya organ bunga pada tumbuhan menjadikan tanaman memiliki berbagai
macam jenis dan spesies yang berbeda-beda. Bunga adalah alat perkembangbiakan generatif
yang merupakan tempat penyerbukan. (Sunarto,1997).
Pengertian lain bunga adalah modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk,
warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, pada
bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat-
alat perkembangbiakan (Aditya, 2012).
Bunga (flos) dapat dikategorikan sebagai batang atau cabang pendek yang berdaun dan
telah mengalami perubahan bentuk. Daun mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain :
mahkota (corola), kelopak (calyx), benang sari (stamen) serta putik (pistillum). Tempat
melekatnya daun pada batang disebut nodus sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang
lain disebut internodus. Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian-bagian yang bertumpuk.
Kelopak merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna hijau.
Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus, lebih besar, dan lebih
indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari yang biasanya masih menggulung.
Rangkaian yang keempat yang terletak paling atas berlekatan menjadi satu adalah putik
(Darjanto, 1990).
Pada umumnya struktur bunga terdiri dari empat organ, yaitu : Sepala (daun kelopak),
petala (daun mahkota), stamen atau benang sari (dengan kepala sari dan tangkai sari), dan putik
atau pistil (kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah (Syamsuri, I. 2000).
Definisi bunga sempurna adalah bunga yang memiliki lima bagian yaitu tangkai, kelopak
mahkota, benang sari dan putik. Bagian di atas tangkai bunga agak membesar, disebut dasar
bunga. Saat bunga masih kecil, dasar bunga ini dibungkus oleh kelopak bunga. Mahkota
merupakan tampilan paling indah pada bunga. Benang sari berada di antara mahkota bunga dan
mempercantik tampilan bunga. Benang sari ini berbentuk seperti benang, biasanya dengan warna
yang berbeda dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantang pada bunga.
Dengan benang sari, bunga terlihat lebih indah dan mempesona. Di tengah-tengah benang sari
tumbuh putik, biasanya dengan bentuk, warna, di ukuran yang berbeda. Putik merupakan alat
kelamin betina pada bunga. Akan tetapi tidak semua bunga memiliki putik atau benang sari.
Bunga yang memiliki benang sari dan putik pada satu bunga, pada saat penyerbukan tidak
memerlukan sel kelamin dari bunga lain, karena kedua jenis sel kelamin sudah terdapat pada
bunga itu (id.shvoong.com, 2013).
Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu,  bunga ini berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan
alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada bunga
terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan fungsinya sebagai
penghasil alat perkembangbiakan.
Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut.
1) Mempunyai warna menarik.
2) Biasanya berbau harum.
3) Bentuknya bermacam-macam.
4) Biasanya mengandung madu.
Beberapa bunga memiliki ciri morfologi khusus pada tiap spesiesnya yang mengakibatkan
perbedaan proses penyerbukan. Secara umum proses penyerbukan pada tanaman dipengaruhi
oleh beberapa proses sebagai berikut:
1.    Penyerbukan tertutup atau kleistogami (cleistogamie) yaitu proses penyerbukan bunga yang
terjadi ketika bunga masih kuncup. Proses penyerbukan biasanya berupa autogamie.
2.    Penyerbukan terbuka atau kasmogami (chasmogamie) yaitu proses penyerbukan bunga yang
terjadi ketika bunga telah mekar. Proses penyerbukan ini dapat meyebabkan tanaman
melakukan autogamie, geitonogamie, allogamie, dan xenogamie.
3.    Diogamie (dichogamie) merupakan proses masaknya putik dan serbuk sari secara tidak
bersamaan.
4.    Herkogami (herkogamie) bunga dimana letak kepala sari dan putik saling berjauhan sehingga
sulit mengalami penyerbukan sendiri.
5.    Heterostili (heterostylie) merupakan bunga yang memiliki panjang putik dan benang sari
berbeda-beda.
6.    Anemofili (anemophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh angin.
7.    Entomofili (enthomophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh serangga.
8.    Ornitofili (ornithophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh burung.
9.    Kiropterofili (chiropterophilie) merupakan bunga yang penyerbukan dibantu oleh
kelelawar. (Darjanto, 1987).
Perkembangan Anatomi Bunga
a.    Pembentukan Endosperm dan Embrio
Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio. Embrio adalah calon tumbuhan
muda. Proses pembentukan endosperm dan embrio meliputi proses fertilisasi atau pembuahan
yang dapat terjadi setelah proses polinasi atau penyerbukan. Polinasi adalah peristiwa
menempelnya butir serbuk sari di atas kepala putik. Polinasi tidak selalu di ikuti dengan proses
fertilisasi.
b.    Pembuahan 
Butir serbuk sari berkecambah menghasilkan buluh serbuk sari pada stigma. Di dalam
buluh serbuk terdapat dua gamet jantan yang menembus stilus dan mencapai ovulum. Pada
kebanyakan tumbuhan, buluh serbuk sari memantak ke dalam ovulum melalui mikropil.
c.    Perkembangan Embrio
Setelah fertilisasi, zigot terbentuk. Selanjutnya, zigot mengalami dorman selama periode
tertentu. Pada saat yang sama, vokuola besar yang terdapat dalam telur menghilang dan
sitoplasma menjadi homogen. Zigot kemudian membelah setelah pembelahan inti endo
(pusatbiologi.com, 2013).

1. Bunga Kembang Sepatu

Berikut adalah bagian-bagian dari Bunga Sepatu Berserta Fungsinya. Dimana pada bunga sepatu
terdiri dari 2 bagian yaitu:
BAGIAN STERIL
Pada bagian steril sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Ibu tangkai bunga “pedunculus” adalah aksis perbungaan sebagai lanjutan dari batang
atau cabang.
2. Tangkai bunga “pedicellus” adalah cabang terakhir yang dimana fungsinya untuk
mendukung bunga.
3. Dasar bunga “receptacle” adalah ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya
bagian-bagian bunga yang lain “batang”.
4. Daun pelindung “brachtea” adalah daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5. Daun tangkai “brachteola” adalah daun pelindung yang letaknya dipangkal tangkai
bunga.
Perhiasan bunga yang ada di bunga sepatu, terdiri dari beberapa perhiasan bunga yaitu:
1. Daun kelopak “sepal” adalah daun perhiasan bunga yang paling pangkal pada umumnya
berwarna hijau dan berkelompok membentuk kelopak bunga “calyx”.
2. Daun mahkota “petal” adalah daun perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota
ini berkelompok membentuk sebuah mahkota bunga “corolla”.
Secara anatomi, daun kelopak dan daun mahkota bunga kembang sepatu memiliki struktur sama
yakni terdapat banyak sel parenkimatis, dimana parenkim ini disebut dengan mesofil. Parenkim
terletak di antara bagian epidermis bawah dan epidermis atas.
Daun kelopak biasanya mempunyai struktur sederhana, dimana di bagian luarnya dilapisi oleh
stomata, kutin dan trikomata.
Sel-sel daun kelopak juga mengandung zat hijau daun atau “Klorofil”. Dan sementara itu, sel-sel
daun mahkota bunga kembang sepatu mempunyai  banyak berkas jaringan pengangkut yang
ukurannya kecil.
Pada daun mahkota ini mempunyai epidermis yang berbentuk khusus berupa tonjolan yang
disebut dengan papila yang dilapisi oleh kutikula.
BAGIAN FERTIL
Bagian fertil terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Mikrosporofil yang berwujud benang sari “stamen” yang terdiri dari kepala sari “anthera”
yang berisi serbuk sari “polen”, tangkai sari ” filamen” dan pendukung kepala sari.
2. Makrosporofil yang berupa daun buah “carpell” yang terdiri dari bakal biji “ovalum” dan
secara kolektif membentuk putik “pistillum” yang akan menjulur ke laur dari dasar bunga
tersebut.
Putik dan benang sari pada bunga kembang sepatu mempunyai struktur yang sangat berbeda.
Yang dimana secara umum benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari.
Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar berupa banyak sel Parenkimatis yang mempunyai
vakuola yang tak beruang antar sel. Pada epidermis tangkai sari terdapat beberapa trikomata,
kutila dan stomata.
Kepala sari memiliki struktur yang sangat kompleks terdiri atas dinding yang berlapis dan di
bagian paling dalam terdapat ruang sari “lokulus” yang berisi butir-butir serbuk sari. Untuk
jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan adalah berbeda-beda.
 
2. Bunga Mawar
Bunga mawar mempunyai banyak sekali macam/jenis/spesiesnya di dunia ini. Bunga mawar
sendiri mempunyai sejarah yang sangat unik. Di alam liar sendiri, terdapat sekitar 100-150
spesies mawar yang tumbuh.
Seiring dengan berkembangnya dunia botani, bunga mawar telah diperbanyak spesiesnya melalui
perkawinan silang atau rekayasa genetika hingga menjadi ribuan.
Walaupun begitu, bagian-bagian bunga mawar dari setiap spesies pada umumnya terdiri atas
bagian yang sama yaitu terdiri atas mahkota bunga, kelopak, batang, duri, daun dan akar.
Dengan  fungsinya secara umum mempunyai fungsi yang sama, adapun bagian-bagian bunga
mawar beserta fungsinya dapat dibaca bahasannya berikut ini.
Bagian Bunga Mawar
Ada beberapa bagian bunga mawar yang punya fungsinya masing-masing, teman-teman.
1. Kelopak Bunga
Kelopak bunga adalah lapisan pelindung di bagian luar mahkota. Kelopak ini adalah daun yang
muncul sebelum bunga mekar, teman-teman.
Kemudian menyebar membuka sehingga bunga bisa terbuka dan mekar.
Kelopak melindungi bunga saat bunga masih tumbuh. Kelopak ini melindungi bunga dari angin,
hujan, atau sinar matahari.
Jumlah kelopak ini biasanya empat atau lima.
2. Mahkota Bunga
Kemudian ada mahkota bunga mawar yang macam-macam warnanya.
Bunga mawar memiliki tambahan nutrisi yang memengaruhi warna dan aromanya.
Warna yang cantik dan aromanya yang wangi ini memang digunakan untuk menarik perhatian
serangga dan hewan lain untuk proses penyerbukan.
3. Kepala Putik
Kepala putik ada di tengah mahkota bunga.
Bagian ini adalah bagian yang diberi serbuk sari untuk penyerbukan. Makanya biasanya bagian
putik terlihat tertutup oleh serbuk warna kuning.
4. Tangkai Putik
Di bawah kepala putik ada tangkai yang menyalurkan serbuk sari.
Serbuk sari ini nantinya disalurkan ke bakal biji.
5. Bakal Biji
Bakal biji pada bunga mawar jumlahnya ada banyak.
Biji ini ada di dalam rose hip yang ada di dasar bunga.
6. Kepala Sari
Bagian ini memiliki kandungan serbuk sari untuk penyerbukan, teman-teman.
7. Benang Sari
Benang sari ini membantu menjadi tempat berdirinya kepala sari.

Anda mungkin juga menyukai