Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penggabungan usaha dapat terjadi apabila dua perusahaan atau lebih membentuk suatu
organisasi tunggal untuk menjalankan usaha. Penggabungan usaha merupakan usaha
pengembangan atau perluasan perusahaan dengan cara menyatukan perusahaan dengan
satu atau lebih perusahaan lain menjadi satu kesatuan ekonomi. Dengan menggabungkan
dua perusahaan atau lebih, perusahaan berharap memperoleh skala usaha yang lebih besar.
Alasan perusahaan memilih untuk menggabungkan usahanya antara lain untuk
meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan sinergi operasional, ataupun meningkatkan
efisiensi yang lebih baik lagi terhadap perusahaan. Konsep penggabungan usaha terbagi ke
dalam merger, akuisisi, dan konsolidasi.
Dalam penggabungan usaha, hubungan antara perusahaan induk dengan perusahaan
anak akan terlihat dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan
konsolidasi merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang posisi
keuangan serta operasionalnya bagi perusahaan induk dan anak. Laporan ini akan disajikan
seolah-olah perusahaan induk dan perusahaan anak adalah satu kesatuan perusahaan.
Artinya, gambaran yang diberikan pada laporan tersebut adalah kondisi keseluruhan dari
laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak. Tujuan dari penyusunan laporan
keuangan konsolidasi adalah untuk menyajikan informasi posisi keuangan dan aktivitas
dari kelompok induk perusahaan dan anak perusahaan.
Terdapat dua metode pencatatan dalam hal investasi saham pada perusahaan anak,
yaitu metode equity dan metode harga perolehan. Dalam metode harga perolehan, rekening
Investasi tidak pernah dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang berhubungan dengan
perubahan/perkembangan yang terjadi dalam perusahaan anak. Terlepas dari metode
pencatatan yang digunakan terhadap Investasi Saham pada perusahaan anak, pada dasarnya
penyusunan laporan/neraca konsolidasi didasarkan atas suatu pandangan bahwa
perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anak merupakan satu kesatuan ekonomi.
Perlu diingat bahwa pada metode harga perolehan berlaku konsep-konsep yang mendasar
dan syarat-syarat penyusunan neraca konsolidasi yang sama dengan metode equity.

1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa itu Metode Harga Perolehan?
1.2.2. Bagaimana Alternatip Prosedur Penyusunan Neraca Konsolidasi?
1.2.3. Bagaimana Deviden Likuidasi?
1.3. Tujuan
1.3.1. Menjelaskan Metode Harga Perolehan
1.3.2. Menjelaskan Alternatip Prosedur Penyusunan Neraca Konsolidasi
1.3.3. Menjelaskan Deviden Likuidasi
1.4.Manfaat
1.4.1. Bagi Mahasiswa
Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang materi
terkait sehingga berguna untuk keperluan studinya.
1.4.2. Bagi Masyarakat
Materi yang dibahas dalam makalah ini dapat menambah wawasan masyarakat
terkait dengan Laporan Keuangan Konsolidasi dengan Metode Harga Perolehan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Metode Harga Perolehan
Metode “harga perolehan”, saldo rekening Investasi saham perusahaan anak,tetap
jumlahnya, kecuali apabila terjadi penjualan atau pembelian tambahan atas saham-saham
yang dimiliki, karena “harga perolehan’’ hanya terjadi sekali pada saat pemilikan.
Contoh:
1 Januari 1980 membeli 80% saham PT PA harga seluruhnya Rp1.0000.000.00. Pada saat itu
modal saham PT PA yang beredar sebesar nominal Rp1000.000.00 dan rekening Laba yang
ditahan bersaldo kredit Rp20.000.00. 6 bulan pertama tahun 1980 PT PA memperoleh laba
sebesar Rp200.000,00. 6 bulan kedua rugi sebesar Rp50.000.00. 10 Desember 1980 PT PA
mengumumkan pembagian dividen Rp100.000.00 dan realisasi pembayarannya terjadi
tanggal 20 Desember. Dalam operasinya selama tahun buku 1980 PT PI memperoleh laba
(tidak termasuk penghasilan dividen dari perusahaan anak) sebesar Rp250.000.00
a) Neraca konsolidasi per 1 Januari 1980 (sesaat setelah terjadi kepemilikan saham-
saham perusahaan anak).
b) Jurnal-Jurnal yang harus dibuat PT PI dalam hubungannya dengan pemilikan sahm-
saham PT PA selama tahun buku 1980, disajikan dalam bentuk perbandingan dengan
metode equity sebagai berikut.
TRANSAKSI METODE HARGA METODE EQUITY
PEROLEHAN
30 Juni 1980 PT PA melaporkan PT PI tidak mencatat (D)Investasi Saham-saham PT PA
laba sebesar Rp200.000.00 Rp160.000.00
(K)Rugi-Laba, PT PA Rp160.000.00
10 Desember 1980 PT PA (D)Piutang Deviden (D)Piutang Dividen Rp80.000.00
mengumumkan dividen sebesar Rp80.000.00 (K)Investasi sahm-saham,PT PA
Rp100.000.00 (K)Penghasilan Deviden Rp80.000.00
Rp80.000.00
20 Desember 1980 Pembayaran (D) KAs Rp 80.000.00 (D) kas Rp80.000.00
Deviden ole PT PA (K) piutang deviden (K) Piutang dividen Rp80.000.00
Rp800.000.00
31 Desembe 1980 PT PA PT PI tidak tercatat (D)Rugi-Laba, PT PA Rp 40.000.00

3
melaporkan rugi sebesar (K)Investasi Saham, PT PA Rp 40.000.00
Rp50.000.00
c) Penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1980, mengikuti prosedur
sebagai berikut:
Eliminasi terhadap saldo rekening investasi saham-saham, PT PA dengan saldo modal (hak-
hak pemegang saham) PT PA dilakukan dengan bertitik-tolak dari posisi pada saat
pemilikan saham terjadi. Selisih antara saldo rekening investasi saham-saham PT PA,
dengan bagian pcmilikannya atas hak-hak pemegang saham merupakan selisih lebih atau
kurang harga pc rochan dari nilai buku saham.
Daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1980:
PT PI dan Perusahaan Anaknya PT PA
Daftar Lajur untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1980

PT PI PT PA Eliminasi Neraca Konsolidasi


Debet Kredit Debet Kredit
Debit:
Investasi Saham-saham PT PA 1.000.000.00 - - - - -
Eliminasi 80% modal saham - - - 800.000.00 - -
Eliminasi 80% Laba yang - - - 160.000.00 - -
ditahan 1 Januari 1980
Selisih lebih harga perolehan - - - - 40.000.00 -
diatas nilai buku saham
Macam-Macam aktiva 2.830.000.00 2.050.000.00 - - 4.880.000.00 -
3.830.000.00 2.050.000.00
Kredit
Macam-macam Utang 2.000.000.00 800.000.00 - - 2.800.000.00
Modal Saham. PT PI 1.000.000.00 - - - 1.800.000.00
Laba yang DItahan. PT PI 830.000.00 - - - 830.000.00
Modal Saham PT PA - 1.000.000.00 - - -
Eliminasi 80% seperti diatas - - - - -
Hak Pemegang saham mayorritas - - - - 200.000.00
80%
Laba yang ditahan, PTPA - 250.000.00 - - -

4
Eliminasi *)% seperti di atas - - - - -
Hak Pemegang saham Minoritas - - - - 50.000.00
20%
Kenaikan Saldo Laba yang - - - - 40.000.00
ditahan untuk PT PI ( 20% x
50.000.00
3.830.000.00 2.050.000.00 960.000.00 960.000.00 4.920.000.00 4.920.000.00
Penjelasan :
1. Investasi saham-saham, PT PA, sebesar Rpl.000.000,00 adalah harga perolehan untuk
80% saham PT PA pada tanggal I Januari 1980, yang oleh PT PI dicatat sebagai berikut:
Investasi Saham-Saham, PT PA Rp 1.000.000.00
Kas Rp 1.000.000.00
2. Macam-macam aktiva, PT PI sebesar Rp2.830.000,00 terdiri dari saldo awal sebesar
Rp2.500.000,00 ditambah laba operasi sendiri Rp250.000,00 dan penghasilan dividen
sebesar Rp80.000,00.
3. Macam-macam aktiva PT PA sebesar Rp2.050.000,00 terdiri dari saldo awal
Rp2.000.000,00 ditambah dengan laba semester 1 1976 Rp200.000,00 dan dikurangi
pembagian dividen Rpl00.000,00 sebesar Rp50.000.00.
4. Macam-macam utang PT PI sebesar Rp2.000.000.00 dan PT PA sebesar Rp800.000.00.
5. Saldo laba yang ditahan PT PI sebesar Rp830.000,00 terdiri dari saldo awal sebesar
Rp500.000.00 ditambah dengan laba operasi sendiri Rp250.000.00 dan penghasilan
dividen Rp80.000.00.
6. Saldo laba yang ditahan PT PA sebesar Rp250.000,00 terdiri dari saldo awal
Rp200,000.00 ditambah laba operasi 6 bulan pertama tahun 1980 Rp200.000,00 dan
dikurangi dengan rugi operasi 6 bulan kedua tahun 1980 sebesar Rp50.000,00 dan
pembagian dividen sebesar Rp100.000,00.
Neraca konsolidasi yang disusun atas dasar daftar lajur tersebut tampak sebagai berikut:
PT PI Perusahaan Anaknya PT PA
Neraca Konsolidasi Per 31 Desember 1980
Aktiva
Macam -macam Aktiva Rp 4.880.000.00
Selisih Lebih Harga Perolehan diatas nilai buku Rp 40.000.00

5
saham-saham PT PA
Jumlah Aktiva Rp 4.920.000.00
Uang dan Modal:
Macam-macam Utang Rp 2.800.000.00
Hak-Hak Pemegang Saham Minoritas
Modal Saham Rp 200.000.00
Laba yang Ditahan Rp 50.000.00
Rp 250.000.00
Perusahaan Induk
Modal Saham Rp 1.000.000.00
Laba yang Ditahan Rp 870.000.00
Rp 1.870.000.00
Jumlah Hak-hak Pemegang Saham Rp 2.120.000.00
Jumalh Utang dan Modal Rp 4.920.000.00

2.2. Alternatif Prosedur Penyusunan Neraca Konsolidasi


Meskipun di dalam buku-buku perusahaan induk tidak dilakukan pengakuan terhadap
bagian laba perusahaan anak yang belum direalisasikan, namun di dalam neraca yang
dikonsolidasikan, jumlah tersebut harus diakui sebagai kenaikan atas Saldo Laba Yang
Ditahan. Oleh sebab itu, apabila terjadi kenaikan saldo Laba Yang Ditahan pada
perusahaan anak yang berasal dari laba operasi yang belum/tidak dibagikan sebagai
deviden, maka harus ditentukan besarnya bagian yang harus diakui oleh perusahaan induk
di dalam neraca yang dikonsolidasikan. Pada contoh no.1 di muka, jumlah tersebut timbul
dari perhitungan sebagai berikut :
Saldo Laba Yang Ditahan, PT PA 31 Desember 1980 Rp. 250.000,00
Saldo Laba Yang Ditahan, PT PA 1 Januari Rp. 200.000,00
Kenaikan saldo laba yang ditahan sejak terjadinya pemilikan saham- Rp. 50.000,00
saham oleh PT PI
Bagian pemilikan saham 80%
Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan, untuk PT PI (80% x Rp. 50.000,00) Rp. 40.000,00

6
Oleh karena pengakuan atas kenaikan saldo Laba Yang Ditahan hanya dalam neraca
yang dikonsolidasikan dan bukan pada buku-buku perusahaan induk maka untuk
memudahkan proses eliminasinya, yaitu agar dapat dipakai titik tolak pada posisi terakhir
(pada saat penyusunan neraca) dapat dipakai cara yang lain, dimana pada cara ini yang
merupakan modifikasi daripada metode harga perolehan, dilakukan dengan cara
menambahkan kolom “Penyesuaian” sebelum proses eliminasi dilakukan pada daftar lajur
penyusunan neraca konsolidasi. Kolom “Penyesuaian” dipergunakan untuk menyesuaikan
kenaikan atas hak-hak pemilikan pada perusahaan anak. Penyesuaian tersebut berhubungan
dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak, khususnya terhadap saldo rekening
Investasi Saham-saham Perusahaan Anak, dengan saldo Laba Yang Ditahan (perusahaan
anak).
Pada contoh no.1 di dalam kolom penyesuaian tersebut dicatat pengakuan atas 80%
dari kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT PA sebesar Rp. 50.000,00 dengan jurnal
sebagai berikut :
Investasi Saham-saham, PT PA Rp. 40.000,00
Laba Yang Ditahan (PT PI) Rp. 40.000,00
Adapun daftar lajur yang disusun berdasarkan cara ini yaitu :
PT PI dan Perusahaan Anaknya PT PA
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1980

PT PI PT PA Penyesuaian Eliminasi Neraca Konsolidasi


Keterangan Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Debit :

Investasi saham-saham PT PA 1.000.000 40.000


Eliminasi 80%modal saham 800.000
Eliminasi 80% Laba Yang
Ditahan 200.000

Selisih lebih harga perolehan


di atas nilai buku 40.000

7
Harta lain-lain 2.830.000 2.050.000 4.880.000
3.830.000 2.050.000
Kredit:
Hutang-hutang 2.000.000 800.000 2.800.000
Modal saham, PT PI 1.000.000 1.000.000
Laba Yang Ditahan, PT PI 830.000 40.000 870.000
Modal saham, PT PA 1.000.000
Eliminasi 80% 800.000
Hak Pemegang Saham
Minoritas 200.000
Laba Yang Ditahan PT PA 250.000
Eliminasi 80% 200.000
Hak Pemegang Saham
Minoritas 50.000
3.830.000 2.050.000 40.000 40.000 1.000.000 1.000.000 4.920.000 4.920.000

2.3. Dividen Likuidasi


Di dalam metode harga perolehan penghasilan atas investasi saham-saham pada
perusahaan anak timbul apabila perusahaan anak membagikan laba yang diperoleh, sebagai
dividen. Namun demikian sangat dimungkinkan terjadinya pembagian dividen oleh
perusahaan anak atas laba yang diakumulasikan sebelum pemilikan saham-saham oleh
perusahaan induk terjadi.
Apabila dividen semacam ini terjadi dan oleh karena pencatatan investasi saham pada
metode harga perolehan bertitik tolak pada posisi keuangan (perusahaan anak) pada saat
(terjadi pemilikan saham, maka tidak boleh diakui sebagai penghasilan bagi perusahaan
induk.Pembagian dividen berakibat terjadinya perubahan posisi keuangan pada perusahaan
anak (yaituberkurangnya aktiva dan sebagian hak-hak pemegang saham) menjadi tidak sesuai
dengan posisi keuangan pada saat pemilikan saham saham terjadi.
Oleh sebab itu dividen yang dibagikan oleh perusahaan anak atas laba yang
diakumulasikan sebelum terjadinya pemilihan saham, harus dicatat sebagai pengurangan
terhadap “nilai” investasi saham, seperti halnya dividen likuidasi. Dalam hal ini penurunan
(nilai)kekayaan bersih pada perusahaan anak,harus pula diakui sebagai penurunan (nilai)

8
investasi saham-saham pada perusahaan anak. Hal ini sesuai dengan anggapan bahwa tidak
ada saldo laba (yang ditahan) bagi perusahaan yang baru dibentuk dan belum melakukan
operasinya. Dengan demikian apabila pada perusahaan yang baru dibentuk membagikan
sebagian harta miliknya kepada para pemegang saham berarti harus diakui sebagai penarikan
kembali dari sebagian atas penanaman modalnya. Dengan anggapan seperti tersebut di atas,
maka dalam pembagian dividen ternyata ada sebagian diantaranya merupakan laba yang
diakumulasikan sebelum terjadinya pemilikan saham (oleh perusahaan induk), harus
dipisahkan secara tegas berhubung masing-masing harus diperlakukan berbeda satu sama
lain.
Agar lebih jelasnya berikut ini diberikan contohnya sebagai berikut:
Contoh :
Berikut ini adalah neraca singkat PT Dani dan PT Dian pada tanggal 1 Juli 1977, yaitu sesaat
setelah PT Dani membeli 750 lembar saham-saham PT Dian dengan harga@Rp15.000,00 per
lembar.
PT Dani PT Dian
Aktiva
Investasi Saham-saham, PT Dian Rp 11.250.000,00
Macam-macam Aktiva Rp 13.750.000,00 Rp 15.000.000,00
Jumlah Aktiva Rp 25.000.000,00 Rp 15.000.000,00
Hutang & Modal
Macam-macam Hutang Rp 7.500.000,00 Rp 2.000.000,00
Modal Saham ( 1.000 lembar @
Rp 10.000,00) Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Laba yang di tahan Rp 7.500.000,00 Rp 3.000.000,00
Jumlah Hutang & Modal Rp 25.000.000,00 Rp 15.000.000,00

Dalam operasinya untuk periode 1 Juli sampai dengan 31 Desember 1977 masing-masing
perusahaan memperoleh laba sebagai berikut:
- PT Dani Rp 1.250.000,00
- PT Dian Rp 750.000,00

9
PT Dian membagikan dividen sebesar Rp1.000.000,00 untuk tahun 1977 pada akhir bulan
Desember 1977. Dalam hubungannya dengan pembagian dividen tersebut, maka oleh PT
Dani dicatat:
Kas Rp 750.000,00
Investasi Daham-saham , PT Dian Rp 187.500,00
Penghasilan dividen Rp 562.500,00
Perhitungan :
Laba PT Dian, 1 Juli sampai dengan 31 Desember 1977
dibagikan sebagai dividen (maksimum) Rp 750.000,00
- Bagian Dividen PT Dani 75% x Rp 750.000,00 Rp 562.500,00
- Jumlah laba sebelum pemilikan saham yang
dibagikan sebagai dividen tahun 1977
75% x (1.000.000,00 – Rp 750.000,00) Rp 187.500,00
Jumlah uang ( Kas ) yang diterima PT Dani Rp 750.000,00

10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Apabila metode “Harga Perolehan” (cost method) diikuti untuk mencatat investasi
saham-saham perusahaan anak, maka hanya deviden atas saham-saham tersebut (yang
telah dibagikan oleh perusahaan anak) yang diakui sebagai pendapatan (revenue) oleh
perusahaan induk. Sebaliknya, laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul
apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual. Meskipun di dalam
buku-buku perusahaan induk tidak dilakuakn pengakuan terhadap bagian laba perusahaan
anak yang belum direalisasikan, namun di dalam neraca yang dikonsolidasikan, jumlah
tersebut harus diakui sebagai kenaikan atas Saldo Laba Yang Ditahan. Oleh sebab itu,
apabila terjadi kenaikan saldo Laba Yang Ditahan pada perusahaan anak yang berasal dari
laba operasi yang belum/tidak dibagikan sebagai deviden, maka harus ditentukan besarnya
bagaian yang harus diakui oleh perusahaan induk di dalam neraca yang dikonsolidasikan.
Di dalam metode harga perolehan, penghasilan atas investasi saham-saham pada
perusahaan anak timbul apabila perusahaan anak membagikan laba yang diperoleh sebagai
deviden. Namun demikian sangat dimungkinkan terjadinya pembagian deviden oleh
perusahaan ana katas laba yang diakumulasikan sebelum pemilikan saham-saham oleh
perusahaan induk terjadi. Apabila deviden semacam ini terjadi dan oleh karena pencatatan
investasi saham pada metode harga perolehan bertitik tolak pada posisi keuangan
(perusahaan anak) pada saat terjadi kepemilikan saham, maka tidak boleh diakui sebagai
penghasilan bagi perusahaan induk.
3.2. Saran
Dari materi yang telah disampaikan diharapkan akan bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan. Adapun nantinya penulis berharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tika Ulfianinda. (2021, August 12). Laporan Keuangan Konsolidasi: Syarat, Tujuan dan Cara

Menyusunnya. MAS Software. https://www.mas-software.com/blog/laporan-keuangan-

konsolidasi. Diakses pada tanggal 29 Maret 2022.

Yunus, Hadori dan Harnanto. 2009. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi Pertama. Yogyakarta:

BPFE – Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai