Anda di halaman 1dari 93

SANGKAR PINTAR BURUNG PERKUTUT

BERBASIS ARDUINO UNO

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi


Jenjang Program Diploma Tiga

Oleh :

Nama NIM

Nur Fadilah 17040002


Almadheka Swihasnika Dinanta 17041004
Tegar Panji Perkasa 17041012

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KOMPUTER


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2020

i
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN KEASLIAN

TUGAS AKHIR UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, Kami yang


bertanda tangan dibawah ini :
Nama (NIM) : 1. Nur Fadilah 17040002
2. Almadheka Swihasnika Dinanta 17041004
3. Tegar Panji Perkasa 17041012
Jurusan / Program Studi : D3 Teknik Komputer
Judul : SANGKAR PINTAR BURUNG PERKUTUT
BERBASIS ARDUINO UNO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Tugas Akhir ini berdasarkan


hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari kami sendiri, baik untuk
naskah laporan maupun kegiatan Programming yang tercantum sebagai bagian
dari Tugas Akhir ini. Jika terdapat karya orang lain, kami akan mencantumkan
sumber yang jelas.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka kami
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena Tugas Akhir ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Demikian pernyataan ini kami buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Dibuat di : Tegal
Pada Tanggal : 15 Juni 2020
Yang menyatakan,

(Nur Fadilah) (Almadheka S Dinanta) (Tegar Panji Perkasa)

ii
0

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, Kami yang


bertanda tangan di bawah ini :
Nama (NIM) : 1. Nur Fadilah 17040002
2. Almadheka Swihasnika Dinanta 17041004
3. Tegar Panji Perkasa 17041012

Jurusan / Program Studi : D3 Teknik Komputer


Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


PoliTeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-
exclusive Royalty Free Right) atas Tugas Akhir kami yang berjudul :
SANGKAR PINTAR BURUNG PERKUTUT BERBASIS ARDUINO UNO
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Politeknik Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan Tugas Akhir kami selama tetap mencantumkan nama kami
sebagai penulis/pencipta dan pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Tegal
Pada Tanggal : 15 Juni 2020

Yang menyatakan,

iii
(Nur Fadilah) (Almadheka S Dinanta) (Tegar Panji Perkasa)

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir (TA) yang berjudul “SANGKAR PINTAR BURUNG


PERKUTUT BERBASIS ARDUINO UNO” yang disusun oleh:
Nama : 1. Nur Fadilah 17040002
2. Almadheka Swihasnika Dinanta 17041004
3. Tegar Panji Perkasa 17041012

Telah mendapat persetujuan pembimbing dan siap dipertahakan di depan tim


penguji Tugas Akhir (TA) Program Studi D-III Teknik Komputer Politeknik
Harapan Bersama Tegal.

Tegal, 15 Juni 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Arif Rakhman,SE, S.Pd, M.Kom Achmad Sutanto,S. Kom


NIPY. 05.016.291 NIPY.11.012.128

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : SANGKAR PINTAR BURUNG PERKUTUT


BERBASIS ARDUINO UNO

Oleh : Nama Nim


1. Nur Fadilah 17040002
2. Almadheka Swihasnika Dinanta 17041004
3. Tegar Panji Perkasa 17041012
Program Studi : Teknik Komputer
Jenjang : Diploma III

Dinyatakan LULUS setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas


Akhir Program Studi DIII Teknik Komputer PoliTeknik Harapan Bersama
Tegal.

Tegal, 15 Juni 2020


Tim Penguji :
Nama Tanda Tangan
1. Ketua : Arfan Haqiqi Sulasmoro, M.Kom 1.
2. Anggota I : Ida Afriliana, ST, M.Pd 2.
3. Anggota II : Achmad Sutanto, S.Kom 3.

Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Teknik Komputer

Rais,S.Pd.,M.Kom
NIPY. 07.011.083

v
HALAMAN MOTTO

 Selalu awali dengan bismillah


 Selalu niatkan apapun untuk beribadah dan selalu ikhlas
 Jangan takut memulai kembali, atau engkau terpenjara dalam kesalahan
yang sama
 Saat jatuh dan gagal, harus optimis dan bangkit lagi!
 Bukan seberapa kesuksesan, tapi menikmati proses disetiap sudut
kecilnya.
 Allah mencintai orang yang giat dalam bekerja dan selalu memperbaiki
prestasinya dalam bekerja (HR.Tabrani)
 Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya (Q.s Albaqarah:286)

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini dipersembahkan untuk :


1. Bapak Mc. Chambali, B.Eng., M.Kom selaku Direktur PoliTeknik Harapan
Bersama Tegal.
2. Bapak Rais, S.Pd., M.Komselaku Ketua Program Studi D III Teknik Komputer
PoliTeknik Harapan Bersama Tegal.
3. Arif Rakhman, SE, S.Pd, M.Kom selaku dosen pembimbing I.
4. Bapak Achmad Sutanto, S. Kom selaku dosen pembimbing II.
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa.
6. Teman sejawat yang memberikan semangat.

vii
ABSTRAK

Perkutut adalah burung kicau yang memiliki suara khas yang tidak dimiiki
oleh jenis burung kicauan yang lain. Burung pemakan biji-bijian ini diminati oleh
semua kalangan masyarakat karna merupakan burung yang mempunyai
karakteristik tidak mudah stress dalam sangkar. Bagi masyarakat yang memiliki
kesibukan serta meninggalkan rumah dengan waktu yang cukup lama tentunya
akan berpengaruh pada perawatan burung yang berakibat burung sakit bahkan
mati. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sangkar
burung pintar berjalan dengan sesuai yang diharapkan untuk monitoring
ketersediaan pakan, minum pada web serta otomatisasi dalam pemberian pakan,
minum pada wadah serta perawatan kebersihan sangkar. Sistem Sangkar Pintar
Burung Pekutut ini diimplementasikan pada salah satu pemelihara burung milik
Bapak Bakhtiar Aji agar pemberian pakan, minum, dan pembersihan kotoran
burung dilakukan secara teratur dan otomatis. Otomatisasi sistem ini
menggunakan Arduino Uno sebagai pusat pengendali sensor infrared, sensor
water level, servo, pompa air dan conveyor untuk pembersih kotoran burung.
Sistem ini menggunakan Wemos D1 R1 sebagai pengendali sensor ultrasonic
yang berfungsi sebagai monitoring ketersediaan pakan dan minum pada
penampung yang bisa diakses pada website. Pengujian mode otomatis berdasarkan
sensor dan waktu sangkar pintar ini mendapatkan akurasi nilai keberhasilan yang
cukup serta monitoring dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Kata kunci: Sangkar, monitoring, otomatis.

viii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah
dan inayah-Nya hingga terselesaikannya laporan Tugas Akhir dengan judul
“Sangkar Pintar Burung Perkutut Berbasis Arduino Uno”.
Tugas Akhir merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam mencapai derajat Ahli Madya
Komputer pada program Studi DIII Teknik Komputer Politeknik Harapan
Bersama Tegal. Selama melaksanakan penelitian dan kemudian tersusun dalam
laporan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan
dan bimbingan.
Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Mc. Chambali, B.Eng., M.Kom selaku Direktur PoliTeknik Harapan
Bersama Tegal.
2. Bapak Rais, S.Pd., M.Kom selaku Ketua Program Studi D III Teknik
Komputer PoliTeknik Harapan Bersama Tegal.
3. Bapak Arif Rakhman, SE, S.Pd, M.Kom selaku dosen pembimbing I.
4. Bapak Achmad Sutanto, S. Kom selaku dosen pembimbing II.
5. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan
penyelesaian laporan Tugas Akhir ini.
Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tegal, 15 Juni 2020

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN KEASLIAN ............................... ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 4
1.4 Tujuan Dan Manfaat ...................................................................... 5
1.5 Sistematika Penulisan Laporan ..................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 8
2.1 Teori Terkait .................................................................................. 8
2.2 Landasan Teori ............................................................................ 10
2.2.1 Burung Perkutut ............................................................ 10
2.2.2 Sangkar Burung............................................................. 11
2.2.3 Arduino Uno ................................................................. 12
2.2.4 Wemos D1 R1 ............................................................... 13
2.2.5 Sensor Infrared .............................................................. 14
2.2.6 Motor DC ...................................................................... 15
2.2.7 Sensor Water Level ....................................................... 16
2.2.8 Relay 4 Channel ............................................................ 17
2.2.9 Motor Servo .................................................................. 18
2.2.10 Kabel Jumper .............................................................. 19
2.2.11 Sensor Ultrasonic ........................................................ 19
2.2.12 RTC Modul ................................................................. 20
2.2.13 Pompa Air Mini .......................................................... 21
2.2.14 Adaptor........................................................................ 21
2.2.15 Website........................................................................ 23
2.2.16 Monitoring .................................................................. 23
2.2.17 Arduino Software IDE ................................................ 24
2.2.18 Sublime Text ............................................................... 25
2.2.19 UML ............................................................................ 27

x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 34
3.1 Prosedur Penelitian ...................................................................... 34
3.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 35
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 36
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM....................................... 37
4.1 Analisa Permasalahan .................................................................. 37
4.2 Analisa Kebutuhan Sistem .......................................................... 38
4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras .......................................... 38
4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ......................................... 38
4.3 Perancangan Sistem ..................................................................... 39
4.3.1 Use Case Diagram ......................................................... 40
4.3.2 Sequence Diagram ........................................................ 42
4.3.3 Class Diagram ............................................................... 45
4.3.4 Activity Diagram ........................................................... 42
4.4 Desain Input/Output .................................................................... 50
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 51
5.1 Implementasi Sistem ................................................................... 52
5.1.1 Implementasi Perangkat Keras ...................................... 52
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ..................................... 57
5.1.3 Hasil Pengujian ............................................................. 61
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 63
1.6 Kesimpulan .................................................................................. 63
1.7 Saran ............................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram .................................................................... 28
Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram ...................................................................... 30
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram .................................................................... 31
Tabel 2.4 Simbol Class Diagram .......................................................................... 32
Tebel 4.1 Deskripsi Use Case ............................................................................... 41
Tabel 5.1 Hasil Pengujian Mode Otomatis Perangkat I/O Sensor ........................ 61
Tabel 5.2 Hasil Pengujian Mode Atomatis Perangkat I/O conveyor .................... 62

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Burung Perkutut ................................................................................ 11
Gambar 2.2 Sangkar Burung ................................................................................. 12
Gambar 2.3 Arduino Uno...................................................................................... 13
Gambar 2.4 Wemos D1 R1 ................................................................................... 14
Gambar 2.5 Sensor Infrared .................................................................................. 15
Gambar 2.6 Motor DC .......................................................................................... 16
Gambar 2.7 Sensor Water Level ........................................................................... 17
Gambar 2.8 Relay 4 Channel ................................................................................ 18
Gambar 2.9 Motor Servo....................................................................................... 19
Gambar 2.10 Kabel Jumper .................................................................................. 19
Gambar 2.11 Sensor Ultrasonic ............................................................................ 20
Gambar 2.12 RTC Modul ..................................................................................... 20
Gambar 2.13 Pompa air Mini ................................................................................ 21
Gambar 2.14 Adaptor ............................................................................................ 22
Gambar 2.15 Ardunino Sofware IDE.................................................................... 25
Gambar 2.16 Sublime Text ................................................................................... 26
Gambar 4.1 Usecase Interface monitoring pakan ................................................. 41
Gambar 4.2 Activity Diagram Login Admin ........................................................ 42
Gambar 4.3 Activity Diagram User ...................................................................... 43
Gambar 4.4 Activity Diagram Halaman Monitorinng .......................................... 43
Gambar 4.5 Class Diagram Monitoring ................................................................ 44
Gambar 4.6 Activity diagram Wemos D1 R1 ....................................................... 44
Gambar 4.7 Sequence Diagram Admin Melakukan Login ................................... 45
Gambar 4.8 Sequence Diagram Admin Logout .................................................... 46
Gambar 4.9 Sequence Diagram User Logout ....................................................... 46
Gambar 4.10 Sequence Diagram Mengelola Data User ....................................... 47
Gambar 4.11 Sequence Diagram Halaman Monitoring ........................................ 48
Gambar 4.12 Class Diagram Monitoring .............................................................. 49
Gambar 4.13 Diagram Block ................................................................................ 50
Gambar 5.1 Tampak Depan .................................................................................. 54
Gambar 5.2 Tampak Wadah Air Minum .............................................................. 54
Gambar 5.3 Conveyor ........................................................................................... 56
Gambar 5.4 Tampak Penampung Pakan ............................................................... 56
Gambar 5.5 Tampak Penampung Air ................................................................... 57
Gambar 5.6 Home Page ........................................................................................ 58
Gambar 5.7 Halaman Login Admin ...................................................................... 58
Gambar 5.8 Data Pengguna................................................................................... 59
Gambar 5.9 Halaman Login User ......................................................................... 60
Gambar 5.10 Halaman Monitoring ....................................................................... 60

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Hasil Oservasi ..................................................................................A-1
Lampiran 2 Hasil Wawancara .............................................................................B-1
Lampiran 3 Kode Program Arduino Uno............................................................C-1
Lampiran 4 Kode Program Wemos D1 R1 .........................................................C-3
Lampiran 5 Surat Kesediaan Membimbing TA ..................................................D-1
Lampiran 6 Surat Keterangan Observasi ............................................................E-1
Lampiran 7 Dokumentasi ....................................................................................F-1
Lampiran 8 Desain Brosur ..................................................................................G-1

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia jenis burung dari suku columbidae salah satunya yaitu

burung perkutut. Perkutut merupakan salah satu burung pemakan biji-bijian

yang mempunyai kemampuan dan kelebihan dibanding dengan burung

lainnya. Kemampuan tersebut diantaranya mampu berkembang biak pada

sangkar yang relatif kecil, baik berlantai tanah maupun berlantai kayu yang

dapat dengan mudah dipindahkan, selain itu kemampuan lainnya mampu

mengeluarkan suara yang terdengar merdu. Habitat burung perkutut yang

dibuat di rumah yaitu berupa sangkar, didalam sangkar tersebut dibuat

tempat bertenggernya burung perkutut diranting atau kayu-kayu kecil,

kemudian masing-masing sangkar diberikan makanan dan minum, dimana

makanannya sudah ditentukan yaitu pur, biji- bijian dan serangga [1].

Hobi memelihara burung perkutut diminati oleh semua kalangan

masyarakat, mulai dari pengangguran hingga eksekutif. Dalam merawat

hewan peliharaan memang diperlukan waktu yang teratur dalam pemberian

pakan, minum, kebersihan sangkar hingga pemandian dan penjemuran

burung perkutut. Bagi masyarakat yang memiliki kesibukan atau lama

meninggalkan rumah akan berpengaruh pada hobi pelihara burung perkutut.

Bapak Bakhtiar Aji salah satu pemelihara burung perkutut di Desa

Dampyak Kabupaten Tegal yang memiliki pekerjaan cukup padat sering

1
2

meninggalkan rumah pada waktu yang cukup lama, tentunya perawatan

burung perkutut menjadi tidak efesien. Sangkar burung perkutut milik

Bapak Bahtiar Aji ditempatkan di depan rumah, yang terdapat sebuah kolam

ikan lele.

Pemberian makan, minum dan perawatan kebersihan sangkar burung

perkutut merupakan suatu kewajiban bagi pemeliharanya. Walaupun burung

memiliki fisik kuat dan mudah beradaptasi tetap saja bisa terkena masalah,

seperti serangan penyakit, predator, dan stress dapat menjadi pemicu utama

dari masalah dalam pemeliharaan burung. Oleh karena itu dalam

memelihara burung perkutut, pemelihara memberi pakan dan minum yang

teratur sudah menjadi suatu keharusan yang dilakukan agar burung perkutut

tidak kekurangan nutrisi. Proses dalam pembersihan kotoran pada sangkar

burung masih dengan manual, pemelihara harus membuang dan

membersihkan kotoran tersebut secara langsung menggunakan tangannya.

Proses ini tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama dan melelahkan.

Kendala yang umum terjadi pada pemeliharaan burung perkutut adalah

ketidakteraturan dalam waktu pemberian pakan, minum dan perawatan

kebersihan sangkar burung perkutut akibatnya tidak jarang burung perkutut

menjadi kurang pakan, minum dan tidak terawatnya kebersihan sangkar

bahkan sampai berakibat kematian pada hewan peliharaan tersebut [2].

Dari permasalahan tersebut maka dibuatnya “Sangkar Pintar Burung

Perkutut Berbasis Arduino Uno”. Alat ini menggunakan Arduino Uno dan

Wemos D1 R1 sebagai pusat pengendali sistem. Arduino Uno sebagai


3

pengendali sensor infrared, sensor water level, servo, pompa mini, dan

conveyor yang befungsi sebagai otomatisasi sistem. Wemos D1 R1 sebagai

pengendali sensor ultrasonic yang berfungsi sebagai monitoring.

Diharapkan sistem ini dapat bekerja dengan baik dalam pemberian

pakan, minum dan perawatan kebersihan sangkar burung secara otomatis.

Untuk pemberian pakan otomatis menggunakan komponen sensor infrared

sebagai input yang berfungsi mendeteksi terisi atau kosong wadah pakan

dan servo sebagai output saat wadah terdeksi kosong servo akan bekerja

membuka penampung pakan lalu mengisi pakan ke wadah pakan. Untuk

pemberian minum otomatis menggunakan komponen sensor waterlevel

sebagai input yang berfungsi mendeteksi terisi atau kosong wadah minum

dan pompa air sebagai output saat wadah air terdeksi kosong pompa air

akan bekerja menyedot air dari penampung minum lalu mengisi minum ke

wadah minum. Untuk otomatisasi pembersih sangkar menggunakan

conveyor yang berkerja menjatuhkan kotoran burung, kotoran burung ini

dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele. Untuk monitoring menggunakan

sensor ultrasonic sebagai pengukur ketinggian pakan dan minum pada

penampung, yang kemudian data hasil pengukuran sensor ultrasonic yang

terkini akan ditampilkan pada website.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, diperoleh rumusan

masalah yaitu, “Bagaimana merancang serta mengimplementasikan pakan,


4

minum dan pembersih sangkar burung perkutut secara otomatis dan dapat

dilakukan monitoring melalui web?”

1.3. Batasan Masalah

Dalam perancangan pembuatan alat ini agar tidak keluar dari maksud

dan tujuan yang ada, maka penelitian Tugas Akhir ini dibatasi sebagai

berikut:

1. Sistem dibuat menggunakan microkontroler Arduino Uno dan Wemos

D1 R1. Arduino Uno sebagai pengendali sensor ultrasonic, sensor

water level, servo, pompa mini, dan conveyor yang befungsi sebagai

otomatisasi sistem. Wemos D1 R1 sebagai pengendali sensor ultrasonic

yang berfungsi sebagai monitoring.

2. Alat ini dapat melakukan monitoring ketersediaan pakan, dan minum

pada penampung melalui web.

3. Tampilan monitoring website menampikan hasil pengukuran sensor

ultrasonik ketersediaan pakan dan minum pada penampung

menggunakan satuan centimeter (cm)

4. Media pemeliharaan burung adalah sangkar dengan ukuran sedang

5. Menggunakan servo untuk membuka dan menutup persediaan pakan

burung berkutut

6. Menggunakan pompa air mini untuk mengisi air dari penampung

kedalam wadah minum burung.


5

7. Menggunakan motor dc sebagai penggerakan conveyor untuk

membuang kotoran burung.

8. Tool yang digunakan adalah :

a. Bahasa Pemrograman c

b. Mikrokontroler Arduino Uno

c. Aplikasi Sublime

1.4. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat Sangkar Pintar Burung

Perkutut Berbasis Arduino Uno dengan adanya alat ini dapat membantu

pemelihara burung perkutut dalam pemberian pakan, minum dan perawatan

kebersihan kandang agar dilakukan secara otomastis.

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu ikut andil dalam kemajuan

teknologi yang berkembang pesat, diantaranya:

1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai syarat untuk memenuhi penyusunan Tugas Akhir guna

mendapat gelar Diploma Tiga dari Program Studi Teknik

Komputer di Politeknik Harapan Besama Tegal

b. Berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi

2. Bagi Politeknik Harapan Bersama

a. Sebagai tolak ukur kemampuan dari mahasiswa dalam menyusun

laporan
6

b. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk terjun dan

berkomunikasi langsung dengan masyarakat

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan sistem Sangkar Pintar Burung Perkutut Berbasis Arduino

Uno ini dapat diuji kelayakkannya sehingga dapat diterapkan pada

masyarakat yang memelihara burung perkutut.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 6 (enam) bab dengan beberapa

sub pokok bahasan. Adapun sistematika dari Tugas Akhir ini adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II TUJUAN PUSTAKA

Isi Tujuan Pustaka yang dibahas pada bagian ini adalah tentang teori-

teori yang menunjang dalam pembuatan Sangkar Pintar Burung Perkutut

Berbasis Arduino Uno, sensor infrared untuk mengetahui habis atau

tidaknya pakan burung, ditempat air minum terdapat sensor water level

untuk mengetahui habis tidaknya air, sensor ultrasonic untuk mengukur

ketinggian pakan dan minum pada tendon atau penampung makanan dan

minuman burung, sangkar pintar ini juga memiliki conveyor dibagian bawah

sangkar untuk membuang kotoran burung ke kolam ikan.


7

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang prosedur penelitian, metode

pengumpulan data dan waktu dan tempat penelitian sebelum pembuatan

sangkar pintar burung perkutut.

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang analisa permasalahan sistem yang lama

atau yang sudah ada, serta kebutuhan sistem, fasilitas dan aktifitas yang

akan dibuat, perancangan sistem.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi perangkat keras dan

perangkat lunak serta hasil pdan pembahasan pengujian system.

BAB VI PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan seluruh isi laporan Tugas Akhir dan

saran-saran untuk mengembangkan hasil penelitian ini.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Anwar Kholidi N, Agus Trisanto dan

Emir Nasrullah yang berjudul “Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Dan

Pengatur Suhu Otomatis Untuk Ayam Pedaging Berbasis Programmable

Logic Logic Controler Pada Kandang Tertutup” pada tahun 2015, dari hasil

penelitian menunjukan alat pemberi pakan dan pengatur suhu otomatis

dibangun berbasiskan PLC Omron tipe ZEN-20C1DR-DV2. PLC pada

penelitian ini diprogram dengan Laddesr Diagram menggunakan ZEN

Software Support. Dalam penelitian ini dirancang konveyor yang akan

berjalan untuk mengalirkan pakan (secara otomatis) sebanyak tiga kali

dalam sehari. Aktuator suhu pada alat ini berupa pemanas dan blower

pendingin. Komponen utama sebagai perintah input PLC dan sebagai

pemicu program adalah pushbutton ON/OFF. Sedangkan output adalah rele

sebagai pemicu kerja motor servo [3].

Penelitian yang dilakukan oleh Shoenandia Agil Sahrian dan Ir.

Subekti Yuliananda, M.T yang berjudul ”Rancang Bangun Alat Pemberi

Pakan Minum Burung Cinta (Lovebird) Berbasis Microkontroler Atmega

16” pada tahun 2018, dari hasil penelitian ini adalah untuk mempermudah

pemeliharaan burung cinta dalam segi makanan dan minuman dibuatlah

suatu perancangan alat pemberi pakan-minum burung perkutut berbasis

8
9

mikrokontroller Atmega16 dengan menggunakan sensor infrared, driver

ULN2003A, dan sensor water level. Dengan menggunakan sensor infrared,

stok ketersediaan pakan akan terisi sesuai yang dibutuhkan burung cinta dan

dengan sensor water level, stok minum akan terisi sesuai yang dibutuhkan

burung cinta sehingga tidak terjadi keterlatan dalam pemberian pakan dan

minum, sehingga tidak terjadi kematian pada burung cinta tersebut [4].

Penelitian yang dilakukan oleh Bagas Pratama Putra yang berjudul

”Rancang Bangun Kandang Ternak Burung Otomatis Berbasis Arduino”

pada tahun 2018, dari hasil penelitian ini adalah Pemberian pakan

memanfaatkan sensor ultrasonic sebagai pemicu untuk menjalankan motor

servo untuk membuka penutup penampung pakan. Pengisian air

memanfaatkan pompa air sebagai penyedot air dari tangki penampung air

menuju wadah air yang ada di kandang dengan menggunakan sensor water

level yang terletak pada wadah air di kandang sebagai indikator ketersediaan

air dan pemicu pompa air untuk bekerja. Mengontrol suhu ruangan dengan

memanfaatkan sensor dht11 sebagai pemicu untuk mengaktifkan kipas atau

pemanas apabila suhu di dalam ruangan terlalu panas atau dingin.

Dari pembuatan alat yang telah dilakukan, sistem pemberi pakan dan

minum pada burung otomatis sudah dapat bekerja. Berdasakan hasil

pengujian sistem yang dilakukan, maka diperoleh hasil presentase error

pada kinerja alat yaitu, sensor ultrasonic dengan rata-rata error 3,48%,

sensor DHT11 dengan rata-rata error 1,95%, dan sensor water level dengan

rata-rata error 9,12%. Berdasarkan presentase eror tersebut dapat


10

disimpulkan bahwa sistem ini berjalan dengan baik karena presentase eror

masih terbilang sangat rendah [5].

Dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa conveyor

mengalirkan pakan menggunakan perintah input PLC sebagai pemicu

program. sensor water level, sensor infrared, di gunakan untuk mengontrol

stok ketersediaan pakan dan minum yang terisi sesuai yang dibutuhkan

burung perkutut, pemanfaatkan pompa air sebagai penyedot air dari tangki

menggunakan sensor water level yang terletak pada wadah kandang sebagai

indikator ketersediaan air.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Burung Perkutut

Fauna indentitas Daerah Istimewa Yogyakarta adalah burung

Perkutut Burung Perkutut ditetapkan sebagai fauna identitas DIY

dengan Keputusan Gubernur Kepala DIY No. 385/KPTS/1992

tentang Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah Provinsi DIY.

Burung Khas dari Jawa berukuran sedang (20-25 cm).

Karakter bulu bagian atas berwarna coklat-krem hingga abu-abu

yang berujung hitam. Bagian terluar bulu ekor berwarna kehitaman

dengan ujung putih. Kepala kecil berwarna abu-abu, bulu pada

bagian leher dansayapnya bergaris hitam halus. Bagian seputar mata

tanpa bulu berwarna abu-abu hingga biru. Paruh sedang berwarna


11

abu-abu kebiruan. Kaki tipe paserin (bertengger) berwarna merah

hinga merah jambu tua [6].

Gambar 2.1 Burung Perkutut

2.2.2 Sangkar Burung

Saat ini perkembangan produksi kerajinan sangkar burung

mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini sejalan dengan

perkembangan didalam penciptaan desain-desain baru yang banyak

laku dipasaran dalam maupun luar Negeri. Industri kerajianan

sangkar burung yang telah berakar di daerah pedesaan merupakan

potensi yang besar dalam usaha pengembangan industri kerajinan

bambu secara nasional, karena dari sinilah berawal tumbuhnya

berbagai corak kreativitas baru dalam mengelolah bambu sebagai

karya seni yang tinggi [7].


12

Gambar 2.2 Sangkar Burung

2.2.3 Arduino Uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis

ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital

dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM

dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack

power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung

mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan

Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB

atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk

menjalankannya.

Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal

koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang

diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board

sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.

Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai


13

peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi

referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian

board USB Arduino, dan sebagai model referensi untuk platform

Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya [8].

Gambar 2.3 Arduino Uno

2.2.4 Wemos D1 R1

Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat

berfungsi dengan Arduino khususnya untuk project yang mengusung

konsep IOT. Wemos dapat running stand-alone tanpa perlu

dihubungkan dengan mikrokontroler, berbeda dengan modul wifi

lain yang masih membutuhkan mikrokontroler sebagai pengrontrol

atau otak dari rangkaian tersebut, wemos dapat running stand alone

karena didalammnya sudah terdapat CPU yang dapat memprogram

melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara

wireless [9].
14

Gambar 2.4 Wemos D1 R1

2.2.5 Sensor Infrared

Infrared (IR) detektor atau sensor infra merah adalah

komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra

merah (infra red, IR). Sensor infrared atau detektor infrared saat ini

ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR

Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan

sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat

fotodiode dan penguat (amplifier).

Konfigurasi pin infrared (IR) receiver atau penerima infrared

tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground

(GND). Sensor penerima infrared TSOP (TEMIC Semiconductors

Optoelectronics Photomodules) memiliki fitur-fitur utama yaitu

fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah,

konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS.

Detektor infrared atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC

Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima

infrared yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga


15

penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0

dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier

tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika

tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor

infrared (TSOP) akan berlogika [10].

Gambar 2.5 Sensor Infrared

2.2.6 Motor DC

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang

mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan

(motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus

Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan

memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk

dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan

pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan

sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik

DC [11].
16

Gambar 2.6 Motor DC

2.2.7 Sensor Water Level

Waterlevel sendiri adalah alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian air di tempat yang tidak sama agar meraih knowledge

perbandingan. Waterlevel yang paling sederhana adalah sepasang

pipa yang saling mengakses di anggota bawah. Water level

sederhana mengukur ketinggian air melalui tinggi air di ke-2 pipa

apakah mirip atau tidak.

Saat ini, ketinggian air sanggup diukur secara gampang

bersama gunakan alat moderen layaknya Water level. Pengertian

Water Level sendiri adalah seperangkat alat yang digunakan untuk

mengukur ketinggian air di tempat yang tidak sama agar meraih

knowledge perbandingan. Water level yang paling simple adalah

sepasang pipa yang saling mengakses di anggota bawah. Water Level

simpel bakal mengukur ketinggian air melalui tinggi air di ke-2 pipa

apakah mirip atau tidak. Hasil pengukuran dari water level lebih

rendah dari gunakan laser tapi water level mempunyai akurasi yang

tinggi dalam pengukuran jarak jauh. Untuk hindari kesalahan

pengukuran dalam pemakaian Water Level, suhu terhadap air

haruslah sama.
17

Water level sanggup termasuk digunakan untuk mengukur

tekanan air bersama gunakan prinsip tekanan hidrostatik. Air dalam

suatu wadah selalu meraih tekanan dari atmosfir dan sesuai

bersama level dari air agar sanggup didapatkan besar tekanan air.

Saat ini, telah tersedia water level yang lebih moderen dimana

water level moderen sanggup mengukur ketinggian dan tekanan air

secara bersamaan bersama sensor dan hasil pengukurannya

sanggup direkam lantas disimpan dalam bentuk data [12].

Gambar 2.7 Sensor Water Level

2.2.8 Relay 4 Channel

Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau

switch elektrik yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga

biasa disebut sebagai komponen electromechanical atau

elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau

elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.

Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik

sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan

arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus

listrik yang yang memiliki tegangan lebih tinggi [13].


18

Gambar 2.8 Relay 4 Channel

2.2.9 Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar

(motor) yang dirancang denan sistem kontrol umpan balik loop

tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk

menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor.

motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari Motor DC,

serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian

gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat

putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan

potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar

berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo

[14].
19

Gambar 2.9 Motor Servo

2.2.10 Kabel Jumper

Kabel Jumper Breadboard Male to Male merupakan kabel

jumper yang dapat digunakan untuk menghubungkan komponen-

komponen elektronik yang digunakan, memiliki panjang antara 10

cm, 20 cm hingga 30 cm [15].

Gambar 2.10 Kabel Jumper

2.2.11 Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang bekerja dengan

prinsip dari pantulan suatu gelombang suara (ultrasonik) sehingga

dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda

dengan frekuensi tertentu. Sensor ultrasonik berfungsi sebagai

pendeteksi adanya suatu penghalang [16].


20

Gambar 2.11 Sensor Ultrasonic

2.2.12 RTC Modul

DS3231 RTC adalah Modul Jam Real-Time Precise dengan

EEPROM 32Kbit dan sensor suhu 10-bit internal yang memiliki

resolusi 0,25C.Modul DS3231 RTC Modul Real-Time Clock Tepat

Waktu adalah jam real-time I²C berbiaya rendah dan sangat akurat

dengan osilator kristal terpadu (TCXO) dan kristal. Perangkat

menggabungkan input baterai dan menjaga ketepatan waktu ketika

daya utama ke perangkat terganggu.Integrasi resonator kristal

meningkatkan keakuratan jangka panjang perangkat serta

mengurangi jumlah bagian-potong dalam jalur manufaktur. The

ds3231 Arduino tersedia dalam rentang suhu komersial dan industri

dan ditawarkan dalam paket SO 16-pin, 300-mil [17].

Gambar 2.12 RTC Modul


21

2.2.13 Pompa Air Mini

Pompa air adalah alat yang digunakan untuk memindahkan

cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui saluran pipa

dengan menggunakan tenaga listrik untuk mendorong air yang

dipindahkan secara terus menerus. Disaat pengoprasiannya pompa

beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan disisi tekanan dan

disisi bagian hisap, perbedaan tekanan membuat keadaan sisi hisap

menjadi tidak bergerak. Perbedaan inilah yang menghisap cairan

sehingga dapat berpindah dari suatu reservoir ke tempat lain [18].

Gambar 2.13 Pompa air Mini

2.2.14 Adaptor

Adaptor adalah sebuah perangkat berupa rangkaian elektronika

untuk mengubah tegangan listrik yang besar menjadi tegangan listrik

lebih kecil, atau rangkaian untuk mengubah arus bolak-balik (arus

AC) menjadi arus searah (arus DC). Adaptor/power supplay

merupakan komponen inti dari peralatan elektronik. Adaptor

digunakan untuk menurunkan tegangan AC 22 Volt menjadi kecil


22

antara 3 volt sampai 12 volt sesuai kebutuhan alat elektronika.

Terdapat 2 jenis adaptor berdasarkan sistem kerjanya, adaptor sistem

trafo step down dan adaptor sistem switching. Dalam prinsip

kerjanya kedua sistem adaptor tersebut berbeda, adaptor stepdown

menggunakan teknik induksi medan magnet, komponen utamanya

adalah kawat email yang dililit pada teras besi, terdapat 2 lilitan

yaitu lilitan primer dan lilitan skunder, ketika listrik masuk kelilitan

primer maka akan terjadi induksi pada kawat email sehingga akan

terjadi gaya medan magnet pada teras besi kemudian akan

menginduksi lilitan sekunder. Sedangkan sistem switching

menggunakan teknik transistor maupun IC switching, adaptor ini

lebih baik dari pada adaptor teknik induksi, tegangan yang

dikeluarkan lebih stabil dan komponennya suhunya tidak terlalu

panas sehingga mengurangi tingkat resiko kerusakan karena suhu

berlebih, biasanya regulator ini digunakan pada peralatan elektronik

digital [19].

Gambar 2. 14 Adaptor
23

2.2.15 Website

Website merupakan suatu halaman yang berisikan kumpulan

informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau

organisasi. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada

sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti

internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat

internet yang dikenali sebagai Uniform Resource Locator atau lebih

dikenal dengan singkatan URL. Gabungan atas semua situs yang

dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide

Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun

setidaknya halaman beranda situs Internet umumnya dapat diakses

publik secara bebas, pada praktiknya tidak semua situs memberikan

kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web

mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai

anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi

aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web

tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-

situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain [20].

2.2.16 Monitoring

Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi

berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu

tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan


24

koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatanitu selanjutnya.

Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai

kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui,

pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat

pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan kearah

tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi

tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi

yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan

umumnya dilakukanuntuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap

proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan

menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa

jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang

sedang berjalan [21].

2.2.17 Arduino Software IDE

IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Development

Environment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan

terintegrasi yang digunakan untuk untuk melakukan pengembangan.

Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino

dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang

dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan

bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa

pemrograman arduino (sketch) sudah dilakukan perubahan untuk

memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa


25

aslinya. Sebelum dijual kepasaran, IC mikrokontroler Arduino telah

ditanamkan suatu program bernama Bootloader yang berfungsi

sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino

IDE juga dilengkapi dengan library C / C++ yang biasa disebut

Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih

mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software processing

yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman

dengan Arduino. Program yang ditulis dengan menggunakan

Arduino Software (IDE) disebut sebagai sketch [22].

Gambar 2. 15 Ardunino Sofware IDE

2.2.18 Sublime Text

Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang

dapat berjalan diberbagai platform operating system dengan

menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini

terinspirasi dari aplikasi Vim, Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan

powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan


26

dengan menggunakan sublime-packages. Sublime Text bukanlah

aplikasi opensource dan juga aplikasi yang dapat digunakan dan

didapatkan secara gratis, akan tetapi beberapa fitur pengembangan

fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari

temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta

memiliki linsensi aplikasi gratis.

Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemrograman dan

mampu menyajikan fitur syntax highlight hampir di semua bahasa

pemrogramman yang didukung ataupun dikembangkan oleh

komunitas seperti; C, C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang, HTML,

Groovy, Haskell, Java, JavaScript, LaTeX, Lisp, Lua, Markdown,

MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL, TCL, Textile

and XML. Biasanya bagi bahasa pemrograman yang didukung

ataupun belum terdukung secara default dapat lebih dimaksimalkan

atau didukung dengan menggunakan add-ons yang bisa diunduh

sesuai kebutuhan user [23].

Gambar 2.16 Sublime Text


27

2.2.19 UML

UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan

secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat

software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua

elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented.

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue

print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas

dalam bahasa program yang spesifik [24].

Beberapa diagram yang digunakan di UML (Unifed Modeling

Language):

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem. Hal yang ditekankan adalah

“apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah

use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan

sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya

login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan

sebagainya. Seorang atau sebuah aktor adalah sebuah entitas

manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk

melakukan pekerjaan -pekerjaan tertentu.


28

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

Gambar Nama Keterangan


Menspesifikasikan
himpunan peran yang
Actor pengguna mainkan ketika
berinteraksi dengan use
case.
Hubungan dimana
perubahan yang terjadi pada
suatu elemen mandiri
(independent) akan
Dependency
mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen
yang tidak mandiri
(independent).
Hubungan dimana objek
anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data
Generalization
dari objek yang ada
diatasnya objek induk
(ancertor).
Menspesifikasikan bahwa
Include use case sumber secara
eksplisit.
Menspesifikasikan bahwa
use case target memperluas
Extend perilaku dari use case
sumber pada suatu titik yang
diberikan.
Apa yang menghubungkan
Association antara objek satu dengan
objek lainnya.
Menspesifikasikan paket
System yang menampilkan sistem
secara terbatas.
Deskripsi dari urutan aksi –
aksi yang ditampilkan
Use Case sistem yang menghasilkan
suatu hasil yang terukur
bagi suatu aktor.
Interaksi aturan – aturan dan
elemen lain yang bekerja
Collaboration sama untuk menyediakan
perilaku yang lebih besar
dari jumlah dan elemen –
29

Gambar Nama Keterangan


elemennya (sinergi).
Elemen fisik yang eksis saat
aplikasi dijalankan dan
Note
mencerminkan suatu sumber
daya komputasi.

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam

sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing - masing alir

berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka

berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses

paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity

diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian

besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger

oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh

karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour

internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara

eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-

jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas

dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas

menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case

menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk

melakukan aktifitas. Decision digunakan untuk menggambarkan

behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-

proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang

dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.


30

Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram

Gambar Nama Keterangan


Activity Memperlihatkan bagaimana
masing - masing kelas
antarmuka saling
berinteraksi satu sama lain.
Action State dari sistem yang
mencerminkan eksekusi
suatu aksi.
Initial Node Bagaimana objek dibentuk
atau diawali.
Final Node Bagaimana objek dibentuk
dan dihancurkan.
Satu aliran yang pada tahap
Fork Node tertentu berubah menjadi
beberapa aliran.
Pilihan untuk mengambil
Decision
keputusan
Digunakan untuk
menunjukkan kegiatan yang
dilakukan secara paralel atau
Fork/Join untuk menggabungkan dua
kegiatan paralel menjadi
satu
Menunjukkan adanya
Rake dekomposisi

Tanda waktu
Time

Send Tanda pengiriman

3. Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan

interaksi objek dan mengindikasikan (memberi petunjuk atau

tanda) komunikasi diantara objek-objek tersebut. Sequence

diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah

skenario dan mendeskripsikan bagaimana entitas dam sistem

berinteraksi, termasuk pesan yang digunakan saat interaksi


31

Semua pesan dideskripsikan dalam urutan pada eksekusi.

Sequence diagram berhubungan erat dengan Use Case Diagram,

dimana 1 Use Case akan menjadi 1 Sequence Diagram.

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram

Gambar Nama Keterangan


Objek entity, antar muka
LifeLine
yang saling berinteraksi.
Spesifikasi dari
komunikasi antar objek
Message yang memuat informasi –
informasi tentang
aktifitas yang terjadi.
Menggambarkan orang
Actor yang sedang berinteraksi
dengan system
Boundary Menggambarkan
Class penggambaran dari form
Mengambarkan
Entity Class hubungan kegiatan yang
akan dilakukan
Menggambarkan
Control Class penghubung antara
Boundary dengan tabel
Sebagai sebuah objek
Activation yang akan melakukan
sebuah aksi
Mengindikasikan
Message komunikasi antara objek
dengan objek
Menginndikasikan
komunikasi kembali
Self Message
kedalam sebuah objek itu
sendiri

4. Class Diagram
32

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan

menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari

pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,

asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok: nama

(stereotipe), atribut, dan metoda. Atribut dan metoda dapat

memiliki salah satu sifat berikut: Private, tidak dapat dipanggil

dari luar class yang bersangkutan. Protected, hanya dapat

dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak anak yang

mewarisinya.

Tabel 2.4 Simbol Class Diagram

Gambar Nama Keterangan


Hubungan dimana objek
anak (descendent)
berbagi perilaku dan
Generalization
struktur data dari objek
yang ada di atasnya
objek induk (ancestor)
Upaya untuk
Nary menghindari asosiasi
Association dengan lebih dari 2
objek.
Himpunan dari objek -
objek yang berbagi
Class
atribut serta operasi yang
sama.
Deskripsi dari urutan aksi
- aksi yang ditampilkan
sistem yang
Collaboration
menghasilkan suatu hasil
yang terukur bagi suatu
aktor.
33

Gambar Nama Keterangan


Operasi yang benar -
Dependency benar dilakukan oleh
suatu objek.
Hubungan dimana
perubahan yang terjadi
pada suatu elemen
mandiri (independent)
Dependency
akan mempegaruhi
elemen yang bergantung
padanya elemen yang
tidak mandiri.
Apa yang
menghubungkan antara
Association
objek satu dengan objek
lainnya.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian memuat beberapa hal yaitu:

1. Rencana / Planing

Rencana atau Planing merupakan langkah awal dalam melakukan

penelitian. Rencananya akan dibuat sebuah sistem Sangkar Pintar

Burung Perkutut menggunakan microkontroler Arduino Uno dan

Wemos D1 R1.

2. Analisa

Analisa berisi langkah-langkah awal pengumpulan data, penyusunan

pembuatan Sangkar Pintar Burung Perkutut Berbasis Arduino Uno serta

penganalisaan data serta mendata hardware dan software apa saja yang

akan digunakan dalam pembuatan Sangkar Pintar Burung Perkutut

Berbasis Arduino Uno.

3. Rancangan dan Desain

Perancangan sistem merupakan tahap pengembangan setelah analisis

sistem dilakukan. Dalam perancangan ini akan memerlukan beberapa

hardware yang akan digunakan seperti Wemos D1 R1, Arduino Uno,

sensor ultrasonic, sensor inframerah, motor servo, sensor water level,

RTC, motor DC, relay, pompa mini, adaptor 12V.

34
35

4. Implementasi

Hasil dari penelitian ini akan diuji cobakan secara real untuk menilai

seberapa baik Sangkar Pintar Burung Perkutut Berbasis Arduino Uno

yang telah dibuat serta memperbaiki bila ada kesalahan-kesalahan yang

terjadi. Kemudian hasil dari uji coba tersebut akan diimplementasikan.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukkan yaitu:

1. Observasi

Metode pengumpulan data melalui pengamatan yang meliputi lokasi

dan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan Sangkar Pintar Burung

Perkutut Berbasis Arduino Uno, serta meninjau secara langsung lokasi

yang akan diobservasi yakni dirumah Bapak Bakhtiar Aji yang

beralamat di Dukuh Petiangan Jl. Kemiri Dampyak Kab. Tegal.

2. Wawancara

Dalam Penelitian kali ini menggunakan metode pengumpulan data

adalah dengan wawacara, yaitu mendapatkan keterangan tentang semua

hal yang berhubungan dengan pembuatan Sangkar Pintar Burung

Perkutut Berbasis Arduino Uno. Dalam penelitian ini wawancara akan

dilakukan dengan Bapak Bahtiar Aji.


36

3. Studi Literatur

Metode ini adalah metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

data yang terdapat pada paper, jurnal dan internet yang membahas

Sistem Sangkar Pintar Burung Perkutut Berbasis Arduino Uno dengan

Wemos D1 R1 dan Pemograman Bahasa C sebagai acuan untuk

membuat penelitian ini.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah dari tanggal 01

Januari 2020 sampai 01 Februari 2020. Tempat yang digunakan untuk

penelitian ini adalah Dukuh Petiangan Jl. Kemiri Dampyak Kab. Tegal.
BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisa Permasalahan

Pemberian makan, minum dan perawatan kebersihan sangkar burung

perkutut merupakan suatu kewajiban bagi pemeliharanya. Walaupun burung

memiliki fisik kuat dan mudah beradaptasi tetap saja bisa terkena masalah,

seperti serangan penyakit, predator, dan stres dapat menjadi pemicu utama

dari masalah dalam pemeliharaan burung. Kendala yang umum terjadi pada

pemeliharaan burung perkutut adalah ketidakteraturan dalam waktu

pemberian pakan, minum dan perawatan kebersihan sangkar burung

perkutut akibatnya tidak jarang burung perkutut menjadi kurang pakan,

minum dan tidak terawatnya kebersihan sangkar bahkan sampai berakibat

kematian pada hewan peliharaan tersebut.

Perkembangan kemajuan teknologi yang semakin canggih

memungkinkan untuk membuat suatu sistem yang dapat meminimalkan

permasalahan khususnya pada pemberian pakan, minum, dan perawatan

pembersih sangkar burung perkutut. Oleh karenanya, dibuatlah sistem

“Sangkar Pintar Burung Perkutut Berbasis Arduino Uno” agar pemelihara

burung dalam pemberian pakan minum, dan membersihkan kotoran pada

sangkar burung dapat lebih mudah. Sistem yang dirancang dapat diakses

melalui website yang didalamnya menampilkan suatu informasi sangkar,

menampilkan halaman login dan menampilkan halaman monitoring

ketersediaan pakan dan minum burung yang dapat diakses secara luas [12].

37
38

4.2 Analisa Kebutuhan Sistem

Analisa kebutuhan sistem dilakukan untuk mengetahui spesifikasi dari

kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini akan dibahas

mengenai perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang

dibutuhkan dalam pembuatan Sangkar Pintar Burung Perkutut Berbasis

Arduino Uno.

4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Adapun perangkat keras yang dapat digunakan untuk membuat

Sangkar Pintar Burung perkutut berbasis Arduino Uno ini adalah :

1. Arduino Uno 7. Pompa Mini

2. Sensor Infrared 8. Adaptor

3. Sensor Water Level 9. Wemos D1 R1

4. Relay 10. Sensor Ultrasonic

5. Motor DC 11. Kabel Jumper

6. Servo

4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat

Sangkar Pintar Burung perkutut berbasis Arduino Uno ini antara

lain:

1. Arduino IDE 3. UML

2. Sublime Text 4. Xampp


39

4.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dari alat ini dibagi menjadi dua bagian yaitu

perancangan pada halaman web dan perancangan pada perangkat keras atau

sistem alat. Perancangan pada halaman web tersebut digunakan untuk

menampilkan output monitoring ketersediaan makanan dan minuman

perkutut meliputi aplikasi Sublime dan Arduino IDE. Sistem dimulai dari

otomatisasi pemberiaan pakan dan minum burung, ketersediaan pakan pada

wadah akan dideteksi oleh sensor infrared dan ketersediaan minum akan

dideteksi oleh sensor water level yang kemudian akan diproses oleh

Arduino Uno untuk pengambilan keputusan, jika ketersediaan di wadah

pakan kosong maka servo pada penampung pakan otomatis akan terbuka

dan mengisi makanan ke wadah pakan burung, jika wadah minum kosong

maka pompa air akan menyedot air dari penampung ke wadah minuman.

Selanjutnya otomatisasi pembersih sangkar burung dengan conveyor,

conveyor digerakan oleh Motor DC yang diproses oleh Arduino Uno dan

dibantu oleh RTC sebagai penjaga ketepatan waktu ketika daya utama ke

perangkat terganggu. Conveyor akan bergerak selama 3 detik 1 kali putaran

dan dijeda selama 15 menit sekali. Wemos D1R1 akan mengirimkan data

hasil pengukuran Sensor Ultrasonic ke website sebagai media monitoring

yaitu menampilkan ketinggian pakan, minum pada penampungnya,

pengukururan atau deteksi jarak ketinggiaan pakan dan minum pada

penampung
40

4.3.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan sebuah diagram yang

meggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.

Use Case Diagram digunakan untuk mempresentasikan sebuah

interaksi antara aktor dan sistem. Proses ini melibatkan user dan

admin, berikut adalah prosedur proses penambahkan user pada

sistem monitoring:

1. User meminta ke admin utuk didaftarkan.

2. Admin akan memberikan kode untuk username dan password

yang sudah terdaftar dalam database kepada user.

3. User mengisi kolom username dan password pengguna yang

sudah ditentukan oleh admin.

4. Admin mengecek kebenaran data password dan username yang

diisi oleh user.

5. Setelah menyesuaikan nama password dan username yang

sudah ditentukan sesuai, maka halaman monitoring dapat di

tampilkan. Tampilan pada website monitoring ini akan

menampilkan data baca sensor ultrasonik yang paling akhir

dalam pengukuran ketinggian air dan pakan pada penampung.


41

Gambar 4.1 Usecase Interface monitoring pakan

Tebel 4.1 Deskripsi Use Case

AKTOR FUNGSI DESKRIPSI


Melakukan pendaftaran
Menyampaikan usulan
User untuk persyaratan masuk
pendaftaran.
ke halaman monitoring.
Menyampaikan informasi Melakukan penambahan
terkait username dan daftar pengguna atau user
Admin
password user yang untuk masuk ke halaman
sudah di tentukan. monitoring.
Menerima data baca
sensor ultrasonic dan
Menyampaikan data baca
Wemos D1R1 menampilkan nilai
sensor ultrasonic
monitoring ketersediaan
pakan dan air pada web

Admin akan melakukan penambahan daftar pengguna baru. Admin

menginputkan data untuk username dan password user pada database,

kemudian sitem akan melakukan update data pada website. Jika valid

maka user dapat melihat tampilan website pada halaman monitoring


42

yang berisi data baca pengukuran Sensor Ultrasonik dari penampung

ketersediaan pakan, minum, dan keterangan tanggal dan waktu terkini.

4.3.2 Activity Diagram

1. Activity Diagram Login Admin

Activity Diagram Login Admin mendeskripsikan ketikan aktor

admin akan masuk kedalam sistem. Admin harus melakukan

login terlebih dahulu dan memasukkan username dan password

dengan benar maka kehalaman data user. Jika login salah maka

akan kembali ke halaman login dapat dilihat pada gambar

dibawah ini

Gambar 4.2 Activity Diagram Login Admin

2. Activity Diagram Data User

Activity Diagram Data User menggambarkan ketika actor admin

sudah masuk ke dalam sistem. Admin dapat mengelola data user

seperti menambahkan, mengedit, menghapus data user, dapat

dilihat pada gambar dibawah ini


43

Gambar 4.3 Activity Diagram User

3. Activity Diagram Login User

Activity Diagram Login User mendeskripsikan ketika aktor

admin akan masuk kedalam sistem. Admin harus melakukan

login terlebih dahulu dan memasukkan username dan password

dengan benar maka kehalaman monitoring ketersediaan pakan,

minum, dan waktu. Jika login salah maka akan kembali ke

halaman login dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 4.4 Activity Diagram Halaman Monitorinng


44

4. Activity Diagram Halaman Monitoring

Activity Diagram Halaman Monitoring mendeskripsikan ketika

actor user sudah masuk kedalam sistem/ sudah login user, maka

user dapat melihat tampilan halaman monitoring ketersediaan

pakan, minum dan waktu.

Gambar 4.5 Class Diagram Monitoring

5. Activity diagram Wemos D1 R1

Activity diagram Wemos D1 R1 mendeskripsikan Wewos D1 R1

mengirim data baca sensor ketersediaan pakan dan minum ke

database lalu data baca sensor akan ditampilkan ke halaman

monitoring pada website.

Gambar 4.6 Activity diagram Wemos D1 R1


45

4.3.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram memiliki kegunaan untuk menggambarkan

kalaborasi yang dinamis antar sejumlah objek ke dalam sistem yang

dibuat. Sequence Diagram yang dihasilkan dalam rancangan sistem

monitoring ketersediaan pakan dan ketersediaan air minum burung

pada web ini dapat dilihat pada diagram berikut

Gambar 4.7 Sequence Diagram Admin Melakukan Login

Pada gambar 4.2 menunjukan proses admin melakukan login:

1. Admin melakukan proses login dengan mengisi username dan

password

2. Proses tambah user dan mengelola data user mendapatkan data

input (username dan password) yang kemudian melakukan

autentikasi (penanda) ke database, kemudian hasil autentikasi

divalidasi, apakah benar atau salah. Jika benar maka sistem

menampilkan halaman daftar pengguna.


46

Gambar 4.8 Sequence Diagram Admin Logout

Aktor yang dapat melakukan kegiatan ini yaitu admin sebagai

pengelola sistem. Sequence diagram admin logout dapat dilihat pada

gambar 4.8

Gambar 4.9 Sequence Diagram User Logout


47

Aktor yang dapat melakukan kegiatan ini yaitu user sebagai

pengelola sistem. Sequence diagram user logout dapat dilihat pada

gambar 4.9

Gambar 4.10 Sequence Diagram Mengelola Data User

Berdasarkan gambar 4.10 merupakan Sequence diagram

mengelola data user yang menjelaskan proses yang dilakukan oleh

admin terhadap user. Admin melakukan input username dan

password pada halaman daftar pengguna. Admin juga bertugas

menginformasikan data username dan password yang sudah

diinputkan pada database. Informasi username dan password ini

yang berguna agar user dapat mengakses sistem monitoring

ketersediaan pakan dan air pada sangkar.


48

Gambar 4.11 Sequence Diagram Halaman Monitoring

Pada gambar 4.11 diatas merupakan sequence diagram

monitoring yang menjelaskan proses user masuk ke halaman login

user kemudian memasukkan username dan password. Setelah itu

sistem akan mengecek username dan password tersebut pada

database, jika benar maka user akan dapat melihat data monitoring

ketersedian pakan, ketersediaan air, dan keterangan waktu terakhir

kali data diperbaharui.

4.3.4 Class Diagram

Class Diagram adalah salah satu jenis diagram yang paling

berguna di UML, hal ini karena dapat dengan jelas memetakan

struktur sistem tertentu dengan memodelkan kelas, atribut, operasi

serta hubungan antar objek.


49

Gambar 4.12 Class Diagram Monitoring

Penjelasan pada gambar 4.12:

1. Pada class tb_loginadmin memiliki atribut id, username,

password. Admin harus memasukkan username password untuk

masuk ke halaman kelola user

2. Pada class tb_user memiliki atribut id, username, password. Yang

mengelola class tb_user ini adalah admin. Admin dapat

menambahkan atau mendaftarkan user, menghapus data user, dan

mengupdate data user. Setelah user telah didaftarkan oleh admin,

User dapat login dengan memasukkan username dan password

sesuai yang sudah didaftarkan admin. Saat login user berhasil,

user akan masuk ke halaman monitoring

3. Pada class Monitoring memiliki atribut ketersediaan_pakan,

ketersediaan_air, tanggal dan waktu. Halaman monitoring akan

menampilkan data ketersediaan_pakan dan ketersediaan_air pada

penampung, serta tanggal dan waktu otomatis terisi saat data

ketersediaan_pakan dan ketersediaan_air sudah masuk database.


50

4.4 Desain Input/Output

Pada Rancangan Bangun Sangkar Pintar Burung Perkutut Berbasis

Arduino Uno, pembuatan desain I/O merupakan rancangan desain input dan

output yang akan digunakan sebagai gambaran sistem. Adapun desain I/O

yang ada sebagai berikut:

Sensor Inftrared Relay Pompa Air Mini

Servo
Arduino Uno Relay Conveyor
Sensor Water
Level
Adaptor

Sensor Ultrasonic

Adaptor
Sensor Ultrasonic WEMOS
D1R1
Koneksi Web Web
Internet Service Server
Via Wifi

Gambar 4.13 Diagram Block

Adapun fungsi dari setiap blok dalam gambar tersebut adalah :

1. Sensor Infrared akan mengukur frekuensi wadah pakan kemudian

meneruskan ke Arduino Uno untuk diproses.

2. Sensor Water Level akan mengukur ketinggian wadah air minum

kemudian meneruskan ke Arduino Uno untuk diproses.

3. Servo akan menerima perintah dari Aduino Uno untuk kemudian

membuka dan menutup pakan.


51

4. Pompa Air Mini mengisi wadah air minum saat relay menerima

perintah dari Aduino Uno.

5. Wemos D1 R1 yang terkoneksi wifi akan mengirim data ke website

yang berfungsi sebagai media monitoring.

6. Sensor ultrasonic mengukur frekuensi wadah pakan dan minum

kemudian meneruskan ke Wemos D1 R1 untuk diproses.

7. Conveyor menyala saat relay menerima perintah dari Aduino Uno.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Implementasi Sistem

Setelah melakukan metodelogi penelitian, maka didapatkan analisa

sistem, analisa permasalahan serta analisa kebutuhan perangkat keras dan

perangkat lunak guna membangun Sangkar Pintar Burung Perkutut ini.

Selanjutnya tahap perancangan sistem yaitu merancang sistem yang akan

digunakan pada sistem Sangkar Pintar Burung Perkutut, Persiapan

komponen perangkat keras seperti Arduino Uno, relay, sensor water level,

sensor infrared, adaptor, Wemos D1 R1, sensor ultrasonic, motor DC, RTC

telah dilakukan, maka tahap berikutnya yaitu menyiapkan komponen

perangkat lunak pada Arduino Uno dan Wemos D1 kemudian, dilanjutkan

dengan perakitan dan implementasi serta pengujian [15].

Tahap terakhir yakni pengujian monitoring Sangkar Pintar Burung

Perkutut berbasis Arduino Uno dilakukan baik pada sisi perangkat keras

(hardware) maupun perangkat lunak (software) sistem. Alat ini

diimplementasikan pada Sangkar Burung Perkutut Bapak Bakhtiar Aji.

5.1.1 Implementasi Perangkat Keras

Implementasi perangkat keras merupakan suatu proses instalasi

alat atau perakitan alat yang digunakan dalam membangun Sangkar

Pintar Burung Perkutut yang dirancang otomatis mengirim data ke

website. Adapun minimal perangkat keras yang digunakan untuk

memenuhi kriteria dalam pengoprasian objek sebagai berikut:

52
53

1. Arduino Uno

2. Sensor Infrared

3. Sensor Water Level

4. Relay

5. Motor DC

6. Servo

7. Kabel jumper

8. Pompa mini

9. Sensor Ultrasonic

10. Adaptor

11. Wemos D1 R1

Berikut tampak depan dari sistem Sangkar Pintar Burung

Perkutut Berbasis Arduino Uno:


54

Gambar 5.1 Tampak Depan

Berikut penampakan pengujian alat dilakukan oleh

microcontroller Ardiuno Uno yang terhubung ke sensor water level:

Gambar 5.2 Tampak Wadah Air Minum


55

Wadah minum ini menggunakan sensor water level untuk

mengukur ketinggian air pada wadah minum burung. Kemudian jika

wadah air minum <1 cm maka akan ditransfusikan ke wadah air

minum burung menggunakan pompa air mini.

Sedangkan penampakan pengujian alat dilakukan oleh

microcontroller Ardiuno Uno yang terhubung ke sensor infrared

adalah sebagai berikut:

Gambar 5.3 Tampak Wadah Pakan

Wadah pakan ini menggunakan sensor infrared untuk

mendeteksi ketersediaan pakan burung di wadah. Kemudian jika

wadah pakan kosong servo akan terbuka untuk menjatuhkan pakan

kedalam wadah pakan burung. Tampilan pengujian alat yang

terhubung ke conveyor terlihat seperti gambar berikut:


56

Gambar 5.3 Conveyor

Conveyor ini menggunakan motor DC yang berjalan untuk

melakukan pembersihkan kotoran burung selama 15 menit sekali.

Tampilan pengujian alat dilakukan oleh microcontroller

Wemos D1 R1 yang terhubung ke sensor ultrasonic terlihat seperti

gambar 5.5 ini:

Gambar 5.4 Tampak Penampung Pakan


57

Penampung pakan ini menggunakan sensor ultrasonic untuk

mengukur ketinggian pakan pada penampung yang akan mengirim

data ke website.

Berikut tampilan alat sensor ultrasonic yang sudah terhubung

dengan microcontroller Wemos D1 R1:

Gambar 5.5 Tampak Penampung Air

Penampung air ini menggunakan sensor ultrasonic untuk

mengukur ketinggian air pada penampung yang akan mengirim data

ke website.

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi perangkat lunak pada bahasan ini merupakan

proses penerapan website sebagai media monitoring ketinggian

ketersediaan pakan dan minum burung pada penampung. Dalam

pengaplikasiannya, website dibangun dengan menggunakan Sublime

sebagai css untuk mempercantik tampilan website, untuk

pengambilan data sendiri menggunakan skrip PHP.


58

Website monitoring dapat dilihat dengan membuka alamat

http://spp.d3komputer.cloud/. BerikutTampilan website monitoring

yang digunakan dalam monitoring sangkar pintar burung perkutut :

Gambar 5.6 Home Page

Pada tampilan gambar diatas (halaman utama atau awal)

terdapat menu masuk sebagai yang berisi login user dan login admin.

Untuk tampilan login admin seperti gambar berikut:

Gambar 5.7 Halaman Login Admin


59

Pada gambar 5.7 diatas, halaman login admin berisi username

dan password dimana agar admin dapat masuk ke halaman daftar

pengguna, admin harus memasukkan username dan password pada

kolom yang disediakan pada website sehingga akan tampil halaman

daftar pengguna seperti terlihat di bawah ini:

Gambar 5.8 Data Pengguna

Pada gambar 5.8 diatas, halaman daftar pengguna berisi

username dan password data user, pada halaman daftar pengguna

terdapat fungsi tambah, edit, hapus data user dimana agar admin

dapat menambahkan user baru, mengedit data user yang ada, juga

menghapus data user yang sudah ada.

Untuk tampilan login user seperti gambar dibawah ini :


60

Gambar 5.9 Halaman Login User

Pada gambar 5.9 diatas, halaman login user berisi username

dan password, user yang dapat login yaitu user yang telah

didaftarkan oleh admin. User harus memasukkan username dan

password pada kolom yang disediakan pada website sehingga dapat

masuk ke halaman monitoring ketersediaan pakan dan minum pada

penampung. Terlihat seperti gambar di bawah ini:

Gambar 5.10 Halaman Monitoring


61

Halaman monitoring berisi data baca pengukuran sensor

ultrasonik dari penampung ketersediaan pakan dan ketersediaan air,

dan waktu terakhir saat sensor mengirim data ke website.

5.1.3 Hasil Pengujian

1. Pengujian Input Output Sensor

Tahap pengujian ini dilakukan untuk menentukan perangkat

sudah berjalan dengan lancar. Hasil uji perangkat input/output

(I/O) sensor sistem ini tercatat pada tabel berikut:

Tabel 5.1 Hasil Pengujian Mode Otomatis Perangkat I/O Sensor

Percoba Kond Delay( Ketera


Input Output
an isi ms) ngan
1 Sensor Pompa On 500 Sesuai
water level mini
< 1 cm
2 Sensor Pompa Off - Sesuai
water level mini
> 1.6 cm
3 Sensor Servo On 200 Sesuai
infrared = 1
4 Sensor Servo Off - Sesuai
infrared = 0

Hasil pengujian mode otomatis perangkat I/O sensor terdapat

hasil yang cukup baik dibuktikan dengan nilai error sebesar 0%.

Hal ini menunjukkan bahwa perangkat I/O sensor Sistem Sangkar

Pintar Burung Perkutut berbasis Arduino UNO telah sesuai

dengan apa yang diharapkan.


62

2. Pengujian Conveyor

Hasil uji perangkat input/output (I/O) berdasarkan waktu pada

conveyor tercatat pada tabel berikut:

Tabel 5.2 Hasil Pengujian Mode Atomatis Perangkat I/O

conveyor

Delay
Percobaan Waktu Output Keterangan
(ms)
1 07:00 Conveyor 3000 Sesuai
2 07:15 Conveyor 3000 Sesuai
3 07:30 Conveyor 3000 Sesuai
4 07:45 Conveyor 3000 Sesuai

Hasil pengujian mode otomatis perangkat I/O berdasarkan waktu

pada conveyor dapat berjalan tepat 15 menit sekali sesuai dengan

waktu yang diinginkan.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab laporan penelitian ini,

dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Proses merancang dan membangun sangkar burung pintar berjalan

sesuai yang diharapkan yakni otomatisasi pemberian pakan, pemberian

minum, pembersih kotoran burung dengan conveyor bisa diuji coba,

dan monitoring ketersediaan pakan minum sudah sesuai hasil baca

sensor pengukur ketersediaan pakan dan minum.

2. Mode otomatis pada sangkar pintar mendapatkan akurasi nilai

keberhasilan yang cukup, meliputi pengujian sensor dan waktu.

Dibuktikan dari hasil sensor infrared yang mendeteksi pakan habis

kemudian servo terbuka dan menjatuhka pakan ke wadah, jika pakan

masih terisi servo tetap tertutup. Hasil baca sensor water level >1 cm

pompa air off dan hasil baca sensor water level 1 cm atau <1 cm pompa

air on pompa mentransfusikan air ke wadah minum, serta conveyor

membersihkan kotoran burung 15 menit sekali

3. Tampilan web yang dapat diakses melalui perangkat komputer dan

smartphone

4. Sistem ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun melalui website,

sehingga sistem ini dapat digunakan dan diimplementasikan agar dapat

63
64

membantu pemelihara burung perkutut dalam menangani masalah

terutama pada pemberian pakan, minum dan pembersih sangkar burung.

6.2 Saran

Ada beberapa saran yang perlu disampaikan untuk dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dan perkembangan yang akan datang, diantaranya

yaitu:

1. Lebih baik sistem dibuat dengan desain yang lebih portable sehingga

dapat dipakai disemua jenis sangkar burung

2. Pemakaian sensor water level disarankan mennggunakan jenis sensor

water level yang memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi

3. Sebaiknya website di-uploud ke penyedia layanan web hosting yang

berbayar agar waktu dapat real-time secara akurat


DAFTAR PUSTAKA

[1] B. P. Putra, “RANCANG BANGUN KANDANG TERNAK BURUNG


OTOMATIS BERBASIS ARDUINO,” JATI, vol. 2, no. 2, p. 6, 2018.
[2] Rahmadina, “PENGARUH JENIS MAKANAN PUR, BIJI-BIJIAN,
SERANGGA TERHADAP PERKEMBANGAN BOBOT TUBUH
BURUNG PERKUTUT,” KLOROFIL, vol. 1, no. 2, p. 79, 2018.
[3] A. T. E. N. Anwar Kholidi N, “Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan dan
Pengatur Suhu Otomatis untuk Ayam Pedaging Berbasis Programmable
Logic Controller pada Kandang Tertutup,” ELECTRICIAN – Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Elektro , vol. 9, no. 4, p. 3, 2015.
[4] “RANCANG BANGUN ALAT PEMBERI PAKAN-MINUM BURUNG
CINTA,” SHOENANDIA AGIL SAHRIAN, vol. 1, no. 1, p. 2, 2018.
[5] D. Hansen, “PERANCANGAN PERANGKAT PENYIRAM TANAMAN
OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO,”
InTekSis, vol. 4, no. 2, p. 8, 2017.
[6] Novriyanti, “TEKNIK PENYUSUNAN RANSUM PADA BURUNG
TEKUKUR DI PENANGKARAN CIKABAYAN KAMPUS IPB
DARMAGA,” TEKNIK PENYUSUNAN RANSUM PADA BURUNG
TEKUKUR DI PENANGKARAN CIKABAYAN KAMPUS IPB DARMAGA, p.
1, 29 oktober 2010.
[7] T. H. N. Sandi, “RANCANG BANGUN SISTEM PENGISIAN PAKAN
DAN MINUM BURUNG OTOMATIS,” Jurnal Teknik Elektro, vol. 9, no. 1,
p. 3, 2020.
[8] V. Eriyani, “RANCANG BANGUN ROBOT PELAYAN RESTORAN
OTOMATIS,” Jurnal Coding Sistem Komputer Untan, vol. 6, no. 3, p. 2,
2018.
[9] J. JIIFOR, “RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT OTOMATIS
UNTUK,” Ali Khumaidi, vol. 1, no. 1, p. 3, 2017.
[10] Y. Heriyanto, “Perancangan sistem informasi renta mobil berbasis web pada
PT.APM RENT CAR,” vol. 2, no. 2, p. 68, 2018.
[11] P. S. Aji, “ALAT MONITORING TETESAN INFUS MENGGUNAKAN
WEB SECARA,” Alat Monitoring Tetesan Infus, vol. 7, no. 1, p. 3, 2018.
[12] Haviludin, “Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language),”
no. 1, p. 1, 2011.
[13] T. Dwi, “LAPORAN KERJA PRAKTEK APLIKASI ANDROID,” DIII

65
66

KOMPUTER PHB TEGAL, TEGAL, 2017.


[14] A. Khumaidi, “RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT OTOMATIS
UNTUK,” JURNAL JIIFOR, vol. 1, no. 1, p. 3, 2017.
[15] V. Eriyani, “RANCANG BANGUN ROBOT PELAYAN RESTORAN
OTOMATIS,” Jurnal Coding Sistem Komputer Untan, vol. 06, no. 03, p. 5,
2018.
[16] D. F. Bulan Fatimah Rahmat1, “SISTEM PEMBERSIH KOTORAN
KANDANG AYAM,” SISTEM PEMBERSIH KOTORAN KANDANG
AYAM, vol. 04, no. 01, p. 04, 2018.
[17] Z. F. Wadianto¹, “SIMULASI SENSOR TETESAN CAIRAN,,” Wadianto,
Simulasi Sensor Tetesan Cairan pada Infus Konvensional , vol. 3, no. 2, p. 4,
2018.
[18] I. A. I. A. M.Pd, “Rancang Bangun Sistem Pengisian Pakan dan Minum
Burung Otomatis Berbasis Arduino Uno,” RANCANG BANGUN SISTEM
PENGISIAN PAKAN DAN MINUM BURUNG OTOMATIS, vol. 03, no. 05,
p. 03 0, 2018.
[19] “RANCANG BANGUN ROBOT PELAYAN RESTORAN OTOMATIS,”
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan , vol. 6, no. 3, p. 4, 2018.
[20] S. P. Aji, “ALAT MONITORING TETESAN INFUS MENGGUNAKAN
WEB SECARA,” Alat Monitoring Tetesan Infus…(Septian Prastyo Aji) , vol.
05, no. 04, p. 04, 2018.
[21] T. H. N. S. I. A. I. A. M.Pd, “RANCANG BANGUN SISTEM PENGISIAN
PAKAN DAN MINUM BURUNG OTOMATIS,” Rancang Bangun Sistem
Pengisian Pakan dan Minum Burung Otomatis Berbasis Arduino Uno, vol. 3,
no. 2, p. 07, 2018.
[22] A. Khumaidi, “RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT OTOMATIS
UNTUK,” JURNAL JIIFOR, vol. 4, no. 1, p. 4, 2017.
[23] H. MUHAMAD, “SISTEM MONITORING INFUS MENGGUNAKAN
ARDUINO,” MAKASAR, 2017.
[24] Y. A. Kurniawan, “PEMBUATAN ALAT PEMBERI PAKAN DAN
MINUM UNGGAS SECARA,” SEMARANG, 2018.
[25] Rahmadina, “PENGARUH JENIS MAKANAN PUR, BIJI-BIJIAN,
SERANGGA TERHADAP PERKAMBANGAN BOBOT TUBUH
BARUNG PERKUTUT,” KLOROFIL, vol. 1, no. 3, p. 3, 2018.
[26] A. R. Mulyana1, “ROPADAS (ROBOT PRAMUSAJI CERDAS)
BERBASIS LINE FOLLOWER,” no. 03, p. 04, 2018.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Oservasi

Hasil Observasi

1. Terdapat 1 sangkar burung perkutut ukuran sedang


2. Terddapat kolam lele dibawah sangkar burung.
3. Permasalahan pemilik burung masih membuang kotoran burung secara
manual ke kolam ikan lele.
4. Pemilik juga masih memberikan pakan dan minum burung secara
manual di sela kesibukanya.
5. Burung terlihat kurang terawat.

A-1
Lampiran 2 Hasil Wawancara

HASIL WAWANCARA

Wawancara ini dilakukan di Rumah Bapak Bahtiah Aji salah satu


pemelihara burung perkutut di desa dampyak kabupaten tegal. Adapun hasil
wawancara ini sebagai berikut.

1. Mengapa bapak sangat hobi memelihara burung perkutut ini ?


Jawaban: karena burung perkutut memiliki suara kicau yang indah saya sangat
menyukainya.
2. Apa kesulitan bapak bahtiar aji dalam merawat burung perkutut?
Jawaban : dalam merawat burung perkutut saya tidak efesien dalam pemberian
pakan, minum, memandikan burung, dan perawatan kebersihan sangkarnya .
akibatnya burung saya stess dan tidak mau berkicau.
3. Pemberian pakan burung sehari berapa kali, dan jam berapa saja pemberian
pakannya ?
Jawaban : sehari biasanya saya mengisi wadah pakan 1 sampai 2 kali. Jam set
7 pagi dan jam 5 sore.
4. Pemberian minum burung sehari berapa kali, dan jam berapa saja pemberian
minumnya ?
Jawaban : sehari biasanya saya mengisi wadah minum 1 sampai 2 kali. Jam
set 7 pagi dan jam 5 sore.
5. Untuk membersihkan sangkarnya biasanya berapa hari sekali pak?
Jawaban : saya hanya sempat membersihkan sangkar 3 hari sekali kadang
sampai semnggu baru saya bersihkan sangkarnya. Karena kesibukan dalam
bekerja ,saya kurang memperhatikan kebersihan sangkar burung perkutut
saya.
6. Apakah bapak menggunakan alat bantu dalam membersihkan sangkarnya ?
Jawaban : saya tidak menggunakan alat bantu dalam membersihkan sangkar
burungnya, akibatnya tangan saya sering terkena kotoran burung secara
langsung saat membersihkan sangkarnya.
7. Jika bapak sedang bekerja diluar kota dalam waktu yang cukup lama, apakah
ada yang menggantikan bapak dalam merawat burung perkutut peliharaan
bapak dirumah?
Jawabannya : tidak ada yang menggantikan saya dalam merawat burung
peliharaan saya, karena orang rumah juga punya kesibukan bekerja, dan yang
hobi memelihara burung perkutut ini hanya saya.
8. Apakah ada tempat khusus untuk pembuangan kotoran burung ini ?
Jawabannya: saya biasa membuang sebagian kotoran burung perkutut ke
kolam lele milik saya. Selebihnya saya buang ke tempat sampah

B-1
Lampiran 3 Kode Program Arduino Uno

#include <Servo.h> // library servo


#include <DS3231.h> // library rtc chip ds3231

Servo myservo; // pembuatan objek servo


int pos = 120; // variabel bukaan servo dalam derajat

// pembuatan objek rtc


DS3231 rtc(SDA, SCL);// PIN A4, A5

//variable
const int ir = 7; // pin inframerah
const int relayA = 8;//pompa
const int relayB = 9;// confeyor

#define pinSensor A0 // mendefinisikan pin A0 sebagai pin yang


berhubungan dengan sensor
int sensorValue = 0; // variable untuk menampung nilai baca dari
sensor dalam bentuk integer
float tinggiAir = 0; // variabel untuk menampung ketinggian air
float sensorVoltage = 0; // untuk menampung nilai ketinggian air
float batas = 1; // batas ketinggian air (cm)

int nilaiMax = 1023; // niali maksimal dari pengukuran


float panjangSensor = 4.0 ; // 4.0 cm, bisa dirubah, menyesuikan
dengan panjang sensor yang kalian gunakan

int triger = 1; // waktu confeyor dalam menit


int jeda = 1; // jeda confeyor dalam menit

void setup() {
// delarasi sebagai i/o
pinMode(ir, INPUT);
pinMode(relayA, OUTPUT);
pinMode(relayB, OUTPUT);
myservo.attach(6); //sinyal data kabel motor servo dikonekan di
pin 6 Arduino

rtc.begin(); // memulai rtc


rtc.setTime(00, 00, 00); // mengatur waktu rtc pertama kali

//mematikan semua relay


digitalWrite(relayA, HIGH);
digitalWrite(relayB, HIGH);

//memulai serial
Serial.println("Pembacaan Ketinggian Air");
Serial.begin(9600);
}

void loop() {
// pwmbacaan pakan
if ( digitalRead(ir) == 00){

C-1
Serial.println("ada pakan");
Serial.println("servo 00 dejajat");
myservo.write(pos);
}else{
Serial.println("pakan kosong");
Serial.println("servo 120 derajat");
myservo.write(1); // merubah posisi servo ke 1 derajat
}
delay(500); // jeda 0.5 detik

sensorValue = analogRead(pinSensor); // membaca ketinggian air


tinggiAir = sensorValue*panjangSensor/nilaiMax; //rumus
pengghitungan
sensorVoltage = sensorValue*5.0/1023; //membaca voltase atau
tegangan sensor

Time waktu = rtc.getTime(); // membaca waktu dari rtc


int dataMenit = waktu.min; // mengambil menit dari rtc

// print data ke serial monitor


Serial.print("Sensor Value = ");
Serial.println(sensorValue);
Serial.print("Sensor Voltage = ");
Serial.println(sensorVoltage);
Serial.print("Tinggi Air = ");
Serial.println(tinggiAir);
Serial.println();

Serial.print("Timer saat ini : ");


Serial.println(dataMenit);

//otomatisasi air
if(tinggiAir < batas){
digitalWrite(relayA, LOW);
}else{
digitalWrite(relayA, HIGH);
}
delay(500);

// otomatisasi confeyor
if (dataMenit == triger){
Serial.println("Konveyor nyala");
digitalWrite(relayB, LOW);
triger += jeda;
delay(3000);
Serial.println("Konveyor mati");
digitalWrite(relayB, HIGH);
}

delay(500);
}
delay(500);
}

C-2
Lampiran 4 Kode Program Wemos D1 R1

/*----------------------------------------------*\

Demo simpan data dari Wemos D1 ke database MySQL


Website: sangkarpintarr.000webhostapp.com/sangkarpintar

\*----------------------------------------------*/

// Include library yang diperlukan


#include <Arduino.h>
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <ESP8266WiFiMulti.h>
#include <ESP8266HTTPClient.h>

//Deklarasi variabel pin untuk air dan pakan

#define triggerPin D3 //air


#define echoPin D4 //air
#define triggerPin2 D5 //pakan
#define echoPin2 D6 //pakan

// Gunakan serial sebagai monitor


#define USE_SERIAL Serial

// Buat object Wifi


ESP8266WiFiMulti WiFiMulti;

// Buat object http


HTTPClient http;
String payload;

//deklarasi variable
float duration, jarak, duration2, jarak2, air, pakan;

// alamat web
String url =
"http://sangkarpintarr.000webhostapp.com/sangkarpintar/simpan.php?
air=";

void setup() {

Serial.begin(9600);
delay(1000);

// deklarasi pin sebagai input atau output


pinMode(triggerPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(triggerPin2, OUTPUT);
pinMode(echoPin2, INPUT);

C-3
//memulai serial untuk wifi
USE_SERIAL.begin(115200);
USE_SERIAL.setDebugOutput(false);

//perulangan hitung mundur sebelum conect wifi


for(uint8_t t = 4; t > 0; t--) {
USE_SERIAL.printf("[SETUP] Tunggu %d...\n", t);
USE_SERIAL.flush();
delay(1000);
}

//conek wifi
WiFi.mode(WIFI_STA);
WiFiMulti.addAP("garpansa_", "415tegar"); // Sesuaikan SSID
dan password ini
}

void loop() {

//Baca ketinggian air dan pakan


digitalWrite(triggerPin, LOW);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(triggerPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(triggerPin, LOW);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
jarak = (duration/2) / 29.1;

digitalWrite(triggerPin2, LOW);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(triggerPin2, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(triggerPin2, LOW);
duration2 = pulseIn(echoPin2, HIGH);
jarak2 = (duration2/2) / 29.1;

//perhitungan ketinggian air dan pakan


air = 20 - jarak;
pakan = 20 - jarak2;

// Cek apakah wifi sudah terhubung


if((WiFiMulti.run() == WL_CONNECTED)) {

// Tambahkan nilai air dan pakan pada URL yang sudah kita
buat
USE_SERIAL.print("[HTTP] Memulai...\n");
http.begin( url + (String) air + "&pakan=" + (String)
pakan);

// Mulai koneksi dengan metode GET


USE_SERIAL.print("[HTTP] Melakukan GET ke server...\n");
int httpCode = http.GET();

// Periksa httpCode, akan bernilai negatif kalau error


if(httpCode > 0) {

C-4
// Tampilkan response http
USE_SERIAL.printf("[HTTP] kode response GET: %d\n",
httpCode);

// Bila koneksi berhasil, baca data response dari


server
if(httpCode == HTTP_CODE_OK) {
payload = http.getString();
USE_SERIAL.println(payload);
}

} else {

USE_SERIAL.printf("[HTTP] GET gagal, error: %s\n",


http.errorToString(httpCode).c_str());
}

http.end();
} else {

//koneksi ulang jika wifi blm terhubung


USE_SERIAL.println("WiFi tidak terkoneksi, reconnect...");
WiFi.mode(WIFI_STA);
WiFiMulti.addAP("garpansa_", "415tegar"); // Sesuaikan SSID
dan password ini
}

delay(4000);
}

C-5
Lampiran 5 Surat Kesediaan Membimbing TA

D-1
D-2
Lampiran 6 Surat Keterangan Observasi

E-1
Lampiran 7 Dokumentasi

Tampak Depan Proses Pembuatan

Bersama Bapak Bakhtiar Aji

F-1
Lampiran 8 Desain Brosur

G-1

Anda mungkin juga menyukai