Anda di halaman 1dari 5

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Republik Indonesia

Nomor : 050/01/……/I/2021 Kepada


Lampiran : 1 (satu) Rangkap Yth. Bpk Presiden Republik Indonesia
Perihal : Permohonan untuk mendapatkan Ir. Joko Widodo
  Program Pembangunan Di –
  Infrastruktur Perdesaan (PPIP)          Tempat

Berdasarkan kondisi wilayah yang terisolir, serta penduduk yang sangat miskin ditambah dengan
infrastruktur perdesaan yang memadai atau sangat terbatas, maka kami Kementrian PUPR Republik Indonesia serta
seluruh masyarakat memohon dengan sangat hormat kepada Bapak Presiden Republik Indonesia kiranya dapat
memberikan bantuan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP), karena program tersebut kami sangat
mengharapkan dan butuhkan, agar desa-desa di Kabupaten Bogor kami dapat setara dengan lainnya.

Adapun sebagai bahan pertimbangan Bapak kami lampirkan :

·         Peta Desa
·         Data Potensi
·         RPJMDes
·         Foto Nol

Selanjutnya kami laporkan Kelurahan Karadenan Kec. Cibinong Kab. Bogor selama ini masih sangat
minim bantuan dari Pemerintah Propinsi, minim bantuan dari Pemerintah Pusat.

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan kepada Bapak, kiranya sudilah untuk direalisasikan, atas
bantuannya diucapkan terima kasih.

Peda Tanggal, 03 Juli 2021

MENTERI PUPR REPUBLIK INDONESIA

DAVID RIVALDO

Tembusan disampaikan kepada Yth,


1. Menteri Pekerjaan Umum di Jakarta;
2. Gubernur Jawa Barat;
3.  Bupati Kabupaten Bogor;
4.      Ketua DPRD Kab. Bogor;
5.      Arsip.
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
KECAMATAN CIBINONG
NOMOR : 003 / WK/I/2021

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DES)


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang a.:        Bahwa dalam rangka RPJM-Des perlu dibuat peraturan Desa yang merupakan
landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan
perencanaanpembangunan desa.
b.      Bahwa untuk menetapkan RPJM-Des sebagaimana dimaksud huruf “a”
diperlukan adanya peraturan desa.
c.       Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut diperlukan
keputusan Kepala Desa
d.      Bahwa dalam menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan rekomendasi dan
Petunjuk Teknis.

1.      Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 05 Tahun 2007 tentang Pedoman


Mengingat : Penata Lembaga Kemasyarakatan.
2.      Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 07 Tahun 2007 tentang Pedoman
Kader Pemberdayaan Masyarakat.
3.      Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa Kelurahan.
4.      Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa.
5.      Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 67 Tahun 2007 tentang Pendataan
Program Pembangunan Desa/Kelurahan.

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DAN KEPALA DESA KABUPATEN BOGOR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan                : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


  JANGKA MENEGAH DESA (RPJM-DES)
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan desa ini yang dimaksud dengan :


1.      Pemerintah daerah adalah pemerintah desa watu kalangkari dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa
Kabupaten Bogor.
2.      Pemerintah Desa adalah kepala desa dan perangkat desa.
3.      Peraturan desa adalah semua peraturan yang oleh kepala desa dan BPD
4.      Keputusan Kepala Desa adalah semua Keptusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan
dan kebijaksanaan kepala desa yang menyangkut pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
5.      Rencana pembangunan jangka menengah desa selanjutnya disingkat RPJM-Des adalah dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun tahunan yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa,
kebijakan umum, program, program satuan perangkat desa (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayah,
disertai dengan wilayah kerja.
6.      Rencana kerja pembangunan desa yang selanjutnya disingkat RPJM-Des adalah dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran dari RPJM-Des yang memuat rancangan kerangka ekonomi
desa dengan mempertimbangkan kerangka pendataan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa.
Rencana kerja dan pendataan serta prakiraan mau, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah desa maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada rencana kerja pemerintah.
7.      Lembaga pemberdayaan masyarakat / Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang selanjutnya di singkat
LKMD/LPM adalah lembaga yang berbentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan dan merupakan mitra desa dalam
pemberdayaan masyarakat.
8.      Kader Pemberdayaan masyarakat / Lembaga Ketahanan yang selanjutnya di singkat KPM adalah anggota
masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemampuan untuk menggerakan masyarakat dan pembangunan
partisiasif.
9.      Profil Desa Adalah gambaran daya menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar Keluraga, potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan
yang dihadapi desa.

BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN MENETAPKAN RPJM-DES
Pasal 2
1.      Rencana RPJM-DES dapat diajukan Pemerintah Desa
2.      Dalam menyusun rencana RPJM-DES Pemerintah Desa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi
yang berkembang dalam masyarakat yang diwadahi oleh LPM/BPD
3.      Rancangan RPJM-DES yang berasal dari pemerintah desa disampaikan oleh kepala desa kepada pemangku
kepentingan yaitu LPM / BPD, PKK Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan sebagainya.
4.      Setelahmenerima rancangan RPJM-Des, pemerintah Desa melaksanakan Musrembang Desa untuk mendegarkan
penjelasan Kepala Desa Tentang perencanaan Pembangunan Desa.
5.      Jika Rancangan RPJM-Des berasal dari pemerintah desa, maka pemerintah desa mengundang LPM/BPD, lembaga-
lembaga kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain-lain untuk melakukan Musrembang-Desa
membahas RPJM-DES.
6.      Setelah melakukan Musrembang desa sebagaimana yang dimaksud ayat (4) dan (5), maka pemerintah desa
menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh BPD dan pemerintah serta LPM / BPD  dan lembaga
kemasyarakatan  dalam acara penetapan persetujuan BPD atau rancangan RPJM-DES yang dituangkan dalam
peraturan desa.
7.      Setelah mendapat persetujuan pemerintah Desa sebagaimana dmaksud dalam ayat (6), maka Kepala Desa
menetapkan RPJM-DES, serta memerintahkan Sekretaris Desa atau Kepala  Urusan yanag ditunjuk
mngundangkannya dalam lembaga Desa.

BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENETAPAN RPJM-DES

Pasal 3

1.      Pemerintah desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, pada anggotanya untuk mengambil keputusan yang di
koordinir oleh LPM / BPD atau sebutan lainya dalam forum Musrembang-Desa
2.      Mekanisme pengambilan keputusan dalam Forum Musrembang-Desa dalam perencanaan pembangunan Desa
berdasar musyawarah dan mufakat.

BAB III
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 4

Hal – hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM-DES ini akan diatur oleh Keputusan Kepala Desa

Pasal 5

Peraturan Desa tentang RPJM-Des ini mulai berlaku pada saat di undangkan. Agar setiap orang dapat
mengetahuinya. Memerintah pengundangan peraturan desa ini dengan menetapkannya dalam lembaran desa.

Ditetapkan di : Watu Kalangkari


Pada Tanggal  : 13 Januari 2012

MENTERI PUPR REPUBLIK INDONESIA

DAVID RIVALDO

Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 03 Juli 2021
KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN BOGOR

I.              Luas Wilayah                                    : 15.50 Km


II.        Jumlah Kepala Keluarga                   : 124
-          Jumlah Jiwa                                : 324 Jiwa
-          Jumlah Laki-Laki                        : 124 Jiwa
-          Jumlah Perempuan                      : 200 Jiwa
III.        Potensi Kelembagaan dan Pemerintah
-          Kepala Desa                                : 1 Orang
-          Aparat Desa                                : 11 Orang
-          BPD                                            : 5 Orang
-          LPM                                            : 12 Orang
IV.           Potensi Sarana dan Prasarana
-          Panjang Jalan                              : 2,500 m
-          Panjang Jalan Swadaya             : 800 m
V.        Mata Pencaharian Pokok     
-          Petani                                          : 104 org
-          PNS                                            : 31 org
-          TNI                                             : -
-          Polri                                            : 7 org
-          Buruh Tani                                  : 28 org
-          Pengrajin                                     : 5 org
-          Pedagang                                                : 11 org
-          Peternak                                      : 22 org
VI.     Kesehatan
-          Paramedis                                   : 1 org
-          Dukun Reatif                              : 1 org
-          Bidan Desa                                 : 1 org
VII.  Prasarana Pendidikan
-          TK                                               : 1 Unit
-          SD                                               : 1 Unit
-          SMP                                            : -
-          SMA                                           : -
VIII.        Prasarana Ibadah
-          Mesjid                                         : 1 Unit
 

Anda mungkin juga menyukai