Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Republik Indonesia
Berdasarkan kondisi wilayah yang terisolir, serta penduduk yang sangat miskin ditambah dengan
infrastruktur perdesaan yang memadai atau sangat terbatas, maka kami Kementrian PUPR Republik Indonesia serta
seluruh masyarakat memohon dengan sangat hormat kepada Bapak Presiden Republik Indonesia kiranya dapat
memberikan bantuan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP), karena program tersebut kami sangat
mengharapkan dan butuhkan, agar desa-desa di Kabupaten Bogor kami dapat setara dengan lainnya.
· Peta Desa
· Data Potensi
· RPJMDes
· Foto Nol
Selanjutnya kami laporkan Kelurahan Karadenan Kec. Cibinong Kab. Bogor selama ini masih sangat
minim bantuan dari Pemerintah Propinsi, minim bantuan dari Pemerintah Pusat.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan kepada Bapak, kiranya sudilah untuk direalisasikan, atas
bantuannya diucapkan terima kasih.
DAVID RIVALDO
TENTANG
Menimbang a.: Bahwa dalam rangka RPJM-Des perlu dibuat peraturan Desa yang merupakan
landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan
perencanaanpembangunan desa.
b. Bahwa untuk menetapkan RPJM-Des sebagaimana dimaksud huruf “a”
diperlukan adanya peraturan desa.
c. Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut diperlukan
keputusan Kepala Desa
d. Bahwa dalam menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan rekomendasi dan
Petunjuk Teknis.
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN MENETAPKAN RPJM-DES
Pasal 2
1. Rencana RPJM-DES dapat diajukan Pemerintah Desa
2. Dalam menyusun rencana RPJM-DES Pemerintah Desa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi
yang berkembang dalam masyarakat yang diwadahi oleh LPM/BPD
3. Rancangan RPJM-DES yang berasal dari pemerintah desa disampaikan oleh kepala desa kepada pemangku
kepentingan yaitu LPM / BPD, PKK Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan sebagainya.
4. Setelahmenerima rancangan RPJM-Des, pemerintah Desa melaksanakan Musrembang Desa untuk mendegarkan
penjelasan Kepala Desa Tentang perencanaan Pembangunan Desa.
5. Jika Rancangan RPJM-Des berasal dari pemerintah desa, maka pemerintah desa mengundang LPM/BPD, lembaga-
lembaga kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain-lain untuk melakukan Musrembang-Desa
membahas RPJM-DES.
6. Setelah melakukan Musrembang desa sebagaimana yang dimaksud ayat (4) dan (5), maka pemerintah desa
menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh BPD dan pemerintah serta LPM / BPD dan lembaga
kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan BPD atau rancangan RPJM-DES yang dituangkan dalam
peraturan desa.
7. Setelah mendapat persetujuan pemerintah Desa sebagaimana dmaksud dalam ayat (6), maka Kepala Desa
menetapkan RPJM-DES, serta memerintahkan Sekretaris Desa atau Kepala Urusan yanag ditunjuk
mngundangkannya dalam lembaga Desa.
BAB III
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENETAPAN RPJM-DES
Pasal 3
1. Pemerintah desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, pada anggotanya untuk mengambil keputusan yang di
koordinir oleh LPM / BPD atau sebutan lainya dalam forum Musrembang-Desa
2. Mekanisme pengambilan keputusan dalam Forum Musrembang-Desa dalam perencanaan pembangunan Desa
berdasar musyawarah dan mufakat.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Hal – hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM-DES ini akan diatur oleh Keputusan Kepala Desa
Pasal 5
Peraturan Desa tentang RPJM-Des ini mulai berlaku pada saat di undangkan. Agar setiap orang dapat
mengetahuinya. Memerintah pengundangan peraturan desa ini dengan menetapkannya dalam lembaran desa.
DAVID RIVALDO
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 03 Juli 2021
KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN BOGOR