Anda di halaman 1dari 5

Nama : Taufiqul huda

Npm : 21901092023
Uts : Internal audit
JAWABAN

1. Audit internal sendiri adalah pelaksana audit atau auditor yang menjalankan tugas di dalam
perusahaan.
Audit internal berguna untuk mengetahui sejauh mana kebijakan perusahaan yang telah dibentuk
sebelumnya dipatuhi oleh karyawan dan menetapkan apakah pengelolaan aset perusahaan telah
dilaksanakan dengan baik atau tidak.

Audit eksterenal sendiri adalah orang dari luar perusahaan yang bekerja untuk memeriksa
laporan keuangan. Hal ini guna memastikan apakah laporan tersebut ‘benar dan layak’ atau true
and fair dari sisi kinerja keuangan di masa lalu dan posisi keuangan perusahaan pada saat ini
Auditor eksternal juga memiliki tugas lain, yaitu untuk melakukan sebuah evaluasi atas kinerja
klien yang dalam hal ini adalah perusahaan. Misalnya apakah yang dikerjakan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan prinsip yang ada sebelumnya dan bertugas untuk memberikan opini atau
pendapat di akhir laporan audit.

2. Audit Berbasis Risiko (Risk Based Audit) adalah suatu teknik audit dimana semua kegiatan
audit yang dimulai dari perencanaan audit, pelaksanaan audit, dan pelaporan hasil audit berbasis
pada prioritas risiko perusahaan yang telah ditetapkan bersama manajemen operasional dengan
melakukan risk assessment.

Risk Based Audit merupakan sebuah metode atau cara yang digunakan oleh auditor internal
dalam melaksanakan tugas auditnya, sehingga memberikan jaminan bahwa risiko yang ada sudah
dikelola oleh pihak manajemen dengan baik dan memiliki batasan risiko yang tidak berdampak
terhadap tujuan perusahaan. Risk Based Audit sangat penting dijalankan karena dapat membantu
terpenuhinya tanggung jawab manajemen secara efektif.

Risk assessment menyoroti peran internal auditor dalam mengidentifikasi dan menganalisis
risiko bisnis yang dihadapi perusahaan sehingga diperlukan sikap proaktif dari internal auditor
dalam mengenali risiko – risiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
Internal auditor dalam hal ini dapat menjadi mitra manajemen dalam meminimalkan risiko
kerugian serta memaksimalkan peluang yang dimiliki perusahaan.
Sumber = OLEH : AULIA PRASTIKA PRAJA

3. Pengendalian internal adalah rencana, prosedur, metode, dan kebijakan yang dikembangkan
oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang wajar atas efektivitas dan efisiensi
operasional, keandalan hubungan keuangan, keamanan sumber daya, dan kepatuhan terhadap
kebijakan, undang-undang, dan kebijakan kepada orang lain.

Sistem pengendalian internal juga dikenal sebagai kontrol internal yang merupakan proses yang
dipengaruhi oleh personel dan sistem teknologi informasi yang membantu organisasi untuk
mencapai tujuan tertentu.

Sistem ini memainkan peran penting dalam mencegah dan mendeteksi penipuan (fraud) dan
melindungi baik fisik (mesin dan properti) dan tidak berwujud (seperti reputasi atau hak
kekayaan intelektual seperti merek dagang) sumber daya organisasi.

Pengendalian internal berisi struktur, metode, dan langkah-langkah organisasi yang terkoordinasi
untuk menjaga kesejahteraan organisasi, memeriksa kebenaran dan keandalan data akuntansi,
dan untuk meningkatkan efisiensi sesuai dengan pedoman

tujuan adanya sistem pengendalian internal:

a. Melindungi kekayaan organisasi

b. Melakukan pemeriksaan pada kebenaran dan keandalan data akuntansi

c. Meningkatkan efisiensi operasional

d. Memberikan kepatuhan dengan pedoman administrasi.


https://adalah.co.id/pengendalian-internal/#:~:text=Pengendalian%20internal%20adalah
%20rencana%2C%20prosedur,dan%20kebijakan%20kepada%20orang%20lain.

4. Konsep-konsep dasar dalam auditing digunakan sebagai dasar perencanaan audit. Diantara
konsep-konsep yang adasep materialitas dan risiko termasuk konsep fundamental yang harus
dipahami auditor dalam merencanakan dan melakukan kegiatan audit.
Konsep materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing terutama standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan. Dengan konsep ini, auditor menentukan standar hal-hal yang
tergolong material atau tidak material. Hal ini menjadi sangat penting karena pendapat yang
diberikan auditor merupakan pendapat terhadap hal-hal yang bersifat material saja. Maka ruang
lingkup pemeriksaan dan penentuan pendapat yang akan diberikan, bergantung pada interprestasi
dan pemahaman auditor terhadap nilai-nilai yang termasuk dalam hal yang material ataupun
tidak material.Sedangkan konsep risiko merupakan risiko yang terjadi dalam hal auditor,
tanpadisadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan
keuangan yang mengandung salah saji material.
https://www.coursehero.com/file/pl2auh/Konsep-konsep-dasar-dalam-auditing-digunakan-
sebagai-dasar-perencanaan-audit/

5. Ketika menentukan frekuensi, organisasi harus menerapkan pemikiran berbasis risiko dan
mempertimbangkan seberapa sering proses dilakukan, atau seberapa matang atau seberapa
kompleks prosesnya. Misalnya, proses yang lebih matang cenderung memerlukan audit internal
yang tidak terlalu sering. Proses yang lebih kompleks memerlukan audit internal yang lebih
sering dan mendalam.
Program audit internal organisasi juga harus menentukan metode yang akan digunakan untuk
audit; Metode ini dapat mencakup wawancara, observasi, pengambilan sampel dan tinjauan
informasi. Sebagai praktik terbaik, organisasi harus merencanakan dan melaksanakan audit
sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu, melalui proyek atau proses, dan bukan
berdasarkan klausul spesifik ISO 9001.

6. Internal audit memiliki tujuan dalam membantu anggota organisasi supaya biasa
melaksanakan tugas dengan efektif. Dalam kegiatan internal audit berusaha melaksanakan
analisis dan memberikan berbagai saran dan penilaian. Proses pemeriksaan audit mencakup
pengawasan yang sangat efektif dengan pembayaran yang normal.
Lalu Sukrisno Agoes “2004” menyatakan bahwa tujuan dari audit internal yaitu membantu
manajemen perusahaan melaksanakan tugas melalui analisa, penilaian dan pemberian saran dan
masukan tenaga aktivitas atau program “yang masuk dalam pemeriksaan”.

adapun fungsi audit internal adalah untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas
perusahaan.Dalam perusahaan, audit internal dapat berfokus pada manajemen risiko, proses
pengamanan aktiva atau bahkan mempertahankan kepatuhan (audit compliance) terhadap
peraturan. Fokus audit internal juga tergantung dari banyaknya departemen bisnis yang ada
dalam perusahaan.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/08/pengertian-audit-internal-tujuan-fungsi-ruang-
lingkup-terlengkap.html#:~:text=dalam%20organisasi%2Fperusahaan.-,Tujuan%20Audit
%20Internal,memberikan%20berbagai%20saran%20dan%20penilaian.
7. Menurut saya pemikiran yg dikemukakan oleh Isabella BENAR. Karena fungsi utama internal
audit adalah untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas perusahaan.
Maka, diperlukan lah audit internal agar mencegah atau menghindari resiko dalam suatu
perusahaan.

8. Bagian order Penjualan


a. Menerima order dari pembeli : Orderan diterima dari pembeli (penerimaan)
b. Mengisi faktur penjualan : Memenuhi permintaan customer
c. FPT : Pemberian tunai kepada produsen
Bagian kasir
a. FPT : Pemberian tunai kepada kasir
b. Menerima uang dari pembeli : Customer memberikan uang tunai kepada kasir
c. Mengoperasikan register cek : Memproses register
d. PRK : Pita register cek

http://repository.maranatha.edu/4357/2/0251128_Appendices.pdf

Anda mungkin juga menyukai