MANAJEMEN RISIKO
Nomor MP : 003/MP/SHE/JPC/II/2020
DEPARTEMEN SHE
Tanggal Berlaku : 03 Februari 2020
Revisi :0
Departemen Terkait : Semua Departemen
Distribusi Salinan : 1. Section Head HO
: 2. Semua Departement Site
:
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul dan Lembar Pengesahan............................................................................................ 1
Daftar Isi ............................................................................................................................................. 2
Lembar Catatan Revisi ....................................................................................................................... 3
A. Tujuan.......................................................................................................................................... 4
B. Ruang Lingkup............................................................................................................................. 4
C. Referensi...................................................................................................................................... 4
D. Defenisi........................................................................................................................................ 4
E. Tanggung Jawab......................................................................................................................... 5
F. Prosedur ..................................................................................................................................... 6
G. Dokumen Terkait.......................................................................................................................... 11
No Dokumen : 003/MP/SHE/JPC/II/2020
MANAGEMENT PROCEDURE
Tgl. Efektif : 03 Februari 2020
MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 3 dari 11 Revisi : 0
A. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman untuk mengelola sistem yang dapat membantu karyawan
dalam mengidentifikasi semua bahaya secara sistematis di dalam aktifitasnya di tempat kerja,
menilai tingkat risiko dari bahaya dan melakukan langkah pengendalian, sehingga risiko yang
timbul dapat dikendalikan secara optimal.
B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup semua aktifitas pekerjaan di seluruh area di site dan khususnya pada
kegiatan operasional penambangan PT. Jambi Prima Coal.
C. REFERENSI
1. SMKP Minerba
2. OHSAS 18001
3. ISO 14001
4. Permen ESDM No 26 Tahun 2018
5. Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018
6. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3, klausul 2.1.1 tentang Identifikasi Potensi
Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko K3.
D. DEFINISI
1. Dokumen Bahaya adalah segala sumber, benda, aktifitas atau situasi yang berpotensi
menyebabkan kerugian atau cidera pada manusia, kerusakan peralatan dan
kerusakan/pencemaran lingkungan
2. Risiko adalah kesempatan atau kemungkinan terjadinya kerugian, kecelakaan atau cidera
akibat bertemunya dua atau lebih keadaan bahaya
3. Aspek Lingkungan adalah unsur atau elemen dari suatu kegiatan produk dan jasa dari
organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
4. Dampak (Consequence) adalah akibat yang muncul dari suatu proses aktifitas yang
dijalankan.
5. Dampak Lingkungan adalah suatu hasil yang terjadi akibat proses dari suatu aktifitas pada
lingkungan apabila suatu kegiatan/aktifitas tersebut dilaksanakan
6. IBPR adalah daftar proses identifikasi bahaya dari suatu kegiatan operasional dalam bisnis
proses yang berkaitan dengan KPLH, dianalisa dan dinilai risikonya, sehingga diperoleh
pengendalian yang terbaik dalam meningkatkan mutu, mencegah kecelakaan dan menjaga
kelestarian lingkungan.
7. Identifikasi Risiko adalah suatu proses untuk melakukan inventarisasi risiko pada setiap
aktivitas yang dilaksanakan.
8. Indikasi adalah tanda/gejala/sinyal/ciri dari risiko yang akan terjadi.
9. Kemungkinan (Likelihood) adalah kesempatan/kemungkinan sesuatu terjadi.
10. Komunikasi dan Konsultasi adalah proses saling berbagi informasi serta melakukan dialog
No Dokumen : 003/MP/SHE/JPC/II/2020
MANAGEMENT PROCEDURE
Tgl. Efektif : 03 Februari 2020
MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 5 dari 11 Revisi : 0
E. TANGGUNG JAWAB
1. Key Management (Komisaris & Direktur)
Memberikan dukungan atas pemenuhan terhadap tindakan control yang direkomendasikan
dari hasil manajemen risiko.
2. Manajemen HO
Memonitor, mendukung, memberikan saran/masukan serta membuat keputusan akhir atas
pemenuhan terhadap tindakan kontrol yang direkomendasikan dari hasil manajemen risiko.
3. Manajemen Site
Menjadi tim dalam dalam proses manajemen risiko di site.
Memastikan tindakan kontrol/pengendalian risiko yang sudah ada dijaga penerapannya
dan kontrol risiko tambahan atau yang direkomendasikan ditindak lanjuti untuk mengurangi
tingkat risiko terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
4. Pengawas
Berpastisipasi aktif menjadi anggota tim manajemen risiko di departemennya.
Menindak lanjuti laporan yang disampaikan bawahannya terkait dengan kondisi yang
berbahaya dengan tingkat risiko tinggi.
No Dokumen : 003/MP/SHE/JPC/II/2020
MANAGEMENT PROCEDURE
Tgl. Efektif : 03 Februari 2020
MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 6 dari 11 Revisi : 0
F. PROSEDUR
1. Komunikasi dan Konsultasi
a. Responsible (R)
Menjadi kewajiban dalam pengerjaan komunikasi dan konsultasi bagi yang telah ditunjuk.
b. Accountable (A)
Membuat keputusan akhir dengan pilihan “Ya” atau “tidak” pada proses komunikasi dan
konsultasi.
c. Consulted (C)
Organisasi lain/pemerintahan yang harus diajak untuk konsultasi sebelum kegiatan
dilanjutkan.
d. Informed (I)
Personil yang harus diberikan informasi mengenai proses komunikasi dan konsultasi.
digunakan.
3) Didapatkan perubahan yang berdampak pada operasi, proses, kegiatan serta
perubahan sistem keselamatan pertambangan.
4) Jika terdapat fasilitas, peralatan, prosedur operasi baru diperkenalkan dalam
kegiatan dan instalasi perusahaan di area kerja beserta desain dan penambahan
kemampuan adaptasi pekerja.
5) Didapatkan kondisi normal dan abnormal berpotensi terjadinya suatu insiden dan
kondisi darurat dalam operasional.
6) Jika ditemukan ketidaksesuaian rekomendasi, standar/prosedur keselamatan
pertambangan serta tindak lanjut investigasi insiden.
7) Faktor personal serta kompetensi yang dimiliki pekerja menjadi penilaian.
8) Pelaksanaan pemeliharaan unit, sarana, prasarana, instalasi, pengamanan instalasi,
peralatan pertambangan beserta kelayakannya.
9) Pembuatan evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan.
d. Kriteria Risiko
Dalam upaya mencegah adanya ancaman keselamatan pertambangan beserta upaya
meningkatkan kinerja perusahaan maka kriteria risiko dilakukan penetapan antara lain :
1) Jenis risiko menggunakan analisa kuantitatif yaitu menggunakan nilai angka baik
untuk Consequence maupun untuk Likelihood. Kualitas analisa tergantung pada akurasi
dan kelengkapan nilai numerik yang digunakan. Likelihood biasanya dinyatakan
sebagai probabilitas, frekuensi atau kombinasi antara paparan dan probabilitas.
2) Consequence atau tingkat keparahan dibagi berdasarkan 5 kategori di bawah ini :
Tingkat Keparahan/ Dampak Manusia Dampak Kerusakan Dampak Lingkungan
Akibat (Cedera) (Biaya) (Pencemaran)
Katastropi (Bencana) Kecelakaan Fatal/Kematian (FAT) ≥ Rp. 1M ≥ 1.000
Major (Utama) Lost Time Injury (LTI) & Restricted ≥Rp. 50 Jt - <1M ≥200 - < 1000 Ltr
Activity Case (RAC)
Medium (Sedang) Medical Treatment Injury ≥ Rp. 10 Jt - < 50Jt ≥ 010-<200 Ltr
(MTI/NDL)
Minor (Ringan) First Aid Case (FAC/P3K) ≤ Rp. 10 Jt ≤100 Ltr
Tidak Significant Tidak Ada Cedera (No Tidak Ada Biaya Tidak Ada Pencemaran
Injury)/Nearmiss Kerusakan / Nearmiss Lingkungan / Nearmiss
No Dokumen : 003/MP/SHE/JPC/II/2020
MANAGEMENT PROCEDURE
Tgl. Efektif : 03 Februari 2020
MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 9 dari 11 Revisi : 0
4. Pengendalian Risiko
a. Langkah terakhir dalam penyusunan dokumen IBPR adalah menentukan kontrol/langkah
pengendalian dan evaluasi tindakan pengendalian dari semua bahaya/risiko yang telah
diidentifikasi.
b. Rencana kontrol dan tindakan pengendalian yang belum ditindak lanjuti maupun yang
sudah dilakukan perbaikan harus didiskusikan pada saat Pertemuan Komite KPLH.
c. Dalam menentukan langkah pengendalian tersebut, kita harus berpedoman pada Hirarki
Pengendalian Risiko (Risk Control Hierarchy) berdasarkan tingkat efektifitasnya.
d. Urutan Pengendalian Risiko (diurutkan dari yang memiliki tingkat efektivitas tinggi ke
rendah) sebagai berikut :
1) Eliminasi (menghilangkan bahaya), yaitu menghilangkan sumber bahaya.
Menghilangkan sumber bahaya dilakukan dengan meniadakan atau menghilangkan
kondisi, benda, peralatan atau proses yang menjadi sumber dari bahaya. Cara ini
adalah cara yang sangat aman karena dapat menekan risiko ke tingkat yang paling
aman. Tetapi sebagian besar pengendalian jenis ini tidak dapat dilakukan karena
kondisi, benda, peralatan atau proses tersebut tidak semuanya bisa dilakukan atau
diadakan dalam waktu singkat. Efektifitas pengendalian 100%.
No Dokumen : 003/MP/SHE/JPC/II/2020
MANAGEMENT PROCEDURE
Tgl. Efektif : 03 Februari 2020
MANAJEMEN RISIKO
Halaman : 11 dari 11 Revisi : 0