Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI KENOTARIATAN

MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP


Muhammad Ichsan Adhiim1), Adian Fatchur Rochim2) , Eko Didik Widianto 2)
Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
email : ichanadhiim@gmail.com

Abstract², Notary is a judicial officer who is profesi yang berbeda dengan kewenangan yang berbeda
authorized to make an authentic deed and agreements of pula, namun dimungkinkan untuk seorang notaris
individuals, institutions, or land properties. In the daily merangkap jabatan sebagai PPAT. Hal ini diatur dalam
Pasal 17 huruf g UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
work, Notary records customer data and work data.
Notaris[4].
However, the result of recording data manually makes Dalam keseharian pekerjaan Notaris dan PPAT,
Notary overwhelmed in data processing, causing task dilakukan pencatatan data klien dan data pekerjaan yang
completion time becomes longer. masuk untuk kemudian dilakukan proses sesuai dengan
The Notary Information System is designed jenis pekerjaan yang diajukan oleh klien. Namun hasil
using Waterfall methodology using PHP programming pencatatan data secara manual dan kurang terperinci
language, Code Igniter framework, and MySQL membuat Notaris kewalahan dalam memantau
perkembangan pekerjaan, pencarian data pekerjaan,
database. Analysis of system requirements is is
hingga pemantauan alur keuangan. Hal ini dapat
conducted by interviewing the Notary, so the design is menyebabkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
appropriate and well targeted. menjadi lebih lama dan juga adanya celah bagi karyawan
This research produces an information system untuk memanipulasi biaya yang harus dikeluarkan
that is capable of recording type of work data, customer Notaris untuk sebuah pekerjaan.
data, land, property data, employment data, income and Berdasarkan permasalahan diatas, dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk merancang sebuah sistem
outcome data, and data revenue recapitulation in the
informasi kenotariatan yang dapat membantu
form of text and graphics data. This information system mempermudah Notaris dan karyawan dalam pencatatan,
design also has an additional functions that notifies the pemantauan, pencarian data pekerjaan dalam proses kerja
clients about the completed work via E-mail and SMS. sehari-hari, serta pemberitaan kepada klien jika proses
This information system design was tested using the pekerjaan telah selesai melalui SMS dan email secara
black box method, and the results of these tests indicate otomatis.
that all functions in the system have been running well. Untuk menghindari permasalahan yang meluas,
maka dalam penelitian Tugas Akhir ini ditetapkan
beberapa batasan masalah yaitu Sistem Informasi
Keyword : Notary, Information System, Waterfall, Kenotariatan dibangun menggunakan bahasa
Black-box pemrograman PHP dengan framework Codeigniter versi
2.2, kemudian sistem informasi ini dapat digunakan untuk
I. PENDAHULUAN menambahkan dan mengelola data informasi klien,
menambahkan dan mengelola data informasi tanah,
menambahkan dan mengelola data pekerjaan, melihat dan
Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya
mengubah status perkembangan pekerjaan,
berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua
menambahkan dan mengelola jenis pekerjaan yang dapat
perbuatan, perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh
dilakukan oleh Notaris dan PPAT, langkah-langkah
suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan
proses pekerjaan, dan syarat pekerjaan untuk tiap jenis
dikehendaki untuk dinyatakan dalam suatu akta otentik,
pekerjaan, melihat rekap data dan pendapatan, serta
menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktanya dan
mengirimkan SMS dan email secara otomatis. Fitur SMS
memberikan grosse, salinan dan kutipannya, semuanya
Gateway dan Phpmailer dalam sistem ini hanya untuk
sepanjang pembuatan akta itu oleh suatu peraturan tidak
pemberitaan kepada klien bahwa proses pekerjaan telah
dikecualikan. Sedangkan Pejabat Pembuat Akta Tanah
selesai.
(PPAT) adalah pejabat umum yang diberi kewenangan
untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan
hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik
atas satuan rumah susun. Notaris dan PPAT adalah dua II. METODE PENELITIAN

Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, Vol.3, No.4, Oktober 2015 (e-ISSN: 2338-0403) JTsiskom - 552
pegawai dalam pengelolaan dan pencarian data pekerjaan
Sistem informasi yang dikembangkan yang sedang berlangsung, mempermudah Notaris dalam
menggunakan metodologi Waterfall. Metodologi ini pemantauan pekerjaan, melihat rekapitulasi data
pekerjaan, pengelolaan biaya pengeluaran pekerjaan,
terdiri atas beberapa tahap yaitu analisis kebutuhan,
serta melihat rekapitulasi pendapatan, dan mempermudah
perancangan, implementasi, pengujian, dan instansi dalam memberikan pemberitaan kepada klien
pemeliharaan. bilamana proses pekerjaan telah selesai dikerjakan.
Tahap analisis kebutuhan merupakan tahap Pemberitaan dapat melalui SMS maupun email.
pengumpulan kebutuhan pengguna dan kemudian di Kebutuhan non-fungsional merupakan kebutuhan
transformasikan kedalam bentuk deskripsi yang jelas. yang tidak berkaitan langsung dengan fitur-fitur yang ada.
Tahap ini memuat alur kerja dari instansi beserta kendala Namun kebutuhan ini memberikan batasan terhadap
kebutuhan fungsional. Kebutuhan non-fungsional dari
yang dialami oleh instansi tersebut dan juga keinginan
sistem yang akan dibangun meliputi kebutuhan
pengguna terhadap kendala yang ada. Pada penelitian ini, operasional dan kebutuhan keamanan. Kebutuhan
data analisis kebutuhan didapatkan dari hasil wawancara operasional yaitu sistem memiliki fitur pesan kesalahan
dengan salah satu Notaris dikota Semarang yaitu kantor bilamana pengguna melakukan kesalahan pada saat
Notaris dan PPAT Sriyati Sartopo Putri, S.H. menggunakan sistem. Sedangkan kebutuhan keamanan
Tahap perancangan perangkat lunak mencakup yaitu sistem memiliki fitur login untuk mengijinkan
atribut-atribut pada perangkat lunak. Tahap ini pengguna menggunakan aplikasi. Sistem memberikan
rule yang berbeda pada tiap hak akses pengguna guna
menerjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah model
memberikan batasan terhadap tiap hak aksesnya.
perangkat lunak dan bentuk rancangan analisis sistem Sistem informasi yang akan dibangun juga
yang berisi Entity Relationship Diagram (ERD), dan memerlukan kebutuhan yang mendukung implementasi
UML. sistem yang disebut kebutuhan aplikasi. Kebutuhan
Tahap implementasi merupakan tahap aplikasi terdiri atas kebutuhan operasional, kebutuhan
penerjemahan konsep atau rancangan kedalam sebuah antarmuka, dan kebutuhan keamanan.
Kebutuhan operasional meliputi kebutuhan
bahasa pemrograman. Rancangan ERD diterjemahkan
minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem
kedalam tabel-tabel basis data MySQL, sedangkan informasi yang akan dibangun. Sistem operasi yang dapat
rancangan UML diterjemahkan kedalam bahasa digunakan antara lain Windows, Mac OS, dan Linux.
pemrograman PHP menggunakan framework Kebutuhan versi bahasa pemrograman PHP minimum
Codeigniter. yang dapat digunakan yaitu versi 5.1.6 (versi PHP
Tahap pengujian program merupakan tahap minimum yang mendukung framework Code Igniter).
pengujian dari hasil implementasi program. Pengujian Web browser yang dapat digunakan antara lain Internet
Explorer versi 7+, Mozilla Firefox, Google Chrome,
menggunakan metode black-box dimana pengujian
Safari, dan Opera (browser yang mendukung bootstrap).
dilakukan pada fungsi-fungsi yang ada pada sistem. Kebutuhan basis data MySQL minimum yang dapat
Keberhasilan pengujian diukur dari terpenuhinya digunakan yaitu versi 4.1 (versi MySQL minimum yang
kebutuhan yang telah dianalisis sebelumnya. mendukung framework Code Igniter).
Tahap pemeliharaan adalah tahap dimana Kebutuhan antarmuka merupakan tampilan yang
perangkat lunak yang dibangun telah digunakan oleh disajikan dari aplikasi yang dibuat. Antarmuka
pengguna dan dilakukan pemeliharaan secara berkala menentukan bagaimana pengguna dapat memahami dan
menggunakan sebuah aplikasi. Antarmuka yang baik
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan kesepakatan yang
adalah antarmuka yang mampu memberikan tujuan
telah dibentuk oleh pembuat sistem dengan pengguna. dengan baik kepada pengguna, dan pewarnaan serta
tatanan layout membuat pengguna nyaman dalam
III. PERANCANGAN SISTEM menggunakan aplikasi.
Kebutuhan keamanan data merupakan salah satu
Analisa kebutuhan merupakan tahapan awal yang unsur penting dalam pembuatan sebuah sistem terutama
menentukan seperti apa sistem yang akan dihasilkan dan dalam menjaga data dari pengguna yang tidak berwenang
apakah sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan untuk mengolah data tersebut. Dalam sistem ini,
pengguna. Sistem informasi yang dibangun harus dapat pengamanan dilakukan dengan mengenkripsi password
melakukan fungsi mempermudah pegawai dalam pengguna dengan menggunakan metode MD5.
pengelolaan dan pencarian data klien, mempermudah Pemodelan sistem merupakan tahap penggambaran
desain sistem yang berfokus pada fungsi-fungsi dan

Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, Vol.3, No.4, Oktober 2015 (e-ISSN: 2338-0403) JTsiskom - 553
atribut aplikasi. Sistem didesain menggunakan Diagram Mengelola Pekerjaan Baru ditunjukkan pada
pemodelan UML (Unified Modelling Language). lampiran Gambar 10.
Didalam pemodelan UML terdapat Use Case Diagram, Sequence Diagram Mengelola Pekerjaan Selesai
Class Diagram, Sequence Diagram, dan Deployment berisikan proses Notaris mengesahkan hasil pekerjaan
Diagram. Staf. Sequence Diagram Mengelola Pekerjaan Selesai
Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk ditunjukkan pada lampiran Gambar 11.
kelakuan sistem yang akan dibuat. Use Case Diagram Sequence Diagram Mengelola Pengeluaran Kerja
menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari berisikan proses Notaris membayarkan biaya pekerjaan.
sebuah sistem. Use Case Diagram dari sistem yang akan Sequence Diagram Mengelola Pengeluaran Kerja
dibangun dapat dilihat pada lampiran Gambar 1. ditunjukkan pada lampiran Gambar 12.
Class Diagram menggambarkan struktur dan Sequence Diagram Mengelola Rekap Pendapatan
deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu berisikan Notaris melihat rekapitulasi pendapatan.
sama lain. Class Diagram dari sistem yang akan dibangun Sequence Diagram Melihat Rekap Pendapatan
ditunjukkan pada lampiran Gambar 2. ditunjukkan pada lampiran Gambar 13.
Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar Sequence Diagram Mengelola Pengguna berisikan
objek didalam dan disekitar sistem yang berupa pesan proses Admin mengelola pengguna dari sistem. Sequence
yang digambarkan terhadap waktu. Diagram Mengelola Pengguna ditunjukkan pada
Sequence Diagram Login berisikan proses dimana lampiran Gambar 14.
pengguna mengisi form data agar dapat masuk kedalam Deployment Diagram menggambarkan detail
sistem. Sequence Diagram Login ditunjukkan pada bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur
lampiran Gambar 3. sistem dan dimana letak komponen. Deployment Diagram
Sequence Diagram Mengelola Jenis Pekerjaan, ditunjukkan pada lampiran Gambar 15.
Detail Pekerjaan, Syarat Pekerjaan berisikan proses Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan
dimana staf khusus melakukan manajemen daftar bentuk pemodelan perangkat lunak yang berupa
pekerjaan. Sequence Diagram Mengelola Jenis Pekerjaan, konseptual yang merepresentasikan data tertentu. ERD
Detail Pekerjaan, Syarat Pekerjaan ditunjukkan pada ditunjukkan pada lampiran Gambar 16.
lampiran Gambar 4.
Sequence Diagram Mencatat Identitas Klien dan IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Informasi Berkas berisikan proses staf melakukan
pencatatan identitas klien dan juga informasi berkas. Implementasi dan pengujian dilakukan setelah sistem
Sequence Diagram Mencatat Identitas Klien dan dirancang dengan baik. Implementasi dibagi menjadi dua
Informasi Berkas ditunjukkan pada lampiran Gambar 5. yaitu implementasi program dan implementasi tabel basis
Sequence Diagram Input Pekerjaan Baru berisikan data. Implementasi program dilakukan dengan cara
proses staf melakukan penambahan pekerjaan dengan menuliskan fungsi-fungsi dan tampilan kedalam baris
mengisikan form yang telah tersedia. Sequence Diagram kode pemrograman. Sedangkan implementasi tabel
Input Pekerjaan Baru ditunjukkan pada lampiran Gambar dilakukan dengan cara mengimplementasikan rancangan
6. tabel kedalam basis data sesuai dengan analisis
Sequence Diagram Mengelola Pekerjaan berisikan sebelumnya. Tampilan hasil implementasi program
proses Staf mengelola detail, syarat, serta biaya titip dari ditunjukkan pada lampiran Gambar 17 dan lampiran
pekerjaan. Sequence Diagram Mengelola Pekerjaan Gambar 18
ditunjukkan pada lampiran Gambar 7. Proses pengujian menggunakan metode black-box
Sequence Diagram Informasi Pekerjaan Selesai dibagi menurut fungsi dari masing-masing menu sesuai
berisikan proses staf memberikan pemberitaan kepada dengan kegunaannya. Bentuk pengujian berupa cara
klien melalui email atau SMS Gateway. Sequence
pengguna menggunakan aplikasi. Hasil pengujian sistem
Diagram Informasi Pekerjaan Selesai ditunjukkan pada
lampiran Gambar 8. secara keseluruhan ditunjukkan pada Tabel 1.
Sequence Diagram Melihat Rekap Data Pekerjaan
berisikan proses pengguna melihat pekerjaan yang telah Tabel 1 Hasil Pengujian Sistem
selesai dikerjakan. Sequence Diagram Melihat Rekap Nama Pengujian Hasil
Data Pekerjaan ditunjukkan pada lampiran Gambar 9. Pengujian
Pengujian menu login Berhasil
Sequence Diagram Mengelola Pekerjaan Baru Pengujian menu beranda Berhasil
berisikan proses Notaris menyetujui permohonan Pengujian menu daftar pekerjaan Berhasil
pekerjaan baru yang telah didaftarkan oleh Staf. Sequence Pengujian menu klien Berhasil
Pengujian menu data tanah Berhasil

Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, Vol.3, No.4, Oktober 2015 (e-ISSN: 2338-0403) JTsiskom - 554
()

Pengujian menu pekerjaan baru Berhasil pendapatan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan
Pengujian menu penerimaan tertunda Berhasil Notaris untuk mengetahui informasi pendapatan. Sistem
Pengujian menu berkas pekerjaan dalam Berhasil
Informasi Kenotariatan belum mampu menampilkan
proses
Pengujian menu berkas pekerjaan selesai Berhasil pemberitahuan secara real time. Untuk mendapatkan
Pengujian menu pengeluaran kerja Berhasil pemberitahuan terbaru, sistem perlu dilakukan refresh.
Pengujian menu pengeluaran tambahan Berhasil Sistem Informasi Kenotariatan mampu menjaga keutuhan
Pengujian menu rekap pekerjaan Berhasil data yang memiliki integrasi sehingga data yang dihapus
Pengujian menu akun setting Berhasil
Pengujian menu kelola user Berhasil tidak mempengaruhi keabsahan data lainnya.
Saran untuk pengembangan perangkat lunak di masa
Bentuk pengujian yang dilakukan terhadap sistem yang akan datang, antara lain perlu dilakukan penelitian
secara detail ditunjukkan pada lampiran Tabel 1 hingga lebih lanjut untuk mengembangkan Sistem Informasi
Tabel 14. Kenotariatan agar lebih informatif seperti menambahkan
Hasil pengujian menggunakan metode black-box, timeline aktivitas pekerjaan. Perlu dilakukan penelitian
menunjukkan bahwa sistem telah berjalan sesuai dengan lebih lanjut untuk mengembangkan Sistem Informasi
spesifikasi kebutuhan dan perancangan aplikasi. Secara Kenotariatan agar dapat di akses pada jarak jauh atau
fungsional, sistem telah dapat menghasilkan keluaran membuat sistem menjadi online. Perlu dilakukan
yang diharapkan. penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan Sistem
Sistem Informasi Kenotariatan ini memiliki Informasi Kenotariatan agar dapat menjadi sistem
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan Sistem Informasi komunikasi dua arah antara klien dan pihak Notaris baik
ini adalah sistem memiliki tampilan yang mudah itu melalui fitur SMS, email, atau fitur lainnya. Perlu
dipahami dan digunakan, sistem dapat memudahkan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan
karyawan notaris dalam memberikan laporan terhadap Sistem Informasi Kenotariatan dalam menjamin
notaris perihal proses pekerjaan, sistem dapat keamanan data username dan password pengguna
memudahkan notaris dalam memantau pekerjaan dan sehingga meminimalisir celah penyalah gunaan
mengelola keluar masuk keuangan, dan sistem mampu kewenangan pengguna. Perlu dilakukan backup data
memberikan kemudahan dalam memberikan informasi secara berkala untuk menanggulangi kehilangan maupun
bahwa pekerjaan telah selesai kepada klien melalui email kerusakan data.
dan SMS Gateway.
Sistem informasi ini juga memiliki kekurangan
diantaranya adalah sistem masih bersifat lokal sehingga
tidak dapat diakses apabila pengguna tidak berada dalam
jaringan lokal. Selain itu, pengguna juga dituntut untuk
paham tentang penggunaan komputer agar bisa
menggunakan sistem secara optimal.

V. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian Sistem


Informasi Kenotariatan, dapat disimpulkan beberapa hal
yaitu Sistem Informasi Kenotariatan dapat mengolah data
pekerjaan Notaris dan PPAT dengan resiko kehilangan
data atau kerusakan lebih kecil dibanding metode
konvensional. Sistem Informasi Kenotariatan dapat
dengan mudah digunakan oleh pengguna karena sistem
dirancang untuk bekerja sesuai dengan bisnis proses yang
ada sehingga mempermudah proses adaptasi pengguna.
Sistem Informasi Kenotariatan dapat menampilkan rekap

Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, Vol.3, No.4, Oktober 2015 (e-ISSN: 2338-0403) JTsiskom - 555

Anda mungkin juga menyukai