Lampiran Indikator Puskesmas 2020
Lampiran Indikator Puskesmas 2020
I Promkes
1 Posyandu Aktif Jumlah Posyandu di wilayah jumlah Posyandu yang melaksanakan kegiatan setiap bulan di bagi 100
kerja Puskesmas yang aktif melaksanakan kegiatan setiap bulan (12 kali per tahun) jumlah total posyandu di wilayah puskesmas x 100 %
2 Penyuluhan dalam Penyuluhan / pemberian informasi Kesehatan yang dilaksanakan dalam gedung selama satu jumlah penyuluhan yang dilaksanakan dalam gedung selama satu tahun 240
gedung tahun
Sekolah yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok yang ditandai dengan tidak ditemukannya Jumlah sekolah di wilayah kerja
Puskesmas yang menerapkan KTR
3 Sekolah yang menerapkan KTR puntung rokok dalam lingkungan sekolah, terdapat stiker dilarang merokok, spanduk 95
kawasan tanpa rokok di wilayah kerja Puskesmas di bagi jumlah sekolah di seluruh
wilayah kerja Puskesmas x 100 %
II Kesehatan Lingkungan
Katin sekolah yang memenuhi Jumlah kantin sekolah di wilayah Jumlah kantin sekolah di wilayah
5 kerja Puskesmas yang memenuhi syarat kesehatan di bagi jumlah 85
syarat kerja Puskesmas yang di periksa dan memenuhi syarat kesehatan
seluruh katin sekolah di wilayah kerja Puskesmas x 100 %
Jumlah rumah di wilayah kerja
Jumlah rumah di wilayah kerja Puskesmas yang dbagikan abate dan menggunakan abatisasi pada bak
6 Abatisasi Puskesmas yang dbagikan dan menggunakan abatisasi pada bak atau tempat penampungan atau tempat penampungan air dibagi jumlah keseluruhan rumah di 100
air wilayah kerja Puskesmas x 100 %
Puskesmas menyelenggarakan
Puskesmas menyelenggarakan
8 Upaya Kesehatan Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Internal dan atau, layanan 2
Internal dan atau, layanan kesehatan
kesehatan terhadap pekerja di wilayah kerjanya
terhadap pekerja di wilayah kerjanya
Puskesmas melakukan pendataan dan Pembinaan kelompok olahraga dan atau pelayanan Jumlah kelompok olahraga dan atau pelayanan kesehatan olahraga
9 Kesehatan Olahraga kesehatan olahraga di wilayah kerja Puskesmas diwilayah kerja Puskesmas yang di bina Puskesmas 2
Cakupan ibu hamil yang mendapat Jumlah ibu hamil yang mendapat
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 pelayanan kontak pertama (K1) dengan petugas kesehatan dengan mendapat pelayanan 10 pelayanan K1sesuai standar dibagi jumlah semua 100
T sesuai standar ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas x 100 %
Cakupan kunjungan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan Jumlah Ibu Hamil yang mendapat
2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu pelayanan ANC minimal 4 kali selama masa kehamilan di bagi jumlah 100
sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas x 100 %
Jumlah ibu bersalin di wilayah kerja Jumlah ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas yang mendapatkan
Puskesmas yang mendapatkan pelayanan sesuai
3 Cakupan Pertolongan Persalinan standar oleh tenaga kesehatan di fasiltas pertolongan sesuai standar oleh tenaga kesehatan di fasiltas pelayanan 100
oleh Nakes pelayanan kesehatan dalam kurun waktu kesehatan dalam kurun waktu satu tahun di bagi jumlah sasaran ibu
bersalin x 100 %
satu tahun
Cakupan kunjungan bayi umur 1 -12 bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar paling
6 Pelayanan Kesehatan Bayi posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas sedikit 4 kali di wilayah kerja Puskesmas x jumlah semua bayi lahir hidup 90
minimal 4 kali. x 100 %
Jumlah kel/kampung di wialayh kerja
Kampung/kelurahan dimana ≥ 80 % dari Puskesmas yang sudah UCI di bagi
7 Cakupan Kelurahan UCI jumlah bayi yang ada di kampung/kel tersebut jumlah seluruh kel. Kampung 100
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun yang ada di wilayah kerja
Puskesmas x 100 %
Jumlah penduduk lanjut Usia yang berumur 60 tahun ke atas di wilayah kerja Puskesmas Jumlah penduduk lansia di wilayah kerja Puskesmas yang mendapat
10 Pelayanan Kesehatan lanjut Usia yang mendapat screening screening minimal 1 kali satu tahun dibagi jumlah seluruh penduduk 100
minimal 1 kali satu tahun lansia diwilayah kerja Puskesmas x 100 %
IV GIZI
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Proporsi bayi mendapat ASI
saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali Eksklusif 0-6 bln terhadap seluruh bayi umur 0-6 bulan yang datang
1 Cakupan ASI Ekslusif 55
obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall dan tercatat dalam register pencatatanBuku KIA/KMS di suatu wilayah
24 jam pada periode tertentu x 100%
Pelayanan Kesehatan kepada anak usia 0-59 Jumlah balita usia 0-59 bln yang
2 Cakupan Pelayanan Balita bulan yaitu penimbangan 8 kali/bulan, mendapat pelayanan sesuai 100
pemberian Vit A, 2 kali/per tahun dan standar dibagi jumlah seluruh
pemberian imunisasi Dasar lengkap serta SDDITK 2 kali balita 0-59 bulan di wilayah tertentu x 100%
Jumlah remaja putri usia 12-18 yang bersekolah di SLTP dan SMA yang
mendapat TTD 1 tablet setiap Minggu dibagi jumlah jumlah semua
7 Remaja Putri mendapat TTD Remaja Putri adalah remaja putri yang berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SLTP dan SLTA 70
remaja putri yang ada di sekolah SMP dan SMA di wilayah kerja
puskesmas dalam satu periode tertentu x 100%
Cakupan Rumah Tangga menggunakan Jumlah rumah tangga yang Jumlah rumah tangga yang
10 Garam beryodium mengonsumsi garam beryodium yang komponen utamanya Natrium Klorida (NaCl) dengan yang mengonsumsi garam beryodium terhadap jumlah seluruh rumah 70
penambahan kalium lodat (KLO3) tangga yang di periksa di satu wilayah pada periode tertentu x 100%
V PERKESMAS
Cakupan Perkesmas Jumlah keluarga sasaran yang mendapat pelayanan keperawatan selama 4 kali melalui Jumlah keluarga yang mendapat perkesmas dibagi jumlah sasaran dalam 225
kunjungan rumah atau kegiatan perkesmas wilayah kerja puskesmas dalam 1 tahun
VI P2PM
1. TB Paru
a Presentase orang terduga TBC Capaian kinerja pemerintah kab/kota Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan 100
mendapatkanpelayanan TBC dalam memberikan pelayanan sesuai standar pemeriksaan penunjang dalam kurun waktu
sesuai standar bagi orang dengan terduga TBC di nilai dari satu tahun dibagi Jumlah orang yang terduga
presentase jumlah orang terduga TBC dinila TBC dalam kurun waktu satu tahun
dari presentase jumlah orang terduga TBC sama kali 100 %.
yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
b. Jumlah semua kasus TB yg diobati dan dilaporkan diantara perkiraan jumlah semua kasus TB
Cakupan Pengobatan semua kasus TB (Insiden) Jumlah semua kasus TB yg diobati dan dilaporkan dibagi perkiraan
100
(Case Detection Rate/CDR) yg diobati jumlah semua kasus TB kali 100%
c.
Angka Notifikasi semua kasus TB (case Jumlah kasus TB yg diobati dan dilaporkan dibagi jumlah penduduk yg
Notification Rate / CNR) yg diobati per Jumlah semua kasus Tb yang diobati dan dilaporkan diantar 100.000 penduduk yg ada ada disuatu wilayah penduduk tertentu kali 100.000 100
100.000 penduduk disuatu wilayah tertentu
c. Angka gagal (dropout) tidak boleh 4% untuk daerah yg belum ada masalah resisten obat,
dan tidak boleh lebih besar dari 10% untuk daerah yang sudah ada masalah resisten obat
e. Cakupan Penemuan Kasus TB Resisten Jumlah kasus TB yg hasil pemeriksaan tes cepat molekuler maupun
Obat konvensionalnya merupakan resisten terhadap Rimfapisin (RR) dan atau
Jumlah kasus Tb resisten obat yg terkonfirmasi resisten terhadap Rimfapisin (RR) dan atau TB-MDR dibagi perkiraan kasus TB resisten obat kali 100%
TB-MDR berdasarkan hasil pemeriksaan tes cepat molekukler maupun konfensional diantara 100
perkiraan kasus TB resisten obat
NB:
Berdasarkan estimasi WHO, perkiraan kasus TB resisten obat diperoleh dari 2% dari kasus TB
paru baru ditambah 12% dari kasus TB paru pengobatan ulang
f.
Angka keberhasilan pengobatan pasien
TB paru resisten obat Jumlah Kasus TB resisten obat (Tb resisten rimpafisin dan atau TB-MDR)
Jumlah Kasus TB resisten obat (Tb resisten rimpafisin dan atau TB-MDR) yg menyelesaikan yg dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap dibagi jumlah kasus Tb
pengobatan dan sembuh atau pengobatan lengkap diantara jumlah kasus TB resisten obat resisten obat (EB resisten rimfapisin dan atau TB-MDR yg memulai 100
(tb resisten rimpafisin dan atau TB -MDR) yg dimulai pengobatan lini kedua
pengobatan TB lini kedua kali 100%
Jumlah Kasus TB resisten obat (Tb resisten rimpafisin dan atau TB-MDR) yg menyelesaikan Jumlah Kasus TB resisten obat (Tb resisten rimpafisin dan atau TB-MDR)
yg dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap dibagi jumlah kasus Tb
pengobatan dan sembuh atau pengobatan lengkap diantara jumlah kasus TB resisten obat 100
(tb resisten rimpafisin dan atau TB -MDR) yg dimulai pengobatan lini kedua resisten obat (EB resisten rimfapisin dan atau TB-MDR yg memulai
pengobatan TB lini kedua kali 100%
g. Presentase pasien TB yg mengetahui Jumlah pasien TB yg mempunyai hasil tes HIV yg dicatat diformulir pencatatan TB yg hasil tes Jumlah pasien TB yg mempunyai hasil tes HIV yg dicatat diformulir
status HIV HIV diketagui termasuk pasien TB yg sebelumnya mengetahui status HIV positif diantara pendaftaran TB yg hasil tes HIV diketahui termasuk pasien TB yang
seluruh pasien TB sebelumnya mengetahui status HIV positif dibagi jumlah seluruh pasien
TB terdaftar (ditemukan dan diobati TB) kali 100% 100
NB:
Indikator ini akan optimal apabila pasien TB mengetahui status HIV < 15 hari
h. Presentase kasus pengobatan ulang TB Jumlah kasus Tb pengobatan ulang yg di perkirakan dengan uji kepekaannterhadap OAT Jumlah kasus TB pengobatan ulang yg diperiksa dengan uji kepekaan
yg diperiksa uji kepekaan obat dengan dengan tes cepat molekuler dan metode konvensional diantar jumlah pasien TB pengobatan terhadap OAT dibagi jumlah pasien TB Pengobatan ulang yg tercatat
tes cepat molekuler atau metode ulang yang tercatat selama periode pelapiran selama periode laporann kali 100%
konvensional 100
NB.
Indikator ini akan optimal jika pasien TB mendapat ART< 8 minggu
k. Presentase Laboratorium mikroskopis Jumlah kabupaten / kota yg mancapai target untuk indikator presentase laboratorium Jumlah kabupaten / kota yg mancapai target untuk indikator presentase
yg mengikuti uji silang mikroskopis yg mengikuti uji silang selama 4 kali dalam 1 tahun diantara jumlah seluruh laboratorium mikroskopis yg mengikuti uji silang selama 4 kali dalam 1 100
kabupaten/ kota tahun dibagi jumlah seluruh kabupaten/ kota kali 100%
l. Presentase Laboratorium mikroskopis Jumlah laboratorium yg mengikuti uji silang 4 kali dalam 1 tahun dengan
yg mengikuti uji silang dengan hasil baik Jumlah laboratorium yg mengikuti uji silang 4 kali dalam 1 tahun dengan hasil baik diantara hasil baik dibagi jumlah laboratorium mikroskopis yg mengikuti uji silang 4x/thn
jumlah laboratorium mikroskopis yg mengikuti uji silang 4 kali dalam 1 tahun
4 kali dalam 1 tahun x 100%
m. Cakupan penemuan kasus TB anak Jumlah seluruh kasus TB anak yg ditentukan dibagi perkiraan jumah
Jumlah seluruh kasus TB anak yg ditemukan diantara perkiraan jumlah kasus TB ank yg ada kasusa TB anak kali 100%
disuatu wilayah dalam periode tertentu
100
NB.
Perkiraan jumlah kasus TB anak adalah 12% dari perkiraan jumlah semua kasus TB (insiden)
n. Cakupan anak < 5 tahun yang Jumlah ank < 5 tahun yang mendapatkan pengobatan TB yang tercatat
mendapatkan pengobatan Pencegahan dibagi perkiraan jumlah anak < 5 tahun yg memenuhi syarat diberikan
dengan isoniazid (PPINH) Jumlah ank < 5 tahun yang emndapatkan pengobatan TB yang tercatat dalam register Tb . 16 pengobatan pencegahan TB kali 100%
diantara perkiraan anak <5 tahun yang memenuhi syarat diberikan pengobatan dikab/kota
selama 1 tahun
NB.
Perkiraan jumlah anak < 5 tahun yg memenuhi standar diberikan PPINH adalah jumlah
pasien tb yg akan diobati x proporsi BTA positif baru(yaitu 62%)x jumlah pasien BTA positif 100
baru yg meiliki anak (yaitu 30%) cx jumlah anak <5 tahun(yaitu 1 orang x jumlah anak < 5
tahun yg tidak sakit TB (yaitu 90%)
Perkiraan jumlah anak < 5 tahun yg memenuhi standar diberikan PPINH adalah jumlah
pasien tb yg akan diobati x proporsi BTA positif baru(yaitu 62%)x jumlah pasien BTA positif 100
baru yg meiliki anak (yaitu 30%) cx jumlah anak <5 tahun(yaitu 1 orang x jumlah anak < 5
tahun yg tidak sakit TB (yaitu 90%)
o.
Presentase kasus TB yg ditemukan dan Jumlah semua kasus TB yg dirujuk oleh masyarakat atau organisasi kemasyarakatan yg
dirujuk masyarakat atau organisasi Jumlah semua kasus TB yg dirujuk oleh masyarakat atau organisasi 100
tercatat (TB 01) diantara semua kasus TB
kemasyarakatan kemasyrakatan yang tercatat TB 01 di bagi semua kasus TB x 100%
p. Jumlah kasus Baru TB BTA + Pasien yang belum perna di obati dengan OAT
atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu Jumlah kasus baru BTA + dibagi jumlah penduduk yg ada dalam wilayah
dan kurun waktu yg sama x 100.000 (CNR kasus bru BTA +) 100
bulan (4 minggu), TB BTA + yaitu penemuan pasien
TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu pagi
Sewaktu (SPS) dengan hasil pemeriksaan
Pasien yang belum perna di obati dengan OAT
a.Sekurang -kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak
SPS hasilnya BTA positif.
b Terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil
BTA positif dan foto toraks dada menunjukan
gambar tuberkolosis.
c. Terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasinya
positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada
pemeriksaan sebelumnya dengan hasil BTA
negatif dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotik non OAT.
q. Orang memiliki gejala utama TB yaitu batujk berdahak selama 2-3 minggu atau batuk dapat Jumlah TB Paru BTA yang di temukan dan di obati 100
Suspek TB ( TB dan TB RO) yg diperiksa diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk berdarah, sesak nafas,
TCM bdan lemas, nafsu makan berkurang, barat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
kegiatan fisik, demam meriang lebih dari 1 bulan di bagi jumlah suspek TB di wilayah dan pada
kurun %waktu yang sama di x100 %
(penemuan BTA terhadap suspek )
r. presentasi pengobatan ulang Jumlah pasien TB dengan riwayat pengobataN Jumlah pasien TB dengan riwayat pengobatan 100
yang di periksa TCM ulang yang di periksa TCM ulang yang di periksa TCM di bagi Jumlah semua
pasien TB dengan riwayat pengobatan ulag
x 100 %
2. HIV - AIDS
a. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Capaian kinerja pemerintah daerah kabupaten/ Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang 100
resiko Terinfeksi HIV kota dalam memberikan periksaan HIV terhadap mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
orang beresiko terinfeksi HIV di nilai dari orang di fasyankes dsalam kurun waktu satu tahun di
presentasi presentasi orang beresiko terinfeksi bagi Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV
HIV yang datang ke fasyankes dan mendapatkan yang ada dkisuatu wilayah kerja pada kurun
pemeriksaanHIV sesuai standar di wilayah waktu satu tahun yang sama x 100 %
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. 90% ditemukan ODHA mengetahu status HIV nya dikali 90% diwilayah kerjanya dalam
kurun waktu 1 tahun 90%
90% ODHA mengetahui status HIV nya diwilayah kerjanya mengetahui status HIV nya dalam
kurun waktu 1 tahun
d. 90% dipertahankan ODHA yg mendapatkan ARV dikali 90% diwilayah kerjanya dalam kurun
waktu 1 tahun 80%
90% ODHA yg mendapat terapi ARV tidak terdeteksi virusnya diwilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun
3. Malaria
a. Kasus Malaria positif bulanan Jumlah penderita malaria positif perbulan 100
Jumlah penderita positif malaria perbulan/jumlah penduduk dikali 1.000
per 1000 penduduk (MoPI)
b. ABER Perbandingan sedian darah positif dan negatif Jumlah sediaan darah yg diperiksa laboratorium positif dan negatif di 100
bagi jumlah penduduk x 100%
c. Angka Kejadian (API) pasien kasus malaria + selama 1 Tahun Jumlah penduduk positif malaria/jumlah penduduk dikali 1.000
<30 per 1000
penduduk
d. Proporsi Cakupan ibu hamil yang Ibu hamil yang menggunakan kelambu dalam Kelambu yang di bagikan dalam kegiatan ANC di 100
di lindungi kelambu kegiatan ANC bagi jumlah ibu hamil x 100 %
e. Proporsi ibu hamil dengan Malaria ibu hamil positif Malaria Jumlah ibu hamil positif malaria di bagi jumlah 100
ibu hamil di periksa X 100%
f. Proporsi skrining Malaria pada Ibu hamil mendapat skrini9ng Malaria Jumlah ibu hamil yang di skrining Malria di bagi 100
ibu Hamil jumlah sasaran ibu hamil x 100 %
g. Kasus Meninggal Kematian pasien diantara malaria positif Jumlah Kasus Malaria Positif meninggal dsalam 50
(case fatality Rate) setahun di bagi Jumlah kasus malaria positif
dalam satu tahun yang sama x 100 %
4. DBD
a. Angka Kesakitan DBD Penderita DBD Jumlah penderita DBD di bagi Jumlah penduduk 100
( Incident Rate) pada tempat dan waktu yang sama x !00.000
b. Case Fatality rate DBD kematian yang disebabkan DBD Jumlah kematian yang disebabkan DBD 0%
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tahun
tertentu di bagi Jumlah penderita penyakit DBD
yang ditemukan di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama x 100 %
5. Pnemoni / ISPA
a. Penemuan penderita Pnemoni/ISPA Balita dengan Pnemoni /ISPA yang ditemukan Jumlah penderita Pnemoni / ISPA yang di tangani 100
dan di berikan Tatalaksana sesuai standar di dalam kurun waktu tertentu di bagi Jumlah
sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu perkiraan penderita pnemoni / ISPA di satu wilayah
satu tahun dalam kurun waktu tertentu x 100 %
6. Filariasis
a. Angka cakupan desa yang melakukan 75
POPM berdasarakn total penduduk Presentase desa atau kelurahan yg melakukan POPM total penduduk dalam 1 kab/kota pada
setiap tahun kegiatan Jumlah desa/ kelurahan/ kampung endemis yg melaksanakan kegiatan
POPM total penduduk dibagi jumlah seluruh desa/kelurahan/kampung
endemis frambusia kali 100
b. Cakupan pemberian obat pencegahan 75
Angka pencapaian pemberian obat pencegahan POPM dan angka keberhasilan pemberian
(pengukuran cakupan POPM) obat pencegahan Jumlah penduduk yg minum obat didesa/ kelurahan / kampung endemis
frambusia bagi jumlah seluruh penduduk sasaran mendapat obat di
desa-desa/kelurahan/kampung endemis filariasis kali 100
7. Diare
a. Penderita Diare Jumlah penderita diare yang datang dan di layani Jumlah penderita diare yang datang dan di 100
yang ditangani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah layani di sarana keseahtan dan kader di suatu
tertentu. wilayah tertentu dalam waktu satu Tahun di bagi
Jumlah target penemuan penderita diare
pada satu wilayah tertentu dalam waktu yang
sama ( 10 % dari angka kesakitan diare x
Jumlah penduduk )x 100 %
8. Kusta
a. New Case Detection Rate (NCDR) Kasus Kusta baru yang ditemukan pada periode Jumlah kasus kusta yang baru ditemukan pada 60
Angka Penemuan Kasus Baru tertentu per 100.000 penduduk kurun waktu tertentu di suatu wilayah di bagi
jumlah pendududk di wilayah dan kurun waktu
yang sama x 100.000
b. Angka cacat tingkat 2 Jumlah penderita kusta dengan cacat tingkat 2 20%
(Grade 2 Disability Rate) Angka kasus baru yg telah mengalami cacat tingkat 2 per 100.000 penduduk pada wilayah dan waktu tertentu dibagi Jumlah
penduduk pada wilayah dan kurun waktu yang
sama x 100.000
Angka Kesembuhan
c. RFT PB Jumlah kasus baru PB dari periode kohort satu Jumlah kasus baru PB yang menyelesaikan <95%
tahun yang sama yang menyelesaikan penggobatan 6 dosis dalam 6-9 bulan di bagi
penggobatan tepat waktu (6 dosis dalam 6-9 jumlah seluruh kasus baru pB yang mulai MDT
bulan ). pada periode kohort yang sama x 100 %
d. RFT MB Jumlah kasus baru MB dari periode kohort Jumlah kasus baru MB yang menyelesaikan <90%
satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan 12 dosis dalam 12 -18 bulan
pengobatan tepat waktu (12 dosis dalam 12-18 di bagi jumlah seluruh kasus baru MB yang mulai
bulan ) MDTpada periode kohort yang sama x 100 %
g. Proporsi pada anak (0-14 tahun) Jumlah kasus anak (0-14 tahun) diantara kasus yg baru ditemukan pada periode satu Tahun Jumlah Kasus anak (0-14 tahun) yg baru ditemukan pada periode satu 10%
tahun dibagi jumlah kasus yg baru ditemukan dalam periode yg sama
dikali 100%
h. Proporsi MB Jumlah kasus MB yg ditemukan diantara kasus baru pada periode satu tahun Jumlah kasus MB yang baru ditemukan pada periode 1 tahun dibagi
jumlah kasus yang baru ditemukan dalam periode yg sama di kali 100% 70%
i. Proporsi Perempuan Jumlah kasus perempuan yg baru ditemukan pada periode satu tahun
Jumlah kasus perempuan diantara kasus baru yang ditemukan diantara kasus baru pada dibagi jumlah kasus yang baru 7%
periode satu tahun
9. Frambusia
a. Angka cakupan desa yang melakukan Presentase desa atau kelurahan yang melakukan POPM total penduduk dalam satu
POPM berdasarkan total penduduk kabupaten/kota setiap tahun kegiatan Jumlah desa/kelurahan/kampung endemis yg melaksanakan kegiatan
POPM total penduduk dibagi jumlah seluruh desa/kelurahan kampung 100
endemis frambusia dikali 100
b. Cakupan Pemberian Obat Pencegahan Angka pencapaian pemberian Obat pencegahabn (POPM) dan Angka keberhasilan Jumlah penduduk yg minum obat didesa/kelurahan/kampung endemis
(Pengukuran cakupan POPM) pemberian obat pencegahan frambusia dibagi jumlah seluruh penduduk desa /kelurahan/kampung 100
endemis frambusia dikali 100
c. Angka keberhasilan pemberian obat Jumlah penduduk yg berada pada daerah berisiko penularan frambusia yg diobati dan aspek Jumlah penduduk yg minum obat didesa/kelurahan/kampung endemis
pencegahan epidemiologinya frambusia dibagi jumlah seluruh penduduk sasaran mendapat obat
didesa /kelurahan/kampung endemis frambusia dikali 100 100
10. Hepatitis
a. Suspek Hepatitis pada Ibu hamil Jumlah semua ibu hamil yg mendapatkan pelayanan ANC dipuskesmas 100
Jumlah semua ibu hamil yg mendapatkan pelayanan ANC dipuskesmas wajib melakukan
wajib melakukan pemeriksaan hepatitisdibagi jumlah sasaran ibu hamil
pemeriksaan hepatitis
diwilayah kerjanya dikali 100%
Jumlah semua ibu hamil yg mendapatkan pelayanan ANC dipuskesmas
Jumlah semua ibu hamil yg mendapatkan pelayanan ANC dipuskesmas wajib melakukan wajib melakukan pemeriksaan hepatitisdibagi jumlah sasaran ibu hamil
pemeriksaan hepatitis diwilayah kerjanya dikali 100%
Capaian Neonatus yg lahir ibu hamil Jumlah neonatus lahir dari ibu positif hepatitis harus mendapatkan
b. Jumlah neonatus lahir dari ibu positif hepatitis harus mendapatkan vaksin HBi9 kurang dari vaksin HBi9 kurang dari 12 jam dibagi jumlah seluruh bayi yang lahir saat 100
positif hepatitis
12 jam itu dikali 100%
c. Case Fatality Rate Hepatitis Jumlah penderita Hepatitis yang meninggal Jumlah penderita Hepatitis yang meninggal 0
pada wilayah dan periode yang sama. pada wilayah dan periode tertentu di bagi
jumlah penderita Hepatitis pada wilayah
dan periode yang sama x 100 %.
11. Imunisasi dan Survelens Jumlah kasus AFP Non Polio ) nonn polio jumlah kasus AFP Non Polio pada penduduk < 15 2/100.000
a. AFP rate 100.000 penduduk usia (kelumpuhan) yang ditemukan diantara 100.000 tahun di satu wilayah kerja pada satu kurun
< 15 tahun penduduk berusia < 15 tahun di satu wilayah waktu tertentu di bagi Jumlah pendudfuk usia
tertentu. <15 tahun di wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama x 100.000
b. Case Fatality Rate Difteri, Pertusis, Jumlah kasus DPT yang Meninggal pada wilayah Jumlah penderita DPT yang meninggal pada 0
Tetanus Neonatorum/ DPT) periode tertentu. wilayah dan periode tertentu di bagi jumlah
penderita dPT pada wilayah dan periode yang
sama x 100 %/
c. Case Fatality Rate campak dan polio Jumlah penderita campak dan polio yang Jumlah penderita campak dan polio yang 0
meninggal pada wilayah dan periode yang sama. meninggal pada wilayah dan periode tertentu
di bagi jumlah penderita campak dan polio pada
wilayah dan periode yang sama x 100 %
d. Desa /kelurahan Mengalami Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan di Jumlah KLB di desa/ kelurahan yang di 100
KLB yang di tangani < 24 Jam tanggulangi < 24 Jam oleh kabupaten / Kota tanggulangi < 24 jam pada periode waktu
terhadap KLB pada periode / kurun waktu tertentu di bagi Jumlah KLB yang terjadi
tertentu. ndapatkan pelayanan kesehatan sesuai
waktu yang sama x 100 %.
12. PTM
a. Presentase penderita Hipertensi capaian Kinerja pemerintah kabupaten/ kota Jumlah penderita hipertensi usia >15 tahun 100
yang mendapatkan pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan
kesehatan sesuai standar sesuai standar bagi penderita hipertensi di nilai pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
dari presentase jumlah penderita hipertensi kurun waktu satu tahun di bagi Jumlah estimasi
usia 15 tahun keatas yang mendapatkan pelayanan penderita hipertensi usia > 15 tahun yang
kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan
dalam kurun waktu satu tahun angka prevalensi kabupaten / kota dalam
kurun waktu satu tahun yang sama kaki 100 %.
b. Perentase penderita DM yang Capaian kinerja pemerintah kabupaten / kota Jumlah penderita DM usia > 15 tahun di dalam 100
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar standar bagi penderita DM dinilai dari presentase kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu
penderita DM usia 15 tahun ke atas yang satu tahun di bagi Jumlah estimasi penderita DM
mendapatkan pelayanan sesuai standar di usia >15tahun yang berada di dalam wilayah
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. kerjanya berdasarkan angka prevalensi kab / kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
kali 100%.
c. Presentase ODGJ berat yang Capaian kinerja pemerintah kabupaten /Kota Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja kab /kota 100
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa
jiwa sesuai standar standar bagi ODGJ berat ,dinilai dari jumlah sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan di bagi Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu
waktu satu tahun. satu tahun yang sama kali 100 %
d. Obesitas Terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan Jumlah pengunjung puskesmas dan jejaringnya 100
pada tubuh yang dapat menimbulkan resiko berusia > 15 tahun yang menderita obesitas
bagi kesehatan . Dikatakan obesitas apabila dalam kurun waktu satu tahun di bagi jumlah
hasil pengukuran Index Masa Tubuh (IMT) >25 pengunjung >15 tahun yang dilakukan
pemeriksaan obesitas di puskesmas dan
jaringannya dalam kurun waktu satu tahun yang
sama x 100 %.
e. Inspeksi Visual dengan asam Asetat Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan jumlah perempuan usia 30 -50 tahun yang di 100
(IVA) menggunakan spekulum , melihat leher rahim lakukan deteksi dini kanker leher rahim (IVA)
yang telah di pulas dengan asam asetat atau dan kanker payudara (CBE) di suatu wilayah
asam cuka (3-5 %) . Pada lesi prakanker akan pada periode tertentu di bagi Jumlah perempuan
menampilkan warna bercak putih yang disebut 30 - 50 tahun pada wilayah dan periode waktu
acetotowhite epitelium. Dete ksi dini yang yang sama x 100 %
di maksud dapat dilakukan di puskesmas dan
jaringannya di dalam maupun di luar gedung.
Target
No Program/Kegiatan Defenisi Operasional Cara Perhitungan 2019
(%)
I Promkes
Penyuluhan dalam Penyuluhan / pemberian informasi Kesehatan yang dilaksanakan jumlah penyuluhan yang dilaksanakan dalam gedung selama
2
gedung dalam gedung selama satu tahun satu tahun 168
Sekolah yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok yang ditandai Jumlah sekolah di wilayah kerja
dengan tidak ditemukannya puntung rokok dalam lingkungan Puskesmas yang menerapkan KTR
3 Sekolah yang menerapkan KTR
sekolah, terdapat stiker dilarang merokok, spanduk kawasan tanpa di bagi jumlah sekolah di seluruh 90
rokok di wilayah kerja Puskesmas wilayah kerja Puskesmas x 100 %
II Kesehatan Lingkungan
Jumlah Depot Air minum di wilayah Jumlah Depot Air Minum di wilayah kerja Puskesmas yang di
Cakupan Pemeriksaan Depot
1
Air Minum
kerja Puskesmas diperiksan minimal periksa 2 kali/tahun di bagi jumlah semua Depot air di wilayah 100
6 bulan sekali kerja Puskesmas
Jumlah tempat-tempat umum di wilayah Jumlah tempat-tempat umum di wilayah kerja Puskesmas yang
kerja Puskesmas yang di periksa dan memenuhi syarat dalam selama di periksa dalam satu tahun dan memenuhi syarat dibagi
2 Pemeriksaan Tempat-tempat Umum
satu tahun jumlah TTU di wilayah kerja Puskesmas x 100 % 100
Setiap Puskesmas memiliki POS UKK yang di bentuk masyarakat atau Jumlah Pos UKK di Puskesmas yang
7 POS UKK
di fasilitasi Puskesmas di bentuk masyarakat atau di fasilitasi Puskesmas 2
Puskesmas melakukan pendataan dan Pembinaan kelompok olahraga Jumlah kelompok olahraga dan atau pelayanan kesehatan
9 Kesehatan Olahraga dan atau pelayanan kesehatan olahraga di wilayah kerja Puskesmas olahraga diwilayah kerja Puskesmas yang di bina Puskesmas 2
Cakupan ibu hamil yang mendapat Jumlah ibu hamil yang mendapat
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 pelayanan kontak pertama (K1) dengan petugas kesehatan dengan pelayanan K1sesuai standar dibagi jumlah semua 100
mendapat pelayanan 10 T sesuai standar ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas x 100 %
Cakupan kunjungan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan Jumlah Ibu Hamil yang mendapat
2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah pelayanan ANC minimal 4 kali selama masa kehamilan di bagi 100
kerja pada kurun waktu tertentu jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas x 100 %
Cakupan kunjungan bayi umur 1 -12 bulan di sarana pelayanan Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar
kesehatan maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak,
6 Pelayanan Kesehatan Bayi
panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas minimal 4
paling sedikit 4 kali di wilayah kerja Puskesmas x jumlah semua 90
kali. bayi lahir hidup x 100 %
Cakupan Penjaringan anak kelas I, VII dan Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapat screening sesuai Jumlah siswa kelas I, VII, X di wilayah kerja Puskesmas yang
8 X standar mendapat screening dibagi jumlah 95
semua siswa kelas I, VII, X di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah penduduk lanjut Usia yang berumur 60 tahun ke atas di Jumlah penduduk lansia di wilayah kerja Puskesmas yang
10 Pelayanan Kesehatan lanjut Usia wilayah kerja Puskesmas yang mendapat screening mendapat screening minimal 1 kali satu tahun dibagi jumlah 100
minimal 1 kali satu tahun seluruh penduduk lansia diwilayah kerja Puskesmas x 100 %
IV GIZI
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Proporsi bayi mendapat ASI
saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali Eksklusif 0-6 bln terhadap seluruh bayi umur 0-6 bulan yang
1 Cakupan ASI Ekslusif
obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall datang dan tercatat dalam register pencatatanBuku KIA/KMS 50
24 jam di suatu wilayah pada periode tertentu x 100%
Pelayanan Kesehatan kepada anak usia 0-59 Jumlah balita usia 0-59 bln yang
bulan yaitu penimbangan 8 kali/bulan, mendapat pelayanan sesuai
2 Cakupan Pelayanan Balita
pemberian Vit A, 2 kali/per tahun dan standar dibagi jumlah seluruh
pemberian imunisasi Dasar lengkap serta SDDITK 2 kali balita 0-59 bulan di wilayah tertentu x 100%
Balita gizi buruk yang di rawat inap maupun Proporsi kasus balita gizi buruk yang
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai mendapat perawatan terhadap
3 Perawatan dengan tatalaksana jumlah kasus balita gizi buruk yang 100
ditemukan di suatu wilayah pada
gizi buruk.
periode tertentu x 100%
V PERKESMAS
Jumlah keluarga sasaran yang mendapat pelayanan keperawatan Jumlah keluarga yang mendapat perkesmas dibagi jumlah
Cakupan Perkesmas selama 4 kali melalui kunjungan rumah atau kegiatan perkesmas sasaran dalam wilayah kerja puskesmas dalam 1 tahun 200
VI P2PM
1. TB Paru
a Presentase orang terduga TBC Capaian kinerja pemerintah kab/kota Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan 100
mendapatkanpelayanan TBC dalam memberikan pelayanan sesuai standar pemeriksaan penunjang dalam kurun waktu
sesuai standar bagi orang dengan terduga TBC di nilai dari satu tahun dibagi Jumlah orang yang terduga
presentase jumlah orang terduga TBC dinila TBatuC dalam kurun waktu satu tahun
dari presentase jumlah orang terduga TBC sama kali 100 %.
yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
e. Cakupan Penemuan Kasus TB Resisten Jumlah kasus TB yg hasil pemeriksaan tes cepat molekuler
Obat Jumlah kasus Tb resisten obat yg terkonfirmasi resisten terhadap maupun konvensionalnya merupakan resisten terhadap
Rimfapisin (RR) dan atau TB-MDR berdasarkan hasil pemeriksaan tes Rimfapisin (RR) dan atau TB-MDR dibagi perkiraan kasus TB
cepat molekukler maupun konfensional diantara perkiraan kasus TB resisten obat kali 100% 100
resisten obat
NB:
f.
Angka keberhasilan pengobatan pasien TB
paru resisten obat Jumlah Kasus TB resisten obat (Tb resisten rimpafisin dan atau TB- Jumlah Kasus TB resisten obat (Tb resisten rimpafisin dan atau
MDR) yg menyelesaikan pengobatan dan sembuh atau pengobatan TB-MDR) yg dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap
lengkap diantara jumlah kasus TB resisten obat (tb resisten rimpafisin dibagi jumlah kasus Tb resisten obat (EB resisten rimfapisin dan 100
dan atau TB -MDR) yg dimulai pengobatan lini kedua atau TB-MDR yg memulai pengobatan TB lini kedua kali 100%
g. Presentase pasien TB yg mengetahui Jumlah pasien TB yg mempunyai hasil tes HIV yg dicatat diformulir Jumlah pasien TB yg mempunyai hasil tes HIV yg dicatat
status HIV pencatatan TB yg hasil tes HIV diketagui termasuk pasien TB yg diformulir pendaftaran TB yg hasil tes HIV diketahui termasuk
sebelumnya mengetahui status HIV positif diantara seluruh pasien TB pasien TB yang sebelumnya mengetahui status HIV positif
dibagi jumlah seluruh pasien TB terdaftar (ditemukan dan 100
diobati TB) kali 100%
NB:
Indikator ini akan optimal apabila pasien TB mengetahui status HIV <
15 hari
h. Presentase kasus pengobatan ulang TB yg Jumlah kasus Tb pengobatan ulang yg di perkirakan dengan uji Jumlah kasus TB pengobatan ulang yg diperiksa dengan uji
diperiksa uji kepekaan obat dengan tes kepekaannterhadap OAT dengan tes cepat molekuler dan metode kepekaan terhadap OAT dibagi jumlah pasien TB Pengobatan
cepat molekuler atau metode konvensional diantar jumlah pasien TB pengobatan ulang yang ulang yg tercatat selama periode laporann kali 100%
konvensional tercatat selama periode pelapiran 100
diperiksa uji kepekaan obat dengan tes kepekaannterhadap OAT dengan tes cepat molekuler dan metode kepekaan terhadap OAT dibagi jumlah pasien TB Pengobatan
cepat molekuler atau metode konvensional diantar jumlah pasien TB pengobatan ulang yang ulang yg tercatat selama periode laporann kali 100%
konvensional tercatat selama periode pelapiran 100
i. Presentasi kasus TB resisten obat yg Jumlah kasus Tb resisten obat(Tb resisten rimfapisin dan atau TB Jumlah kasus Tb resisten obat(Tb resisten rimfapisin dan atau
memulai pengobatan lini kedua MDR) yang terdaftar dan yg memulai pengobatan lini kedua diantara TB MDR) yang terdaftar dan yg memulai pengobatan lini kedua 100
jumlah kasus TB hasil Pemeriksa tes sepat molekuler maupun dibagi jumlah kasus TB hasil Pemeriksa tes sepat molekuler
j. Presentase pasien TB HIV yg mendapatkan Jumlah pasien TB-HIV baru dan kambuh yg mendapatkan ARV selama
ARV selama pengobatan TB periode pengobatan TB baik yg melanjutkan ARV sebelumnya atau Jumlah pasien TB-HIV baru dan kambuh yg mendapatkan ARV
baru memulai ARV diantara seluruh pasien TB- HIV selama periode pengobatan TB baik yg melanjutkan ARV
sebelumnya atau baru memulai ARV dibagi jumlah seluruh 100
pasien TB baru dan kambuh HIV selama periode yang sama kali
100%
NB.
m. Cakupan penemuan kasus TB anak Jumlah seluruh kasus TB anak yg ditentukan dibagi perkiraan
Jumlah seluruh kasus TB anak yg ditemukan diantara perkiraan jumah kasusa TB anak kali 100%
jumlah kasus TB ank yg ada disuatu wilayah dalam periode tertentu
100
NB.
Perkiraan jumlah kasus TB anak adalah 12% dari perkiraan jumlah
semua kasus TB (insiden)
n. Cakupan anak < 5 tahun yang Jumlah ank < 5 tahun yang mendapatkan pengobatan TB yang
mendapatkan pengobatan Pencegahan Jumlah ank < 5 tahun yang emndapatkan pengobatan TB yang tercatat dibagi perkiraan jumlah anak < 5 tahun yg memenuhi
dengan isoniazid (PPINH) tercatat dalam register Tb . 16 diantara perkiraan anak <5 tahun syarat diberikan pengobatan pencegahan TB kali 100%
yang memenuhi syarat diberikan pengobatan dikab/kota selama 1
tahun
NB.
Perkiraan jumlah anak < 5 tahun yg memenuhi standar diberikan
PPINH adalah jumlah pasien tb yg akan diobati x proporsi BTA positif 100
baru(yaitu 62%)x jumlah pasien BTA positif baru yg meiliki anak (yaitu
30%) cx jumlah anak <5 tahun(yaitu 1 orang x jumlah anak < 5 tahun
yg tidak sakit TB (yaitu 90%)
o.
Presentase kasus TB yg ditemukan dan Jumlah semua kasus TB yg dirujuk oleh masyarakat atau organisasi Jumlah semua kasus TB yg dirujuk oleh masyarakat atau
dirujuk masyarakat atau organisasi kemasyarakatan yg tercatat (TB 01) diantara semua kasus TB organisasi kemasyrakatan yang tercatat TB 01 di bagi semua 100
kemasyarakatan kasus TB x 100%
p. Jumlah kasus Baru TB BTA + Pasien yang belum perna di obati dengan OAT
Jumlah kasus baru BTA + dibagi jumlah penduduk yg ada dalam
wilayah dan kurun waktu yg sama x 100.000 (CNR kasus bru 100
BTA +)
atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu Jumlah kasus baru BTA + dibagi jumlah penduduk yg ada dalam
wilayah dan kurun waktu yg sama x 100.000 (CNR kasus bru 100
bulan (4 minggu), TB BTA + yaitu penemuan pasien BTA +)
TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu pagi
Sewaktu (SPS) dengan hasil pemeriksaan
Pasien yang belum perna di obati dengan OAT
a.Sekurang -kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak
SPS hasilnya BTA positif.
b Terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil
BTA positif dan foto toraks dada menunjukan
gambar tuberkolosis.
c. Terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasinya
positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada
pemeriksaan sebelumnya dengan hasil BTA
negatif dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotik non OAT.
q. Orang memiliki gejala utama TB yaitu batujk berdahak selama 2-3 Jumlah TB Paru BTA yang di temukan dan di obati 100
Suspek TB ( TB dan TB RO) yg diperiksa minggu atau batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
TCM bercampur darah, batuk berdarah, sesak nafas, bdan lemas, nafsu di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
makan berkurang, barat badan menurun, berkeringat malam hari di bagi jumlah suspek TB di wilayah dan pada
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari 1 bulan
kurun %waktu yang sama di x100 %
(penemuan BTA terhadap suspek )
r. presentasi pengobatan ulang Jumlah pasien TB dengan riwayat pengobataN Jumlah pasien TB dengan riwayat pengobatan 100
yang di periksa TCM ulang yang di periksa TCM ulang yang di periksa TCM di bagi Jumlah semua
pasien TB dengan riwayat pengobatan ulag
x 100 %
s. Pasien Tb meninggal Banyaknya kematian Pasien TB selama masa pengobatan oleh sebab 41%
apapun
Jumlah kematian pasien tb selama massa pengobatan oleh
sebab appaun disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu
dibagi jumlah penduduk yg ada dalam wilayah dan kurun waktu
yg sama x 100%
2. HIV - AIDS
a. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Capaian kinerja pemerintah daerah kabupaten/ Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang 100
resiko Terinfeksi HIV kota dalam memberikan periksaan HIV terhadap mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
orang beresiko terinfeksi HIV di nilai dari orang di fasyankes dsalam kurun waktu satu tahun di
presentasi presentasi orang beresiko terinfeksi bagi Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV
HIV yang datang ke fasyankes dan mendapatkan yang ada dkisuatu wilayah kerja pada kurun
pemeriksaanHIV sesuai standar di wilayah waktu satu tahun yang sama x 100 %
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. 90% ditemukan ODHA mengetahu status HIV nya dikali 90% diwilayah kerjanya
dalam kurun waktu 1 tahun 90%
90% ODHA mengetahui status HIV nya diwilayah kerjanya
mengetahui status HIV nya dalam kurun waktu 1 tahun
3. Malaria
a. Kasus Malaria positif bulanan Jumlah penderita malaria positif perbulan Jumlah penderita positif malaria perbulan/jumlah penduduk 100
per 1000 penduduk (MoPI) dikali 1.000
b. ABER Perbandingan sedian darah positif dan negatif Jumlah sediaan darah yg diperiksa laboratorium positif dan 100
negatif di bagi jumlah penduduk x 100%
c. Angka Kejadian (API) pasien kasus malaria + selama 1 Tahun Jumlah penduduk positif malaria/jumlah penduduk dikali 1.000 <40 per 1000
penduduk
d. Proporsi Cakupan ibu hamil yang Ibu hamil yang menggunakan kelambu dalam Kelambu yang di bagikan dalam kegiatan ANC di 100
di lindungi kelambu kegiatan ANC bagi jumlah ibu hamil x 100 %
e. Proporsi ibu hamil dengan Malaria ibu hamil positif Malaria Jumlah ibu hamil positif malaria di bagi jumlah 100
ibu hamil di periksa X 100%
f. Proporsi skrining Malaria pada Ibu hamil mendapat skrini9ng Malaria Jumlah ibu hamil yang di skrining Malria di bagi 100
ibu Hamil jumlah sasaran ibu hamil x 100 %
g. Kasus Meninggal Kematian pasien diantara malaria positif Jumlah Kasus Malaria Positif meninggal dsalam 50
(case fatality Rate) setahun di bagi Jumlah kasus malaria positif
dalam satu tahun yang sama x 100 %
4. DBD
a. Angka Kesakitan DBD Penderita DBD Jumlah penderita DBD di bagi Jumlah penduduk 100
( Incident Rate) pada tempat dan waktu yang sama x !00.000
b. Case Fatality rate DBD kematian yang disebabkan DBD Jumlah kematian yang disebabkan DBD 0%
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tahun
tertentu di bagi Jumlah penderita penyakit DBD
yang ditemukan di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama x 100 %
5. Pnemoni / ISPA
a. Penemuan penderita Pnemoni/ISPA Balita dengan Pnemoni /ISPA yang ditemukan Jumlah penderita Pnemoni / ISPA yang di tangani 100
dan di berikan Tatalaksana sesuai standar di dalam kurun waktu tertentu di bagi Jumlah
sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu perkiraan penderita pnemoni / ISPA di satu wilayah
satu tahun dalam kurun waktu tertentu x 100 %
6. Filariasis
a. Angka cakupan desa yang melakukan 75
POPM berdasarakn total penduduk Presentase desa atau kelurahan yg melakukan POPM total penduduk
dalam 1 kab/kota pada setiap tahun kegiatan Jumlah desa/ kelurahan/ kampung endemis yg melaksanakan
kegiatan POPM total penduduk dibagi jumlah seluruh
desa/kelurahan/kampung endemis frambusia kali 100
b. Cakupan pemberian obat pencegahan 75
Angka pencapaian pemberian obat pencegahan POPM dan angka Jumlah penduduk yg minum obat didesa/ kelurahan / kampung
(pengukuran cakupan POPM) keberhasilan pemberian obat pencegahan endemis frambusia bagi jumlah seluruh penduduk sasaran
mendapat obat di desa-desa/kelurahan/kampung endemis
filariasis kali 100
7. Diare
a. Penderita Diare Jumlah penderita diare yang datang dan di layani Jumlah penderita diare yang datang dan di 100
yang ditangani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah layani di sarana keseahtan dan kader di suatu
tertentu. wilayah tertentu dalam waktu satu Tahun di bagi
Jumlah target penemuan penderita diare
pada satu wilayah tertentu dalam waktu yang
sama ( 10 % dari angka kesakitan diare x
Jumlah penduduk )x 100 %
8. Kusta
a. New Case Detection Rate (NCDR) Kasus Kusta baru yang ditemukan pada periode Jumlah kasus kusta yang baru ditemukan pada 90
Angka Penemuan Kasus Baru tertentu per 100.000 penduduk kurun waktu tertentu di suatu wilayah di bagi
jumlah pendududk di wilayah dan kurun waktu
yang sama x 100.000
b. Angka cacat tingkat 2 Angka kasus baru yg telah mengalami cacat tingkat 2 per 100.000 Jumlah penderita kusta dengan cacat tingkat 2 25%
(Grade 2 Disability Rate) penduduk pada wilayah dan waktu tertentu dibagi Jumlah
penduduk pada wilayah dan kurun waktu yang
sama x 100.000
Angka Kesembuhan
c. RFT PB Jumlah kasus baru PB dari periode kohort satu Jumlah kasus baru PB yang menyelesaikan 90%
tahun yang sama yang menyelesaikan penggobatan 6 dosis dalam 6-9 bulan di bagi
penggobatan tepat waktu (6 dosis dalam 6-9 jumlah seluruh kasus baru pB yang mulai MDT
bulan ). pada periode kohort yang sama x 100 %
d. RFT MB Jumlah kasus baru MB dari periode kohort Jumlah kasus baru MB yang menyelesaikan <90%
satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan 12 dosis dalam 12 -18 bulan
pengobatan tepat waktu (12 dosis dalam 12-18 di bagi jumlah seluruh kasus baru MB yang mulai
bulan ) MDTpada periode kohort yang sama x 100 %
e. Prevalensi Rate/ Angka Prevalensi Jumlah kasus kusta terdaftar PB dan MB pada suatu saat tertentu per Jumlah kasus kusta terdaftar PB dan MB pada suatu saat 9
10.000 penduduk tertentu dibagi jumlah penduduk pada tahun yg sama dikali
10.000
f. Proporsi cacat tingkat 2 Jumlah kasus cacat tingkat 2 yg ditemukan diantara kasus baru pada Jumlah kasus baru dengan cacat tingkat 2 dalam periode 1 <5%
periode 1 tahun tahun dibagi jumlah kasus baru yang ditemukan dalam periode
yg sama dikali 100%
g. Proporsi pada anak (0-14 tahun) Jumlah kasus anak (0-14 tahun) diantara kasus yg baru ditemukan Jumlah Kasus anak (0-14 tahun) yg baru ditemukan pada 15%
pada periode satu Tahun periode satu tahun dibagi jumlah kasus yg baru ditemukan
dalam periode yg sama dikali 100%
h. Proporsi MB Jumlah kasus MB yg ditemukan diantara kasus baru pada periode Jumlah kasus MB yang baru ditemukan pada periode 1 tahun
satu tahun dibagi jumlah kasus yang baru ditemukan dalam periode yg 75%
sama di kali 100%
i. Proporsi Perempuan Jumlah kasus perempuan yg baru ditemukan pada periode satu
Jumlah kasus perempuan diantara kasus baru yang ditemukan tahun dibagi jumlah kasus yang baru 8%
diantara kasus baru pada periode satu tahun
9. Frambusia
a. Angka cakupan desa yang melakukan Presentase desa atau kelurahan yang melakukan POPM total
POPM berdasarkan total penduduk penduduk dalam satu kabupaten/kota setiap tahun kegiatan
Jumlah desa/kelurahan/kampung endemis yg melaksanakan 100
kegiatan POPM total penduduk dibagi jumlah seluruh
desa/kelurahan kampung endemis frambusia dikali 100
b. Cakupan Pemberian Obat Pencegahan Angka pencapaian pemberian Obat pencegahabn (POPM) dan Angka Jumlah penduduk yg minum obat didesa/kelurahan/kampung
(Pengukuran cakupan POPM) keberhasilan pemberian obat pencegahan endemis frambusia dibagi jumlah seluruh penduduk desa
/kelurahan/kampung endemis frambusia dikali 100 100
c. Angka keberhasilan pemberian obat Jumlah penduduk yg berada pada daerah berisiko penularan Jumlah penduduk yg minum obat didesa/kelurahan/kampung
pencegahan frambusia yg diobati dan aspek epidemiologinya endemis frambusia dibagi jumlah seluruh penduduk sasaran
mendapat obat didesa /kelurahan/kampung endemis
frambusia dikali 100 100
10. Hepatitis
a. Suspek Hepatitis pada Ibu hamil Jumlah semua ibu hamil yg mendapatkan pelayanan ANC 100
Jumlah semua ibu hamil yg mendapatkan pelayanan ANC
dipuskesmas wajib melakukan pemeriksaan hepatitis dipuskesmas wajib melakukan pemeriksaan hepatitisdibagi
jumlah sasaran ibu hamil diwilayah kerjanya dikali 100%
Capaian Neonatus yg lahir ibu hamil Jumlah neonatus lahir dari ibu positif hepatitis harus
b. Jumlah neonatus lahir dari ibu positif hepatitis harus mendapatkan mendapatkan vaksin HBi9 kurang dari 12 jam dibagi jumlah 100
positif hepatitis
vaksin HBi9 kurang dari 12 jam seluruh bayi yang lahir saat itu dikali 100%
c. Case Fatality Rate Hepatitis Jumlah penderita Hepatitis yang meninggal Jumlah penderita Hepatitis yang meninggal 0
pada wilayah dan periode yang sama. pada wilayah dan periode tertentu di bagi
jumlah penderita Hepatitis pada wilayah
dan periode yang sama x 100 %.
11. Imunisasi dan Survelens Jumlah kasus AFP Non Polio ) nonn polio jumlah kasus AFP Non Polio pada penduduk < 15 2/100.000
a. AFP rate 100.000 penduduk usia (kelumpuhan) yang ditemukan diantara 100.000 tahun di satu wilayah kerja pada satu kurun
< 15 tahun penduduk berusia < 15 tahun di satu wilayah waktu tertentu di bagi Jumlah pendudfuk usia
tertentu. <15 tahun di wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama x 100.000
b. Case Fatality Rate Difteri, Pertusis, Jumlah kasus DPT yang Meninggal pada wilayah Jumlah penderita DPT yang meninggal pada 0
Tetanus Neonatorum/ DPT) periode tertentu. wilayah dan periode tertentu di bagi jumlah
penderita dPT pada wilayah dan periode yang
sama x 100 %/
c. Case Fatality Rate campak dan polio Jumlah penderita campak dan polio yang Jumlah penderita campak dan polio yang 0
meninggal pada wilayah dan periode yang sama. meninggal pada wilayah dan periode tertentu
di bagi jumlah penderita campak dan polio pada
wilayah dan periode yang sama x 100 %
d. Desa /kelurahan Mengalami Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan di Jumlah KLB di desa/ kelurahan yang di 100
KLB yang di tangani < 24 Jam tanggulangi < 24 Jam oleh kabupaten / Kota tanggulangi < 24 jam pada periode waktu
terhadap KLB pada periode / kurun waktu tertentu di bagi Jumlah KLB yang terjadi
tertentu. ndapatkan pelayanan kesehatan sesuai
waktu yang sama x 100 %.
12. PTM
a. Presentase penderita Hipertensi capaian Kinerja pemerintah kabupaten/ kota Jumlah penderita hipertensi usia >15 tahun 100
yang mendapatkan pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan
kesehatan sesuai standar sesuai standar bagi penderita hipertensi di nilai pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
dari presentase jumlah penderita hipertensi kurun waktu satu tahun di bagi Jumlah estimasi
usia 15 tahun keatas yang mendapatkan pelayanan penderita hipertensi usia > 15 tahun yang
kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan
dalam kurun waktu satu tahun angka prevalensi kabupaten / kota dalam
kurun waktu satu tahun yang sama kaki 100 %.
b. Perentase penderita DM yang Capaian kinerja pemerintah kabupaten / kota Jumlah penderita DM usia > 15 tahun di dalam 100
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar standar bagi penderita DM dinilai dari presentase kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu
penderita DM usia 15 tahun ke atas yang satu tahun di bagi Jumlah estimasi penderita DM
mendapatkan pelayanan sesuai standar di usia >15tahun yang berada di dalam wilayah
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. kerjanya berdasarkan angka prevalensi kab / kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
kali 100%.
c. Presentase ODGJ berat yang Capaian kinerja pemerintah kabupaten /Kota Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja kab /kota 100
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa
jiwa sesuai standar standar bagi ODGJ berat ,dinilai dari jumlah sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan di bagi Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu
waktu satu tahun. satu tahun yang sama kali 100 %
d. Obesitas Terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan Jumlah pengunjung puskesmas dan jejaringnya 100
pada tubuh yang dapat menimbulkan resiko berusia > 15 tahun yang menderita obesitas
bagi kesehatan . Dikatakan obesitas apabila dalam kurun waktu satu tahun di bagi jumlah
hasil pengukuran Index Masa Tubuh (IMT) >25 pengunjung >15 tahun yang dilakukan
pemeriksaan obesitas di puskesmas dan
jaringannya dalam kurun waktu satu tahun yang
sama x 100 %.
e. Inspeksi Visual dengan asam Asetat Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan jumlah perempuan usia 30 -50 tahun yang di 100
(IVA) menggunakan spekulum , melihat leher rahim lakukan deteksi dini kanker leher rahim (IVA)
yang telah di pulas dengan asam asetat atau dan kanker payudara (CBE) di suatu wilayah
asam cuka (3-5 %) . Pada lesi prakanker akan pada periode tertentu di bagi Jumlah perempuan
menampilkan warna bercak putih yang disebut 30 - 50 tahun pada wilayah dan periode waktu
acetotowhite epitelium. Deteksi dini yang yang sama x 100 %
di maksud dapat dilakukan di puskesmas dan
jaringannya di dalam maupun di luar gedung.
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS DINAS KESEHATAN KOTA JAYAPURA 2018 - 2022
Target
No Program/Kegiatan Defenisi Operasional Cara Perhitungan
2018 2019 2020 2021 2022
I Promkes
Penyuluhan dalam Penyuluhan / pemberian informasi Kesehatan yang dilaksanakan jumlah penyuluhan yang dilaksanakan dalam gedung
2 156 168 180 180 180
gedung dalam gedung selama satu tahun selama satu tahun
Sekolah yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok yang ditandai Jumlah sekolah di wilayah kerja
3 Sekolah yang menerapkan KTR dengan tidak ditemukannya puntung rokok dalam lingkungan Puskesmas yang menerapkan KTR 85 90 95 100 100
sekolah, terdapat stiker dilarang merokok, spanduk kawasan tanpa di bagi jumlah sekolah di seluruh
rokok di wilayah kerja Puskesmas wilayah kerja Puskesmas x 100 %
II Kesehatan Lingkungan
Jumlah Depot Air minum di wilayah Jumlah Depot Air Minum di wilayah kerja Puskesmas yang
1 Cakupan Pemeriksaan Depot kerja Puskesmas diperiksan minimal di periksa 2 kali/tahun di bagi jumlah semua Depot air di 100 100 100 100 100
Air Minum 6 bulan sekali wilayah kerja Puskesmas
Jumlah tempat-tempat umum di wilayah Jumlah tempat-tempat umum di wilayah kerja Puskesmas
kerja Puskesmas yang di periksa dan memenuhi syarat dalam selama yang di periksa dalam satu tahun dan memenuhi syarat
2 Pemeriksaan Tempat-tempat Umum satu tahun dibagi jumlah TTU di wilayah kerja Puskesmas x 100 % 95 100 100 100 100
Setiap Puskesmas memiliki POS UKK yang di bentuk masyarakat atau Jumlah Pos UKK di Puskesmas yang
7 POS UKK 1 2 2 3 3
di fasilitasi Puskesmas di bentuk masyarakat atau di fasilitasi Puskesmas
Puskesmas menyelenggarakan
Puskesmas menyelenggarakan
8 Upaya Kesehatan Kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Internal dan atau, 1 2 2 2 3
Internal dan atau, layanan kesehatan
layanan kesehatan terhadap pekerja di wilayah kerjanya
terhadap pekerja di wilayah kerjanya
Puskesmas melakukan pendataan dan Pembinaan kelompok olahraga Jumlah kelompok olahraga dan atau pelayanan kesehatan
9 Kesehatan Olahraga dan atau pelayanan kesehatan olahraga di wilayah kerja Puskesmas olahraga diwilayah kerja Puskesmas yang di bina 1 2 2 2 3
Puskesmas
Cakupan ibu hamil yang mendapat Jumlah ibu hamil yang mendapat
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 pelayanan kontak pertama (K1) dengan petugas kesehatan dengan pelayanan K1sesuai standar dibagi jumlah semua 100 100 100 100 100
mendapat pelayanan 10 T sesuai standar ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas x 100 %
Jumlah ibu bersalin di wilayah kerja Jumlah ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas yang
Puskesmas yang mendapatkan pelayanan sesuai mendapatkan pertolongan sesuai standar oleh tenaga
3 Cakupan Pertolongan Persalinan standar oleh tenaga kesehatan di fasiltas kesehatan di fasiltas pelayanan kesehatan dalam kurun 100 100 100 100 100
oleh Nakes
pelayanan kesehatan dalam kurun waktu waktu satu tahun di bagi jumlah sasaran ibu bersalin x 100
satu tahun %
IV GIZI
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Proporsi bayi mendapat ASI
1 Cakupan ASI Ekslusif saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali Eksklusif 0-6 bln terhadap seluruh bayi umur 0-6 bulan 45 50 55 60 65
obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall yang datang dan tercatat dalam register pencatatanBuku
24 jam KIA/KMS di suatu wilayah pada periode tertentu x 100%
Pelayanan Kesehatan kepada anak usia 0-59 Jumlah balita usia 0-59 bln yang
bulan yaitu penimbangan 8 kali/bulan, mendapat pelayanan sesuai
2 Cakupan Pelayanan Balita 100 100 100 100 100
pemberian Vit A, 2 kali/per tahun dan standar dibagi jumlah seluruh
pemberian imunisasi Dasar lengkap serta SDDITK 2 kali balita 0-59 bulan di wilayah tertentu x 100%
Proporsi kasus balita gizi buruk yang
Balita gizi buruk yang di rawat inap maupun mendapat perawatan terhadap
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai
3 jumlah kasus balita gizi buruk yang 100 100 100 100 100
Perawatan dengan tatalaksana ditemukan di suatu wilayah pada
gizi buruk.
periode tertentu x 100%
Ibu yang selama masa kehamilannya minimal Jumlah ibu hamil yang mendapat minimal 90 TTD
8 Cakupan bumil dapat 90 tablet Fe mendapat 90 TTD program maupun TTD terhadap jumlah sasaran ibu hamil yang ada di satu 85 90 95 100 100
mandiri wilayah pada periode tertentu x 100%
V PERKESMAS
Jumlah keluarga sasaran yang mendapat pelayanan keperawatan Jumlah keluarga yang mendapat perkesmas dibagi jumlah
Cakupan Perkesmas 175 200 225 250 275
selama 4 kali melalui kunjungan rumah atau kegiatan perkesmas sasaran dalam wilayah kerja puskesmas dalam 1 tahun
VI P2PM
1. TB Paru
a Presentase orang terduga TBC Capaian kinerja pemerintah kab/kota Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan 100 100 100 100 100
mendapatkanpelayanan TBC dalam memberikan pelayanan sesuai standar pemeriksaan penunjang dalam kurun waktu
sesuai standar bagi orang dengan terduga TBC di nilai dari satu tahun dibagi Jumlah orang yang terduga
presentase jumlah orang terduga TBC dinila TBatuC dalam kurun waktu satu tahun
dari presentase jumlah orang terduga TBC sama kali 100 %.
yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
e. Cakupan Penemuan Kasus TB Resisten Jumlah kasus TB yg hasil pemeriksaan tes cepat molekuler
Obat Jumlah kasus Tb resisten obat yg terkonfirmasi resisten terhadap maupun konvensionalnya merupakan resisten terhadap
Rimfapisin (RR) dan atau TB-MDR berdasarkan hasil pemeriksaan tes Rimfapisin (RR) dan atau TB-MDR dibagi perkiraan kasus
100 100 100 100 100
cepat molekukler maupun konfensional diantara perkiraan kasus TB TB resisten obat kali 100%
resisten obat
NB:
f.
Angka keberhasilan pengobatan pasien
TB paru resisten obat Jumlah Kasus TB resisten obat (Tb resisten rimpafisin dan
Jumlah Kasus TB resisten obat (Tb resisten rimpafisin dan atau TB- atau TB-MDR) yg dinyatakan sembuh dan pengobatan
MDR) yg menyelesaikan pengobatan dan sembuh atau pengobatan
lengkap dibagi jumlah kasus Tb resisten obat (EB resisten 100 100 100 100 100
lengkap diantara jumlah kasus TB resisten obat (tb resisten rimpafisin rimfapisin dan atau TB-MDR yg memulai pengobatan TB
dan atau TB -MDR) yg dimulai pengobatan lini kedua
lini kedua kali 100%
g. Presentase pasien TB yg mengetahui Jumlah pasien TB yg mempunyai hasil tes HIV yg dicatat diformulir Jumlah pasien TB yg mempunyai hasil tes HIV yg dicatat
status HIV pencatatan TB yg hasil tes HIV diketagui termasuk pasien TB yg diformulir pendaftaran TB yg hasil tes HIV diketahui
sebelumnya mengetahui status HIV positif diantara seluruh pasien TB termasuk pasien TB yang sebelumnya mengetahui status
HIV positif dibagi jumlah seluruh pasien TB terdaftar 100 100 100 100 100
(ditemukan dan diobati TB) kali 100%
NB:
Indikator ini akan optimal apabila pasien TB mengetahui status HIV <
15 hari
h. Presentase kasus pengobatan ulang TB Jumlah kasus Tb pengobatan ulang yg di perkirakan dengan uji Jumlah kasus TB pengobatan ulang yg diperiksa dengan uji
yg diperiksa uji kepekaan obat dengan kepekaannterhadap OAT dengan tes cepat molekuler dan metode kepekaan terhadap OAT dibagi jumlah pasien TB
tes cepat molekuler atau metode konvensional diantar jumlah pasien TB pengobatan ulang yang Pengobatan ulang yg tercatat selama periode laporann kali
konvensional tercatat selama periode pelapiran 100% 100 100 100 100 100
i. Presentasi kasus TB resisten obat yg Jumlah kasus Tb resisten obat(Tb resisten rimfapisin dan atau TB Jumlah kasus Tb resisten obat(Tb resisten rimfapisin dan
memulai pengobatan lini kedua MDR) yang terdaftar dan yg memulai pengobatan lini kedua diantara atau TB MDR) yang terdaftar dan yg memulai pengobatan 100 100 100 100 100
jumlah kasus TB hasil Pemeriksa tes sepat molekuler maupun lini kedua dibagi jumlah kasus TB hasil Pemeriksa tes
j. Presentase pasien TB HIV yg Jumlah pasien TB-HIV baru dan kambuh yg mendapatkan ARV selama
mendapatkan ARV selama pengobatan periode pengobatan TB baik yg melanjutkan ARV sebelumnya atau Jumlah pasien TB-HIV baru dan kambuh yg mendapatkan
TB baru memulai ARV diantara seluruh pasien TB- HIV ARV selama periode pengobatan TB baik yg melanjutkan
ARV sebelumnya atau baru memulai ARV dibagi jumlah 100 100 100 100 100
seluruh pasien TB baru dan kambuh HIV selama periode
yang sama kali 100%
NB.
NB.
Perkiraan jumlah anak < 5 tahun yg memenuhi standar diberikan
PPINH adalah jumlah pasien tb yg akan diobati x proporsi BTA positif 100 100 100 100 100
baru(yaitu 62%)x jumlah pasien BTA positif baru yg meiliki anak (yaitu
30%) cx jumlah anak <5 tahun(yaitu 1 orang x jumlah anak < 5 tahun
yg tidak sakit TB (yaitu 90%)
o.
Presentase kasus TB yg ditemukan dan Jumlah semua kasus TB yg dirujuk oleh masyarakat atau organisasi Jumlah semua kasus TB yg dirujuk oleh masyarakat atau
dirujuk masyarakat atau organisasi organisasi kemasyrakatan yang tercatat TB 01 di bagi 100 100 100 100 100
kemasyarakatan yg tercatat (TB 01) diantara semua kasus TB
kemasyarakatan semua kasus TB x 100%
p. Jumlah kasus Baru TB BTA + Pasien yang belum perna di obati dengan OAT
atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu Jumlah kasus baru BTA + dibagi jumlah penduduk yg ada
dalam wilayah dan kurun waktu yg sama x 100.000 (CNR 100 100 100 100 100
bulan (4 minggu), TB BTA + yaitu penemuan pasien kasus bru BTA +)
TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu pagi
Sewaktu (SPS) dengan hasil pemeriksaan
Pasien yang belum perna di obati dengan OAT
a.Sekurang -kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak
SPS hasilnya BTA positif.
b Terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil
BTA positif dan foto toraks dada menunjukan
gambar tuberkolosis.
c. Terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasinya
positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada
pemeriksaan sebelumnya dengan hasil BTA
negatif dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotik non OAT.
q. Orang memiliki gejala utama TB yaitu batujk berdahak selama 2-3 Jumlah TB Paru BTA yang di temukan dan di obati 100 100 100 100 100
Suspek TB ( TB dan TB RO) yg diperiksa minggu atau batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak
TCM bercampur darah, batuk berdarah, sesak nafas, bdan lemas, nafsu di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
makan berkurang, barat badan menurun, berkeringat malam hari di bagi jumlah suspek TB di wilayah dan pada
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari 1 bulan kurun %waktu yang sama di x100 %
(penemuan BTA terhadap suspek )
r. presentasi pengobatan ulang Jumlah pasien TB dengan riwayat pengobataN Jumlah pasien TB dengan riwayat pengobatan 100 100 100 100 100
yang di periksa TCM ulang yang di periksa TCM ulang yang di periksa TCM di bagi Jumlah semua
pasien TB dengan riwayat pengobatan ulag
x 100 %
s. Pasien Tb meninggal Banyaknya kematian Pasien TB selama masa pengobatan oleh sebab 41% 41% 41% 41% 0
apapun
Jumlah kematian pasien tb selama massa pengobatan oleh
sebab appaun disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu
dibagi jumlah penduduk yg ada dalam wilayah dan kurun
waktu yg sama x 100%
2. HIV - AIDS
a. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Capaian kinerja pemerintah daerah kabupaten/ Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang 100 100 100 100 100
resiko Terinfeksi HIV kota dalam memberikan periksaan HIV terhadap mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
orang beresiko terinfeksi HIV di nilai dari orang di fasyankes dsalam kurun waktu satu tahun di
presentasi presentasi orang beresiko terinfeksi bagi Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV
HIV yang datang ke fasyankes dan mendapatkan yang ada dkisuatu wilayah kerja pada kurun
pemeriksaanHIV sesuai standar di wilayah waktu satu tahun yang sama x 100 %
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. 90% ditemukan ODHA mengetahu status HIV nya dikali 90% diwilayah
kerjanya dalam kurun waktu 1 tahun 90% 90% 90% 90% 90%
90% ODHA mengetahui status HIV nya diwilayah kerjanya
mengetahui status HIV nya dalam kurun waktu 1 tahun
3. Malaria
a. Kasus Malaria positif bulanan Jumlah penderita malaria positif perbulan Jumlah penderita positif malaria perbulan/jumlah 100 100 100 100 100
per 1000 penduduk (MoPI) penduduk dikali 1.000
b. ABER Perbandingan sedian darah positif dan negatif Jumlah sediaan darah yg diperiksa laboratorium positif 100 100 100 100 100
dan negatif di bagi jumlah penduduk x 100%
Jumlah penduduk positif malaria/jumlah penduduk dikali <50 per <40 per <30 per <20 per <10 per
c. Angka Kejadian (API) pasien kasus malaria + selama 1 Tahun 1000 1000 1000 1000 1000
1.000
penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk
d. Proporsi Cakupan ibu hamil yang Ibu hamil yang menggunakan kelambu dalam Kelambu yang di bagikan dalam kegiatan ANC di 100 100 100 100 100
di lindungi kelambu kegiatan ANC bagi jumlah ibu hamil x 100 %
e. Proporsi ibu hamil dengan Malaria ibu hamil positif Malaria Jumlah ibu hamil positif malaria di bagi jumlah 100 100 100 100 100
ibu hamil di periksa X 100%
f. Proporsi skrining Malaria pada Ibu hamil mendapat skrini9ng Malaria Jumlah ibu hamil yang di skrining Malria di bagi 100 100 100 100 100
ibu Hamil jumlah sasaran ibu hamil x 100 %
g. Kasus Meninggal Kematian pasien diantara malaria positif Jumlah Kasus Malaria Positif meninggal dsalam 50 50 50 50 0
(case fatality Rate) setahun di bagi Jumlah kasus malaria positif
dalam satu tahun yang sama x 100 %
4. DBD
a. Angka Kesakitan DBD Penderita DBD Jumlah penderita DBD di bagi Jumlah penduduk 100 100 100 100 100
( Incident Rate) pada tempat dan waktu yang sama x !00.000
b. Case Fatality rate DBD kematian yang disebabkan DBD Jumlah kematian yang disebabkan DBD 0% 0% 0% 0% 0%
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tahun
tertentu di bagi Jumlah penderita penyakit DBD
yang ditemukan di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama x 100 %
5. Pnemoni / ISPA
a. Penemuan penderita Pnemoni/ISPA Balita dengan Pnemoni /ISPA yang ditemukan Jumlah penderita Pnemoni / ISPA yang di tangani 100 100 100 100 100
dan di berikan Tatalaksana sesuai standar di dalam kurun waktu tertentu di bagi Jumlah
sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu perkiraan penderita pnemoni / ISPA di satu wilayah
satu tahun dalam kurun waktu tertentu x 100 %
6. Filariasis
a. Angka cakupan desa yang melakukan 65 75 75 75 75
POPM berdasarakn total penduduk Presentase desa atau kelurahan yg melakukan POPM total penduduk Jumlah desa/ kelurahan/ kampung endemis yg
dalam 1 kab/kota pada setiap tahun kegiatan melaksanakan kegiatan POPM total penduduk dibagi
jumlah seluruh desa/kelurahan/kampung endemis
frambusia kali 100
b. Cakupan pemberian obat pencegahan 69 75 75 75 75
Angka pencapaian pemberian obat pencegahan POPM dan angka Jumlah penduduk yg minum obat didesa/ kelurahan /
(pengukuran cakupan POPM) keberhasilan pemberian obat pencegahan kampung endemis frambusia bagi jumlah seluruh
penduduk sasaran mendapat obat di
desa-desa/kelurahan/kampung endemis filariasis kali 100
7. Diare
a. Penderita Diare Jumlah penderita diare yang datang dan di layani Jumlah penderita diare yang datang dan di 100 100 100 100 100
yang ditangani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah layani di sarana keseahtan dan kader di suatu
tertentu. wilayah tertentu dalam waktu satu Tahun di bagi
Jumlah target penemuan penderita diare
pada satu wilayah tertentu dalam waktu yang
sama ( 10 % dari angka kesakitan diare x
Jumlah penduduk )x 100 %
8. Kusta
a. New Case Detection Rate (NCDR) Kasus Kusta baru yang ditemukan pada periode Jumlah kasus kusta yang baru ditemukan pada 132 90 60 50 20
Angka Penemuan Kasus Baru tertentu per 100.000 penduduk kurun waktu tertentu di suatu wilayah di bagi
jumlah pendududk di wilayah dan kurun waktu
yang sama x 100.000
b. Angka cacat tingkat 2 Angka kasus baru yg telah mengalami cacat tingkat 2 per 100.000 Jumlah penderita kusta dengan cacat tingkat 2 39% 25% 20% 15% 10%
(Grade 2 Disability Rate) penduduk pada wilayah dan waktu tertentu dibagi Jumlah
penduduk pada wilayah dan kurun waktu yang
sama x 100.000
Angka Kesembuhan
c. RFT PB Jumlah kasus baru PB dari periode kohort satu Jumlah kasus baru PB yang menyelesaikan 80% 90% <95% <95% <95%
tahun yang sama yang menyelesaikan penggobatan 6 dosis dalam 6-9 bulan di bagi
penggobatan tepat waktu (6 dosis dalam 6-9 jumlah seluruh kasus baru pB yang mulai MDT
bulan ). pada periode kohort yang sama x 100 %
d. RFT MB Jumlah kasus baru MB dari periode kohort Jumlah kasus baru MB yang menyelesaikan <87% <90% <90% <90% <90%
satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan 12 dosis dalam 12 -18 bulan
pengobatan tepat waktu (12 dosis dalam 12-18 di bagi jumlah seluruh kasus baru MB yang mulai
bulan ) MDTpada periode kohort yang sama x 100 %
e. Prevalensi Rate/ Angka Prevalensi Jumlah kasus kusta terdaftar PB dan MB pada suatu saat tertentu per Jumlah kasus kusta terdaftar PB dan MB pada suatu saat 12.31 9 7 6 <5
10.000 penduduk tertentu dibagi jumlah penduduk pada tahun yg sama
dikali 10.000
f. Proporsi cacat tingkat 2 Jumlah kasus cacat tingkat 2 yg ditemukan diantara kasus baru pada Jumlah kasus baru dengan cacat tingkat 2 dalam periode 1 10% <5% <5% <5% <5%
periode 1 tahun tahun dibagi jumlah kasus baru yang ditemukan dalam
periode yg sama dikali 100%
g. Proporsi pada anak (0-14 tahun) Jumlah kasus anak (0-14 tahun) diantara kasus yg baru ditemukan Jumlah Kasus anak (0-14 tahun) yg baru ditemukan pada 22% 15% 10% 9% 8%
pada periode satu Tahun periode satu tahun dibagi jumlah kasus yg baru ditemukan
dalam periode yg sama dikali 100%
h. Proporsi MB Jumlah kasus MB yg ditemukan diantara kasus baru pada periode Jumlah kasus MB yang baru ditemukan pada periode 1
satu tahun tahun dibagi jumlah kasus yang baru ditemukan dalam 78% 75% 70% 65% 60%
periode yg sama di kali 100%
9. Frambusia
a. Angka cakupan desa yang melakukan Presentase desa atau kelurahan yang melakukan POPM total
POPM berdasarkan total penduduk penduduk dalam satu kabupaten/kota setiap tahun kegiatan Jumlah desa/kelurahan/kampung endemis yg
melaksanakan kegiatan POPM total penduduk dibagi 100 100 100 100 100
jumlah seluruh desa/kelurahan kampung endemis
frambusia dikali 100
b. Cakupan Pemberian Obat Pencegahan Angka pencapaian pemberian Obat pencegahabn (POPM) dan Angka Jumlah penduduk yg minum obat
(Pengukuran cakupan POPM) keberhasilan pemberian obat pencegahan didesa/kelurahan/kampung endemis frambusia dibagi
jumlah seluruh penduduk desa /kelurahan/kampung 100 100 100 100 100
endemis frambusia dikali 100
c. Angka keberhasilan pemberian obat Jumlah penduduk yg berada pada daerah berisiko penularan Jumlah penduduk yg minum obat
pencegahan frambusia yg diobati dan aspek epidemiologinya didesa/kelurahan/kampung endemis frambusia dibagi
jumlah seluruh penduduk sasaran mendapat obat
didesa /kelurahan/kampung endemis frambusia dikali 100 100 100 100 100 100
10. Hepatitis
a. Suspek Hepatitis pada Ibu hamil Jumlah semua ibu hamil yg mendapatkan pelayanan ANC 100 100 100 100 100
Jumlah semua ibu hamil yg mendapatkan pelayanan ANC dipuskesmas wajib melakukan pemeriksaan
dipuskesmas wajib melakukan pemeriksaan hepatitis hepatitisdibagi jumlah sasaran ibu hamil diwilayah
kerjanya dikali 100%
Capaian Neonatus yg lahir ibu hamil Jumlah neonatus lahir dari ibu positif hepatitis harus
b. Jumlah neonatus lahir dari ibu positif hepatitis harus mendapatkan mendapatkan vaksin HBi9 kurang dari 12 jam dibagi 100 100 100 100 100
positif hepatitis
vaksin HBi9 kurang dari 12 jam jumlah seluruh bayi yang lahir saat itu dikali 100%
c. Case Fatality Rate Hepatitis Jumlah penderita Hepatitis yang meninggal Jumlah penderita Hepatitis yang meninggal 0 0 0 0 0
pada wilayah dan periode yang sama. pada wilayah dan periode tertentu di bagi
jumlah penderita Hepatitis pada wilayah
dan periode yang sama x 100 %.
11. Imunisasi dan Survelens Jumlah kasus AFP Non Polio ) nonn polio jumlah kasus AFP Non Polio pada penduduk < 15 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000
a. AFP rate 100.000 penduduk usia (kelumpuhan) yang ditemukan diantara 100.000 tahun di satu wilayah kerja pada satu kurun
< 15 tahun penduduk berusia < 15 tahun di satu wilayah waktu tertentu di bagi Jumlah pendudfuk usia
tertentu. <15 tahun di wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama x 100.000
b. Case Fatality Rate Difteri, Pertusis, Jumlah kasus DPT yang Meninggal pada wilayah Jumlah penderita DPT yang meninggal pada 0 0 0 0 0
Tetanus Neonatorum/ DPT) periode tertentu. wilayah dan periode tertentu di bagi jumlah
penderita dPT pada wilayah dan periode yang
sama x 100 %/
c. Case Fatality Rate campak dan polio Jumlah penderita campak dan polio yang Jumlah penderita campak dan polio yang 0 0 0 0 0
meninggal pada wilayah dan periode yang sama. meninggal pada wilayah dan periode tertentu
di bagi jumlah penderita campak dan polio pada
wilayah dan periode yang sama x 100 %
d. Desa /kelurahan Mengalami Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan di Jumlah KLB di desa/ kelurahan yang di 100 100 100 100 100
KLB yang di tangani < 24 Jam tanggulangi < 24 Jam oleh kabupaten / Kota tanggulangi < 24 jam pada periode waktu
terhadap KLB pada periode / kurun waktu tertentu di bagi Jumlah KLB yang terjadi
tertentu. ndapatkan pelayanan kesehatan sesuai
waktu yang sama x 100 %.
12. PTM
a. Presentase penderita Hipertensi capaian Kinerja pemerintah kabupaten/ kota Jumlah penderita hipertensi usia >15 tahun 100 100 100 100 100
yang mendapatkan pelayanan dalam memberikan pelayanan kesehatan di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan
kesehatan sesuai standar sesuai standar bagi penderita hipertensi di nilai pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
dari presentase jumlah penderita hipertensi kurun waktu satu tahun di bagi Jumlah estimasi
usia 15 tahun keatas yang mendapatkan pelayanan penderita hipertensi usia > 15 tahun yang
kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan
dalam kurun waktu satu tahun angka prevalensi kabupaten / kota dalam
kurun waktu satu tahun yang sama kaki 100 %.
b. Perentase penderita DM yang Capaian kinerja pemerintah kabupaten / kota Jumlah penderita DM usia > 15 tahun di dalam 100 100 100 100 100
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar standar bagi penderita DM dinilai dari presentase kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu
penderita DM usia 15 tahun ke atas yang satu tahun di bagi Jumlah estimasi penderita DM
mendapatkan pelayanan sesuai standar di usia >15tahun yang berada di dalam wilayah
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. kerjanya berdasarkan angka prevalensi kab / kota
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
kali 100%.
c. Presentase ODGJ berat yang Capaian kinerja pemerintah kabupaten /Kota Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja kab /kota 100 100 100 100 100
mendapatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa
jiwa sesuai standar standar bagi ODGJ berat ,dinilai dari jumlah sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan di bagi Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu
waktu satu tahun. satu tahun yang sama kali 100 %
d. Obesitas Terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan Jumlah pengunjung puskesmas dan jejaringnya 100 100 100 100 100
pada tubuh yang dapat menimbulkan resiko berusia > 15 tahun yang menderita obesitas
bagi kesehatan . Dikatakan obesitas apabila dalam kurun waktu satu tahun di bagi jumlah
hasil pengukuran Index Masa Tubuh (IMT) >25 pengunjung >15 tahun yang dilakukan
pemeriksaan obesitas di puskesmas dan
jaringannya dalam kurun waktu satu tahun yang
sama x 100 %.
e. Inspeksi Visual dengan asam Asetat Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan jumlah perempuan usia 30 -50 tahun yang di 100 100 100 100 100
(IVA) menggunakan spekulum , melihat leher rahim lakukan deteksi dini kanker leher rahim (IVA)
yang telah di pulas dengan asam asetat atau dan kanker payudara (CBE) di suatu wilayah
asam cuka (3-5 %) . Pada lesi prakanker akan pada periode tertentu di bagi Jumlah perempuan
menampilkan warna bercak putih yang disebut 30 - 50 tahun pada wilayah dan periode waktu
acetotowhite epitelium. Dete ksi dini yang yang sama x 100 5.
di maksud dapat dilakukan di puskesmas dan
jaringannya di dalam maupun di luar gedung.