Anda di halaman 1dari 2

Tahap persiapan atau perencanaan

Perencanaan merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan bagi seorang penulis karya tulis ilmiah,
karena dengan merencanakan segala aspek dari apa yang akan dibahas dan dikaji dapat ter-
sampaikan dengan adanya perencanaan.

Maka dari itu alangkah baik nya sebelum menulis karya ilmiah lebih baik dituliskan rencana yang
mau ditulis itu apa, (pilih topik masalah, rumusan tujuan, telusuri topic, identifikasi pembaca, dan
tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu sendiri).

b. Tahap pengumpulan informasi

Adapun bahan dari pengumpulan informasi dalam pembuatan karya ilmiah sebagai berikut ini:

1) Manfaat perpustakaan

2) Memanfaatkan internet

3) Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka

4) Membuat ringkasan dan melakukan paraphrase

5) Membuat kutipan

6) Membuat daftar instrumen wawancara, observasi dan pertanyaan yang dipersiapkan

c. Tahap Pelaksana Draf

Setelah direncanakan, selanjutnya adalah pelaksanaan yang harus dipersiapkan dengan baik
diantara, menyiapkan bahan referensi yang cukup sesuai dengan tema yang akan dibahas itu apa,
dan bagaimana pelaksanaan dalam membuat karya tulis ilmiah, seperti buku, jurnal ilmiah,
Prosiding, laporan ilmiah, semua memiliki petunjuk teknis yang berbeda, dan masing-masing dari
kita dalam membuat karya ilmiah ditentukan oleh tujuan, termasuk pemenuhan tugas yang
diberikan seperti halnya saat kuliah.

Baca juga: Anti Keteteran! Ini 5 Tips Mengatur Waktu Saat Kuliah Online

d. Tahapan menulis draf

1) Mengekspresikan ide-ide kedalam bentuk tulisan kasar

2) Mengembangkan ide kreatif yang masih bersifat tentative

3) Konsentrasi pada ekspresi atau gagasan, bukan pada aspek mekanik

5. Tahapan revisi
1) Memperbaiki ide dalam karangan karya tulis ilmiah yang berfokus pada penambahan,
pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca

2) Membaca ulang seluruh isi draf data, atau referensi yang akan dijadikan bahan sehingga
memudahkan kita untuk mereduksi kedalam bahan yang siap jadi

3) Sharing atau berbagai pengalaman tentang draf kasar dengan berbagai teman untuk menemukan
apa yang menjadi kekurangan kelebihan

6. Tahap penyuntingan

1) Memperbaiki dan mengevaluasi perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf capital,


ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan).

2) Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan menarik yang dilakukan guna
meminimalisir kesalahan yang terjadi

Baca juga : Pengertian dan Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

7. Tahap publikasi

1) Tulisan yang kita buat akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain

2) Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

Baca juga: 5 Tips Kuliah Online Agar Lebih Efektif Selama Social Distancing

8. Evaluasi

Apa perlu kah evaluasi dilakukan dalam membuat karya ilmiah, bagi penulis sangat perlu, karena
dengan evaluasi dapat mengukur kemampuan kita untuk bisa mengerjakan, maupun menyelesaikan
apa yang bisa kita lakukan dalam membuat karya ilmiah yang bagus, terutama bagi pemula atau
yang akan memulai membuat karya tulis ilmiah, dengan melakukan evaluasi maka kita berarti ingin
selalu melakukan perbaikan agar apa yang kita kerjakan menjadi terukur dan maksimal. Adapun
evaluasi yang lebih utama ada (fokus, pembangunan, organisasi, gaya konvensi).

Untuk mengetahui cara menulis karya ilmiah, kita harus tahu dulu jenis karya tulis ilmiah tersebut,
karena dengan mengetahui, maka kita bisa melakukan klasifikasi apa yang mau kita kerjakan,
misalnya kita membuat laporan penelitian lembaga dll. Untuk kita harus bisa membedakan dengan
baik karya ilmiah yang mau kita buat seperti apa, diantara jenisnya ada jurnal, makalah seminar,
skripsi, tesis, disertasi, kertas kerja dll.

Anda mungkin juga menyukai