Anda di halaman 1dari 1

TUGAS KOROSI MERIVIEW MEKANISME PADA KOROSI CELAH, UNIFROM DAN

GALVANIK

NAMA : MUHAMMAD FAJAR SEPTIAN


NPM : 1815021053

1. KOROSI CELAH
Korosi celah adalah salah satu jenis korosi yang terjadi dicelah yang terbentuk baik oleh dua
permukaan logam ataupun permukaan logam dan non-logam. Korosi jenis ini terjadi akibat
perbedaan konsentrasi oksigen didaerah dalam celah dan daerah luar celah yang terbentuk
oleh dua permukaan logam. Banyak faktor yang dapat mempercepat laju korosi celah
diantaranya lingkungan, jenis logam, jarak celah dan luas permukaan membentuk celah. laju
korosi celah pada aluminium lebih tinggi dibandingkan dengan baja ketika spesimen
disatukan membentuk celah sedangkan pada saat spesimen berdiri sendiri laju korosi pada
baja lebih tinggi dibandingkan dengan aluminium, hal tersebut disebabkan karena pada
aluminium terdapat aluminium oksida (Al2O3) yang menempel pada alauminium sehingga
dapat melindungi serangan korosi lebih lanjut. ( Valentino, A, 2020)
https://repository.unsri.ac.id/40918/3/RAMA_21201_03051181621114_0015065809_01_fron
t_ref.pdf

2. UNIFROM
Korosi Seragam atau uniform attack atau korosi merata adalah jenis korosi dimana
pada korosi tipe ini laju korosi yang terjadi pada seluruh permukaan logam atau paduan yang
terpapar atau terbuka ke lingkungan berlangsung dengan laju yang hampir sama. Hampir
seluruh permukaan logam menampakkan terjadinya proses korosi. Korosi seragam adalah
korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia karena pH air yang rendah
dan udara yang lembab, sehingga makin lama logam makin menipis. Dalam melakukan
pengawasan terhadap laju korosi maka diperlukan suatu metoda yang digunakan utuk
menghitung laju korosi yang terjadi di dalam pipa. Metoda inspeksi dan pengawasan
terhadap laju korosi yang sering digunakan, yaitu metode kehilangan berat (Coupun
Test),metode polarisasi (Corrater),dan metode tahanan listrik (Corrasometer). Dalam metoda
kehilangan berat suatu lempengan logam yang dibuat dari bahan yang sama dengan
material logam pipa yang akan dipantau laju korosinya. Selanjutnya material logam ini
(Coupon) diletakan dalam pipa yang akan dipantau laju korosinya selama 30 hari.
(Afriadi,dkk,2021) http://motivection.imeirs.org/index.php/motivection/article/view/86/59

3. GALVANIK
Korosi galvanik adalah korosi yang terjadi akibat adanya beda potensial di antara dua benda
atau yang terhubung melalui elektrolit. Jenis korosi ini umumnya dialami pada proses
galvanisasi baja. Penyebab terjadinya korosi galvanis adalah ketidaksamaan sel elektrode di
antara dua benda. Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang berbeda dihubungkan dan
berada di lingkungan korosif saat terjadi kontak atau terdapat secara listrik kedua logam yang
berbeda potensial tersebut akan menimbulkan aliran elektron/listrik diantara kedua logam.
Sehingga salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi, sedangkan logam lainnya
akan terlindungi dari serangan korosi. Logam yang mengalami korosi adalah logam yang
memiliki potensial lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang
memiliki potensial yang lebih tinggi. Contoh korosi galvanik, misalnya pada seng terjadi
akibat perbedaan potensial local yang dimilikinya. Perbedaan potensial tersebut dapat berasal
dari fasa-fasa, batas-batas butir, impurity dan bagian-bagian lain. Dengan demikian akan
terbentuk suatu anoda dan katoda lokal pada permukaan logam tersebut. Selanjutnya terjadi
aliran elektron dari anoda ke katoda yang dimiliki oleh oksidasi dari anoda lokal. Pada
keadaan tertentu, misalnya seng tercelup dalam larutan asam klorida pekat, Zn akan terkorosi
maka terus sampai habis. Korosi galvanik dipengaruhi antara lain oleh lingkungan, jarak, dan
area/luas. (Utomo, S, 2015) file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/400-774-1-SM%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai