Pbb
28 September 2021
Proposal Penelitian
OLEH :
SYAHRUL GUNAWAN
NIM. 17034030
A. Latar Belakang
Cuaca merupakan keadaan atau kelakuan atmosfer pada waktu tertentu
yang sifatnya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Udara memiliki sifat yang
sangat dinamis. Suhu dan kelembaban udara akan berubah dari waktu ke waktu
(Kartasapoetra, 2004). Intensitas cahaya yang diteruskan ke permukaan bumi
setelah melalui lapisan atmosfer akan selalu berubah pula, tergantung pada
keadaan penyebaran dan ketebalan awan. Kondisi atmosfir yang dinamis, berubah
dalam waktu singkat (dalam jam atau hari) disebut cuaca (Lakitan, 2002).
Cuaca di Indonesia kaya dengan uap air karena berada diantara dua
Samudera, yaitu Samudera Pasifik dan samudera Hindia. Keadaan ini
memungkinkan Indonesia memiliki karakteristik cuaca yang beragam diberbagai
daerah. Informasi mengenai prakiraan cuaca yang cepat dan tepat tentunya
menjadi suatu hal yang penting. Prakiraan cuaca menjadi suatu hal yang tidak bisa
dipisahkan dari aktifitas Manusia dan mempengaruhi berbagai bidang penelitian,
seperti penentuan masa tanam (pertanian) dan kelayakan keberangkatan Udara
atau transfortasi (Wardani, 2011).
Cuaca memiliki hubungan erat dengan aktivitas Manusia secara langsung
maupun tidak langsung. Dengan kata lain, Manusia juga perlu mengetahui unsur-
unsur cuaca agar mudah dalam membedakan apasaja unsur yang diperlukan dan
dihindari dari aktivitas Manusia. Unsur cuaca terdiri dari beberapa unsur seperti,
suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, kecepatan angin dan arah angin,
penyinaran matahari dan sebagainya. Dalam pemanfaatan beberapa unsur cuaca,
informasi cuaca sangat dibutuhkan untuk menjadi sebuah keputusan pada kegiatan
yang memanfaatkan cuaca. Pemanfaatan informasi cuaca yang kurang maksimal
dapat mempengaruhi bidang aktivitas kehidupan seperti, pada bidang
penerbangan, pelayaran, dan bidang pertanian. Dalam bidang pertanian angin
dapat membantu penyerbukan tanaman, sedangkan curah hujan dapat membantu
penyuburan pada tanaman.
1
2
AWS merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara, tekanan
udara, kelembapan udara, kecepatan angin dan arah angin, penyinaran matahari
seperti Automatic Weather Station (AWS). AWS merupakan instrumen yang
berfungsi untuk suatu peralatan atau sistem yang di desain untuk mengumpulkan
data cuaca secara otomatis serta di proses untuk memudahkan pengamatan. AWS
ini biasanya di lengkapi dengan beberapa buah Sensor, RTU (Remote Terminal
Unit), Komputer, dan Unit LED Display. Sensor yang digunakan meliputi sensor
suhu,sensor arah dan sensor kecepatan angina, sensor tekanan udara, presipitasi,
pyranometer, dan net radio meter. RTU terdiri atas data logger, dan daya
cadangan yang berfungsi sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor
(Qudratullah, dkk, 2017:17-18).
AWS merupakan alat yang mudah ditemui diberbagai instansi pengamatan
cuaca seperti LAPAN. Hal ini karena kelebihannya yang dapat mengukur lebih
banyak parameter cuaca. Salah satu Instansi pengamatan Cuaca yang memiliki
alat ini yaitu BPAA LAPAN Agam. Menurut situs satulayanan.lapan, BPAA
LAPAN Agam adalah salah satu stasiun pengamatan Cuaca yang terletak di
wilayah ekuator, tepatnya di Kototabang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam,
Sumatera Barat. Stasiun ini berada di koordinat 100° 32’’ BT dan 0° 23’’ LS.
BPAA LAPAN Agam merupakah daerah pegunungan dengan ketinggian 865 m
dari permukaan laut (LAPAN.co.id). Sebelum masuk untuk meneliti data dari
keluaran AWS ini tentunya diperlukan pengetahuan untuk kondisi nyatanya
terlebih dahulu.
Kondisi nyata pertama berhubungan dengan keadaaan Masyarakat di
Kototabang. Instrumen yang dilakukan adalah pembagian lembar angket. Dari
lembar angket yang dibagikan terhadap beberapa Maysarakat Kototabang
diketakui wilayah Kototabang adalah wilayah pegunungan yang masih banyak
memiliki titik lokasi Jurang dan tebing yang curam. Dari bentuk wilayah tersebut
bisa saja terjadi bencana longsor secara mendadak dan menimbulkan banyak
kerugian bagi Masyarakat di Kototabang.
Mengenai pemahaman akan kegunaan AWS, sebagian Masyarakat
Kototabang belum mengetahui akan fungsi dari AWS. Kurangnya pemahaman
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini. Sebagai perumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana deskripsi dari instrumen Automatic Weather Station (AWS) di
BPAA Lapan Agam ?
2. Bagaimana hasil analisis data parameter Cuaca yang diproleh Automatic
Weather Station (AWS) di BPAA Lapan Agam ?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu di kemukakan batasan masalah
dalam penelitian ini. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Tipe instrumen Automatic Weather Station (AWS) yang akan di analisis
adalah tipe PortLog.
2. Parameter data yang dianalisis adalah data akumulasi Kelembapan, Curah
Hujan, Radiasi Matahari, kecepatan Angin dan arah Angin.
3. Data yang dianalisis adalah data keluaran Automatic Weather Station (AWS)
dari bulan Januari 2019 sampai Desember 2020.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada diatas, maka dapat diambil tujuan
dari penilitian ini untuk:
1. Mendeskripsikan spesifikasi dari instrumen Automatic Weather Station
(AWS) tipe PortLog.
2. Menganalisis data hasil pengukuran instrumen Automatic Weather Station
(AWS) tipe PortLog pada tahun 2019 sampai tahun 2020.
5
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ada, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat
bagi:
1. Penulis, untuk menambah pengetahuan terutama di bidang kajian elektronika
dan instrumentasi.
2. Pembaca, dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan Automatic
Weather Station (AWS) tipe PortLog mengenai definisi alat, pengoperasian
dan prinsip kerjanya dalam mengukur cuaca.
3. Peneliti lain, sebagai referensi untuk melakukan kajian lebih lanjut mengenai
ketelitian pengukuran cuaca.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Cuaca
Cuaca merupakan suatu keadaan atmosfer disuatu tempat yang dipengaruhi
oleh berbagai penomena dalam waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain
Cuaca merupakan variasi atmosfer dalam waktu singkat. Cuaca terdiri dari
berbagai unsur seperti, temperatur udara, tekanan udara, angin, awan, hujan dan
lainnya. (Handayani, 2010)
Cuaca merupakan suatu keadaan udara disuatu tempat dipengaruhi oleh
berbagai phenomena atmosfer dalam waktu yang singkat.informasi mengenai
kondisi atmosfer yang begitu cepat, terperinci dan akurat begitu diperlukan oleh
berbagai sektor. Nilai yang diukur berupa suhu, tekanan udara, kecepatan angin,
kelembapan udara dan berbagai fenomena atmosfer lainnya. (Dewi & Muslikh,
2013)
Parameter Cuaca yang diukur berupa beberapa unsur seperti kelembapan,
radiasi matahari, curah hujan, arah angin, dan kecepatan angin. Berikut penjelasan
dari beberapa Parameter Cuaca:
1. Kelembapan udara
Kelembapan udara merupakan tingkat konsentrasi uap air di udara dalam
waktu dan lokasi tertentu. Angka konsentrasi ini dapat diekspresikan dalam
kelembaban relatif. Semakin tinggi suhu disuatu daerah maka kelembabannya
akan semakin rendah (Toruan, 2009: 9). Kelembabapan merupakan banyaknya
kadar uap air yang ada di udara. Dalam kelembaban dikenal beberapa istilah, yaitu
kelembapan mutlak, kelembapan spesifik dan kelembapan relatif.
a. Kelembaban mutlak merupakan massa uap air yang berada dalam satu satuan
udara dalam satuan gram/m3.
b. Kelembaban spesifik yang merupakan perbandingan dari massa uap air di
udara dengan satuan massa udara dalam satuan gram/kg.
7
8
Ket :
RH = Kelembapan relative
e = Tekanan uap air saat pengukuran
ew = Tekanan uap air jenuh
2. Curah Hujan
Curah hujan merupakan salah satu unsur cuaca yang menghasilkan data dari
pengukuran menggunakan alat penakar hujan, sehingga dapat diketahui
jumlahnya dalam satuan millimeter (mm). Curah hujan 1 mm adalah jumlah air
hujan yang jatuh di permukaan per satuan luas ( m2 ) dengan catatan tidak ada
yang menguap, meresap atau mengalir. Jadi, curah hujan sebesar 1 mm setara
dengan 1 liter/ m2 ( Aldrian, E. dkk, 2011).
Curah hujan merupakan suatu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari
awan yang terdapat di atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya seperti salju dan es.
Berlangsungnya hujan memerlukan titik-titik kondensasi, amoniak, debu, dan
asam belerang. Titik-titik kondensasi ini mempunyai sifat untuk mengambil uap
air dari udara. Jumlah curah hujan dicatat dalam inci atau millimeter, 1inci =
25.4mm (Kartasapoetra, 2004). Curah hujan merupakan banayaknya air hujan
yang jatuh sampai ketanah.Curah hujan diukir dalam kurun waktu 24 jam,
sehingga mendapatkan Data curah hujan harian, bulanan, tahunan, dalam satuan
9
millimeter (Qudratullah, dkk, 2017: 18). Kelas-kelas tinggi curah hujan dapat
dijelaskan dari tabel 1 yaitu:
Tabel 2.1 Kelas-kelas Curah hujan (Lakitan, 2002).
Intensitas curah hujan (mm)
Kelas-kelas curah hujan
1 menit 1 jam 24 jam
Hujan sangat ringan < 0,02 <1 <5
Hujan ringan 0,02 – 0,05 1-5 5-20
Hujan sedang/normal 0,05 – 0,25 5-10 20-50
Hujan lebat 0,25 – 1 10-20 50-100
Hujan sangat lebat >1 >20 >100
Menurut Toruan (2009: 10) Curah hujan pada umumnya diukur dengan
mengguakan tipping bucket sebagai penakar hujan dengan luas corongtertentu
(200 cm2 =20.000 mm2 atau 400 cm2 =40.000 mm2). Bagian dalam tipping bucket
terdapat pengapung yang akan terjungkit apabila volumenya sudah penuh, satu
kali jungkit akan menghasilkan satu pulsa. Penghitungan curah hujan yang terjadi
dapat dirumuskan:
V=A×t 2.2
Ket:
V = volume tipping bucket
A = luas penampang corong
t = tinggi
3. Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari merupakan penerimaan energi matahari oleh permukaan
bumi dalam bentuk gelombang pendek menerobos atmosfer. Besar sudut datang
sinar matahari, lama penyinaran matahari, jenis tanah atau benda yang disinari
matahari dan keadaan awan pada waktu disinari dapat mempengaruhi intensitas
matahari. (Qudratullah, dkk, 2017: 18)
Energi matahari menyebar melalui ruang karakteristik spektralnya. Energi
matahari tidak akan berubah karena ruang angkasa hampir tidak mengandung
10
yang horizontal. Gerakan angin berasal dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. (Kartasapoetra, 2004)
Menurut Toruan (2009: 10) Arah angin ditentukan berdasarkan derajat arah
(0 s/d 360 derajat). Setiap arah diberi nilai tertentu sebagai acuan, dimana arah
utara dari 0° atau 360°, arah timur bernilai 90°, arah selatan bernilai 180°, dan
arah barat bernilai 270. Sekala arah ditentuka dengan resolusi 1. Alat ukur arah
angin menggunakan wind vane dan Kecepatan angin diukur oleh cup anemometer,
dimana kecepatan putarannya menghasilkan pulsa dengan frekuensi sebanding
kecepatan angin yang diukur. Satuan kecepatan angin dalam meteorologi
mengguakan knot (1 knot = 0,514 m/s) dan dibagi berdasarkan kecepatannya
dalam kelas-kelas seperti berikut:
Tabel 2.2 Kelas-kelas Kecepatan Angin (Miftahudin, 2016)
Kelas Sifat Akibat Kecepatan
0 Sunyi Gerakan asap ke atas <1 km/jam
1 Sepoi-sepoi Gerakan asap terlihat pada arah asap 1-6 km/jam
2 Angin sangat Angin terasa pada muka 13-18 km/jam
lemah
3 Angin lemah Daun dan ranting kecil bergerak- 19-26 km/jam
gerak
4 Angin sedang Kertas dapat terbang, ranting dan 27-35 km/jam
cabang kecil bergerak
5 Angin agak Pohon-pohon kecil bergerak 36-44 km/jam
kuat
6 Angin kuat Dahan besar bergerak 45-55 km/jam
7 Angin kencang Pohon-pohom seluruhnya bergerak 56-66 km/jam
2. Tipe-tipe AWS
Tipe-tipe AWS di bedakan menjadi 2 yaitu:
a. Offline AWS
Salah satu tipe dari AWS sendiri adalah tipe offline. Perangkat ini hanya
merekam data didalam atau diluar peralatan penyimpan data, observer diperlukan
untuk menyimpan dan mengolah data. AWS tipe ini biasanya terdapat di stasiun
klimatologi (Effendi Wibowo 2010). Menurut Angela dina, dkk (2018) AWS tipe
13
offline hanya bisa merekam data serta menyimpannya pada suatu media
penyimpanan. Data yang disimpan dapat diunduh kembali jika akan digunakan.
AWS tipe ini dilengkapi dengan beberapa sensor. Pada bagian atas alat
terdapat sensor arah dan kecepatan angin berbentuk baling-baling. Pada bagian
badan terdapat sensor suhu udara, sensor pengukur kelembaban udara, sensor
curah hujan (rain gauge), dan sensor radiasi matahari (solar cell). Pada bagian
bawah adalah kaki daripada alat yang berfungsi untuk menopang alat. Selain
untuk mengukur radiasi matahari sensor solar cell juga berfungsi sebagai Baterai
atau Power supply pada AWS tipe PortLog.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan
menggunakan data sekunder berupa data parameter cuaca yang telah terukur pada
Automatic Weather Station (AWS) yang didapatkan dari BPAA LAPAN Agam.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang instrumen Automatic
Weather Station (AWS) dan analisis data parameter cuaca di BPAA LAPAN
Agam. Langkah penulisan dari penelitian deskriptif yaitu :
1. Merumuskan masalah
Terkait dengan variabel yang akan diteliti, dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya dan dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk masalah
yang bersifat menghubungkan dengan menggunakan hipetesis penelitian.
2. Menentukan jenis data yang diperlukan terkait dengan data kuantitatif atau data
kualitatif.
3. Menentukan prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data terkait dengan cara pengumpul data/ instrument penelitian
berupa tes, wawancara, observasi, dan angket terhadap masyarakat dan
karyawan LAPAN Kototabang.
16
17
4. Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk data
kuantitatif, maka pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah statistika
deskriptif
5. Prosedur yang dilakukan adalah pemeriksaan data, klasifikasi data,
menghitung frekuensi data, perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik
deskriptif yang sesuai ( rata-rata, median, dan standar deviasi).
6. Memvisualisasikan data tabel dan grafik perhari dan perbulan dalam jangka
waktu 2019 hingga 2020 (Soendari, 2012).
7. Membuat laporan penelitian
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sejumlah nilai yang bervariasi (sangkot,
2017). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas terdiri atas tanggal, bulan, tahun, serta waktu.
Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah nilai dari Parameter Cuaca
seperti Kelembapan, Radiasi Matahari, Curah Hujan, Kecepatan dan arah Angin.
sekunder yang telah terekam oleh software yang telah terprogram pada Automatic
Weather Station.
Ket :
Σn = jumlah nilai
n = banyak nilai
2. Median
Median merupakan nilai yang berada ditengah-tengah data. Langkah yang
dilakukan adalah semua data diurutkan dari nilai terkecil hingga terbesar maupun
sebaliknya. Dapat diartikan bahwa median membagi data menjadi dua bagian.
Dalam perhitungan median juga dapat dibedakan atas median data berkelompok
dan tak berkelompok.
Median data tak berkelompok dengan n ganjil:
19
3.2
3.4
Ket:
Lo = batas bawah untuk kelas di mana median berada
C = interval kelas
(Σf1)0 = jumlah frekuensi dari semua kelas di bawah kelas yang
mengandung median
Fm = frekuensi dari kelas yang mengandung median
3. Standar deviasi
Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik variabel penelitian terutama
mengenai standar deviasi atau simpangan baku. Standar deviasi merupakan ukuran
penyimpangan yang didapatkan berdasarkan akar kuadrat deviasi dari rata-rata nilai itu sendiri.
Persamaan yang digunakan dalam standar deviasi yaitu:
3.5
Ket :
S = standar deviasi
n = jumlah keseluruhan data
y2 = nilai kuadrat jumlah data
y = nilai keseluruhan data
Fadholi, A. 2013. Uji Perubahan Rata-Rata Suhu Udara Dan Curah Hujan Di
Kota Pangkal Pinang. Matematika, Sains, Dan Teknologi, 12.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Edisi Revisi. Jakarta : PT. Asty
Mahasty
Tjasyono, B.H.K. 2006. Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya dan Program Pascasarjana UPI.