Infeksi HPV
risiko tinggi merupakan awaldari patogenesis kanker serviks sedangkan HPVrisiko tinggi merupakan
karsinogen kanker serviks, dan awal darikarsinogenesis kanker serviks uteri.
Penelitian yang dilakukan oleh InternationalAgency for Research on Cancer (IARC) terhadap 1.000
sampel dari 22 negaramendapatkan adanya infeksi HPV pada sejumlah 99,7% kanker serviks (Andrijono,
2007), belum matangnya daerah transformasi padausia tersebutbila sering terekspos.Frekuensi
hubungan seksualberpengaruh terhadap lebih tingginya risiko padausia, tetapi tidakpada kelompok usia
lebih tua.
1.MelahirkanKanker serviks sering terjadi pada wanita yang seringmelahirkan. Semakin sering
melahirkan, semakin besar risikomendapatkan kanker serviks. Paritas dapat meningkatkan
insidenkanker serviks, lebih banyak merupakan refleksi dari aktivitas seksual dan saatmulai kontak
seksual pertama kali daripadaakibat trauma persalinan. Pada wanita dengan paritas 5 atau
lebihmempunyai risiko terjadinya kanker serviks 2,5 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita
dengan paritas 3 atau kurang(Suwiyoga, 2007).
E. DIAGNOSIS
1.Pencegahan Primer Pencegahan primer kanker serviks merupakan kegiatanyang dapatdilakukan oleh
setiap orang untuk menghindari diri darifaktor-faktor yang dapatmenyebabkan kanker. Masyarakat
yangmelakukan pencegahan pada tingkat iniakan bebas daripenderitaan, produktivitas berjalan terus,
tidak memerlukan biayauntuk pemeriksaan, pengobatan, rehabilitasi serta perawatan lebihlanjut.
Salahsatu bagian dari pencegahan primer adalahmemberikan vaksin Human PapillomaVirus (HPV),
pemberianvaksin HPV akan mengeliminasi infeksi HPV(Yantiningsih, 2000).
2.Pencegahan Sekunder Deteksi dini dan skrining merupakan pencegahan sekunder kanker
serviks.Tujuan dari pencegahan sekunder adalah untukmenemukan kasus-kasus dinisehingga
kemungkinanpenyembuhan dapat ditingkatkan. Selain itu, bertujuan untuk memperlambat atau
menghentikan penyakit pada stadium awal pencegahan.
Pada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melaluiprosedur bedah konservatif untuk wanita
yang ingin mempertahankankesuburanmereka, sementara yang lain dianjurkan untuk
mengangkatseluruh organ uterus dan serviks (trachelectomy). Setelah prosedur pembedahan,
umumnya direkomendasikan untuk menunggusekurang-kurangnya satu tahun sebelum melakukan
programkehamilan.Karena terdapat kemungkinan penyebaran kanker padakelenjar getah bening disaat
tahap akhir stadium 1, spesialis bedahmungkin akan mengangkat beberapa kelenjar getah bening dari
sekitar uterus untuk bahan evaluasi patologi.
Tumbuh kembalinya kanker pada sisa servikssangatlah langkabila kanker telah sepenuhnya diangkat
melalui trachelectomy.Akan tetapi, pasien dianjurkan untuk tetap melakukan pencegahan secaraaktif
dan melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk melakukanskrining Pap smear.
Tumor pada tahap awal dapatdiobati melalui prosedur histerektomi radikal (pengangkatan seluruh
uterus) denganpengangkatan kelenjar getah bening.Terapi radiasi dengan atau tanpakemoterapi dapat
diberikan setelah prosedur pembedahan gunamengurangi resiko kembalinya kanker. Tumor usia dini
berukuranbesar dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu.Histerektomi dapat
dilakukan kemudian untuk mengendalikan kanker secara lokal dengan lebih baik.
A. KESIMPULAN
1.Pengertian kanker leher rahim atau yang dikenal dengan kanker serviks yaitu keganasan yang terjadi
pada serviks (leher rahim)yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol kepuncak liang
senggama atau vagina (Depkes RI, 2006).2.Gejala-gejala kanker serviks sebagai berikut:a.Pendarahan
vaginab.Sakit punggungc.Sakit saat buang air kecil dan air seni keruhd.Konstipasi kronis dan perasaan
kembung walaupun perutdalam keadaan kosong.e.Rasa nyeri saat berhubungan seks dan
keputihanf.Salah satu kaki membengkakg.Kebocoran urin atau feses dari vagina Adapun penyebab
kanker serviks adalah multifaktor, yangdibedakan atas faktor risiko mayor, faktor risiko minor dan ko-
faktor. Terjadinya perubahan pada sel leher rahim pada wanitayang sering berganti-ganti pasangan,
penyebabnya adalah seringterendamnya sperma dengan kadar PH yang berbedabedasehingga dapat
mengakibatkan perubahan dari displasia menjadikanker.3.Faktor resiko kanker serviks
adalah:a.Melahirkanb.Merokokc.Kontrasepsi Orald.Terjadinya siklus diluar menstruasi dan setelah
hubunganseks.e.Nyeri selama berhubungan seks.
10f.Kesulitan atau nyeri dalam perkemihan.g.Terasa nyeri didaerah sekitar panggul.h.Perdarahan pada
masa pra atau pasca menopause.i.Bila kanker sudah mencapai stadium tiga ke atas, maka akanterjadi
pembengkakan diberbagai anggota tubuh seperti betis,paha, tangan dan sebagainya.Diagnosiskanker
serviks adalah sebagai berikut:a.Sitologib.Kolposkopic.Biopsi4.Pencegahan kanker serviks Pencegahan
primer pencegahansekunder. Danpengobatan kanker serviksterdiri atas:1.Pembedahan (pada tahap
stadium 1)2.Pemeriksaan lanjut (skrining dan pap smear)3.Terapi radiasi dan
kemoterapi4.Histerektomiradikal (pengangkatan seluruhuterus/pengangkatan kelenhar getah bening)
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah inipenulistidak luput dari kesalahan. Oleh sebab
itu,penulis sangatmengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dan semogadengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca danteman-teman.Amin.
Opsi Berbagi
Keanekaragaman mikroorganisme
Keanekaragaman mikroorganisme
Galuh Nurfadillah
Soraya Lessy
HadiPrasetyo
Majalah
Podcast
Lembar Musik
Ayu Rahmatullah
Akustik Lingkungan
Akustik Lingkungan
hafizhalamanah
Desy Anggraini
makalah prematur
makalah prematur
aliaamalia
MAKALAH CA SERVIKS.docx
MAKALAH CA SERVIKS.docx
Rhaden Putri
Dwi Satria
Menu Footer
Kembali ke atas
Tentang
Tentang Scribd
Media
Blog kami
Hubungi Kami
Undang teman
Hadiah
Hukum
Syarat
Privasi
Hak Cipta
Preferensi Cookie
Dukungan
Aksesibilitas
Bantuan pembelian
AdChoices
Penerbit
Sosial
Twitter
Facebook
Buku
Buku audio
Majalah
Podcast
Lembar Musik
Dokumen
Snapshots
Direktori
Bahasa:
Bahasa Indonesia