NIM : 11190820000113
EVALUASI KINERJA
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya. Pada dasarnya pengertian kinerja dapat dimaknai secara beragam.
Beberapa pakar memandangnya sebagai hasil dari suatu proses penyelesaian pekerjaan,
sementara sebagian yang lain memahaminya sebagai perilaku yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Kinerja juga dapat digambarkan sebagai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi perusahaan yang tertuang dalam
perumusan strategi planning suatu perusahaan. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses
yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses
penyusunan kebijakan atau program atau kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh
terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
Evaluasi kinerja merupakan suatu proses untuk mengetahui sejauh mana kinerja aparatur
pegawai bila dibandingan dengan serangakain standarisasi yang dilakukan untuk bekerja sesuai
komunikasi informasi yang telah diberikan oleh pimpinan. Evaluasi kinerja dilakukan juga untuk
menilai seberapa baik pegawai bekerja setelah menerima informasi dan berkomunikasi dengan
yang lain agar pekerjaan sesuai dengan kemauan pimpinan dan kinerja para pegawai itu sendiri
dapat terlihat secara baik oleh pimpinan dan masyarakat selaku penilai.
Pengertian Evaluasi kinerja keuangan adalah peniliain penentuan ukuran-ukuran tertentu yang
dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba.
Setiap perusahaan memiliki tujuan dari evaluasi kinerja keuangan yang dilakukan, diantaranya:
Ada beberapa alat atau pedoman yang dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan yang
dapat dilihat dari analisis sebagai berikut:
Evaluasi kinerja non keuangan adalah penilaian kinerja yang menunjukkan pertumbuhan suatu
perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui tingkat keberhasilan perusahaannya dengan
mengevaluasi melalui analisis kinerja non keuangan.. Kinerja–kinerja yang di evaluasi dalam
sistem non keuangan yaitu :
1. Kehadiran Pegawai
2. Prestasi Kerja
3. Kualitas Produk
4. Perkembangan Perusahaan
5. Lingkungan Kerja
5. Standard dan kriteria pengukuran evaluasi kinerja
Menurut Wirawan (2009: 67) “Standar kinerja adalah target, sasaran, tujuan upaya kerja
karyawan dalam kurun waktu tertentu. Dalam melaksanakan pekerjaannya, karyawan harus
mengarahkan semua tenaga, pikiran, ketrampilan, pengetahuan, dan waktu kerjanya untuk
mencapai apa yang ditentukan oleh standar kinerja”. Standar kinerja pekerjaan (performance
standard) menetapkan tingkat kinerja pekerjaan yang diharapkan dari pelaksana pekerjaan dan
kriteria pengukuran kesuksesan pekerjaan. Standar kinerja pekerjaan membuat eksplisit
kuantitas dan atau kualitas kinerja yang diharapkan dalam tugas dasar yang ditentukan
sebelumnya dalam deskripsi pekerjaan. Standar kinerja pekerjaan ini biasanya berupa
pernyataan mengenai kinerja yang dianggap diterima dan dapat dicapai atas sebuah pekerjaan
tertentu. Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam standar kinerja pekerjaan
diantaranya adalah :
Standar kinerja mempunyai dua fungsi. Pertama, menjadi tujuan atau sasaran upaya karyawan.
Jikalau standar telah terpenuhi, karyawan akan merasakan adanya pencapaian dan
penyelesaian. Kedua, standar kinerja pekerjaan ini merupakan kriteria pengukuran keberhasilan
sebuah pekerjaan. Tanpa adanya standar, tidak ada sistem pengendalian yang dapat
mengevaluasi kinerja karyawan. Beberapa diantaranya dapat menjadi disfungsional.
Menurut Randall S. Schular & Susan E. Jackson (1999: 11)“Ada tiga jenis dasar kriteria evaluasi
kinerja”, yaitu:
1. Kriteria berdasarkan sifat (memusatkan diri pada karakteristik pribadi seorang
karyawan).
2. Kriteria berdasarkan perilaku (kriteria yang penting bagi pekerjaan yang membutuhkan
hubungan antar personal).
3. Kriteria berdasarkan hasil (kriteria yang fokus pada apa yang telah dicapai atau
dihasilkan).
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003: 143) “Untuk mencapai tujuan kinerja karyawan maka
dapat dinilai dari tiga hal, meliputi: penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan,
adanya standar pelaksanaan kerja, praktis (mudah dipahami atau dimengerti karyawan atau
penilai)”.
Menurut Suyadi Prawirosentono (2008: 27), kinerja dapat dinilai atau diukur dengan beberapa
indikator yaitu:
1. Efektifitas
Efektifitas yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang
direncanakan.
2. Tanggung jawab
Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan wewenang.
3. Disiplin
Yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah ketaatan
karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan
dimana dia bekerja.
4. Inisiatif
Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang berkaitan tujuan
perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan perusahaan
dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif karyawan merupakan daya dorong
kemajuan yang akhirnya akanmempengaruhi kinerja karyawan.