Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fahtni Chairanti

NIM : 11190820000113

Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen

Kelas : 4. D Akuntansi

Akuntansi Manajemen

1. Pengertian BEP
Menurut Syarifuddin Alwi (1990: 239), Break Even Point (BEP) merupakan suatu
keadaan perusahaan dimana dengan keadaan tersebut perusahaan tidak mengalami
kerugian namun juga perusahaan tidak mendapatkan laba sehingga terjadi
keseimbangan atau impas. Hal ini bisa terjadi bila perusahaan dalam pengoperasiannya
menggunakan biaya tetap dan volume penjualannya hanya cukup untuk menutup biaya
tetap dan biaya variabel. Dari pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan di mana
perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan yang bisa juga disebut
pendapatan dan biaya seimbang.
2. Rumus-rumus BEP
Ada beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung break even point, yaitu:

 BEP (unit) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (Harga Jual Per Unit Produk – Biaya
variabel setiap unit produk)
 BEP (Rupiah) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (1 – Biaya Variabel Setiap Unit
Produk / Harga Jual Per Unit)

3. Contoh Soal BEP


Sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga ingin mengetahui
berapa unit yang harus diproduksi agar mencapai BEP atau titik impas. Biaya tetap
produksinya Rp 100.000.000 dan biaya variabel atau tidak tetap per-unit sebesar Rp
250.000. Harga jual per-unitnya sebesar Rp 500.000. Berapakah unit yang harus
diproduksi agar perusahaan tersebut mencapai BEP?
Diketahui:
Biaya tetap produksi (Fixed Cost): Rp 100.000.000
Biaya variabel per unit: Rp 250.000
Harga jual per unit: Rp 500.000
Menghitung BEP dalam Unit maka persamaan yang digunakan adalah:
Jawab :
BEP (unit) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (Harga Jual Per Unit Produk – Biaya
variabel setiap unit produk)
BEP (Unit) = 100.000.000 / (500.000 – 250.000)
BEP (Unit) = 100.000.000 / 250.000
BEP (Unit) = 400 unit
Diketahui unit yang harus dijual sebanyak 400 unit dengan harga jual Rp. 500.000
perunit, agar mencapai Break Event Point (BEP), maka Rp. 500.000 x 400 unit = Rp.
200.000.000

4. Lanjutan Soal BEP


Soal di nomor 3.
a. Berapa jumlah unit yang dijual dengan permintaan laba 12%
Total pendapatan (laba 12%) 
= Total Pendapatan atas penjualan (BEP) x (100% + 12%)
= Rp 200.000.000 x (112%)
= Rp. 224.000.000
Maka, harga jual per unitnya adalah:
Harga jual per unit = Total pendapatan (laba 12%) / BEP (unit)
= Rp. 224.000.000 / 400 unit
= Rp. 560.000
Jadi, untuk memperoleh laba sebesar 12% perusahaan harus menjual produknya
sebesar Rp. 560.000 per unit.

b. Berapa jumlah unit yang dijual dengan permintaan laba 15%


Diketahui dari perhitungan sebelumnya unit yang harus dijual sebanyak 400 unit
dengan harga jual Rp. 560.000 perunit, sehingga pendapatan atas penjualan agar
mencapai BEP adalah sebesar Rp. 200.000.000
Jika diminta laba sebesar 15%, maka :
Total pendapatan (laba 15%)   
= Total Pendapatan atas penjualan (BEP) x (100% + 15%)
= Rp 200.000.000 x (115%)
= Rp 230.000.000
Maka, harga jual per unitnya adalah:
Jumlah unit (laba 15%) = Total pendapatan (laba 15%) / Harga jual per (unit)
= Rp. 230.000.000 / 400 unit
 = Rp. 575.000
Jadi, untuk memperoleh laba sebesar 15% perusahaan harus menjual produknya
sebanyak Rp. 575.000 per unit.

Anda mungkin juga menyukai