Pathway fraktur
FRAKTUR
MK: Nyeri Akut
Diskontinuitas tulang Pergeseran pragment tulang
Syok Hipovolemik
Penurunan perpusi jaringan Penyumbatan pembuluh
darah
Gangguan perfusi jaringan
T&G
Ruptur
Kerusakan Jarinan
Paru
Kerusakan Cedera Pada Diafrag Sederhana Multiple Kerusakan Paru Jantung
pleura Paru Epikard
ma pada organ lain
Syok Hipovolemik
Gigitan
Kelebihan obat
Obat- Karbon Monoksida ular/serangga/
9. Keracunan/Overdosis Makanan obatan / pajanan merkuri /
dalam darah
bahan kimia zat serupa Pemeriksaan Penunjang :
8. PATHWAY PLASENTA PREVIA Lab (Darah lengkap, AGD, Elektrolit, Analisa Urin,)
Radiologi (Thorax PA)
KERACUNAN / OVERDOSIS
EKG
Thalamus
Embrio lebih dari satu
Disfungsi T&G : Kerusakan
Saraf Pandangan Kabur Otak Korteks Serebri
Kebutuhan O2 dan Nutrisi Kerusakan
T&G :
lapisan Kaku Sendi Gg. Bicara Sulit MK : Risiko uterus Kematian Uterus Tua Nyeri kepala & otot
Menelan Cedera
MK : Nyeri
lacenta lebih besarPenipisan Akut endometrium
MK : Ketidakseimbangan
Vaskularisasi uterus Nutrisi kurang dari
kebutuhan Tubuh
memperluaskan
Berimplantasi
Permukaan
Blastosit mencari tempat yang lebih baik
PLASENTA PREVIA
Dan uterus segmen bawah Nyeri Merangsang area sensorik Jaringan terputus
Pemeriksaan penunjang
RisikoHipovolemia
a. Pemeriksaan luar
b. Pemeriksaan inspekulo
Kehamilan 37 minggu
5. Trauma Kepala
Cedera Kepala
MK : Risiko
Hematom subdural PH, PO2 , PCO2 MK : Risiko Perfusi Arteri meningen media otak rusak Infeksi
serebral tidak efektif
Hematom epidural
Hematoma subdural akut Hematoma Hematoma
subdural subakut subdural kronis
Lobus frontalis Lobus parietalis Lobus temporalis Lobus occipital
Tekanan jaringan otak
Gangguan neurologis Vena ruang
subdural robek - Ggn. Memori - Ggn. Perabaan - Ggn. Pendengran - Ggn. penglihatan
Perubahan kesadaran,
- Ggn. Berpikir - Ggn. Sensasi - Ggn. Sensasi - Ggn. Luas lapang
perubahan pupil
- Ggn. Bicara - Ggn. Motorik - Ggn. Motorik pandang
Peningkatan TIK Hematoma & - Ggn. Motorik - Pandangan ganda
Herniasi batang otak kerusakan sel darah - Ggn. Menelan
- Inkontenensia urine Herniasi
MK : Nyeri Nyeri Klasifikasi MK : Gangguan MK : Gangguan
Gangguan pernapasan tentorium serebri persepsi sensori
Akut kepala persepsi sensori
Keringat dingin
Gangguan suplai O2 ke miokard
Iskemic
miokard
Kerusakan otot
kemikokardium
Infark
miokardiumInfark
transmural Infark
subendokardial
Anxietas
nyeri
Nyeri
Reflex simpati
vasokontriksi sistemik
retensi Na dan air
Perfusi
1. Perubahan perfusi ventrikel kiri,
Kongesti
perifer
Jaringan pulmonalis daya dilatasi ventrikel kiri
2. Penuruan perfusi
tidak coroner meningkat
3. Peningkatan kongesti Tekanan hidostatik
efektif Pembesaran ventrikel kiri
paru-paru
>> tekanan osmotik
Hipotensi, asidosis
Trasudasi cairan Hipertrofi
metabolic, hiposekmia
ke intetisial ventrikel kiri
Menekan fungsi miokardium
Perembesan
Kelebihan
Syok kardiogenik cairan ke alveoli
Volume cairan
Keringat dingin
Gangguan suplai O2 ke miokard
Iskemic
miokard
Kerusakan otot
Ketidakseimbangan Gangguan Ventilasi
kemikokardium
kebutuhan oksigen Spontan Iskemic>30
Angina Anxietas
CKMB LDH
pektoris
2. Saat terjadi kegawat daruratan penolong atau yg melihat kejadian pertama melakukan
panggilan ke 119 emergency call yang akan Masuk di NCC setelah masuk akan di terima
oleh PSC kabupaten/Kota kemudian tim akan datang untuk menolong dan dibawa ke
fasilitas pelayanan lanjutan jejaring SPGDT
11. Airway/jalan napas
1. Pastikan kepatenan jalan napas dan kebersihannya segera. Benda asing seperti darah,
muntahan, permen, gigi palsu, atau tulang. Obstruksi juga dapat disebabkan oleh lidah
atau edema karena trauma jaringan.
2. Jika pasien tidak sadar, selalui curigai adanya fraktur spinal servikal dan jangan
melakukan hiperekstensi leher sampai spinal dipastikan tidak ada kerusakan.
3. Gunakan tindakan jaw thrust secara manual untuk membuka jalan napas.
Breathing/pernapasan
1. Kaji irama, kedalaman dan keteraturan pernfasan dan observasi untuk ekspansi bilateral
pada dada.
2. Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya krekels, wheezing, atau tidak adanya bunyi
nafas.
3. Jika pernafasan tidak adekuat atau tidak ada dukungan pernafasan pasien dengan suatu
alat oksigenasi yang sesuai
Circulation/Sirkulasi
1. Tentukan status sirkulasi dengan mengkaji nadi, mencatata irama dan ritmenya dan
mengkaji warna kulit.
2. Jika nadi karotis tidak teraba, lakukan kompenssasi dada tertutup.
3. Kaji tekanan darah
4. Jika pasien hipotensi, segera pasang jalur intravena dengan jarum besar (16-18). Mulai
pergantian volume per protokol. Cairan kristaloid seimbang (0.9% normal salin atau RL)
biasanya yang digunakan
5. Kaji adanya bukti perdasarahan dan kontrol perdarahan dengan penekanan langsung.
6. Jika pasien tidak bernafasa periksa denyut nadi di leher (karotis)
7. Jika pasien bernafas, periksa denyut nadi pada karotis atau pada pergelangan tangan
(radial)
8. Jika nadi katoris pasien teraba, tapi nadi radialis tidak maka ini tanda dari syok.
9. Jika ditemuka darah berwarna cerah dan muncrat kemungkinan berasal dari arteri,
sebaliknya bila berwarna gelap dan mengalir biasanya berasal dari vena
10. Kaji juga warna kulit, suhu tubuh dan kelembaban. Jika ditemukan kulit pucat dan dingin
menjadi indikasi syok
6. Patofosiologi Abdomen
T&G: T&G:
Takikardi
Nyeri akut Mual/muntah
Defisit Nutrisi