Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syaharani Maulia Direja

NIM : 2100001129

PROFESI KONSELOR DAN ISU BUDAYA DALAM KONSELING

Bimbingan dapat dilakukan siapa saja, sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh ahli
yaitu konselor yang profesional. Syarat untuk bisa dikatakan sebagai konselor adalah sebagai
berikut.
1. Seorang sarjana S1 program studi bimbingan dan konseling.
2. Berpendidikan profesi konselor.

Terdapat 4 kompetensi dasar konselor, yaitu


1. Pedagogi
2. Profesional
3. Kepribadian
4. Sosial

Ciri-ciri pribadi konselor efektif:


• Menaruh perhatian pada sisi yang menguntungkan bagi klien.
Ikhlas untuk membantu konseli dalam pemecahan masalahnya
• Memandang posistif pada diri manusia.
Mampu memberikan penerimaan tanpa syarat pada klien, seperti tatapan, perlakuan, dan
sebagainya.
• Menaruh kepercayaan.
Percaya pada klien yang memiliki tekad untuk berubah menjadi lebih baik.
• Menganggap kemampuan klien.
Konselor harus mampu memilih solusi yang mampu dilakukan oleh klien serta memberi
alternatif solusi lain jika klien mengalami kesulitan dalam menjalankan solusi yang pertama
• Dipercaya
Konselor harus amanah, tidak boleh menceritakan permasalahan konseli kepada orang lain
• Ramah
Murah senyum, memberi tatapan yang hangat, bahasa tubuh yang menarik, dan sebagainya.

Sifat khas seorang konselor:


• Model bagi klien.
Konselor harus menjadi tauladan bagi konseli.
• Kadar kelincahan dan kesehatan psikologis dari konselor merupakan variabel krusial yang bisa
menentukan hasil akhir.
Kelincahan , kemampuan, serta keterampilan konselor ini menjadi bagian penting dalam
keberhasilan konseling bagi konseli.
• Memiliki pengetahuan dan kompetensi teknik dalam menggunakan keterampilan
• Memiliki rasa etika

Konseling merupakan helping relationship


• Bermakna
• “mempengaruhi”, konselor harus mampu memengaruhi konseli dalam hal baik, artinya dapat
membujuk konseli untuk berperilaku lebih baik.
• Ada integritas pribadi
• Kesediaan timbal balik
• Konseli membutuhkan perbaikan.
• Dilaksanakan melalui komunikasi dan interkasi.
• Ada struktur dan aturan. Dalam konseling tentu konselor harus mengikuti aturan dan
menjalankan konseling secara terstruktur, seperti diawali dengan membuka percakapan,
membangun kepercayaan dan kenyamanan konseli, lalu setelah itu konseli diajak untuk
menceritakan proses masalahnya. Lalu jika konseli masih tertutup untuk menceritakan
masalahnya, konselor mengajak konseli untuk membuka diri secara perlahan, lalu jika sudah
sampai pada pemecahan masalah, konselor mengatur teknik apa yang akan dipakai dalam
penyelesaian masalah konseli.
• Kerjasama.
Terdapat kerjasama antara konselor dan konseli. Proses konseling tidak akan berhasil jika tidak
ada kerjasama di antara dua belah pihak.
• Membantu sesesorang adalah kegiatan yang dapat dilaksanakan.
Membantu konseli yang masalahnya masih dapat ditangani oleh konselor.
• Perubahan tingkah laku adalah sasaran utama.
Jika tidak ada perubahan tingkah laku, maka proses konseling disarankan untuk tidak
dilanjutkan.

Konseling merupakan hubungan dua individu atau lebih, di mana dalam hubungan tersebut
terdapat proses untuk membantu individu dalam pemecahan masalahnya serta membantu dalam
membuat keputusan.
Sedangkan budaya diartikan sebagai produk budidaya manusia yang menjadi ciri atau
karakteristik dari manusia itu sendiri, sehingga manusia tidak bisa dipisahkan dari budayanya.

Anda mungkin juga menyukai