Penilaian Etika Profesi, Pengalaman Kerja, dan Integritas Auditor Terhadap
Kualitas Audit
(Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Kota Samarinda)
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
IBRAHIM
1901036131
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Auditor sebagai ujung tombak dari pelaksanaan kegiatan pemeriksaan semestinya di dukung dengan independensi, kemampuan, kemauan dan pengalaman kerja yang memadai dalam pemeriksaan, serta ditunjang dengan sensitivitas etika profesi auditor. Kemampuan, kemaun dan pengalaman kerja mencerminkan kompetensi auditor, yang selanjutnya disertai dengan kompetensi diharapkan dapat memberikan hasil kerja yang sesuai dengan misi yang diemban oleh BPK sebagai badan pemeriksa eksternal keuangan negara. Menjaga kepercayaan menjadi kewajiban auditor dihadapan klien maupun pihak ketiga dengan senantiasa meningkatkan keahlian profesionalnya (Mu’azu and Siti, 2013). Seiring dengan meningkatnya kompetisi dan perubahan global, tentu profesi auditor pada saat ini dan masa mendatang bersiap untuk menghadapi tantangan yang semakin berat (Asri et al., 2014) Sebagai akuntan publik maka tentu sudah seharusnya melaksanakan tugas auditnya dengan berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan hal ini untuk menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik. Namun selain standar audit ada beberapa hal juga yang perlu diperhatikan yakni akuntan publik juga harus mematuhi kode etik profesinya yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik profesinya baik dengan sesama anggota maupun masyarakat umum. Pada kode etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang auditor dalam menjalnkan profesinya.
Kode etik berkaitan dengan masalah prinsip bahwa auditor harus
menjaga, menjunjung, dan menjalankan nilai-nilai kebenaran dan moralitas, seperti bertanggung jawab (responsibilities), berintegritas (integrity), bertindak secara objektif (objectivity) dan menjaga independensinya terhadap kepentingan berbagai pihak (independence). Penting bagi auditor untuk mengimplementasikan Kode Etik Akuntan dalam pekerjaan auditnya. Jika auditor telah mengimplementasikan standar audit dalam melakukan profesinya dan berpedoman pada Kode Etik Akuntan maka pasti seorang auditor akan menghasilkan audit yang yang berkualitas. Perlu dipahami juga bahwa kualitas audit yang tinggi tidak menjamin dapat melindungi auditor dari kewajiban hukum saat konsekuensi dari kegagalan audit. Namun di era globalisasi Saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi. Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir (Abu, 2013). Hal ini dibuktikan dengan Maraknya skandal keuangan yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri telah memberikan dampak besar terhadap kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik. Dan yang menjadi pertanyaan besar dalam masyarakat adalah mengapa justru semua kasus tersebut melibatkan profesi akuntan publik yang seharusnya mereka sebagai pihak ketiga yang independen yang memberikan jaminan atas relevansi dan keandalan sebuah laporan keuangan. Oleh karena itu. dengan banyaknya skandal keuangan yang terjadi maka dapat dikatakan bahwa kualitas hasil pekerjaan auditor dapat dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) yang dimiliki auditor dalam menyelesaikan pekerjaan audit. Oleh karena itu akuntabilitas merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaanya.
Berbagai penelitian mengenai kualitas audit memberikan hasil
temuan yang tidak konsisten. Jika melihat hasil penelitian dari beberapa peneliti diantara penelitian yang di lakukan oleh Najib (2013) menyatakan bahwa etika berpengaruh terhadap kualitas audit dan penelitian yang dilakukan oleh Nur’ani (2013) menyatakan bahwa etika auditor juga berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ashari (2011) menyatakan bahwa etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit dan penelitian yang dilakukan oleh Syafitri (2014) menyatakan bahwa etika tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Sukriah, dkk. (2009), pengalaman
mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit dan juga pada penelitian yang dilakukan oleh Restiyani (2014) menyatakan bahwa secara parsial pengalaman berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Namun dari penelitian yang dilakukan oleh Badjuri ( 2011 ), pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil uji yang dilakukan oleh Badjuri (2011) terungkap bahwa Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan yang menyatakan jika pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Fitrika Imansari (2013), Integritas Auditor mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit
Melihat begitu banyaknya fenomena yang terjadi di kalangan
auditor pada Kantor Akuntan Publik. Sehingga hal ini menjadi pertanyaan oleh khalayak umum tentang bagaimana auditor menerapkan Kode Etik Akuntannya dalam melaksanakan pengauditannya. Baik itu meliputi etika profesi, pengalaman kerja, dan integritas auditor. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh beberapa peneliti terkait pengaruh etika, pengalaman kerja dan integritas auditor terhadap kualitas audit menghasilkan bukti pengaruh yang berbeda-beda. Oleh karena itu, berpijak dari fenomena tersebut maka peneliti tertarik untuk menelisik lebih lanjut terkait pengaruh etika profesi, pengalaman kerja dan integritas auditor terhadap kualitas audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Kota Samarinda)
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana hubungan etika profesi auditor terhadap kualitas audit? b. Bagaimana hubungan pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit? c. Bagaimana hubungan integritas auditor terhadap kualitas audit? d. Bagaimana keterkaitan hubungan antara etika profesi, pengalaman kerja, dan integritas auditor terhadap kualitas audit? e. Bagaimana auditor menerapkan etika profesi, pengalaman kerja, dan integritasnya dalam setiap pengauditan yang dilakukan? 1.3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui hubungan etika profesi terhadap kualitas audit b. Untuk mengetahu hubungan pengalaman kerja auditor terhadap kualias audit c. Untuk mengetahui hubungan integritas auditor terhadap kualitas audit d. Untuk mengetahui hubungan antara etika profesi pengalaman kerja dan integritas auditor terhadap kualitas audit 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis a. Dapat memberikan gambaran kepada penulis dan pembaca tentang etika profesi, pengalaman kerja dan integritas yang harus dimiliki oleh auditor yang dapat dinilai dengan kualitas auditnya b. Sebagai bahan informasi untuk melakukan penilaian kepada auditor melalui penerapan etika profesi, pengalaman kerja dan integritas auditor terhadap kualitas auditnya 1.4.2 Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana kependidian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman. Selain itu penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti sebagai buah karya ilmiah b. Bagi Kantor Akuntan Publik Memberikan bantuan pemikiran dan evaluasi hubungan antara etika profesi, pengalaman kerja dan integritas auditor secara bersamaan terhadap kualitas audit. Agar dalam melakukan pengauditan seorang auditor dapat menerapan dan memperhatikan ketiga hal tersebut c. Bagi Universitas Mulawarman Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pustaka bagi mahasiswa Univesitas Mulawarman khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam meningkatkan pengetahuan mengenai peran auditor