Anda di halaman 1dari 15

Praktikum Geologi Struktur

Minggu 11
12 Peta Geologi dan Penampang

12.1 Pengertian Peta Geologi

Peta geologi adalah gambaran grafis yang menunjukkan lokasi, konfigurasi, orientasi dan
kedudukan dari satuan batuan.

Pada suatu wilayah, suatu hal yang penting untuk dipahami bahwa peta geologi merupakan
penyajian dari hasil pengamatan dan interpretasi. Interpretasi ini harus dilakukan karena
tidak selalu didapatkan data yang lengkap, misalnya keterbatasan singkapan yang dijumpai
dan tidak mungkin keseluruhan wilayah dapat diamati. Untuk itu perlu dibedakan antara
hasil pengamatan dan interpretasi dengan menggunakan simbol yang berlaku, misalnya
untuk batas lapisan, posisi diperkirakan, diduga, dipertanyakan dan sebagainya.

12.2 Batas Satuan Batuan

Beberapa simbol digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kepastian dari suatu batas
litologi (Gambar 12.1).

Gambar 12.1 Beberapa simbol kontak geologi.

Apabila batas satuan batuan mengandung unsur ketidak-pastian, penting untuk diterapkan
kaidah-kaidah geologi seperti hukum superposisi, prinsip penyebaran lateral, hubungan
antara lapisan miring dan topografi (Hukum V) untuk perlapisan pada batuan sedimen
(Gambar 12.2). Lihat kembali praktikum Geologi Fisik.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11

Gambar 12.2 Beberapa contoh Hukum “V”

Pada dasarnya penyebaran batuan dipermukaan akan mengacu pada kedudukan lapisan
dan topografi. Namun demikian pada peta geologi (hasil dari pengamatan) tidak selalu satu
satuan batuan mempunyai kedudukan yang tetap pada suatu horizon. Perubahan
kedudukan ini harus dipertimbangkan sesuai dengan perubahan arah sesuai dengan kaidah
bahwa penaikan garis penyebaran akan diwakili oleh arah lapisan pada lokasi tersebut (sub
bab Kontur Garis Bentuk).

12.3 Peta Struktur Bawah Permukaan

Peta yang menggambarkan keadaan di bawah permukaan dari suatu lapisan atau satuan
batuan dinyatakan sebagai kontur dari batas atas atau bawah dari satuan tersebut, yang
disebut sebagai sebagai Kontur Struktur. Kontur Struktur merupakan garis kesamaan
ketinggian yang digambarkan pada suatu permukaan. Dalam pengertian yang sederhana,
kontur struktur yang digambarkan pada permukaan datar merupakan garis yang
menunjukkan arah jurus. Sebagai garis yang mempunyai harga titik ketinggian yang sama,
kontur struktur dapat dianalogikan dengan kontur topografi, yang mengikuti aturan yang

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11
sama. Namun demikian kontur struktur mempunyai sifat unik permukaan yang
dicerminkan oleh kontur dapat bertumpuk atau terpotong oleh sesar.

Cara pembuatan kontur dapat dilakukan dengan cara interpretasi atau dengan keragaman
kemiringan lapisan pada satu ttitik referensi. (Gambar 12.3 dan Gambar 12.4).

Gambar 12.3 Interpretasi linear dari harga menengah ketinggian

Gambar 12.4 Cara pembuatan kontur struktur: a. Peta dan data elevaasi, b.
Kontur struktur

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11
12.3.1 Kontur Stuktur dan Sesar

Pada kontur struktur, sesar akan ditunjukkan sebagai bidang yang memisahkan dua bagian
yang tersesarkan. Ada tiga kemungkinan yang terjadi: (Gambar 12.5)

- Sesar vertikal akan seolah-olah menggeserkan garis kontur.


- Sesar normal menimbulkan gap diantara garis.
- Sesar naik atau anjakan akan menyebabkan overlap pada kontur. Bagian yang tertimbun
umumnya digambarkan sebagai garis putus-putus.

Gambar 12.5 Kontur struktur yang terpotong sesar. a). Sesar vertikal; b). sesar
normal; c). Sesar naik; d). Perlipatan dan kontur pada bidang sesar

12.3.2 Kontur Garis Bentuk

Pada suatu wilayah kemungkinan horizon dari lapisan tidak ditemukan sebagai acuan
untuk membuat kontur struktur. Oleh karena itu harga yang mutlak dari ketinggian tidak
pernah didapat untuk menggambarkan garis kontur. Namun demikian konfigurasi struktur
dapat ditunjukkan dengan pola dan spasi kontur. Kontur yang dibuat tanpa menggunakan
acuan horizon/ketinggian disebut sebagai kontur garis bentuk (form line contour).

Untuk satu interval kontur (i), spasi yang sesuai (s) antar garis kontur dari suatu bidang
miring yang diketahui () didapatkan dari :

s = i cot. 

Gambar 12.6 adalah contoh spasi dari suatu bidang miring 1 - 4, untuk 5 m interval
kontur, pada skala tertentu. Contoh pembuatan kontur garis bentuk ditunjukkan pada
Gambar 12.7.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11
12.3.3 Peta Isopach dan Isochore

Peta yang berhubungan dengan kontur struktur adalah peta isopach dan isochore. Peta
isopach adalah peta yang menggambarkan ketebalan stratigrafi dari suatu lapisan atau
formasi, sedangkan peta isochore adalah peta yang menggambarkan ketebalan vertikal dari
suatu lapisan.

Gambar 12.6 Spasi dari kontur garis bentuk

Prinsip peta-peta ini sama dengan peta struktur dan seringkali digambarkan pada peta yang
sama. Kegunaan peta ini adalah untuk studi variasi regional pada ketebalan satuan
stratigrafi dan memahami paleogeografi pada suatu kurun waktu pengendapan.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11

Gambar 12.7 Kontur garis bentuk; a). Peta dengan data kedudukan lapisan; b).
Peta dan hasil kontur garis bentuk

12.4 Penampang Geologi

Penampang geologi diperlukan untuk menggambarkan hubungan struktur pada suatu


kedalaman, terutama bila struktur tersebut terdiri dari berbagai jenis dan mempunyai arah
yang tidak seragam. Arah garis penampang dipilih untuk dapat menunjukkan hubungan
geologi yang lebih khusus. Penampang pada umumnya dibuat kearah kanan pada sisi ke
arah timur atau pada arah utara. Untuk membuat penampang diperlukan informasi berikut:

 Penampang topografi sepanjang garis yang dipilih.


 Data struktur; bidang kontak, kedudukan dan sebagainya yang dicantumkan pada
garis penampang dan diekstrapolasikan ke bawah permukaan.

Ada beberapa cara untuk melakukan konstruksi bawah permukaan dari data permukaan
(lihat Gambar 12.8) misalnya untuk batuan sedimen yang berlapis dipakai arc-method,
untuk batas litologi yang tidak teratur, data yang dipakai hanya dari permukaan dan hanya
berlaku untuk kedalaman yang terbatas, misalnya batas kontakk intrusif diskordan.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11

Gambar 12.8 Tahapan membuat penampang geologi pada penampang A-B dengan
motode freehand.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11

12.4.1 Perbesaran Skala Vertikal

Dalam pembuatan penampang ada kalanya skala vertikal diperbesar untuk menunjukkan
gambaran yang lebih terinci. Untuk ini harus dilakukan koreksi, karena besar ketebalan
dan kemiringan akan berubah, disamping juga topografi. Gambaran perubahan kedudukan
batuan untuk penampang yang dibuat pada skala yang berbeda ditunjukkan pada Gambar
12.9.

Gambar 12.9 Penampang normal dan hasil perbesaran vertikal.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11
Perhitungan perubahan kemiringan secara geometri ditunjukkan sebagai persamaan
(Gambar 12.10) Persamaan ini dapat digambarkan secara grafis untuk berbagai harga 
dengan faktor perbessaran berkisar ddari 2 sampai 10 kali (Gambar 12.11) .

W = d/tan  W = vd/tan ’

Tan ’ = v tan 

Gambar 12.10 Efek perbesaran vertikal pada sudut kemiringan; a. sebelum dan b.
sesudah perbesaran

Gambar 12.11 Gambar grafis sudut kemiringan (atau lereng) dengan perbesaran
vertikal.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11
Untuk ketebalan perhitungannya adalah sebagai berikut (Gambar 12.12):

W = t sin  W = t’/tan ’

t’ = (sin ’/sin ) t

Gambar 12.12 Efek perbesaran vertikal pada ketebalan; a. geometri sebelum dan b.
sesudah perbesaran.

Grafik untuk persamaan ini dapat dibuat untuk berbagai kemiringan dengan faktor
perbesaran 2 – 10 kali (Gambar 12.13).

Gambar 12.13 Grafik perbesaran ketebalan sebagai fungsi dari kemiringan

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11
12.4.2 Kemiringan Semu

Jika suatu garis penampang tegak lurus terhadap jurus dari kedudukan suatu lapisan batuan
maka kemiringan lapisan adalah kemiringan sebenarnya. Namun dalam banyak kasus,
garis penampang tidak tegak lurus terhadap jurus dari suatu lapisan batuan, maka
kemiringan demikian dinamakan kemiringan semu (apparent dip) yang besarnya lebih
kecil dari kemiringan sebenarnya (Lihat kembali Sub Bab 3.2). Untuk membuat suatu
penampang dari kemiringan semu harus dilakukan koreksi dip. Koreksi dip bisa dilakukan
melalui perhitungan atau disederhanakan dalam ilustrasi pada Gambar 12.14.

Gambar 12.14 Koreksi dip untuk penampang.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11
Soal Latihan

A-1 A-3 A-7 B-5 B-7

-1000 -750 -500


-1200 -800/-1000 -- -2000
-1250 -1100
B-1 -1250
B-6
-400
-800
A-4 -1900
-1450
A-2
-700
-1100 -- B-2
-1250 B-3
-500
-1800
-700 B-4
-1750

-750
-2000
A-10
A-5

-1000 -800/-1100
-1200 -1750 A-6

-900
-2000

A-8
-1100 A-9
-1250
-1150
-1300

B-5
-500 top Formasi 324
-2000 top Bsmt
0 500m 1km
(m dari permukaan laut)
1. Peta dengan distribusi dari ketinggian top formasi. Gambarkan peta kontur :
a. Peta kontur struktur top Formasi 324 dan Top Basement.
b. Peta isochore Formasi 324
c. Konstruksikan penampang melewati sumur A-1, A-3, A-7, B-5, B-7
d. Apakah terdapat sesar di daerah peta ini? Jelaskan jenis sesarnya jika ada!

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11

2. Peta hasil pengukuran kedudukan dipermukaan. Gambarkan struktur dengan “form line
contour”.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktikum Geologi Struktur
Minggu 11
3. Buatlah penampang X-Y!

4. Buat penampang dari peta geologi berikut dengan skala vertikal 2x skala horisontal.

Laboratorium Geologi Dinamik


Teknik Geologi
Institut Teknologi Bandung
Praktiku
um Geolog
gi Struktur
Mingguu 11

Laborato orium Geoloogi Dinamikk


Teknik G Geologi
Institut T
Teknologi Bandung
B

Anda mungkin juga menyukai