MASYARAKAT
Oleh :
NIDN :
PANGKALAN BUN
2021
1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
2. Ketua Pelaksana :
a. Nama Lengkap dan gelar :
b. Golongan/ Pangkat/ NIDN :
c. Jabatan Fungsional :
d. Program Studi : DIII Analis Kesehatan
3. Jumlah Anggota :
4. Nama Anggota :
Menyetujui,
Ketua LPPM STIKes Borneo Cendekia Medika
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan limpahan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pengabdian kepada masyarakt ini.
Kegiatan penelitian ini tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang
bersedia mengulurkan tangan dan membantu sehingga pengabdian masyarakat ini
dapat berjalan dengan lancar. Dengan terlaksananya pengabdian ini saya
mengucapkan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan dana yang
diberikan oleh Ketua STIKes BCM dan kepada rekan rekan yang tidak bisa saya
sebutkan namanya satu-persatu.
Dalam penulisan laporan pengabdian ini, masih jauh dari sempurna, untuk
itulah saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan
terimakasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5
III. MATERI DAN METODE PELAKSANAAN..................................... 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 19
V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
(Kemenkes RI, 2016).
2
tuberkulosis paru (TBC) telah menjadi penyebab kematian nomor satu
(Widoyono, 2011; Ditjen P2 & PL, 2014). Kegiatan penyuluhan tentang
pencegahan penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Kumai
dilaksanakan karena lingkungan rumah yang kurang sehat misalnya kurang
adanya fasilitas ventilasi yang baik, pencahayaan yang buruk di dalam ruangan,
kepadatan hunian dalam rumah dan bahan bangunan didalam rumah. Oleh
karena itu diperlukan upaya untuk mencegah penyakit tuberkulosis paru
kepada warga di wilayah kerja Puskesmas Kumai. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah melalui pemberian informasi melalui penyuluhan kesehatan
“Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru (TBC) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kumai”, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah tersebut.
Hal ini juga sejalan dengan strategi perubahan perilaku dari WHO,
dimana dengan memberikan informasi atau pengetahuan tentang kesehatan,
sehingga diharapkan pengetahuan masyarakat menjadi meningkat yang akan
menimbulkan kesadaran dan pada akhirnya mereka akan berperilaku sesuai
3
dengan pengetahuan yang mereka miliki. Perubahan perilaku dengan cara ini,
memang membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga hasilnya kadang
tidak langsung terlihat (Notoadmodjo, 2010). Konsistensi penderita
tuberkulosis paru (TBC) masih memprihatinkan. Oleh karena itu, petugas
kesehatan yang bertanggung jawab terhadap masyarakat masih tetap
diperlukan. Petugas kesehatan dapat melakukan tindakan-tindakan pendidikan,
pengawasan dan juga pemberian motivasi (Suharyo, 2013).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Tuberkulosis
a. Tuberculosis primer yaitu jika terjadi pada infeksi yang pertama kali.
2. Epidemiologi
5
Epidemiologi Tuberkulosis paru (TBC) adalah salah satu penyakit
menular yang menjadi perhatian di dunia. Dengan upaya pengedalian yang
telah dilakukan, insidens dan kematian akibat tuberkulosis sudah menurun.
Pada tahun 2014 tuberkulosis diperkirakan menyerang 9,6 juta orang yang
menyebabkan kematian 1,2 juta jiwa. India Indonesia dan China merupakan
Negara 19 dengan penderita tuberkulosis terbesar didunia (Kementerian
Kesehatan RI, 2016).
Tuberkulosis paru (TBC) adalah salah satu dari sepuluh penyakit yang
menyebabkan angka kematian terbesar didunia. Pada tahun 2015 jumlah
penderita tuberkulosis paru (TBC) baru diseluruh dunia sekitar 10,4 juta
yaitu laki-laki 5,9 juta, perempuan 3,5 juta dan anak-anak 1,0 juta.
Diperkirakan 1,8 juta meninggal antara lain 1,4 juta akibat TB dan 0,4 juta
akibat tuberkulosis paru (TBC) dengan HIV (WHO, 2016). Tuberculosis
adalah masala kesehatan dunia, WHO melaporkan sejak dahulu dan faktanya
menurut etimasi WHO prevalensi tuberkulosis paru (TBC) setiap tahun selalu
meningkat. Epideomologi tuberculosis di Indonesia walaupun prevalensinya
menunjukkan penurunan yang signifikan survey epidemiologi tahun 1980-
2004 secaa nasional telah mencapai target yang sudah ditetpkan tahun 2015
yaitu 221 per 100.000 penduduk dan WHO memprediksikan kurang lebih
690.000 tau 289/1000 terdapat penderita tuberculosis di Indonesia.
tuberkulosis paru (TBC) merupakan penyebab kematian kedua setelah stroke
pada usia 15 tahun ke atas dan penyebab kematian pada bayi dan balita
(Nizar,2017).
6
rendah, dan orang yang mempunyai penyakit penyerta (Brooks, Carroll,
Butel, Morse, & Mietner, 2010)
3. Etiologi
4. Patofisiologi
7
Mycobacterium tuberkulosis permukaan alveoli biasanya diinhalasi
sebagai suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil karena gumpalan
yang lebih besar cenderung tertahan di rongga hidung dan tidak
menyebabkan penyakit. Setalah berada di ruang alveolus di bagian awah
lobus atau bagian atas lobus bakteri mycobacterium tuberkulosis ini 21
membangkitkan reaksi peradangan. Lekosit polimorfonuklear tampak pada
tempat tadi dan mefagosit bakteri tetapi tidak membunuh organisme tersebut.
Sesudah hari pertama maka lekosit diganti oleh makrofag.
8
Bila peradanagan mereda lumen bronkus dapat menyempit dan tertutup oleh
jaringan parut yang terdapat dekat dengan perbatasan bronkus. Bahan
perkejuan dapat mengenal sehingga tidak mengalir melalui saluran yang ada
dan lesi mirip dngan lsei berkapsul yang tidak terlepas. Keadaan ini tidak
dapat menimbulkan gejala dalam waktu yang lama atau membentuk lagi
hubungan dengan bronkus dan menjadi tempat peradanagan aktif. Penyakit
dapat menyebar melalui saluran limfe atau pembuluh darah
(limfohematogen).
Organisme yang lolos dari kalenjar limfe akan mencapai aliran darah
dalam jumlah lebih kecil yang kadangkadang dapat menimbulkan lesi pada
organ lain (ekstrapulmoner). Penyebaran hematogen merupakan suatu
fenomena akut yang biasanya menyebabkan tuberculosis milier. Hal ini
terjadi focus netrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme
masuk ke dalam sistem vaskuler dan tersebar ke dalam sistem vaskuler ke
organ-organ tubuh (Wijayadan Putri, 2013).
5. Manifestasi Klinis
Menurut Nurarif & Kusuma (2015) Manifestasi Klinis yang muncul pada
penderita tuberkulosis adalah:
1. Demam 40-41
9. Badan lemas
9
6. Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
a) Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin dengan sapu tangan atau
tisu.
10
b. Umur Penyakit tuberkulosis paru nlebih sering ditemukan pada usia muda
atau usia produktif di atas 15 tahun dengan tingginya transisi geografi saat
ini menyebabkan usia harapan hidup lansia lebih tinggi. Pada usia lanjut
lebi dari 55 tahun sistem imunologis seseorang menurun, sehingga sangat
rentan terhadap berbagai penyakit termasuk penyakit tuberkulosis.
c. Gizi Keadaan malnutrisi atau kekurangan kalori, protein, vitamin, zat besi
dan lain-lain, akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang sehingga
rentan terhadap penyakit termasuk tuberculosis paru. Keadaan ini
merupakan faktor penting yang berpengaruh di Negara miskin bai pada
orang dewasa maupun anak-anak.
11
8. Komplikasi
Menurut Zulkoni (2015) komplikasi tuberkulosis adalah:
a. Komplikasi tersebut sering terjadi pada penderita stadium lanjut seperti:
perdarahan di saluran napas bawah yang dapat menyebabkan kematian
karena syok hipovolemik atau sumbatan jalan napas. Kolaps dari lobus
akibat akibat retraksi bronchial.
b. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal
dan sebagiannya.
c. Pneumotorik (adanya udara dalam rongga pleura) spontan karena
kerusakan jaingan paru.
9. Penatalaksanaan
a. Non farmakologi
b. Farmakologi
12
menularkkan penyakit dalam kurung waktu 2 minggu. Sebagian
besar penderita Tuberkulosis BTA positif menjadi BTA negative
(Konversi) pada akhir pengobatan intensif. Pengawasan ketat dalam
tahap intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya kekebalan
obat.
a. Penularan
Menurut saferi & Mariza (2017) Individu yang beresiko tinggi untuk
tertular Tuberculosis adalah:
a) Mereka yang kontak dengan seseorang yang mempunyai penyakit
Tuberculosis aktif
b) Individ Imunosupresif (Lansia, pasien dengan kanker, mereka yang
terinfeksi dengan hiv) .
c) Setiap individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya
(misalnya: Diabetes, Gagal Ginjal Kronis, Silikosis, penyimpangan
gizi)
d) Individu yang tinggal diperumahan supstandard kumuh
e) Petugas kesehatan
b. Pencegahan
13
Pencegahan Menurut Hudoyo A. (2017) penyakit tuberkulosis
paru (TBC) yang utama bertujuan memutus rantai penularan yaitu
dengan menemukan pasien tuberkulosis paru (TBC) dan kemudian
mengobatinya sampai benar-benar sembuh. Penularan tuberkulosis paru
(TBC) dari pasien ke orang lain dapat terjadi bila kuman pasien
tuberkulosis paru (TBC) terhirup orang lain. Kuman yang terhirup tadi
terkandung dalam “Droplet”, yaitu bercak-bercak ludah yang
beterbangan di udara. Droplet yang beterbangan terjadi saat batuk dan
bersin, sehingga pasien tuberkulosis paru (TBC) diharuskan menutup
mulut saat batuk atau bersin. Ludah seorang pasien yang menempel di
dinding atau dilantai disuatu rumah yang tanpa ventilasi dan sinar
matahari tidak masuk kedalam rumah, kuman tuberkulosis paru (TBC)
yang terkandung dalam ludah tersebut dapat bertahan hidup sampai 2
tahun.
14
diberikan ( Lysol 5% ).
e) Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan.
f) Usakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam
tempat tidur.
g) Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.
h) Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah dan tidak
boleh digunakan orang lain.
15
dari tuberkulosis paru (TBC) menurunkan produktifitas warga. Karena batuk
menganggu konsentrasi dalambekerja, lemah, dan sering lelah. Pencegahan
penyakit tuberkulosis paru (TBC) ini perlu dilakukan untuk meningkatkan
produktifitas warga. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan
memberikan edukasi pada warga tentang pencegahan penyakit tuberkulosis
paru (TBC). Maka dari itu pengabdian masarakat ini perlu dilakukan untuk
mencegah penyakit tuberculosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kumai.
kerja puskesmas Kumai yaitu agar masyarakat lebih mengerti dan memahami
baik, hal tersebut dibuktikan dengan respon yang baik dari audiens.
16
BAB III
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
A. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan ini yaitu masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kumai.
B. Metode Kegiatan
Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan pada
alat pengeras suara, slide power point serta LCD proyektor dan lembar
suasana kami membagikan kuesioner pre test untuk mengukur sejauh mana
selanjutnya adalah Tanya jawab. Lalu dilanjutkan dengan post test. Setelah
semua selesai. Hasil pre test dan post test dilakukan analysis untuk
17
C. Anggaran Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020/2021
1. Kesekretariatan
No Uraian Jumlah Harga Satuan Total
1 Pointer 1 Buah Rp. 300.000 Rp. 300.000
2 Spanduk 2 Buah Rp. 105.000 Rp. 210.000
3 Pembuatan Laporan 2 Set Rp.100.000 Rp. 200.000
4 Lembar leaflet 60 lembar Rp. 3.000 Rp. 180.000
5 Souvenir 2 Set Rp.150.000 Rp. 300.000
SUB TOTAL Rp. 1.190.000
2. Konsumsi & Transport
No Uraian Jumlah Harga Satuan Total
1 Snack 60 orang Rp. 10.000 Rp. 450.000
2 Air Mineral 5 kardus Rp. 20.000 Rp. 90.000
(gelas)
3 Tranportasi - - Rp. 180.000
SUB TOTAL Rp. 720.000
3. Bahan Habis Pakai
No Uraian Jumlah Harga Satuan Total
1 Masker 3 pack Rp. 30.000 Rp. 90.000
SUB TOTAL Rp. 90.000
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21