Makalah PKN Kel 10 Kelas Ie
Makalah PKN Kel 10 Kelas Ie
Disusun oleh :
Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang senantiasa memberikan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi dan Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, pada segenap keluarga, para sahabatnya
serta umatnya sepanjang zaman.
Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, kami bersyukur telah menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Urgensi dan Tantangan Ketahanan Nasional Dan Bela Negara Bagi
Indonesia dalam Membangun Kolektif Kebangsaan” Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D. selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Rekan-rekan kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, dan penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami agar
menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah ini dapat
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................2
A. Ketahanan Nasional..............................................................................................................3
D. Urgensi dan Tantangan Ketahanan Nasional Dan Bela Negara Bagi Indonesia dalam
Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan....................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.
Sampai saat ini ancaman dan hambatan yang harus dihadapi Indonesia kian kompleks. Di
era reformasi dan globalisasi sekarang ini begitu tampak bagaimana pola hidup warga
negara Indonesia yang cukup dapat mengimbangi sebuah kemajuan zaman walaupun
masih dikatakan dini untuk hal itu. Bela negara merupakan landasan sikap yang harus
ditumbuh kembangkan pada setiap warga negara Indonesia guna menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran bela negara harus diyakini sebagai
sebuah kebutuhan dan keharusan bagi warga negara Indonesia khususnya para pemuda
yang diharapkan sebagai generasi penerus bangsa untuk ikut bertanggung jawab
mengemban amanat penting ini. Kondisi bangsa kita sekarang merupakan salah satu
indikator bahwa sebagian pemuda di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran
akan pentingnya bela Negara.
Tapi bangsa Indonesia telah berusaha dan berhasil menghadapi berbagai hal tersebut
dengan semangat persatuan dan keutuhan. Diperlukan ketangguhan bangsa dalam
membangun kekuatan nasional untuk menjaga dan menjamin keutuhan keberlangsungan
bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional yang disebut dengan ketahanan
nasional. Selain itu, bela negara merupakan implementasi bangsa Indonesia dalam
menjalankan konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia sehingga tercipta dan terjaganya
keamanan, keutuhan, kesejahteraan dan kedamaian negara Indonesia. Sehingga kami
mengambil judul “Urgensi Dan Tantangan Ketahanan Nasional Dan Bela Negara Bagi
Indonesia Dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan”.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ketahanan nasional?
2. Bagaimana konsep bela negara?
3. Bagaimana semangat kolektif kebangsaan untuk memperkuat negara kesatuan?
4. Apa saja urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara bagi Indonesia
dalam membangun komitmen kolektif kebangsaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ketahanan nasional
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep bela negara
3. Untuk mengetahui bagaimana semangat kolektif kebangsaan untuk memperkuat
negara kesatuan
4. Untuk mengetahui apa saja urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
bagi Indonesia dalam membangun komitmen kolektif kebangsaan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ketahanan Nasional
Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat
menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat,
keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh,
dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal
disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah ketahanan nasional adalah
perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Ketahanan nasional
merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang
dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan
Nasionalnya.(Kusrahmadi, t.t.)
3
dalam pengertian ini Pancasila sebagai suatu dasar filsafat dan sekaligus sebagai landasan
ideologis ketahanan nasional Indonesia. (Kaelan : 2010 : 146)
1. Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak
mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama.
Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata tergantung
oleh pihak lain
2. Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara
serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan
dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan
berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan
bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan
diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya.
4. Konsultasi dan kerjasama
Dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa, hubungan kedua
belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan
dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan
tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan
kekuasaan dan kekuatan fisik semata.
4
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran bela negara
itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.
Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras.
Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal
ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Indonesia terletak diposisi silang dunia, yaitu diantara dua benua dan dua samudra.
Posisi sangat strategis ini tentu akan mengundang ancaman juga bahaya dari luar,
terlebih saat melihat limpahan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala ancaman juga
bahaya maka setiap warga negara Indonesia wajib dan harus ikut serta melaksanakan
upaya bela negara.
Ketika bicara mengenai bela negara, tentu akan menyangkut perihal Ketahanan
Nasional. Sunarso (2013: 200) mendefinisikan ketahanan nasional sebagai “kondisi
dinamis suatu bangsa, keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalamyang secara
langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
5
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya”. Sutarman (2011: 82-
83) menjelaskan hubungan/keterkaitan antara pembelaan negara atau bela negara dengan
ketahanan nasional meliputi:
1. Pembelaan Negara sebagai wujud partisipasi warga negara yang dilakukan secara
semesta dalam arti bahwa seluruh daya bangsa dan negara mampu memobilisasi diri
guna menanggulangi setiap bentuk ancaman baik yang datang dari luar negeri
maupun dari dalam negeri adalah dalam rangka memelihara dan meningkatkan
Ketahanan Nasional.
2. Perihal usaha atau upaya bela negara itu bagi warga negara bukan suatu kesadaran,
tetapi harus diterima sebagai suatu panggilan tugas dan kewajiban, karena ancaman
yang datang baik yang langsung maupun tidak langsung dapat timbul sewaktu -
waktu, dan pengingkaran terhadap kewajiban bela negara merupakan karapuhan
Ketahanan Nasional, yang pada gilirannya akan membahayakan identitas, keutuhan,
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasionalnya.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non fisik. Secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non fisik dapat
didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara
meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan
kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Unsur dasar bela negara yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Cinta Tanah Air.
2. Kesadaran Berbangsa dan bernegara.
3. Yakin akan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal Bela Negara.
6
dan kehendak rakyat. Pemerintah akan kuat dan akan menjalankan fungsinya dengan baik
apabila diakui dan didukung rakyatnya. Namun, sebaliknya ia akan lemah dan kurang
mampu menjalankan fungsinya apabila tidak diakui dan (LandasanTeori, 1992) tidak
didukung oleh rakyatnya. Bangsa Indonesia berusaha mendirikan negara dan
menjalankan pemerintahannya berdasarkan aspirasi dan kehendak seluruh rakyat
Indonesia, negara yang demikianlah adalah negara yang didirikan dengan menggunakan
semangat kebangsaan. Dari pengertian tersebut, masyakarat diharapkan untuk
bertanggung jawab, demi mempertahankan, memajukan, dan menjaga kelestarian sampai
akhir kelak. (86240-none-5efd079f.pdf, t.t.)
7
menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam berjuang
mencapai kemerdekaan.
8
Bela negara mencakup pengertian bela negara secara fisik dan nonfisik. Bela
negara secara fisik adalah memanggul senjata dalam menghadapi musuh (secara
militer). Bela negara secara fisik pengertiannya lebih sempit daripada bela negara
secara nonfisik. (Oleh, t.t.)
9
B. Ancaman dan Tantangan Ketahanan Nasional
Ancaman dibedakan menjadi 2 yaitu ancaman militer dan ancaman non-militer.
1. Ancaman militer merupakan ancaman dengan menggunakan kekuatan bersenjata
yang dinilai mampu membahayakan negara.
10
Narkoba.
b.) Dari luar negeri
Pengaruh arus globalisasi.
Jaringan narkoba internasional.
Maraknya media propaganda asing.
Dalam bidang politik terdapat ancaman berupa pemerintahan yang tidak aspiratif
dan responsive atau bisa dikatakan diktator. Pemerintahan yang tidak mau
mendengarkan aspirasi rakyat artinya pemerintah ini tidak Meskipun telah
diselenggarakannya pemilu, hal ini tidak menjamin semua suara serta partisipasi
rakyat mendapat bagian dalam pemerintahan. Ini dikarenakan masih sering
manipulasi suara rakyat untuk memenangkan kelompok tertentu sampai kepada tidak
meratanya pemberian hak suara kepada rakyat .
11
Dalam bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat
Indonesia mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberagaman budaya
dan suku bangsa yang seharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan
alat untuk memecah belahkan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik
yang terjadi akibat dari perbedaan ras dan golongan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, ketahanan nasional adalah perihal keteguhan hati untuk
memperjuangkan kepentingan nasional. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis
suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara
langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya
Peran seluruh warga negara sangat diperlukan dalam hal ini. Sebagai warga negara
Indonesia harus menjaga pertahanan dan keamanan negara demi menjaga kedaulatan negara
untuk mempertahankan martabat dan keutuhan bangsa. Begitupun generasi muda, sebagai
generasi penerus bangsa, sudah seharusnya mampu menjaga keutuhan negara untuk
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Endang Zaelani Sukaya, Achmad Zubaidi, Sartini, dan Parmono. 2000. Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Paradigma
Herdianto Herdianto dan Handayama Jumanta. 2010. Cerdas, Kritis, dan Aktif
Berwarganegara Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga
Kaelan dan Achmad Zubaidi. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta : Paradigma
Kementrian Pertahanan Indonesia. 2015. Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta: Kementrian
Pertahanan Indonesia. Jakarta: Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional
none-5efd079f.pdf
14