Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL II

LEVEL MOTIVASI DAN EFEKTIVITAS : THE THEORY OF PLANNED

BEHAVIOR (ICEK AJZEN)

Dosen Pengampu :
Pak Ikhwan Luthfi, M.Psi.

Disusun Oleh :

Valda Dwi Kartika / 11190700000153 / 3E

Siti Sarah Nurrachmah / 11190700000023 / 3E

Siva Nadianti Putri / 11190700000038 / 3E

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA
2020

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan

hidayahnya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “Level Motivasi dan

Efektivitas : The Theory of Planned Behavior (Icek Ajzen)”

Makalah ini, dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah

PSIKOLOGI SOSIAL II. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-

teman yang sudah membantu maupun memberikan dukungan kepada kami sehingga

kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, makalah ini tentunya masih jauh dari kata sempurna

baik dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk

menerima segala masukan dan kritik dari pembaca sehingga kedepannya kami bisa

membuat makalah yang baik dan benar. Saya berharap dengan selesainya makalah ini

dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi seluruh pembaca.

Jakarta, 10 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................

A. Latar Belakang........................................................................................................................

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................

C. Tujuan.....................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................

A. Latar Belakang Theory of Planned Behavior.........................................................................

B Konsep Theory of Planned Behavior......................................................................................

C. Aplikasi dari Theory of Planned Behavior.............................................................................

D. Implikasi dari Theory of Planned Behavior............................................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................

A. Kesimpulan.............................................................................................................................

B. Saran.......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi Sosial II adalah mata kuliah lanjutan dari Psikologi Sosial I.

Mata kuliah ini berisi mengenai berbagai macam teori dalam psikologi sosial

yang tentunya lebih mendalam dan spesifik. Salah satunya adalah pembahasan

mengenai Theory of Planned Behavior dari Icek Ajzen yang akan menjadi fokus

utama dalam makalah ini. Singkatnya, teori ini berasumsi bahwa manusia

berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi

yang tersedia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa latar belakang dari Theory of Planned Behavior?

2. Bagaimana konsep dasar dari Theory of Planned Behavior?

3. Bagaimana aplikasi dari Theory Planned of Behavior?

4. Apa implikasi dari Theory of Planned of Behavior?

C. Tujuan

1. Menjelaskan mengenai latar belakang dari Theory of Planned Behavior.

2. Menjelaskan mengenai konsep dasar dari Theory of Planned Behavior.

3. Menjelaskan mengenai aplikasi dari Theory Planned of Behavior.

4. Menjelaskan mengenai implikasi dari Theory of Planned Behavior.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Theory Planned Behavior

Dalam sebuah penelitian yang berjudul, “Theory of Reasoned Action

dan Theory of Planned Behavior (Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku)”,

mengatakan bahwa teori ini awalnya dinamai Theory of Reasoned Action

(TRA), dikembangkan Tahun 1967, selanjutnya teori tersebut terus direvisi dan

diperluas oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein. Mulai tahun 1980 teori tersebut

digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dan untuk mengembangkan

intervensi-intervensi yang lebih mengena. Selanjutnya, pada tahun 1988 teori

tersebut terus direvisi dan diperluas oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein, dan

kemudian dinamai Theory of Planned Behavior (TPB), yang diharapkan dapat

mengatasi kekurangan yang ditemukan oleh Ajzen dan Fishbein melalui

penelitian-penelitian mereka dengan menggunakan TRA.

Icek Ajzen adalah seorang profesor psikologi di University of

Massachusetts. Ia menerima gelar Ph.D di bidang psikologi sosial dari

University of Illinois dan selama beberapa tahun menjadi Visiting Professor at

Tel-Aviv University di Israel. Ia banyak menulis artikel, dan bersama Martin

Fishbein menulis berbagai paper, jurnal dan buku-buku mengenai Theory of

Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior. Sedangkan Martin Fishbein


adalah seorang profesor pada Department of Psychology and the Institute of

Communications Research pada University of Illinois di Urbana. Ia juga telah

banyak menulis buku-buku teks, dan artikel-artikel. Ia mulai berfikir mengenai

peran sikap dalam mempengaruhi perilaku di awal 1960-an dan di awal 1970-an

berkolaborasi dengan Ajzen mengembangkan Theory of Reasoned Action dan

Theory of Planned Behavior.

B. Konsep Theory Planned Behavior

Konsep awal milik Ajzen atau TRA sebelumnya dikembangkan untuk

menguji hubungan antara sikap dan perilaku. Dalam TRA, keinginan berperilaku

menggambarkan usaha individu untuk melakukan perilaku dengan komitmen

yang lebih tinggi yang kemudian komitmen tersebut dijadikan kecenderungan

untuk berperilaku. Keinginan untuk berperilaku ditentukan oleh sikap dan norma

subyektif, (Fishbein dan Ajzen 1975; Ajzen 1988). Sikap mengacu pada persepsi

individu (baik menguntungkan atau tidak menguntungkan) terhadap perilaku

tertentu, (Werner 2004). Norma subjektif mengacu pada penilaian subjektif

individu tentang preferensi lain dan dukungan untuk berperilaku, (Werner 2004).

Theory of Reasoned Action ini dikritik karena mengabaikan pentingnya

faktor-faktor sosial yang dalam kehidupan nyata bisa menjadi penentu untuk

perilaku individu, (Grandon dan Mykytyn 2004; Werner 2004). Faktor sosial

berarti semua pengaruh lingkungan sekitarnya (seperti norma individu) dapat

mempengaruhi perilaku individu, (Ajzen 1991). Kelemahan dari TRA ini

kemudian direvisi dengan menambahkan faktor untuk menentukan perilaku


individu dalam Theory of Planned Behavior yaitu persepsi kontrol perilaku

(perceived behavioral control).

Penjelasan singkat dari TPB ini adalah dapat digunakan untuk

memprediksi seseorang akan melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku

didasarkan pada tiga konstruk dalam TPB yaitu, sikap/behavior kita terhadap

perilaku tersebut, norma subjektif, dan perspektif atau perasaan kita mengenai

kemampuan mengontrol segala sesuatu yang mempengaruhi apabila hendak

melakukan perilaku tersebut. Di bawah ini penjelasan lebih lanjut mengenai tiga

konstruk dalam Theory of Planned Behavior / TPB :

1. Sikap (Behavior)

Ajzen (2005) dalam Dr. Mahyarni (2013), mengemukakan

bahwa sikap terhadap perilaku ini ditentukan oleh keyakinan yang

diperoleh mengenai konsekuensi dari suatu perilaku atau disebut juga

behavioral belief. Belief berkaitan dengan penilaian-penilaian

subjektif seseorang terhadap dunia sekitarnya, pemahaman mengenai

diri dan lingkungannya. Bagaimana cara mengetahui belief, dalam

TPB ini, Ajzen menyatakan bahwa belief dapat diungkapkan dengan

cara menghubungkan suatu perilaku yang akan kita prediksi dengan

berbagai manfaat atau kerugian yang mungkin diperoleh apabila kita

melakukan atau tidak melakukan perilaku itu. Keyakinan ini dapat

memperkuat sikap terhadap perilaku berdasarkan evaluasi dari data


yang diperoleh bahwa perilaku itu dapat memberikan keuntungan bagi

pelakunya.

2. Norma Subjektif

Norma subjektif adalah perasaan atau dugaan-dugaan seseorang

terhadap harapan-harapan dari orang-orang yang ada di dalam

kehidupannya tentang dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku

tertentu, karena perasaan ini sifatnya subjektif maka dimensi ini

disebut norma subjektif (subjective norm). Hubungan sikap terhadap

perilaku sangat menentukan, maka norma subjektif juga dipengaruhi

oleh keyakinan, bedanya adalah apabila hubungan sikap terhadap

perilaku merupakan fungsi dari keyakinan terhadap perilaku yang

akan dilakukan (behavioral belief) maka norma subjektif adalah

fungsi dari keyakinan seseorang yang diperoleh atas pandangan

orang-orang lain yang berhubungan dengannya (normative belief)

(Mahyarni, 2013).

3. Persepsi Kontrol Perilaku (Perceived behavior control)

Persepsi kontrol perilaku atau disebut juga dengan kontrol

perilaku adalah perasaan seseorang mengenai mudah atau sulitnya

mewujudkan suatu perilaku tertentu, (Ajzen, 2005). Ajzen

menjelaskan tentang perasaan yang berkaitan dengan perilaku kontrol

dengan cara membedakannya dengan locus of control atau pusat


kendali yang dikemukakan oleh Rotter’s. Pusat kendali berkaitan

dengan keyakinan seseorang yang relatif stabil dalam segala situasi.

Persepsi kontrol perilaku dapat berubah tergantung situasi dan jenis

perilaku yang akan dilakukan. Pusat kendali berkaitan dengan

keyakinan individu bahwa keberhasilannya melakukan segala sesuatu

tergantung pada usahanya sendiri (Rotter’s, 1966). Keyakinan ini

berkaitan dengan pencapaian yang spesifik, misalnya keyakinan dapat

menguasai keterampilan menggunakan komputer dengan baik disebut

kontrol perilaku (perceived behavioral control).

Dalam TPB, Ajzen (2005) mengemukakan bahwa persepsi

kontrol ditentukan oleh keyakinan individu mengenai ketersediaan

sumberdaya berupa peralatan, kompatibilitas, kompetensi, dan

kesempatan (control belief strength) yang mendukung atau

menghambat perilaku yang akan diprediksi dan besarnya peran

sumber daya tersebut (power of control factor) dalam mewujudkan

perilaku tersebut. Keyakinan yang kuat terhadap tersedianya

sumberdaya dan kesempatan yang dimiliki individu berkaitan dengan

perilaku tertentu dan semakin besar peranan sumber daya tersebut

maka semakin kuat persepsi kontrol individu terhadap perilaku

tersebut. Individu yang mempunyai persepsi kontrol yang tinggi akan

terus terdorong dan berusaha untuk berhasil karena yakin dengan


sumber daya dan kesempatan yang ada, kesulitan yang dihadapinya

dapat diatasi (Mahyarni, 2013).

C. Aplikasi dari Theory Planned Behavior

Dalam Jurnal penelitian yag berjudul “Aplikasi Theory of Planned

Behaviour Dalam Membangkitkan Niat Berwirausaha Bagi Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Unpaz, Dili Timor Leste”, Peneliti melakukan penelitian terhadap teori

Planned Behavior. Diketahui terdapat tiga aspek penting yang menunjang

pengaplikasian teori tersebut, yaitu: norma subjektif, kontrol perilaku, dan sikap.

Norma subyektif diketahui berpengaruh positif dan signifikan dalam

meningkatkan niat berwirausaha oleh mahasiswa. Hal ini mengindikasikan

semakin tinggi keyakinan peran keluarga semakin meningkat pula niat

berwirausaha. Semakin adanya dukungan dalam usaha dari orang yang dianggap

penting semakin meningkat niat berwirausaha.

Kontrol perilaku diketahui berpengaruh positif dan signifikan dalam

meningkatkan niat berwirausaha oleh mahasiswa. Hal ini mengindikasikan

semakin tinggi mempunyai kepercayaan diri akan kemampuan mengelola usaha

semakin meningkat pula niat berwirausaha. Semakin baik kepemimpinannya

semakin meningkat niat berwirausaha.

Sikap diketahui berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan

niat berwirausaha oleh mahasiswa. Hal ini mengindikasikan semakin tinggi


ketertertarikan untuk memanfaatkan peluang usaha baru, semakin meningkat

pula niat berwirausaha. Semakin berpandangan positif terhadap kegagalan usaha

yang dialami, semakin meningkat niat berwirausaha. Semakin berani mengambil

risiko apapun yang dating, semakin meningkat pula niat berwirausaha oleh

mahasiswa fakultas ekonomi.

D. Implikasi dari Theory Planned Behavior

Theory Planned Behavioral menyatakan bahwa selain Sikap dan Norma

Subjektif, seseorang juga mempertimbangkan Kontrol Perilaku Persepsian yaitu

kemampuan mereka untuk melakukan tindakan tersebut. Keputusan untuk

menampilkan tingkah laku tertentu adalah proses rasional yang diarahkan pada

suatu tujuan tertentu dan mengikuti urut-urutan berpikir. Pilihan tingkah laku

dipertimbangkan, konsekuensi dari setiap tingkah laku dievaluasi, dan dibuat

sebuah keputusan apakah akan bertindak atau tidak.

Theory Planned Behavioral menunjukkan bahwa tindakan manusia diarahkan

oleh tiga macam kepercayaan, yaitu :

a. Behavioral beliefs, yaitu keyakinan individu akan hasil dari suatu

perilaku dan evaluasi atas hasil tersebut (beliefs strength and outcome

evaluation), disebut dengan Sikap terhadap perilaku.

b. Normative beliefs, yaitu keyakinan tentang harapan normatif orang lain

dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut (normative beliefs and

motivation to comply), disebut dengan Norma Subjektif pada perilaku.


c. Control beliefs, yaitu keyakinan tentang keberadaan hal-hal yang

mendukung atau menghambat perilaku yang akan ditampilkan (control

beliefs) dan persepsinya tentang seberapa kuat hal-hal yang mendukung

dan menghambat perilakunya tersebut. Hambatan yang biasanya timbul

pada saat perilaku tersebut ditunjukkan terkadang muncul dari dalam

maupun dari luar individu atau faktor lingkungan, disebut dengan

Kontrol Perilaku Persepsian (Jogiyanto, 2007: 65-66) dalam

(Sumaryono, 2016).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam sebuah penelitian yang berjudul, “Theory of Reasoned Action

dan Theory of Planned Behavior (Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku)”,

mengatakan bahwa teori TPB awalnya dinamai Theory of Reasoned Action

(TRA), namun Theory of Reasoned Action ini dikritik karena mengabaikan

pentingnya faktor-faktor sosial yang dalam kehidupan nyata bisa menjadi

penentu untuk perilaku individu, (Grandon dan Mykytyn 2004; Werner 2004).

Kelemahan dari TRA ini kemudian direvisi dengan menambahkan faktor untuk

menentukan perilaku individu dan dinamakan Theory of Planned Behavior yaitu

persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control). TPB dapat digunakan

untuk memprediksi seseorang akan melakukan atau tidak melakukan suatu


perilaku didasarkan pada tiga konstruk dalam TPB yaitu, sikap/behavior kita

terhadap perilaku tersebut, norma subjektif, dan perspektif atau perasaan kita

mengenai kemampuan mengontrol segala sesuatu yang mempengaruhi apabila

hendak melakukan perilaku tersebut.

Dan tiga aspek penting yang menunjang pengaplikasian teori tersebut, Theory

Planned Behavioral menunjukkan bahwa tindakan manusia diarahkan oleh tiga

macam kepercayaan, yaitu : (1) Behavioral beliefs (2) Normative beliefs (3)

Control beliefs.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak

kekurangan. Baik dari segi penyusunan maupun dari segi isi. Semoga makalah ini

dapat berguna untuk pembaca maupun penulis. Kritik dan saran yang

membangun akan kami terima dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Mahyarni. (2013). THEORY OF REASONED ACTION DAN THEORY OF PLANNED

BEHAVIOR (Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku). Retrieved from :

https://www.ejournal.uin-suska.ac.id

Sumaryono. (2016). PENGUJIAN PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

DAN TINGKAT PEMAHAMAN MENGENAI CHARTERED ACCOUNTANT

TERHADAP NIAT MAHASISWA UNTUK MENGAMBIL SERTIFIKASI

CHARTERED ACCOUNTANT. Universitas Negri Yogyakarta.

Cruz, Leonel da, Sri Suprapti, and K. Yasa. "Aplikasi theory of planned behavior dalam

membangkitkan niat berwirausaha bagi mahasiswa fakultas ekonomi unpaz, dili

Timor Leste." E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.12 (2015):

895-920.

Anda mungkin juga menyukai