KELOMPOK 4
PRODI : S1 KEPERAWATAN
KELAS :1C
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis kelancaran dalam menyusun
makalah ini, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang
telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak
ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah
selesaikan. Tidak semua hal dapat penulis deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Penulis
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang penulis miliki. Di mana penulis juga
memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran. Penulis akan menerima semua kritik dan
saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis penulis di masa mendatang.
Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih
baik.
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…..................................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah….............................................................................................................................
1.3 Tujuan…...............................................................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
Menurut Theory of Planned Behavior, seseorang dapat bertindak berdasarkan intensi atau
niatnya hanya jika ia memiliki kontrol terhadap perilakunya (Ajzen, 2002). Teori ini tidak hanya
menekankan pada rasionalitas dari tingkah laku manusia, tetapi juga pada keyakinan bahwa target
tingkah laku berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut atau suatu tingkah laku tidak
hanya bergantung pada intensi seseorang, melainkan juga pada faktor lain yang tidak ada
dibawah kontrol dari individu, misalnya ketersediaan sumber dan kesempatan untuk
menampilkan tingkah laku tersebut (Ajzen, 2005). Dari sini lah Ajzen memperluas teorinya
dengan menekankan peranan dari kamuan yang kemudian disebut sebagai Perceived Behavioral
Control (Vaughan & Hogg, 2005).
Berdasarkan Theory of Planed Behavior, intensi merupakan fungsi dari tiga determinan,
yang satu yang bersifat personal, kedua merefleksikan pengaruh sosial dan ketiga berhubungan
dengan masalah kontrol (Ajzen, 2005). Berikut ini adalah penjabaran dari variabel utama dari
Theory of Planned Behavior yang terdiri dari: intensi, attitude toward behavior, subjective norms,
dan perceived behavioral control.
2.1.1 Intensi
Intensi menurut Fishbein dan Ajzen (1975), merupakan komponen dalam diri individu yang
mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. ntensi didefinisikan sebagai
dimensi probabilitas subjektif individu dalam kaitan antara diri dan perilaku. Bandura (1986),
menyatakan bahwa intensi merupakan suatu kebulatan tekad untuk melakukan aktivitas tertentu atau
menghasilkan suatu keadaan tertentu di masa depan. Intensi menurutnya adalah bagian vital dari
Self regulation individu yang dilatarbelakangi oleh motivasi seseorang untuk bertindak. Merangkum
pendapat di atas, Santoso (1995) beranggapan bahwa intensi adalah hal-hal yang diasumsikan dapat
menjelaskan faktor-faktor motivasi serta berdampak kuat pada tingkah laku. Hal ini
mengindikasikan seberapa keras seseorang berusaha dan seberapa banyak usaha yang dilakukan agar
perilaku yang diinginkan dapat dilakukan.
Menurut Theory of Planned Behavior, seseorang dapat bertindak berdasarkan intensi atau niatnya
hanya jika ia memiliki kontrol terhadap perilakunya (Ajzen, 2002). Teori ini tidak hanya
menekankan pada rasionalitas dari tingkah laku manusia, tetapi juga pada belief bahwa target
tingkah laku berada di bawah kontrol kesadaran individu tersebut. Suatu tingkah laku tidak hanya
bergantung pada intensi seseorang, melainkan juga pada faktor lain yang tidak ada dibawah kontrol
dari individu, misalnya ketersediaan sumber dan kesempatan untuk menampilkan tingkah laku
tersebut (Ajzen, 2005).
Intensi merupakan sebuah istilah yang terkait dengan tindakan dan merupakan unsur yang
penting dalam sejumlah tindakan, yang menunjukan pada keadaan pikiran seseorang yang diarahkan
untuk melakukan sesuatu tindakan, yang senyatanya dapat atau tidak dapat dilakukan dan diarahkan
entah pada tindakan sekarang atau pada tindakan yang akan datang. Intensi memainkan peranan
yang khas dalam mengarahkan tindakan, yakni menghubungkan antara pertimbangan yang
mendalam yang diyakini dan diinginkan oleh seseorang dengan tindakan tertentu. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa intensi adalah kesungguhan niat seseorang untuk melakukan
perbuatan atau memunculkan suatu perilaku tertentu.
Berdasarkan Theory Of Planned Behavior, intensi terbentuk dari attitude toward behavior,
subjective norms, dan perceived behavioral control yang dimiliki individu terhadap suatu perilaku.
Berikut ini adalah rumus dari intensi:
Keterangan:
B = behavior
I = Intention
AB = Sikap (attitude) terhadap perilaku
SN = subjective norm
PBC = Perceived Behavioral Control
W1, W2 & W3 = weight/bobot/skor
2.1.2 Attitude Toward Behavior
Sikap atau attitude berasal dari Bahasa Latin, yaitu aptus yang berarti sesuai atau cocok dan siap
untuk bertindak atau berbuat sesuatu (Ismail & Zain, 2008). Menurut Ajzen (2005), sikap adalah
evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau
minat tertentu. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Ajzen, 2002), sikap merupakan suatu keadaan
internal (internal state) yang mempengaruhi pilihan tindakan individu terhadap objek, orang atau
kejadian tertentu. Sikap merupakan kecenderungan kognitif, afektif, dan tingkah laku yang dipelajari
untuk berespon secara positif maupun negatif terhadap objek, situasi, institusi, konsep atau
seseorang. Sikap merupakan faktor personal yang mengandung evaluasi positif atau dalam tingkah
laku yang menghindari, melawan, atau menghalagi objek (Eagly & Chaiken, 1993).
Berdasarkan teori ini, sikap individu terhadap suatu perilaku diperoleh dari keyakinan terhadap
konsekuensi yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut, yang diistilahkan dengan behavioral beliefs
(keyakinan terhadap perilaku). Keyakinan terhadap perilaku menghubungkan perilaku dengan hasil
tertentu, atau beberapa atribut lainnya seperti biaya atau kerugian yang terjadi saat melakukan suatu
perilaku. Dengan kata lain, seseorang yang yakin bahwa sebuah tingkah laku dapat menghasilkan
outcome yang positif, maka individu tersebut akan memiliki sikap yang positif, begitu juga
sebaliknya.
Berdasarkan Theory Of Planned Behavior, seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku
tertentu akan mengarahkan pada hasl yang positif akan memiliki sika favorable terhadap
ditampilkannya perilaku, sedangkan orang yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu
akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan memiliki sikap unfavorable (Ajzen, 1988).
Berikut ini adalah rumus untuk mengukur attitude toward behavior (Ajzen, 1988):
Keterangan:
AB = sikap terhadap perilaku B
bi = belief bahwa menampilkan perilaku B akan menghasilkan i
ei = evaluasi terhadap hasil i
Keterangan:
SN= Subjective Norm
ni = belief normative (belief seseorang bahwa seseorang atau kelompok yang menjadi
referensi berpikir bahwa ia seharusnya menampilkan atau tidak menampilkan perilaku
mi = motivasi seseorang untuk mengikuti seseorang atau kelompok yang menjadi referensi.
A.Kesimpulan
1.Teori Reasoned Action (Theory Of Reasoned Action) / Teori Perilaku
Yang Direncanakan (Theory of Planned Behaviour) merupakan suatu teori yang menjelaskan
tentang perilaku manusia. Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku
dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia.
2.Teori yang Direncanakan (Theory of Planned Behaviour) merupakan bentuk pengembangan dari
Teori Reasoned Action (Theory Of Reasoned Action).
3.Teori yang Direncanakan (Theory of Planned Behaviour) / Teori Reasoned Action (Theory Of
Reasoned Action) menjelaskan bahwa perilaku manusia teerbentuk karena adanya niat dan niat itu
sendiri juga memiliki determinan.
4.Faktor pembeda antara kedua teori tersebut adalah pada determinan niat. Dalam Theory Of
Reasoned Action determinan niat terdiri atas dua hal, yaitu sikap dan norma subjektif sedangkan
dalam Theory of Planned Behaviour, Ajzen menambahkan satu determinan lagi, yaitu control
perilaku yang disadari.
5.Salah satu contoh aplikasi teori ini adalah pada penerapan PHBS oleh siswa Sekolah Dasar.
Langkah pertama adalah memunculkan sikap para siswa mengenai PHBS kemudian membentuk
lingkungan normatif yang bisa memberikan efek positif terhadap para siswa mengenai PHBS.
Setelah dua hal tersebut, para siswa akan melakukan control sikap terhadap dirinya mengenai
mampu atau tidak menerapkan PHBS di sekolah yang jika mereka merasa mampu dan tidak ada hal
yang menjadi penghambat, maka akan muncul dalam diri mereka kemauan untuk menerapkan PHBS
yang akhirnya akan terealisasi dalam perilaku mereka, yaitu perilaku hidup sehat di sekolah.
B. Saran
Dalam menentukan sikap, ada baiknya jika kita lebih berhati-hati karena sikap akan menentukan
perilaku kita. Mempertimbangkan tentang pendapat orang lain dalam menentukan perilaku
memang perlu tapi keputusan untuk melakukan sebuah perilaku tertentu tetap tergantung pada diri
kita. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam berperilaku adalah kontrol perilaku karena
dengan begitu kita akan lebih mengetahui apakah kita mampu untuk berperilaku sesuai dengan apa
yang kita niatkan atau tidak. Kita juga akan mengetahui halangan atau hambatan yang akan kita
hadapi sebagai konsekuensi dari perilaku yang akan kita lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://rendezvous2318.wordpress.com/2012/11/07/makalah-pkip-teori-reasoned-action/
http://www.pendidikanekonomi.com/2014/08/teori-perilaku-yang-direncanakan-theory.html
htt[//:library.binus.ac.id>aColls>Bab2DOC