Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AIK III

Muqaddimah AD/ART Muhammadiyah

OLEH:

WARDHANI RASYIQATUN NABILLA


201910420311054

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam yang Berwatak Tajdid.
Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Islam yang Berwatak Tajdid. Penulis menuliskannya dengan mengambil dari
beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari
beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
pembaca pada saat ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran
atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Malang, 12 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang….....................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................5

C. Tujuan.....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Sebelum Terbentuknya Muqaddimah AD Muhammadiyah......................7

B. Sejarah Perumusan Muqaddimah AD Muhammadiyah.........................................7

C. Faktor – Faktor yang Melatar Belakangi Muqadimah AD Muhammadiyah.........8

D. Hakikat dan Fungsi Muqadimah AD Muhammadiyah..........................................9

E. Kandungan Muqaddimah AD Muhammadiyah .................................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................12

B. Saran....................................................................................................................12

Daftar Pustaka..............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan


Islam”. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang
ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar
ma'ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan:
kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan
kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua kepada yang belum
Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah dan
amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan,
bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan
bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.

Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya
masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju
tujuannya, ialah “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan
ideologi Muhammadiyah yang merupakan pandangan Muhammadiyah mengenai
kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan Cara-
cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai ideologi,
Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah
dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuannya

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan


Islam”. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang
ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar
ma'ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan:
kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan
kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua kepada yang belum
Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah dan
amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan,
bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan
bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.

Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya
masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju
tujuannya, ialah “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan
ideologi Muhammadiyah yang merupakan pandangan Muhammadiyah mengenai
kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan Cara-
cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai ideologi,
Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah
dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuannya

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
2.      Bagaimana Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
3.      Apa saja Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
4.      Bagaimana Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammadiyah?
5.      Apa saja Kandungan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?

C. Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah

2.      Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah

3.      Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah


Anggaran Dasar Muhammadiyah

4.      Untuk Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran


Dasar  Muhammadiyah
5
5.      Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiya

BAB II

PEMBAHASAN

6
A. Sejarah Sebelum Terbentuknya Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muhammadiyah berdiri pada tanggal 8 Zulhijjah 1330 H dan mendapatkan status


berbadan hukum. Sebagai suatu organisasi sudah semestinya ketika akan mencatatkan diri
menjadi sebuah badan hukum harus memenuhi berbagai syarat antara lain harus ada
anggaran dasar. Syarat adanya anggaran dasar pada saat itu masih sederhana,yaitu hanya
memuat batang tubuh saja belum ada pembukaan.
Ditinjau dari segi ilmu hukum, muqaddimah anggaran dasar menempati kedudukan
yang lebih tinggi. Muqaddimah anggaran dasar memuat pokok-pokok pikiran yang sangat
fundamental, yang didalamnya tertuang suatu pandangan hidup, tujuan hidup, serta cara dan
alat untuk mencapai suatu tujuan hidup yang di cita-citakan.
Perumusan muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah baru terealisasi pada masa
muhammadiyah di bawah kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo
( 1942-1953). Setelah melewati empat periode kepemimpinan.
1.    Periode K.H. Ahmad Dahlan (1912-1923)
2.    Periode K.H. Ahmad Ibrahim (1923-1934)
3.    Periode K.H. Hisyam (1934-1936)
4.    Periode K.H. Mas Mansur (1936-1942)

B.   Sejarah Perumusan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal setelah


muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. Tetapi bukan berarti
sebelum itu muhammadiyah belum memiliki jiwa semangat, dan nafsu perjuangan secara
pasti. Sebab K.H. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah mengacu kepada Al-
Qur’an meskipun belum tertuang dalam tulisan. Hal seperti di atas tidak dapat dipertahankan
sebab kepemimpinan akan terus berganti di tambah lagi adanya tuntutan kepastian terhadap
cita-cita Muhammadiyah. Hal itu yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk
merumuskan secara tertulis Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Hasil rumusan Ki Bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamar Darurat tahun
1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar Muhammadiyah ke-31 tahun 1950 di
Yogyakarta Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah kembali diajukan dan disahkan
7
secara resmi. Akan tetapi muncul konsep lain yang di buat oleh Prof. Dr. Hamka dkk. Yang
isinya menitikberatkan pada peranan dan sumbangsih Muhammadiyah dalam mengisi
kemerdekaan dan pembangunan negara. Pada sidang tanwir pada tahun 1951, meneliti dan
melihat Muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah konsep Ki Bagus Hadikusumo
dengan penyempurnaan susunan redaksi. Tim penyempurna meliputi:
1.  Prof. Dr Hamka

2.  Prof. Mr Kasman Singodimejo

3.  KH Farid Ma’ruf

4.  Zein Jambek

C. Faktor-faktor yang Melatar Belakangi Muqaddimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah

a. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan


Muhammadiyah.
K.H. Ahmad Dahlan membangun persyarikatan Muhammadiyah bukan didasari pada
suatu materi yang dirumuskan secara rinci , sistematik dan ilmiah. Apa yang beliau
temukan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist langsung beliau amalkan dan ajarkan. Akan
tetapi, setelah Muhammadiyah berkembang luas mengakibatkan mereka semakin jauh dari
sumber gagasan dan ide yang menjadi landasan pijak Muhammadiyah.
b.      Kehidupan rohani warga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun akibat
pengaruh kehidupan duniawi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang dengan pesatnya. Banyak hal
yang baru bermunculan mencengangkan semua orang termasuk warga Muhammadiyah,
budaya asing masuk melalui sarana teknologi seperti media cetak ( koran dan majalah) dan
elektronik seperti film , radio ,dan televisi. Perkembangan hidup duniawi menjadi semakin
tak terkendali dan menanamkan pengaruh lebih dominan kepada masyarakat
Muhammadiyah.
c.       Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran luar , yang langsung atau tidak
langsung bersinggungan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah.
Dari perkembangan zaman maka pengaruh luar masuk berwujud seperti cara pikir,
sikap hidup dan falsafah asing. Disinilah letak pentingnya adanya rumusan resmi dari

8
Muhammadiyah yang dapat dijadikan pegangan bagi mereka agar tidak terombang-ambing
oleh keadaan.
d.      Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Ki Bagus Hadikusumo merupakan salah seorang yang terlibat langsung dalam
penyusunan UUD 1945 termasuk pembukaannya. Dari pengalaman itu beliau menyadari
pentingnya Pembukaan UUD. Namun betapa kagetnya beliau ketika menyadari
bahwa  Anggaran Dasar Muhammadiyah baru terdiri dari batang tubuh berupa pasal-pasal,
namun belum memiliki mukaddimah padahal di dalam muqaddimah itulah terdapat fondasi
atau roh muhammadiyah.

D. Hakikat Dan Fungsi Muqadimah Anggaran Dasar  Muhammyadiah

1.      Hakekat Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan suatu
kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang pengabdian dan
manusia kepada Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap umat muslim yang sadar akan
kedudukannya selaku hamba dan Khalifah dimuka bumi.
2.      Fungsi Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa,nafas dan semangat
pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus
dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.

E. Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah

Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian ialah:

1.      Pokok Pikiran Pertama


Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan
beribadah serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata, ber-
Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan
yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”
9
2.      Pokok Pikiran Kedua
Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas hidup
manusia di dunia ini.”

3.      Pokok Pikiran Ketiga


Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang dapat
dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup
bersama (bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi,
didunia dan akhirat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar sebagai berikut :
“masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-
tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh
syaitan dan hawa nafsu”

4.      Pokok Pikiran Keempat


Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah
berbuat ihs dan islah kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga adalah
kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah. Agama
Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad SAW dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan
hidup bahagia dunia dan akhirat. ”

5.      Pokok Pikiran Kelima


Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-
benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan

10
para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagaimana yang
tersebut diatas, tiap-tiap orang terutama ummat islam, yang percaya kepada Allah dan
Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu, beribadat kepada
Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya
untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas
karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka
serta mempunyai rasa tanggung jawab dihadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi
pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan
yang menimpa dirinya,dengan penuh pengharapan akan perlindungan dan pertolongan
Allah Yang Maha Kuasa.”

6.      Pokok Pikiran Keenam


Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah
satu-satunya alat atau cara perjuangan yag sebaik-baiknya. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan
berkat rahmat Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Qur’an :
Q.S ALI IMRAN 104

           ْ‫وف َويَْأ ُمرُونَ ْل َخ ْي ِر ا ِإلَى يَ ْدعُونَ ُأ َّمةٌ ِم ْن ُك ْم َو ْلتَ ُكن‬


ِ ‫َويَ ْن َه ْونَ بِا ْل َم ْع ُر‬

                                                    ‫ا ْل ُم ْفلِ ُحونَ ُه ُم َوُأولَِئكَ ا ْل ُم ْن َك ِر َع ِن‬


 “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar[217]; dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

7.      Pokok Pikiran Ketujuh


Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di
muka itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai
tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir
11
batin yang di ridhai Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pokok pikiran
tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah
dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia dan
ridhonya di dunia dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia,
disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:
“suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan yang
Maha Pengampun”
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantar ke
pintu gerbang surga “Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah Rahman dan Rahim.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


1.      Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua pengurus besar
Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan bantuan beberapa
sahabatnya.
2.      Latar belakang di dirikanya Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu adanya
kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses kehidupnya sesudah lebih dari
30 tahun yang ditandai oleh:
a.       Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh Muhammadiyah oleh
perkembangan lahiriah
b.      Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi lebih kuat

B.     Saran
Terkalit dengan adanya pengetahuan tentang AD / ART Mukkaddimah
muhammadiyah inisaya menyarankan untuk lebih spesifik lagi informasinya agar orang
yang membacanya paham, adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian saya
ucapkan banyak terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mustafa, Kamal Pasha. 2000. Muhammadiyah sebagai Gerakan islam. PT. Persatuan.    Yoyakarta
www.google.anggarandasarmuhammadiyah.com
http://ukhtyan.blogspot.com/2013/09/mukadimah-anggaran-dasar-muhammadiyah.html

14

Anda mungkin juga menyukai