Anda di halaman 1dari 2

Nama : Christina Posumah

Mk : Teologi Agama-agama
Dosen : Pdt. Yusak Langi, M.Th

Mempelajari teologi agama-agama ialah untuk memahami bagaimana umat Kristen


memandang dan menilai agama-agama lain serta bagaimana hubungan yang positif antar
agama. Di dalam teologi agama-agama, penilaian terhadap agama lain dari perspektif
kekristenan tidak dapat dihindari. Akan tetapi umat Kristen dan umat beragama lainnya dapat
hidup bersama secara harmonis di dalam konteks kemajemukan agama. Dialog agama
merupakan wadah bagi setiap agama untuk membangun tali persaudaraan yang lebih erat.
Teologi agama-agama harus dimulai dengan upaya melihat agama yang lain di dalam terang
iman Kristen.
Dialog adalah merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai kedamaian di
antara pemeluk agama di Indonesia. Dalam masyarakat yang plural seperti di Indonesia,
apabila setiap agama memiliki keterbukaan dalam berteologi maka akan tercapai suatu
agama-agama yang saling menjadi “tetangga yang baik”.
Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk mencapai sebuah
kesejahteraan hidup di negeri ini. Kerukunan umat beragama yaitu suatu bentuk menjalin
kehidupan di mana kita harus saling menghormati serta menghargai agama-agama lain di
sekeliling kita, misalnya dalam bentuk hari-hari besar yang mereka rayakan. Tidak hanya itu
dalam hidup keseharian pun kita harus tetap menjalin komunikasi dengan baik untuk
membangun suatu hubungan yang dapat berpengaruh positif dalam kehidupan kita.
Di tengah kumajemukkan bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami suatu krisis secara
fundamental dan menyeluruh. Apalagi bila melihat bahwa bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang plural seperti beragamnya suku, budaya daerah, agama dan berbagai aspek
politik lainnya, serta kondisi geografis Negara kepulauan yang tersebar. Semua ini
mengundang konflik yang dapat merugikan dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Lalu ada apa dengan Indonesia sebenarnya.
Masalah utama memang tampak berada di permukaan tapi sebetulnya masalah yang benar-
benar besar ada pada moral masyarakat Indonesia yang begitu remuk. Krisis moral yang
sangat berpengaruh untuk perkembangan Indonesia kedepannya sekarang ini malah terkesan
dikesampingkan oleh aparatur pemerintahan. Hal ini akan mengakibatkan bangsa Indonesia
akan semakin terpuruk dan dipandang rendah oleh bangsa lain.
Oleh karena itu dalam kehidupan masyarakat sikap toleransi ini harus tetap dibina, jangan
sampai bangsa Indonesia terpecah antara satu sama lain. Hal inilah yang diharapkan terjadi di
masa yang akan datang untuk umat Kristen dan Islam. Tidak ada pertentangan melainkan
perdamaian. Adapun dasar-dasar toleransi yang harus dikembangkan secara kristiani, antara
lain :
• Pertama-tama kita harus sadar bahwa semua manusia adalah gambar Allah. Walaupun
gambar Allah yang sudah tidak sesuai lagi dengan aslinya. Semua adalah orang berdosa di
hadirat Allah yang Kudus. Harus ada solidaritas orang berdosa di hadirat Allah.
• Tuhan itu baik bagi semua orang (Mazmur 145:9) dan Ia menghendaki supaya semua
orang selamat ( 1 Tim.2:4; Titus 2:11)
• Allah adalah kasih. Ia telah mengasihi kita. Karena kasih itu, maka kita harus
mengasihi sesama manusia ( 1 Yoh.4:8, 10, 21).

Hubungan politik dengan agama tidak dapat dipisahkan. Dapat dikatakan bahwa politik
berbuah dari hasil pemikiran agama agar tercipta kehidupan yang harmonis dan tentram
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disebabkan, pertama, oleh sikap dan
keyakinan bahwa seluruh aktivitas manusia, tidak terkecuali politik, harus dijiwai oleh
ajaran-ajaran agama; kedua, disebabkan oleh fakta bahwa kegiatan manusia yang paling
banyak membutuhkan legitimasi adalah bidang politik, dan hanya agamalah yang dipercayai
mampu memberikan legitimasi yang paling meyakinkan karena sifat dan sumbernya yang
transenden.

Anda mungkin juga menyukai