Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nur Ain Ladiku

Nim : 911420120
Kelas/Semester : E/4
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Dosen Pengampuh : Ibu Selvi., SE, M.Si

Soal!
1. Bagaimana pendangan anda terkait perkembangan manajemen keuangan dan teorinya pada
masa sekarang.
2. Bagaimana anda melihat kebutuhan industri perusahaan terhadap pemanfaatan lembaga
keuangan dan apa solusinya.
Jawaban:
1. Perkembangan manajemen yang sangat cepat melalui studi di perguruan tinggi memunculkan
teori-teori manajemen dari berbagai aliran. Teori tersebut dapat dikelompokkan ke dalam
enam aliran :
1. Aliran Manajemen Ilmiah
Teori Manajemen Ilmiah muncul sebagaian dari kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas. Di awal abad kedua puluh, terutama Amerika Serikat, tenaga kerja terasa
kurang, satu satunya cara untuk meningkatkan produktivitas adalah menaikkan efisiensi
pekerja.
a. Frederick W. Taylor (1856 -1915) Frederick W.
Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas.
Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip
yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang
menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan
dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan
yaitu :
1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan menempatkan pekerjaan yang cocok untuk
satu pekerjaan.
3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di
kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah
adalah :
1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
3. Adanya kerja sama sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya,

b. Henry L Gant (1861 -1919)


Henry L Gant menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal
balik antara manajemen dan para karyawan, yaitu kerja sama yang harmonis. Henry
beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggaris bawahi
pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak
karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah
manajemen.
1. Gant membuat ide baru, setiap pekerja yang dalam sehari berhasil menyelesaikan tugas
yang dibebankan kepadanya akan menerima bonus sebesar 50 sen.
2. Kemudian ia menambahkan motivasi kedua, supervisor akan mendapat bonus
tambahan
bila semua pekerja mencapai standar tersebut.
3. Gant memelopori sistem pencatatan dengan bagan untuk jadwal produksi (Gant Chart)
4. Meninggalkan sistem tarif berbeda karena dianggap terlalu kecil memberikan dampak
motivasional.

c. Frank B. Gilbreth 1868-1924 dan Lilian Gilbreth 1878-1972


Suami istri ini selain mempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik
dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai makhluk
manusia. Setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan.
Mereka juga terkenaI dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai pelaku, pelajar
dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru, atau terkenal dengan konsep
"three position plan of promotion". Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh
manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu
kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan
dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan
kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa. Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada
aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha untuk
menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam
menerapkan prinsipprinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan
mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena
kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.

2. Aliran Teori Organisasi Klasik


Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen. Perhatian
dan kemampuan manajemen diarahkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
a. Henry Fayol (1841 -1925)
Henry Fayol berpendapat bahwa praktek manajemen yang mantap mempunyai pola
tertentu yang dapat diidentifikasi dan dianalisa, yaitu :
1. Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya,
semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.
2. Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan
untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian
wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan orang lain.
3. Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan.
Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad
ii, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap
yang menyimpang.
4. Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanyamenerima perintah
kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan
timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
5. Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai
tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
6. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum
(Subordination of Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan
dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.
7. Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi
karyawan dan pengusaha.
8. Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan
dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga
kemungkinan adanya desentralisasi.
9. Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat
atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
10. Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan
waktu yang tepat.
11. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap
bawahannya.
12. Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian
karyawan yang ke luar masuk organisasi.
13. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam
menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
14. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan
bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal
dan tertulis.

b. Max Weber (1864-1920)


Max Weber mengemukakan tentang manajemen birokrasi yang menekankan pada
kebutuhan akan hirarki yang ditetapkan dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang
dengan jelas.
c. Mary Parker Folett (1868-1933)
Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen
brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai
pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan
kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari
kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai
manajer.

d. ChesterL. Barnard (1886 -1961)


Perusahaan dapat beroperasi efisien dan tetap bertahan hanya kalau sasaran organisasi
dibuat seimbang dengan tujuan dan keperluan individu yang bekerja untuk perusahaan tersebut

3. Aliran Hubungan Manusiawi


Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini
memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
Aliran ini menggunakan disiplin ilmu psikologi dan sosiologi dalam menerapkan teori-teorinya.
Tokoh penting dalam aliran prilaku adalah Elton Mayo dan Hugo Munsterberg. Melalui
eksperimen aliran ini mengganti konsep “manusia rasional” (manusia yg hanya dapat dimotivasi
dgn pemenuhan kebutuhan ekonomi) dengan konsep “manusia social” (dpt dimotivasi dengan
pemenuhan kebutuhan social berupa hubungan kerja).
a. Elton Maya (1880 -1949)
Mayo melakukan percobaan dengan teman-temannya di sebuah pabrik.Percobaan
pertamanya meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap produktivitas. Dan bisa
disimpulkan bila kondisi penerangan naik, maka produktivitas juga akan naik, bagitupun
sebaliknya. Penelitian lainnya yaitu kelompok kerja informal-lingkungan sosial karyawan
signifikan terhadap produktivitas. Konsep makhluk sosial di motivasi kebutuhan sosial,
hubungan timbal-balik lebih responsif terhadap dorongan kerja.Pengawasan manajemen
telah menggantikan konsep “makhluk rasional” yang di motivasi oleh kebutuhan-
kebutuhan fisik manusia.

b. Hugo Munsterberg (1863-1916)


Hugo MunsterbergBapak Psikologi Industri.Sumbangannya yang terpenting
adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas
sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and Indutrial
Efficiency", ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
1. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan
yang akan dikerjakannya.
2. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat syarat
psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
3. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam
mendorong karyawan
4. Aliran Analisis Sistem
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang
lain untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, memotivasi pegawai akan
dilihat hubungannya dengan kesejahteraan, penggajian, jam kerja, jaminan hari tua,
dan faktor lainnya.
5. Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil (management by objective) diperkenalkan
pertama kali oleh Peter Drucker pada awal tahun 1950-an. Aliran ini memfokuskan
pemikiran pada hasil-hasil yang dicapai, bukan pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran Manajemen Mutu
Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk kepuasan
pelanggan (konsumen). Oleh karena itu, fokus utama aliran manajemen mutu
mengatakan apakah barang atau jasa yang dihasilkan bermutu atau tidak.

Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai sekarang
berkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan
yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah- masalah manajemen.
Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian
dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan
kontingensi. Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan
terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka
kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran.

Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat
dari lima sisi yaitu :
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing
aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa
memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara
aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk
pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu mazhab
terhadap yang lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran
seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori
manajenlen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajemen
tertentu.
Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis merupakan penciptaan pengetahuan
dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini dapat dilihat bagaimana
perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan
berkembang karena keahlian dan pengalaman dari para manajer dan perusahaan secara
keseluruhan menciptakan pengetahuan baru, service, system, produk. Adanya inovasi yang terus
menerus sebenarnya rnerupakan inisiatif dari individual dan interaksi dalam kelompok sehingga
perubahan terus terjadi merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang
menciptakan pengetahuan baru. Seperti yang dikatakan oleh Ikuijiro Nanoka dakam bukunya
Knowledge Creating Company (1995), yang dikutip dari Dirlanudin (hal. 10, 1996) bahwa
pengembangan kerangka kelja teori khususnya teori manajemen adalah :
"pengembangan kerangka kerja teori, dengan menjelaskan pada dua dimensi, epistemological
dan ortological mengenai kreasi pengetahuan organisasional. Dimensi epistemological yang
digambarkan pada garis vertikal, yang mana konversi pengetahuan tacit dan pengetahuan
eksplisit. Sedangkan dimensi ortologi yang mewakili garis horisontal, dimana pengetahuan
diciptakan melalui individu-individu yang kemudian ditransformasi pada pengetahuan tingkat
kelompok, organisasi dan antar organisasi dan berinteraksi secara terus-menerus".

Manajemen keuangan adalah pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan untuk


mencapai target atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sederhananya, manajemen
keuangan merupakan pengelolaan keuangan untuk membuat bisnis menjadi sukses. Peran
manajemen keuangan sangatlah penting dalam sebuah bisnis bisa dikatakan sangatlah vital.
Bahkan, sudah banyak penelitian dalam bidang ekonomi yang membuktikan bahwa manajemen
keuangan berpengaruh besar dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Seiring berjalanya waktu,
manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan selalu mengalami perkembangan.
Perkembangan manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan memiliki sejarah yang cukup
panjang. Sebelum memasuki abad ke-19, manajemen keuangan hanya memiliki peran yang
sederhana. Peran manajemen keuangan pada waktu itu hanya mengatur segala hal yang
berhubungan dengan keuntungan perusahaan. Jadi, pada masa itu manajemen keuangan tidak
berdampak besar bagi perusahaan.Setelah memasuki abad ke-19, manajemen keuangan mulai
memiliki peran yang cukup kompleks. Manajemen keuangan pada masa itu tidak hanya
mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan saja.
Ada beberapa peran baru yang dibebankan seperti merencanakan anggaran, pemeriksaan
keuangan secara periodik, mengevaluasi kerugian, menerbitkan surat berharga, efisiensi struktur
organisasi perusahaan, dan analisa faktor eksternal yang mempengaruhi keuangan perusahaan.
Dari sini pengaruh manajemen keuangan untuk perusahaan menjadi cukup besar. Sampai saat
ini, manajemen keuangan sudah mengalami perkembangan yang luar biasa. Dari yang awalnya
hanya memiliki peran sederhana hingga memiliki peran yang kompleks.
2. Lembaga keuangan dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang aset utamanya
berbentuk aset keuangan maupun tagihan-tagihan yang dapat berupa saham, obligasi dan
pinjaman, daripada berupa aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan dan bahan baku Secara
umum, lembaga keuangan sangat diperlukan dalam perekonomian modern karena fungsinya
sebagai mediator antara kelompok masyarakat yang kelebihan dana dan kelompok masyarakat
yang memerlukan dana.
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui
kegiatan-kegiatan di bidang keuangan menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali ke masyarakat. Dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 792 Tahun 1990
tentang Lembaga Keuangan, lembaga keuangan diberi batasan sebagai lembaga yang bergerak di
bidang keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat terutama
guna investasi perusahaan. Selain itu, lembaga keuangan juga menawarkan jasa keuangan lain
seperti asuransi, transfer dana, dan penyimpanan barang-barang berharga.
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan
pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana
dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan
inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, di mana uang dari individu
investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada
lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang
kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana
untuk menghasilkan pendapatan. Contoh dari lembaga keuangan adalah bank.

1. Melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan menggunakan uang dan
instrumen kredit. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman. Atau dengan kata lain, Lembaga
keuangan menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkan ke pihak yang
kekurangan dana.

2. Memberikan pengetahuan dan informasi, yaitu:


 Lembaga keuangan melaksanakan tugas sebagai pihak yang ahli dalam analisis ekonomi
dan kredit untuk kepentingan pihak lain (nasabah).
 Lembaga keuangan berkewajiban menyebarkan informasi dan kegiatan yang berguna dan
menguntungkan bagi nasabahnya.

3. Memberikan jaminan. Lembaga keuangan mampu memberikan jaminan hukum


dan moral mengenai keamanan dana masyarakat yang dipercayakan kepada lembaga
keuangan tersebut.

4. Menciptakan dan memberikan likuiditas. Lembaga keuangan mampu memberikan keyakinan


kepada nasabahnya bahwa dana yang disimpan akan dikembalikan pada waktu jatuh tempo.

Tujuan dari didirikannya lembaga keuangan, yaitu:


1. Bank menghimpun dana dari masyarakat dengan mengeluarkan dokumen berharga
sehingga dana masyarakat lebih aman.
2. Bank menyalurkan kembali dana yang telah dihimpun tersebut dan digunakan untuk
pembangunan di bidang ekonomi atau pembangunan.
3. Bank memberikan kredit kepada masyarakat atau perusahaan sebagai modal usaha.
4. Pegadaian memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan jaminan barang atau surat
berharga.
5. Koperasi memberikan jasa simpan pinjam kepada para anggotanya agar pinjaman
tersebut dapat digunakan secara produktif dan terbebas dari rentenir.

 Peranan bank dalam dunia usaha.


1. Dalam perusahaan dagang
Kegiatan utamanya adalah melakukan pembelian dan penjualan bahan baku, barang
setengah jadi dan barang jadi. Untuk itu perusahaan harus dapat menyediakan dana yag
berupa uang agar dapat memperlancar usaha tersebut.

2. Dalam perusahaan industri


Kegiatan pokoknya adalah memproses bahan baku atau bahan setengah jadi menjadi
barang jadi yang siap dipakai. Sebagai akibat dari proses industri itu maka untuk menjaga
kelancaran usahanya diperlukan adanya mesin, gedung, pabrik, tenaga ahli.

Uang tunai memegang peranan penting dalam pabrik, sehingga mungkin akan menjadi
masalah :
 Tindakan apa yang sebaiknya ditempuh jika perusahaan belum mampu memnuhi
kebutuhan uang tunai
 Tindakan apa yang sebaiknya ditempuh jika perusahaan mempunyai cukup dana, supaya
dana itu aman, efisien pengelolaannya, praktis dan mudah menggunakan serta terhindar
dari penyalahgunaan.

Dalam hal ini sebaiknya perusahaan segera menghubungi bank agar dapat mencari
alternatif pemecahannya. Disinilah peran bank atau hubungan antara bank dengan perusahaan
akan terjalin dalam usahanya untuk ikut serta melancarkan dunia usaha.

 Hubungan bank dengan perusahaan sebagai nasabahnya


Perusahaan-perusahaan saat ini sangat membutuhkan jasa-jasa bank, baik itu berupa
pengambilan pinjaman (kredit) maupun melalui transaksi jasa pengiriman uang,
penyimpanan uang dalam bentuk rekening giro, inkaso, kliring, dan sebagainya. Dilain
pihak, bank sebagai lembaga keuangan menjual kepercayaan (kredit) dan jasa-jasa tersebut.
Pengertian kredit itu sendiri adalah kemampuan untuk mendapatkan barang atau jasa
dengan pertukaran suatu janji untuk membayar di kemudian hari.

 Fungsi yang dijalankan oleh perkreditan


a) Adanya kredit menyebabkan tersedianya modal
b) Dengan kredit maka akan menyebabkan modal dapat menyesuaikan bisnis pada
kebutuhan yang berlainan.
c) Kredit dapat berlaku sebagai alat tukar, sehingga transaksi dapat diselesaikan dengan
cepat tanpa pertukaran uang.

 Instrumen kredit
a) Janji untuk membayar (promises to pay)
Kelompok ini terdiri dari surat-surat promes (prommisory notes)
b) Perintah untuk membayar (orders to pay)
Kelompok ini meliputi semua jenis wesel (drafts) dan tanda askep perdagangan
(trade acceptances).

Untuk mengetahui apakah suatu bank cukup kuat, maka sebaiknya perusahaan membaca
neraca rugi/laba bank yang setiap tiga bulan dapat dibaca disurat-surat kabar termasuk
didalamnya: 1. Likuiditas
Kemampuan suatu bank melunasi kewajiban-kewajiban yang segera dapat ditarik.

2. Solvabilitas
Kemampuan bank untuk membayar semua hutangnya kepada pihak ketiga. Hutang ini biasanya
digolongkan dalam jangka menengah dan panjang.

3. Rentabilitas
Kemampuan suatu bank untuk memperoleh keuntungan atau laba.

 Beberapa macam transaksi bank yang sering dilakukan perusahaa


1. Penggunaan Cek
Cek merupakan perintah pembayaran (kepada bank) sejumlah uang dari orang yang
menandatanganinya untuk membayar kepada orang yang membawanya atau orang yang
namanya tersebut pada cek itu.
 Orang yang menandatangani cek adalah orang yang mempunyai simpanan uang dalam
bentuk rekening giro di bank.
 Cek tersebut merupakan alat pembayaran walaupun bukan merupakan alat pembayaran
yang sah (uang)

Macam-macam cek :

 Cek atas unjuk


Bank akan membayar kepada siapa saja yang membawa, menunjukkan dan menguangkan
cek pada bank.
 Cek atas nama
Bank akan membayar kepada orang atau badan yang namanya tertera di atas cek tersebut.
Pengalihan cek harus disertai keterangan dari pemilik lama.
 Cek silang (cross cheque)
Cek ini tidak dapat diuangkan; dapat ditulis nama atau atas unjuk.
 Cek atas nama atau si pembawa
Bank akan memberlakukan cek semacam ini sebagai cek atas unjuk biasa.
 Cek yang diberi tanggal kemudian (post dated cheque)
Cek yang bertanggal maju, atau tanggal menulisnya lebih muda daripada tanggal
menguangkannya.
 Cek kosong
Penguangan suatu cek ke bank yang tidak didukung oleh adanya dana yang cukup.
 Cek bepergian (travellers’s cheque)
Cek ini bermanfaat bagi orang-orang yang bepergian. Cek ini menduduki fungsi sebagai
uang kertas bank (uang kartal).
 Cek yang difiat (certifeid cheque)
Sebuah cek yang dijamin oleh bank untuk tanda tangan dan kecukupan dananya.

Suatu cek hanya dapat diuangkan pada bank dimana terdapat simpanan uang dalam bentuk
rekening giro dari si penerbit. Hal ini disebabkan :
 Pencatatan saldo rekening giro (setiap saat) hanya dilakukan oleh bank dimana rekening
giro itu dibuka.
 Contoh tanda tangan si penerbit cek hanya disimpan pada bank dimana ia menyimpan
uang dalam rekening giro

 2. Rekening Koran Giro


Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.

3. Penggunaan Bilyet Giro


Surat perintah dari nasabah kepada bank sebagai penyimpanan dana, untuk memindah
bukunan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang
disebutkan namanya pada bank yang sama atau pada bank yang lainnya. Bilyet giro tidak
dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank oleh penerimanya, tetapi hanya merupakan alat
pemindah bukuan dan ake rekening lain, baik pada bank yang sama maupun bank yang
berlainan.

Anda mungkin juga menyukai