Anda di halaman 1dari 4

Nama : Michael Junico Haryadi

NIM : 32120195

UTS Aspek Hukum Dalam bisnis

1. a. Sumber perikatan seusai pasal 1233 KUHP memiliki 2 sumber yaitu perikatan yang lahir dari per-
setujuan atau perjanjian,dan yang kedua perikatan yang lahir dari undang-undang.

•Penjelasan sumber menurut perjanjian :

Menurut ketentuan Pasal 1313 KUH Perdata, suatu perjanjian adalah suatu perbuatan mana satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Pengertian perjanjian
menurut Pasal 1313 KUH Perdata dipandang memiliki kelemahan karena:

1. tidak jelas, karena setiap perbuatan dapat disebut perjanjian.

2. tidak tampak asas konsensualisme.

3. bersifat dualisme.

Ada juga para ahli yang menjelaskan pengertiannya contoh :

Abdulkadir Muhammad berpendapat:

Perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih saling mengikatkan diri
untuk melaksanakan suatu hal dalam lapangan harta kekayaan.

R. Setiawan berpendapat:

Persetujuan adalah suatu perbuatan hukum, di mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
atau saling mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.

•Penjelasan sumber menurut lahirnya undang-undang :

Perikatan yang lahir karena undang-undang terbagi atas:

1.Undang-undang itu sendiri.

2.Undang-undang atas perbuatan orang, yang terbagi atas:

•Perbuatan yang sah menurut hukum (zaakwarneming).

•Perbuatan yang melanggar hukum (onrechtmatige Daad).

Perikatan yang lahir karena undang-undang itu sendiri maksudnya adalah bahwa perikatan itu timbul
karena memang undang-undang mengaturnya demikian, contohnya adalah dengan meninggalnya
seseorang maka akan timbul kewajiban bagi ahli warisnya untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
almarhum.
b. Selanjutnya untuk membuat suatu perjanjian maka harus memenuhi syarat

syarat sahnya perjanjian. Syarat-syarat sahnya suatu perjanjian tersebut diatur

dalam Pasal 1320 KUH-Perdata mengatur bahwa untuk sahnya perjanjianperjanjian, diperlukan empat

syarat :

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya ;

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan ;

3. Suatu hal tertentu ;

4. Suatu sebab yang halal.

c. Konsekuensi bila tidak memenuhi syarat :

Apabila suatu perjanjian tidak memenuhi syarat subjektif, maka perjanjian tersebut “DAPAT
DIBATALKAN”. Dapat dibatalkan artinya salah satu pihak dapat memintakan pembatalan itu.
Perjanjiannya sendiri tetap mengikat kedua belah pihak, selama tidak dibatalkan (oleh hakim) atas
permintaan pihak yang berhak meminta pembatalan tadi (pihak yang tidak cakap atau pihak yang
memberikan sepakatnya secara tidak bebas).

Sedangkan, jika suatu perjanjian tidak memenuhi syarat objektif, maka perjanjian tersebut adalah
“BATAL DEMI HUKUM”. Batal demi hukum artinya adalah dari semula dianggap tidak pernah ada
dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan.

Bahwa dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara perjanjian yang
batal demi hukum dengan perjanjian yang dapat dibatalkan yaitu dilihat adanya unsur sebagaimana
dalam ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata yaitu dua unsur yang menyangkut unsur subjektif dan dua
unsur yang menyangkut unsur objektif dan pembatalan tersebut dapat dilakukan dengan mengajukan
gugatan ke Pengadilan.

2. •syarat-syarat kerja, contoh :

a. nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;

b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamat karyawan;

c. jabatan atau jenis pekerjaan;

d. tempat pekerjaan;

e. besarnya upah dan cara pembayarannya;

f. syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan karyawan;

g. mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;


h. tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan

i. tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.

•hak karyawan dan pengusaha,contoh :

Kami mencontohkan, jika Anda dipekerjakan secara kontrak atau PKWT, Anda harus melihat
juga apakah diperjanjikan adanya masa percobaan. Ini karena PKWT tidak dapat mensyaratkan
adanya masa percobaan kerja.[7] Jika dalam PKWT disyaratkan masa percobaan kerja, masa
percobaan kerja yang disyaratkan batal demi hukum dan masa kerja tetap dihitung.[8] Jadi,
ketentuan masa percobaan bagi karyawan kontrak adalah contoh perjanjian kerja yang
melanggar hukum dan merugikan karyawan.

•kewajiban karyawan dan pengusaha, contohnya :

Perlu diperhatikan juga, perjanjian kerja tertulis harus dibuat sekurang-kurangnya rangkap 2,
yang mempunyai kekuatan hukum yang sama. Karyawan dan pengusaha masing-masing
mendapat 1 perjanjian kerja. Hal terakhir yang perlu Anda tahu adalah segala hal dan/atau biaya
yang diperlukan bagi pelaksanaan pembuatan perjanjian kerja dilaksanakan oleh dan menjadi
tanggung jawab pengusaha.

3. Bentuk macam wanprestasi

•Tidak melakukan apa yang disanggupi untuk dilakukan.

•Melakukan apa yang diperjanjikan tapi tidak sebagaimana yang diperjanjikan.

•Melakukan apa yang sudah diperjanjikan tapi terlambat.

•Melakukan sesuatu yang oleh perjanjian tidak boleh dilakukan.

4.Persamaanya adalah

Perusahaan Anda bergabung dengan perusahaan lain untuk menciptakan sinergi kerja yang baik, agar
kedua Perusahaan mendapatkan sinergi akan lebih mudah tercipta dengan efisien ketika dua
perusahaan atau lebih tersebut tergabung dalam satu operasi. Selain itu, perusahaan anda juga memiliki
kontrol kualitas terhadap proses pembuatan. hal itu memungkinkan untuk Anda juga menggabungkan
operasi tertentu sehingga biaya produksi bisa berkurang.

Perbedaannya adalah

Sebeneranya perbedaannya hanya di persamaan perusahaan yang dijalankan, contoh Merger horizontal
adalah Perusahaan makanan maka mereka akan menggaet atau mengajak kerja sama ke perusahaan
sejinis atau masih berhubungan dengan F&B. sedangkan merger vertical adalah bergabung dengan
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang berbeda. Contoh seperti Perusahaan mobil yang
bergabung dengan pemasok suku cadang merupakan merger yang bersifat vertikal. Penggabungan
tersebut memungkinkan perusahaan mobil untuk mendapatkan harga yang lebih miring pada
pembelanjaan suku cadang.
5. a. Pengertian jaminan dalam perkreditan banyak pengertian dari beberapa ahli, sebagai contoh :

Menurut J Satrio,

Hukum jaminan adalah aturan hukum yang mengatur jaminan piutang kreditur kepada debitur.
Menurut uraian Satrio, hal ini menyangkut hak kreditor dan mengabaikan hak debitur.

Prof M. Ali Mansyur,

hukum jaminan adalah aturan yang mengatur hubungan hukum antara kreditur dan debitur
ketika agunan diperlukan dalam pemberian kredit.

Menurut yang saya pahami dari ahli Hukum Jaminan adalah aturan dimana dibuat untuk
membuat kreditur dan debitur mendapatkan jaminan bila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan
dalam pemberian kredit.

b. sindikasi adalah

Kredit sindikasi Menurut kamus pada situs resmi Bank Indonesia (bi.go.id) merupakan
pemberian atau pembiayaan kredit oleh sekelompok bank kepada satu debitur, yang jumlah
kreditnya terlalu besar apabila diberikan oleh satu bank saja.

Sedangkan Menurut Wikipedia, Kredit sindikasi (Bahasa Inggris: syndicated loan) adalah
pemberian pinjaman yang diberikan secara bersama oleh lebih dari satu bank kepada debitur
tertentu. Kredit yang diberikan secara sindikasi dapat berupa Kredit Investasi (KI) ataupun
Modal Kerja (KMK).

Pinjaman sindikasi diberikan karena jumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai sebuah
proyek sangatlah besar. serta, tidak memungkinkan dibiayai oleh satu kreditur saja. Selain
karena jumlah kredit yang diberikan jumlahnya besar, alasan lain munculnya syndicated loan
adalah bertujuan untuk mengurangi resiko kerugian yang mungkin timbul.

c. cessie adalah

istilah yang diciptakan oleh doktrin, untuk menunjuk kepada tindakan penyerahan tagihan atas
nama, sebagaimana diatur oleh Pasal 613 KUH Perdata. Penyerahannya dilakukan dengan
membuat akta yang disebut dengan akta cessie.

Anda mungkin juga menyukai