Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.

AN DENGAN DIAGNOSA NEONATAL


JAUNDICE DI RUANG PERINATOLOGI RSU GANESHA
TANGGAL 8 - 11 FEBRUARI 2019

1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Februari 2019 pkl 22.00 Wita di ruang
Perinatologi dengan tehnik wawancara (orang tua), observasi, pemeriksan fisik dan
catatan medik
a. Pengumpulan data
1) Idenditas pasien
a) Anak
Nama : By. AN
Tgl. Lahir : 1 Februari 2019/ 7 hari
JK : Perempuan
Suku : Bali
Pendidikan :-
Alamat : Br.Mawang kaja, Lod Tunduh
NRM : 12.42.32
Tanggal MRS : 8 Februari 2019
b) Penanggungjawab
Nama : Ny. AD
Umur : 22 Th
JK : Perempuan
Alamat : Br. Mawang kaja .Lod Tunduh
Hub. : Orang Tua
2) Kedudukan Anak
Bayi AN lahir pada tanggal 1 Februari 2019 secara normal di Bumi sehat
dengan berat badan yaitu 3200 gram, panjang badan 49 cm, LK/LD:
32/30cm. Bayi AN berjenis kelamin perempuan. Bayi AN merupakan anak
pertama.
3) Alasan dirawat
a) Keluhan Utama

22
(1) Saat Masuk Rumah Sakit
Bayi datang dari poliklinik umum dengan keluhan kuning pada
sclera dan seluruh badan bayi
(2) Saat Pengkajian
Bayi tampak kuning pada sclera dan badan, nilai kremer III( kuning
pada sclera,wajah,dada dan perut sampai di lutut ). bayi mampu
minum ASI 40cc dan BAB3 x sehari dengan konsistensi lembek
BAK . Suhu bayi saat pengkajian 36,8C
b) Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk Rumah Sakit Tgl 8 Februari 2019 jam 22.00 wita dengan
keluhan kuning pada sclera, wajah, leher, dada, perut, punggung dan
ekstremitas sejak 3 hari yang lalu. Klien sempat cek darah di Pitta Medika
dengan hasil lab Bil Total 11,7 mg/dl, Bil Direct : 1,0 mg/dl, golongan
darah O,golongan darah ibu O di pol umum oleh dr Bambang, Ku stabil
tangis kuat,gerak aktif dan dilakukan pemeriksaan antara lain HR :
100x/mnt, RR : 44 x/mnt, S : 36,79C ,SPo2 : 97 %,.Kemudian dokter poli
umum mengkonsulkan kepada dr.Sudiana,Sp.Atentang keadaan pasien
tersebut dan diberikan intruksi Fototherapy 2x24 jam, diet ASI/PASI 12x
55-60 cc. Klien di diagnosa neonatal jaundice dan disarankan untuk rawat
inap dirawat di ruang Perinatologi.Pasien di pindahkan e ruangan
perinatologi pada pukul 22.00 wita. Dilakukan pengkajian di peri dan
pemeriksaan TTV S: 36,8◦C, RR: 44x/menit, HR: 148x/menit, SpO2: 98%,
berat badan sekarang 3400 gram, panjang badan 49 cm. Dr.Sudiana
melakukan visite pasien mendapatkan intruksi lanjut Fototherapy 2x24 jam,
diet ASI/PASI 12x 55-60 cc dan tambahan urdafalk puyer 3x40 mg

4) Riwayat kehamilan dan kelahiran


a) Prenatal
(1) Jumlah Kunjungan
Selama hamil Ny. AD mengatakan melakukan kunjungan sebanyak
8 kali di klinik Bumi Sehat dan 2 kali kunjungan ke puskesmas ubud

23
1 dan pada kunjungan keempat diberikan imunisasi TT yaitu pada
tanggal 20 september 2018
(2) Bidan/ Dokter
Ny. AD mengatakan selama kehamilan selalu memeriksakan
kehamilannya ke klinik bumi sehat
(3) Pendidikan kesehatan yang didapat
Ny. AD mengatakan mendapatkan penjelasan dari bidan di Klinik
Bumi Sehat bahwa berat badan bayinya normal. NyAD juga
mendapatkan penjelasan tentang cara perawatan bayi di rumah,
perawatan tali pusat, dan cara menyusui yang benar.
(4) HPHT
Ny. AD mengatatakan HPHT : tgl 5-5-2018
(5) Kenaikan BB selama hamil
Ny. AD mengatakan selama hamil BB meningkat 10 kg
(6) Komplikasi kehamilan
Ny. AD mengatakan tidak ada komplikasi selama kehamilan.
(7) Komplikasi obat
Ny. AD mengatakan tidak memiliki alergi obat
(8) Obat – obatan yang didapat
Ny. AD mengatakan selama hamil mendapatkan vitamin etabion
dosisinya 1x1 tablet dan calsifar 2x1 tablet.
(9) Riwayat Hospitalisasi
Selama hamil Ny. AD tidak pernah MRS
(10) Pemeriksaan kehamilan/ Maternal Secreening
Ny. AD mengatakan pernah melakukan tes HIV dan Hepatitis di
pada tangal 20 september 2018 di Puskesmas Ubud 1.
b) Intranatal
(1) Awal Persalinan
Ny. SC melahirkan bayinya di Klinik Bumi Sehat secara normal
dengan di tolong oleh bidan pada tanggal 1 februari 2019 pada
pukul 17.57 wita
(2) Lama persalinan

24
Operasi berlangsung kurang lebih 4 jam
(3) Komplikasi persalinan
Tidak terdapat komplikasi selama persalinan
(4) Terapi yang diberikan
Tidak ada
c) Postnatal
(1) Usaha Nafas
By.AN bernafas dengan spontan RR: 44 kali/menit
(2) Kebutuhan Resusitasi
Dilakukan pembersihan jalan nafas dengan penghisap

(3) APGAR Skor


8 – 9 – 10
(4) Obat – obatan yang diberikan pada neonatus
Vitamin K 1 mg dan Gentamisin salep mata
5) Riwayat Nutrisi
Ibu mengatakan saat di rumah, bayi lebih banyak di berikan ASI
saja tanpa tambahan susu formula,payudara ibu sering bengkak
dan padat kemudian saat di pompa asi hanya menetes saja

6) Status Imunisasi:
Bayi sudah mendapatkan Imunisasi Hepatitis B pada tanggal 2 februari
2019
7) Riwayat Penyakit:
Tidak ada
8) Riwayat Pertumbuhan
BBL: 3200 gram, PB: 49 cm, LK/LD: 32/30 cm, pada tanggal 8 februari
dilakukan pengukuran berat badan,berat badan sekarang 3400 gram, PB: 49
cm, LK/LD: 32/30.
9) Riwayat Penyakit Keluarga Keturunan:
Tidak ada
10) Pengetahuan Orang tua

25
Ibu mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit kuning yang sedang di
derita oleh bayinya.

11) Kebutuhan Bio – Psiko – Sosial – Spiritual


a) Biologis
Bernafas
- Sebelum sakit
Sebelum sakit bayi tidak mengalami gangguan saat menarik maupun
mengeluarkan nafas
- Setelah sakit
Saat pengkajian bayi tidak mengalami gangguan saat menarik
maupun mengeluarkan nafas

(1) Makan dan Minum


- Sebelum sakit
Makan: Tidak ada
Minum: Ibu mengatakan saat di rumah selalu menyusui setiap 2 jam
dan bayi harus dibangunkan saat mau menyusui
- Setelah sakit
Makan: Tidak ada
Minum:Saat pengkajian bayi mau menetek dan harus di bangunkan
terlebih dahulu tidak tampak gerakan pada otot pipi dan rahang bayi
yang menandakan reflek isap kuat

(2) Eliminasi
- Sebelum sakit
BAB: ibu mengatakan BAB bayi normal ± 3-4 kali sehari.
konsistensi lembek dan berwarna kuning
BAK: ibu mengatakan BAK bayi normal ± 6-8 kali sehari.

26
- Setelah sakit
BAB: bayi bab ± 4 – 5 kali sehari. dengan konsistensi lembek dan
berwarna kuning
BAK: Saat sakit ibu mengatakan bayi hanya bak 2-3 kali sehari.
Warna kuning dan bau menyengat.

(3) Gerak dan Aktivitas


- Sebelum sakit
Bayi tampak bergerak aktif dan tangis kuat
- Setelah sakit
Bayi tampak bergerak aktif dan tangis kuat
(4) Istirahat dan Tidur
- Sebelum sakit
Bayi terbangun dari tidurnya saat merasa haus dan apabila bayi
BAB dan BAK
- Setelah sakit
Tidak ada masalah bayi terbangun dari tidurnya saat merasa haus
dan apabila bayi BAB dan BAK
(5) Pengaturan Suhu Tubuh
- Sebelum sakit
Bayi dalam keadaan normal,ibu memiliki alat pengukuran suhu
dirumah dan suhu bayi normal tidak pernah melewati 37°C
- Setelah sakit
Saat ini bayi dalam keadaan normal suhu tubuhnya saat ini adalah
36,8°C
(6) Kebersihan Diri
- Sebelum sakit
By. AN dimandikan sebanyak dua kali sehari. Perawatan tali pusat
dilakukan dua kali sehari dan apabila basah atau kotor
- Setelah sakit

27
Bayi AN masih dimandikan sebanyak 2 kali,perawatan tali pusat
dilakukan setiap mandi atau bila kotor dan basah
b) Data Psikologis
(1) Rasa Aman dan Nyaman
a) Rasa Aman
Ibu mengatakan mempercayakan perawatan anaknya secara
penuh kepada perawat di ruang Perinatologi
b) Rasa Nyaman: -
c) Data Sosial
(1) Data sosial
Hubungan ibu dengan bayinya sudah terjalin antara lain ibu
berbicara pada bayi, ayah dan ibu selalu mengunjungi anakanya,
terjadi kontak mata antara ibu dan bayi.
(2) Bermain dan rekreasi: -
(3) Prestasi: -
(4) Pengetahuan:
Ibu mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit kuning yang di
derita bayinya.ibu hanya mengetahui bayinya terlihat kuning pada
wajah.

d) Data Spiritual
Bayi dan keluarga beragama Hindu, keluarga setiap hari melalukan
persembahyangan dan mengaturkan sesajen di Padmasana RSU
Ganesha.

12) Pemeriksaan Fisik


a) Keadaan Umum
(1) KU: Stabil
(2) Tanda – tanda vital
Suhu : 36,8°C
HR : 148x/ menit

28
RR : 44x/ menit
SpO2 : 98%
(3) Antropometri

Saat lahir Saat pengkajian


Berat badan 3200 gram 3400 gram
Panjang badan 49 cm 49 cm
Lingkar kepala 32 cm 32 cm
Lingkar dada 30 cm 30 cm

(4) Reflek
Saat pengkajian bayi sudah bisa reflek menggenggam (palmar
grasp reflex), terlihatreflek mencari (rooting reflex), reflek
menghisap (reflex sucking) ada tapi lemah tidak ada gerakan otot
pipi dan rahang
(5) Tonus/ Aktifitas
Saat pengkajian bayi bergerak aktif dan menangis kuat
(6) Kepala/ Leher
Inspeksi: bentuk kepala normal, kulit kepala tampak bersih, tidak
ada lesi, warna rambut hitam.
Palpasi: tidak terdapat massa pada daerah kepala
(7) Mata
Inspeksi: sclera ikterus, kelopak mata simetris, konjungtiva merah
muda, pergerakan bola mata normal.
Palpasi: Tidak ada pembengkakan pada mata

(8) Hidung

29
Inspeksi: lubang hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada sumbatan secret atau cairan, tidak ada lesi,
kuning.
Palpasi : Tidak ada massa pada daerah hidung
(9) Telinga
Bentuk simetris, serumen tidak ada
(10) Mulut
Mukosa bibir lembab, reflek hisap lemah
(11) Thorax/ dada
Paru:
Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada retraksi, RR : 44 x/ mnt,
kuning.
Auskultasi : tidak terdengar suara tambahan.
Jantung
Inspeksi: Tidak ada lesi
Auskultasi: Tidak terdengar suara tambahan dan HR : 148 x/mnt.
(12) Abdomen
Inspeksi: bentuk simetris, warna kulit abdomen kuning, tidak
tampak perut kembung.
Palpasi : tidak teraba massa
Perkusi : tidak ada distensi
Auskultasi : terdengar bising usus
(13) Ekstremitas
Atas: Gerakan aktif, oedem tidak ada, cyanosis tidak ada,
Bawah: Gerakan aktif, oedem tidak ada, cyanosis tidak ada,
(14) Genetalia
Alat kelamin tampak bersih, labia mayora menutupi labia minora
(15) Anus
Anus tampak bersih, kemerahan tidak ada, lubang anus ada

30
13) Data Penunjang
Data Laboratorium

PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL, DIRECT ( TGL 7-2-2019) Di


Klinik Bumi Sehat
NO PARAMETER NILAI SATUAN NORMAL
1 BIL. DIREK 1,0 mg/dl < 0,3

2 BIL TOTAL 11,7 mg/dl < 12

3 Golda 0

14) Data Tambahan


Therapi obat, tanggal 8 februari 2019

No Nama Dosis Sediaan Rute


1 Urdafalk 3x40 mg 250 mg oral

15) Diagnosa medis : Neonatal jaundice

31
b. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS: ibu mengatakan Neonatal Joundice Ikterik neonatus
bayinya kuning di Peningkatan destruksi berhubungan
seluruh tubuh sejak 3 hari eritrosit ( gangguan dengan kesulitan
yang lalu konjugasi bilirubin ) transisi ke
DO: Pemecahan bilirubin kehidupan ektra
- S: 36,8◦C, RR: berlebih uterin dibuktikan
44x/menit, HR: Peningkatan suplay bilirubin kulit kuning dan
148x/menit, SpO2: pada sel hepar sklera kuning.
98% Hepar tidak mampu - Hasil
- Bayi dirawat di bawah melakukan konjugasi Bilirubin total
sinar fototherapy Bilirubin indirek meningkat 11,1mg/dl,
- Hasil Bil total dalam jaringan ekstravaskuler Bilirubin Direk
11,1mg/dl, Bil Direk (kulit, konjungtiva, mukosa) 1,0 mg/dl

32
1,0 mg/dl Ikterus - Sclera bayi
- Sclera bayi kuning dan Ikterik Neonatus kuning dan
kulit bayi kuning pada kulit bayi
wajah,perut dan diatas kuning pada
lutut wajah,perut
- Kuning Kremer derajat dan diatas lutut
III pada sclera,wajah,
punggung,perut dan
lutut.

33
2. Ds : ibu mengatakan Neonatal Joundice Menyusui tidak
payudara sering bengkak Peningkatan destruksi efektif
dan padat dan saat di eritrosit ( gangguan berhubungan
pompa asi hanya menetes konjugasi bilirubin ) dengan ketidak
DO : Letargi adekuatan reflek
- Payudara ibu Reflek isap bayi menurun menghisap bayi
tampak bengkak dibuktikan
- Saat di pompa asi Menyusui tidak efektif dengan asi tidak
hanya menetes menetes,BAK
- S: 36,8◦C, RR: kurang dari 8 kali
20x/menit, HR: selama 24 jam.
82x/menit, SpO2: -Payudara ibu
98% tampak bengkak
- reflek menghisap -Saat di pompa

(reflex sucking) asi hanya

ada tapi lemah menetes

tidak ada gerakan bayi hanya bak 2-

otot pipi dan 3 kali sehari.

rahang terlihat. Warna kuning

- bayi hanya bak 2- dan bau

3 kali sehari. menyengat.

Warna kuning
dan bau
menyengat.

3. DS: Ibu mengatakan Kurang paparan informasi Defisit


tidak mengetahui tentang Defisit pengetahuan pengetahuan
penyakit kuning yang di berhubungan
derita bayinya dengan kurang

34
DO: terpaparnya
- Ibu tampak informasi
bertanya – tanya dibuktikan
- Ibu tampak masih deangan
kebingungan menujukkan
perilaku sesuai
anjuran
Ibu tampak
bertanya-tanya
dan tampak
kebingungan

35
2. Diagnosa Keperawatan

No Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Tgl, Jam


. ditemukan teratasi
1. 8-2-2019, Ikterik neonatus berhubungan dengan kesulitan 11 feb 2019
jam 22.30 transisi ke kehidupan ektra uterin dibuktikan Jam 22.30
wita kulit kuning dan sklera kuning. wita
- Hasil Bilirubin total 11,1mg/dl, Bilirubin
Direk 1,0 mg/dl.Sclera bayi kuning dan kulit
bayi kuning pada wajah,perut dan diatas lutut

2. 8-2-2019, Menyusui tidak efektif berhubungan dengan 11 feb 2019


jam 22.30 ketidak adekuatan reflek menghisap bayi Jam 22.30
wita dibuktikan dengan asi tidak menetes,BAK wita
kurang dari 8 kali selama 24 jam.
-Payudara ibu tampak bengkak.Saat di pompa asi
hanya menetes. Bayi hanya bak 2-3 kali sehari.
Warna kuning dan bau menyengat.
3 8-2-2019, Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang 8 Feb 2019
jam 22.30 terpaparnya informasi dibuktikan dengan Ibu Pukul 23.00
wita tampak bertanya-tanya dan tampak kebingungan wita
dengan keadaan bayinya saay ini

36
3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
1. Ikterik neonatus Setelah diberikan NIC Label: NIC Label:
asuhan Phototherapy neonate Phototherapy
berhubungan
keperawatan : neonate
dengan selama 2 x 24 jam, 1. Monitor tanda- 1. Mengetahui
diharapkan ikterik tanda vital status umum
kesulitan
berkurang pasien
transisi ke NOC Label: 2. Meninjau sejarah 2. untuk
 Breastfeedi ibu dan bayi untuk mengetahui
kehidupan ektra
ng inefektif factor resiko factor resiko
uterin  Breastfeedi hiperbilirubin hiperbilirubin
misalnya misalnya
dibuktikan kulit ng
ketidakcocokan Rh ketidakcocokan
kuning dan interrupted atau ABO, Rh atau ABO,
 Liver polisitemia, spsis, polisitemia,
sklera kuning. function, prematuritas, sepsis,
- Hasil risk of malpresentasi) prematuritas,
impaired malpresentasi)
Bilirubin total
 Blood 3. Amati tanda tanda 3. Agar pasien
11,1mg/dl, – tanda ikterus mendapatkan
Glucose,
tindakan
Bilirubin Risk for keperawatan
Direk 1,0 unstable 4. Amati tanda-tanda yang sesuai
Kriteria hasil: dehidrasi sedini mungkin
mg/dl 1. Menyusui 4. Mengetahui
- Sclera bayi secara mandiri status nutrisi
2. Tetap pasien yang
kuning dan mempertahank dikaitkan dengan
kulit bayi an laktasi efek samping
3. Pertumbuhan fototherapi
kuning pada dan Mencegah
wajah,punggu perkembangan 5. Timbang BB setiap adanya infeksi
bayi dalam hari sekunder
ng,perut dan batas normal 6. Instruksikan 5. Meningkatkan
diatas lutut 4. Mengetahui keluarga pada kerjasama
tanda – tanda prosedur keluarga pada
penurunan fototherapi dan terapi
supai ASI perawatan
5. Ibu mampu 7. Terapkan tambalan 6. Menghindari
mengumpulka untuk menutup efek samping
n dan kedua mata, dari blue light

37
menyimpan menghindari
ASI secara tekanan yang
aman berlebihan
6. Penyapihan 8. Ubah posisi bayi 7. Untuk
pemberian 9. Tempat fototherapi memastikan
ASI lampu diatas bayi efektivitas terapi
diskontinuitas pada ketinggian
progresif yang sesuai 8. Memberikan
pemberian terapi sinar
ASI secara merat
7. Kemampuan pada semua
penyedia bagian tubuh
perawatan pasien
untuk 10.Kolaborasi dengan 9. Mengetahui
mencairkan, dokter dalam kondisi umum
menghangatka pemberian urdafalk pasien
n dan 3x40 mg 10. Untuk
menyimpan mengurangi
ASI secara terjadinya
aman kuning
8. Menunjukkan
teknik dalam
memompa
ASI
9. Berat badan
bayi = massa
tubuh
10. Tidak ada
respon alergi
sistemik
11. Respirasi
status: jalan
nafas,
pertukaran
gas, dan
ventilasi nafas
bayi adekuat
12. Tanda-tanda
vital bayi
dalam batas
normal
13. Penerimaan:
kondisi
kesehatan
14. Dapat
mengontrol
kadar glukosa
darah

38
15. Dapat
memanajemen
dan mencegah
penyakit
semakin parah
16. Tingkat
pemahanan
untuk dan
pencegahan
komplikasi
17. Dapat
meningktkan
istirahat
18. Status nutrisi
adekuat
19. Control resiko
proses infeksi
2 Menyusui tidak Setelah diberikan Noc Label: bodle Noc Label: bodle
asuahan feeding feeding
efektif
keperawatan 1.Monitor dan evaluasi 1.Posisi yang tepat
berhubungan selama 2x24 jam reflek menelan menyebabkan cairan
pemberian asi sebelum diberikan dalam saluran
dengan ketidak
dapat dilakukan susu pencernaan lebih
adekuatan reflek secara optimal , 2.Pantau berat badan mudah terdorong
NOC Label : bayi kelambung
menghisap bayi
1. Breasfeeding 3.Posisikan bayi semi 2.Untuk mengetahui
dibuktikan innefective fowler reflek menghisap
2. Breasfeedingp 4..Letakkan pentil dot bayi
dengan asi tidak
atter diatas lidah bayi 3.Reflek menelan
menetes,BAK innefective 5.Berikan edukasi yang buruk lebih
3. Breasfeeding kepada keluarga memungkinkan
kurang dari 8
interrupted tentang penyimpanan terjadi aspirasi
kali selama 24 Kriteria hasil : dan pemerahan asi 4.menggetahui
1.Menyusui status nutrisi pasien
jam.
secara mandiri 5.Untuk
-Payudara ibu 2.Tetap menambahkan
mempertahanka wawasan keluarga
tampak bengkak
n laktasi
-Saat di pompa
asi hanya
menetes
-Bayi hanya bak
2-3 kali sehari.
Warna kuning
dan bau

39
menyengat.
3 Defisit Setelah diberikan NIC Label: health NIC Label : Health
penjelasan selama Education Education
pengetahuan
1x 30 menit, 1. Untuk
berhubungan diharapkan 1. Mengidentifika mengetahui
pengetahuan klien si faktor faktor internal
dengan kurang
meninggkat internal dan dan eksternal
terpaparnya NOC Label : eksternal yang yang bisa
Knowledge: bisa meningkatkan
informasi
disease proses meningkatkan atau mengurangi
dibuktikan 1.klien mengetahui dan motivasi untuk
dampak dari mengurangi tingkah laku
dengan Ibu
penyakit motivasi untuk sehat
tampak 2.klien mengetahui tingkah laku 2. Dengan
dampak penyakit sehat memperoleh
bertanya-tanya
2. Menjelaskan pengetahuan
dan tampak pengetahuan individu dan
kesehatan keluarga
kebingungan
NOC Label : tertentu dan meningkat
dengan keadaan Knowledge: health tindakan gaya 3. Dengan
promotion hidup dan mengetahui
bayinya saat ini
1.klien mampu individu dan stategi yang
menunjukkan keluarga klien digunakan untuk
prilaku yang 3. Mengajarkan tindakan yang
mempromosikan startegi yang tidak sehatatau
kesehatan digunakan beresiko dapat
untuk tindakan memberikan
yang tidak keuntugan untuk
sehat dan mencegah dan
beresiko merubah
tinggkah laku

4. Implementasi Keperawatan

Hari, Tgl, No Implementasi Evaluasi Formatif Paraf


Jam Dx
Jumat,8-2- 1 Memonitor tanda DS : - Melia
– tanda vital, DO : KU Stabil, tangis kuat, gerak

40
2019 mengamati tanda aktif, kuning pada sclera, dan ,
– tanda ikterus kremer derajat III ( kuning pada
Pukul dan sclera wajah,perut dan diatas lutut).
22.00 wita HR : 148 x/mnt
RR : 44 x/ mnt
S : 36,8◦C
SpO2 : 98 %

Pukul 1 Memberikan DS : Ibu mengatakan sudah mengerti Melia


22.30 wita Informasi tentang tentang fototherapi setelah dijelaskan
prosedur
fototherapi dan DO : Ibu tampak masih ingin tahu
perawatannya tentang tindakan fototherapi
-
Pukul 1 Meninjau sejarah DS : - Santi
22.40 wita ibu dan bayi DO :
untuk faktor - Golda bayi O, Golda ibu bayi
resiko O
hiperbilirubin - Bayi tampak sudah
misalnya menggunakan tambalan mata
ketidakcocokan
ABO,
Menerapkan
tambalan mata
pada bayi
Pukul 1 Melakukan DS : - Melia
23.00 wita kolaborasi
dengan dokter DO : bayi minum oabt dengan
pemberian menggunakan cuppider,muntah tidak
urdafalk 40 mg ada
Pukul 2 Posisikan bayi DS : Ibu pasien mengatakan anaknya Melia
00.00 wita semi fowler jika menyusui lebih banyak tidur.
Monitor dan
evaluasi reflek DO : Reflek isap bayi baik, namun
menelan sebelum harus dibangunkan saat bayi tertidur
diberikan susu saat menyusui dan gerakan rahannya
tidak kuat
Sabtu, 1 Amati tanda- DS: Santi
tanda dehidrasi
9-2-2019 DO: bayi tampak tenang,ubun ubun
pukul datar dan mukosa lembab
01.00 wita
Pukul 2 Monitor dan DS: - Melia
01.10 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi mampu menelan susu
diberikan susu dengan baik 55 cc,muntah tidak ada

41
Pukul 1 Mengubah posisi DS : - Melia
02.30 wita bayi dan Tempat
fototherapi lampu DO : Bayi tampak tidur, posisi bayi
diatas bayi pada terlentang, jarak alat fototherapi
ketinggian yang dengan bayi ± 35cm
sesuai
Pukul 2 Monitor dan DS: - Santi
03.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi mampu menelan susu
diberikan susu dengan baik 55 cc,muntah tidak ada
Pukul 1 Terapkan DS:- Melia
04.00 wita tambalan untuk
menutp kedua DO : mata bayi sudah ditutupi oleh
mata, eye protektor, bayi tampak tenang
menghindari
tekanan yang
berlebihan

Pukul 2 Monitor dan DS: - Melia


05.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi mampu menelan susu
diberikan susu dengan baik 55 cc,muntah tidak ada
Pukul 1 Memonitor tanda DS : - Ria
06.00 wita – tanda vital,
mengamati tanda DO : KU Stabil, tangis kuat, gerak
– tanda ikterus aktif, kuning pada sclera, wajah, leher
dan badan
HR : 148 x/mnt
RR : 44 x/mnt
S : 36,8 ◦ C
SpO2 : 98 %
Pukul 1,2 Pantau berat DS: - Santi
06.20 wita badan bayi
DO: berat badan bayi 3400 gram
Pukul 1 Mengubah posisi DS:- Melia
06.30 wita bayi
DO: bayi saat ini dalam posisi miring
Mengamati tanda ke kiri, masih tampak kuning pada
tanda – tanda bagian sklera,wajah,dan seluruh
ikterus tubuh

Pukul 1 Melakukan DS:- Melia


07.00 wita kolaborasi
dengan dokter DO: bayi minum oabt dengan
pemberian baik,muntah tidak ada
urdafalk 40 mg

42
Sabtu, EVALUASI S:- Melia
FORMATIF
9-2-2019 O:
Pukul
07.00 wita KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
kuning pada sclera, wajah, dada,
perut dan lutut kremer derajat III mi
ASI 80 cc PASI 145 cc cc, muntah
tidak ada, BAB 3 kali kuning,BAK
80cc. Balance cairan: IWL/ 9 jam:
38,25, CM: 225 cc, CK: 118,25 cc,
BC: 106,75, S: 36,8, HR: 148,
RR:44, SpO2: 98%

A:

Ikterik neonatus berhubungan dengan


kesulitan transisi ke kehidupan ektra
uterin dibuktikan kulit kuning dan
sklera kuning

P:
lanjutkan renpra no 1,
2,3,4,5,6,7,8,9,10

S:
Ibu mengatakan mulai mengerti
teknik menyusui yang benar tetapi ibu
mengatakan payudara masih terasa
bengkak

O;
Payudara ibu masih tampak bengkak
dan asi belum menetes dengan lancar

A: Menyusui tidak efektif


berhubungan dengan ketidak
adekuatan reflek menghisap bayi
dibuktikan dengan asi tidak
menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.
P:lanjutkan renpra no 1,2,3,4,5
S: Ibu klien mengatakan sudah

43
mengerti tentang penyakit kuning
setelah dijelaskan.

O:
Ibu tampak kooperatif ketika
diberikan informasi tentang penyakit
kuning.
Ibu tampak mampu menyusui dengan
benar

A:
Defisit pengetahuan berhubungan
dengan kurang terpaparnya informasi
dibuktikan dengan Ibu tampak
bertanya-tanya dan tampak
kebingungan dengan keadaan bayinya
saay ini
P: Pertahankan kondisi pasien
Pukul 1 Mengamati tanda DS : - Siska
07.30 wita – tanda dehidrasi
pada bayi DO : Turgor kulit bayi elastis,
mukosa tampak lembab
Pukul 2 - Letakkan pentil DS : - Novi
08.00 wita dot diatas lidah
bayi DO : bayi mulai mencari puting dot,
-Monitor dan bayi mulai menghisap dan menelan
evaluasi reflek susu,minum susu 60 cc,muntah tidak
menelan sebelum ada
diberikan susu

Pukul 1 Instruksikan DS: Ibu mengatakan sudan mulai bisa Siska


09.00 wita keluarga pada menerimakeadaan bayi dan mulai
prosedur mengerti mengenai tindakan yang
fototherapi dan dilakukan
perawatan
DO: ibu tampak kooperatif saat
anknya menjalanin fototherapy
Pukul 2 Monitor dan DS:- Novi
10.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 60 cc,muntah
diberikan susu tidak ada.

Pukul 1 Mengubah posisi DS : - Martini

44
10.30 wita bayi

DO : Bayi tampak tertidur dalam


posisi miring kanan
Pukul 1 Memonitor tanda DS : - Novi
11.00 wita – tanda vital,
mengamati tanda DO : KU Stabil, tangis kuat, gerak
– tanda ikterus aktif, kuning pada sclera dan seluruh
badan bayi
HR : 144 x/mnt
RR : 46 x/mnt
S : 36,7 ◦ C
SpO2 : 98 %
Pukul 1 Monitor dan DS : - Siska
12.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO : refleks hisap mulai kuat minum
diberikan susu pasi 60 cc, muntah tidak ada,
Pukul 1 Posisikan bayi DS : - Novi
12.30 wita semi fowler
DO : bayi tampak nyaman dan tidak
muntah
Sabtu 9 -2- EVALUASI S:-
2019 FORMATIF
O :KU: stabil, tangis kuat, gerak
Pukul aktif, kuning pada sclera, wajah,
13.00 wita dada, perut dan lutut,kremer derajat
III mi ASI 60 cc PASI 120 cc cc,
muntah tidak ada, BAB 1 kali
kuning,BAK 60cc. Balance cairan:
IWL/ 6 jam: 25,5, CM: 180 cc, CK:
85,5 cc, BC: 94,5, S: 36,7, HR: 144,
RR:46, SpO2: 98%.

A: Ikterik neonatus berhubungan


dengan kesulitan transisi ke
kehidupan ektra uterin dibuktikan
kulit kuning dan sklera kuning.

P: lanjutkan renpra no 1-10

S:Ibu mengatakan mulai mengerti


teknik menyusui dan payudara
bengkak berkurang
O: ibu sudah paham dan sudah mulai
memompa payudara,payudara tampak
masih bengkak berkurang

45
A:Menyusui tidak efektif
berhubungan dengan ketidak
adekuatan reflek menghisap bayi
dibuktikan dengan asi tidak
menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam
P:lanjutkan renpra no 1,2,3,4
Pukul 1 Mengamati tanda DS : -
13.30 wita – tanda dehidrasi
pada bayi DO : Bayi minum PASI ± 40 cc, Siska
muntah tidak ada, reflek hisap baik,
bayi BAB warna kuning, konsistensi
lembek, BAK ± 20cc, S: 36,7 ◦ C

Pukul 2 Letakkan pentil DS:- Ria


14.00 wita dot diatas lidah
bayi DO: bayi tampak mencari puting
Monitor dan dot,bayi tampak minum dengan
evaluasi reflek baik,reflek iasap baik, minum pasi
menelan sebelum 60cc muntah tidak ada
diberikan susu

Pukul 1 Mengubah posisi DS : - Siska


14.30 wita bayi, mengamati
tanda – tanda DO : Bayi tampak tertidur dalam
ikterus posisi tengkurap, bayi masih tampak
kuning pada wajah,sklera, dan
seluruh tubuh

Pukul 1 Posisikan bayi DS:- Ria


15.00 Wita semi fowler dan
Melakukan DO: bayi tampak tenang,muntah tidak
kolaborasi ada,bayi minum oabt dengan
dengan dokter baik,muntah tidak ada
pemberian
urdafalk 40 mg

46
Pukul 1 Monitor dan DS : - Ria
16.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO : bayi minum pasi 60 cc, muntah
diberikan susu tidak ada.

Pukul 1 Memonitor tanda DS:- Siska


16.10 wita – tanda vital, DO : KU Stabil, tangis kuat, gerak
mengamati tanda aktif, kuning pada sclera, wajah,
– tanda ikterus leher, dada dan ekstremitas.
HR : 144 x/mnt
RR : 44 x/mnt
S : 36,6 ◦ C
SpO2 : 98 %
Pukul 1 Monitor dan DS : - Ria
18.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO : Bayi munum pasi 50cc,reflek
diberikan susu iasa mulai kuat muntah tidak ada
Pukul 1 Mengubah posisi DS: - Siska
18.30 bayi
DO: bayi sudah dalam keadaan
Wita Tempat miring kiri, fototherapi sudah
fototherapi lampu disesuaikan ketinggiannya dengan
diatas bayi pada bayi
ketinggian yang
sesuai
Sabtu,9-2- 1,2 EVALUASI S: Siska
2019 Pukul FORMATIF
19.00 O:
KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
Wita kuning pada sclera, wajah, dada,
perut dan lutut ,kremer derajat III .mi
ASI tidak ada PASI ± 170 cc, muntah
tidak ada, BAB 1x BAK 80 cc ada.
Iwl / 6 jam: 25,5 cc CM: 180 cc, CK:
105,25 cc, BC:4974,75 S: 36,6, HR:
144, RR:44, SpO2: 98%.

A: Ikterik neonatus berhubungan


dengan kesulitan transisi ke
kehidupan ektra uterin dibuktikan
kulit kuning dan sklera kuning.
P: lanjutkan renpra no 1-10
S:ibu mengatakan sudah mulai

47
memompa asi dan menampung asi
O :payudara ibu sudah mulai tidak
bengkak,ibu mulai menampung asi
A;Menyusui tidak efektif
berhubungan dengan ketidak
adekuatan reflek menghisap bayi
dibuktikan dengan asi tidak
menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.
P:lanjutkan renpra no 1-4

Pukul 1 Mengamati tanda DS : - Siska


20.00 wita – tanda dehidrasi
pada bayi DO : Turgor kulit bayi baik, bayi
minum PASI 60 cc, refleks hisap
kuat, muntah tidak ada,
Pukul 1,2 Memonitor tanda DS : - Melia
21.00 wita – tanda vital,
mengamati tanda DO :
– tanda ikterus HR : 132 x/mnt
RR : 44 x/mnt
S : 36,9 ◦ C
SpO2 : 97 %

Pukul 2 Monitor dan DS_ Rosy


22.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO : bayi minum asi sebanyak 50 cc,
diberikan susu bak 30 cc bab tidak ada.
dan

Pukul 1 Melakukan Ds:- Rosy


23.00 wita kolaborasi DO: Bayi minum oabat dengan
dengan dokter baik,muntah tidak ada
pemberian
urdafalk 40 mg

Pukul 1 Mengubah posisi DS:- Marheni


23.30wita bayi
DO: bayi tampang tidur dengan
nyaman posisi bayi tengkurap dengan
posisi kepala menoleh ke kiri

48
Minggu 10- 1 Monitor dan DS:- Rosy
2-2019 evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 60 cc bak
Pukul diberikan susu 40cc,bab 1x kehijauan
00.00 wita

Pukul 1 Mengamati tanda DS:- Marheni


01.00 wita – tanda ikterus
DO : bayi masih terlihat kuning pada
bagian wajah, sklera, perut pada
bagian lutut sudah mulai berkurang
Pukul 2 Monitor dan DS:- Rosy
02.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi sebanyak 60
diberikan susu cc,muntah tidak ada ,bak 30 cc dan
bab 1x kehijauan
Pukul 1 Mengubah posisi DS:- Marheni
02.30 wita bayi
DO: bayi sudah di gantikan posisi
miring kekanan,bayi terlihat nyaman
Pukul 1 Menerapkan DS:- Marheni
03.00 wita tambalan untuk
kedua mata dan DO: tambalan mata sudah diposisikan
mengamati pada bagian mata dengan pas dan
tanda-tanda tekanan tidak terlalu kencang,posisi
ikterik fototherapi sudah sesuai dengan
ketinggian
Pukul 1 Monitor dan DS:- Rosy
04.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 60 cc,muntah
diberikan susu tidak ada,bak 40 cc,bab tidak ada
Pukul 1 Memonitor tanda DS:-
05.00 – tanda vital,
DO : KU Stabil, tangis kuat, gerak
aktif, kuning pada sclera, wajah,
leher, dada dan ekstremitas.
HR : 143 x/mnt
RR : 48 x/mnt
S : 36,9 ◦ C
SpO2 : 97 %
Pukul 1 Monitor dan DS:- Rosy
06.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 60 cc muntah
diberikan susu tidak ada,bab 1x kehijauan,bak tidak
ada
Menimbang berat
badan -Berat badan bayi 3400gram

49
Pukul 1 Mengubah posisi DS: - Rosy
06.30 wita bayi
DO: bayi dalam posisi tidur miring ke
kiri dan terlihat nyaman

Pukul 1 Melakukan DS:- Marheni


07.00 wita kolaborasi
dengan dokter DO: bayi minum obat dengan
pemberian baik,muntah tidak ad
urdafalk 40 mg
Minggu,10- Evaluasi S :- Rosy
2-2019 formatif
Pukul O:
07.00 wita KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
kuning pada sclera, wajah, dada,
perut dan lutut,kremer derajat III .mi
ASI 20cc PASI ± 330 cc, muntah
tidak ada, BAB 3x BAK 140cc ada.
Iwl / 12 jam:51 cc CM: 350 cc, CK:
191 cc, BC:159,75 HR : 143 x/mnt
RR : 48 x/mnt,S : 36,9 ◦ C,SpO2 : 97
%

A: Ikterik neonatus berhubungan


dengan kesulitan transisi ke
kehidupan ektra uterin dibuktikan
kulit kuning dan sklera kuning.

P:lanjutkan renpra no 1-10


S: ibu mengatakan asi sudah mulai
bisa keluar
O: Asi mulai bisa tertampung,ibu
berhasil menampung asi 20cc
A;Menyusui tidak efektif
berhubungan dengan ketidak
adekuatan reflek menghisap bayi
dibuktikan dengan asi tidak
menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.
P:lanjutkan renpra no 1-5

Pukul 1 Monitor dan DS:- Siska


08.00 wita evaluasi reflek

50
menelan sebelum
diberikan susu DO: bayi minum pasi 60 cc,bak 30
cc,bab tidak ada, muntah tidak ada
Pukul 1 Menerapkan DS:- Novi
09.00 wita tambalan untuk
menutup kedua DO: bayi tampak
mata tertidur,penutupmata sudah terpasang
dengan baik
Pukul 2 Monitor dan DS:- Novi
10.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 50 cc, muntah
diberikan susu tidak ada, bab 1x kehijauan,bak tidak
ada

Pukul 1 Mengubah posisi Ds:- Siska


10.30 wita bayi
DO: bayi tampang terlentang dan
tertidur dengan tenang
Pukul 1 Memonitor DS:- Siska
11.00 wita tanda-tanda vital DO: ku stabil tangis kuat, gerak
aktif.HR : 148 x/mnt
RR : 40 x/mnt,S : 36,6 ◦ C,SpO2 : 98
%

Pukul Monitor dan DS:- Novi


12.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO:bayi minum pasi 60 cc,muntah
diberikan susu tidak ada, bak 30cc bab 1 x kehijauan

Pukul 1 Mengamati tada- DS:- Siska


12,30 wita tanda ikterik
DO: bayi masih tampak kuning pada
bagian sklera,wajah dan perut.
Minggu,10- EVALUASI S :-
2-2019 FORMATIF
O:
Pukul KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
13.00 wita kuning pada sclera, wajah, dada dan
perut t,kremer derajat II .mi PASI
170cc ASI tidak ada cc, muntah tidak
ada, BAB 3x BAK 60cc ada. Iwl / 6
jam: 25,5 cc CM: 170 cc, CK: 85,5
cc, BC:84,5,.HR : 148 x/mnt
RR : 40 x/mnt,S : 36,6 ◦ C,SpO2 : 98
%

51
A: Ikterik neonatus berhubungan
dengan kesulitan transisi ke
kehidupan ektra uterin dibuktikan
kulit kuning dan sklera kuning.

P: lanjutkan renpra no 1-10


S:ibu mengatakan sempat
menampung asi
O:payudara ibu tampak bengkak dan
asi tidak menetes lagi
A;Menyusui tidak efektif
berhubungan dengan ketidak
adekuatan reflek menghisap bayi
dibuktikan dengan asi tidak
menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.
P: lanjutkan renpra no1,2,3,4,5

Pukul 2 Monitor dan DS:- Ria


14.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum asi 60cc, muntah
diberikan susu tidak ada,bab 1x kehijauan,bak 30cc
reflek iasap baik tampak gerakan
pada rahang
Pukul 1 Mengubah posisi DS:- Siska
14.30 wita bayi
DO: bayi tampak tidur miring ke
kanan
Pukul 1 Menerapkan DS:- Ria
15.00 wita tambalan untuk
menutup kedua DO: mata sudah tertutup dengan
mata sempurna dengan tambalan dan tidak
memberikan tekanan yang terlalu
kencang
Pukul 1 Melakukan DS:- Ria
15.00 wita kolaborasi
dengan dokter DO: bay minum oabt dengan
pemberian baik ,muntah tidak ada
urdafalk 40 mg
Pukul 1 Memonitor DS:- Siska
16.00 wita tanda-tanda vital DO: ku stabil tangis kuat, gerak
aktif.HR : 138 x/mnt

52
RR : 44 x/mnt,S : 36,8 ◦ C,SpO2 : 96
%
Pukul 1 Monitor dan DS:-
16.10 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 50 cc,muntah
diberikan susu tidak ada, bab tidak ada, bak 30cc
Pukul 1 Mengamati DS:- Ria
17.00 wita tanda-tanda
ikterik DO: bayi masih tampak kuning pada
wajah,skera dada dan perut
Pukul 2 Monitor dan DS:- Ria
18.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 50 cc,muntah
diberikan susu tidak ada, bab tidak ada, bak 40cc

Pukul 1 Mengubah posisi DS:- Siska


18.30 wita bayi
DO: bayi tidur dalam posisi
tengkurap,kepala bayi menoleh ke
kanan
Minggu, Evaluasi S :- Siska
10-2-2019 Formatif
O:
19.00 wita KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
kuning pada sclera, wajah, dada dan
perut t,kremer derajat II .mi ASI 60cc
PASI 100 cc, muntah tidak ada, BAB
3x BAK 70cc ada. Iwl / 6 jam: 25,5
cc CM: 160 cc, CK: 95,5 cc,
BC:64,5,5,. HR : 138 x/mnt
RR : 44 x/mnt,S : 36,8 ◦ C,SpO2 : 96
%
A: Ikterik neonatus berhubungan
dengan kesulitan transisi ke
kehidupan ektra uterin dibuktikan
kulit kuning dan sklera kuning.

P: lanjutkan renpra 1-10

S:ibu mengatakan sudah mulai


menampung asi dan bengkak pada
payudara berkurang

O: asi menetes saat di pompa,ibu


mampu menampung asi 60cc

53
A:Menyusui tidak efektif
berhubungan dengan ketidak
adekuatan reflek menghisap bayi
dibuktikan dengan asi tidak
menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.

P:lanjutkan renpra 1- 4

Pukul 2 Monitor dan Ds:- Rosy


20.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi munum asi 60 cc,muntah
diberikan susu tidak ada, bak 30 cc, bab tidak ada

Pukul 1 Menerapkan DS:- Marheni


21.00 wita tambalan untuk
menutup kedua DO: mata bayi telah tertutup dengan
mata eye protektor dan tekanan yang
diberikan tidak kencang
Pukul 2 Monitor dan Ds: - Rosy
22.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO:bayi minum pasi 50 cc,muntah
diberikan susu tidak ada ,bab 1x kehijauan,bak 40 cc

Pukul 1 Mengubah posisi DS:- Marheni


22,30 wita bayi
DO: bayi tampak tidur dengan posisi
miring ke kanan
Pukul 1 Mengamati DS:- Marheni
23.00 wita tanda-tanda
ikterus DO: bayi tampang kuning pada
sklera,wajah, dad dan pada bagian
perut sudah mulai berkurang
Pukul 1 Melakukan DS:- Rosy
23.00 wita kolaborasi
dengan dokter DO:bayi minum obat dengan
pemberian baik,muntah tidak ada
urdafalk 40 mg
Senin, Monitor dan DS:- Rosy
evaluasi reflek
11-2-2019 menelan sebelum DO:bayi munim asi 60cc muntah
00.00 wita diberikan susu tidak ada,bab 1x kehijauan bak 40 cc

Pukul 1 Mengamati DS:- Marheni

54
01.00 wita tanda-tanda
dehidrasi DO: tidak tampak ada tanda-tanda
dehidrasi,mukosa lembab,kulir elastis
dan Ubun ubun datar
Pukul 2 Monitor dan DS:- Rosy
02.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 60 cc muntah
diberikan susu tidak ada,bab 1x kehijauan,bak 30 cc

Pukul 1 Memposisikan DS:- Marheni


02.30 wita bayi semi flower
DO: bayi tidur miring ke kiri tampak
bayi merasa nyaman
Pukul 1 Mengamati DS:- Marheni
03.00 wita tanda-tanda
ikterik DO: bayi tampak kuning pada
sklera,wajah dan dada
Pukul 2 Monitor dan DS:- Rosy
04.00 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum asi 60 cc muntah
diberikan susu tidak ada,bab 1x kehijauan,bak 40 cc

Pukul 1 Memonitor DS:- Rosy


06.00 wita tanda-tanda vital DO: ku stabil tangis kuat, gerak
dan menimbang aktif.HR : 142 x/mnt
berat badan RR : 40 x/mnt,S : 36,9 ◦ C,SpO2 : 97
%
Berat badan bayi 3400 gram
Pukul 2 Monitor dan DS:- Marheni
06.05 wita evaluasi reflek
menelan sebelum DO: bayi minum pasi 60 cc muntah
diberikan susu tidak ada,bab 1x kehijauan,bak tidak
cc
Pukul 1 Mengubah posisi DS:- Rosy
06.30 wita bayi
DO: bayi tidur dengan posisi miring
ke kanan
Pukul 1 Melakukan DS:- Rosy
07.00 wita kolaborasi
dengan dokter DO: bayi minum obat dengan
pemberian baik,muntah tidak ada
urdafalk 40 mg

Senin,11-2- EVALUASI S :- Rosy

55
2019 FORMATIF O:
KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
Pukul kuning pada sclera, wajah, dada dan
07.00 wita perut t,kremer derajat II .mi ASI 60cc
PASI 300 cc, muntah tidak ada, BAB
4x BAK 140cc ada. Iwl / 12jam51 cc
CM: 360 cc, CK: 195,5 cc,
BC:164,5,5,. .HR : 142 x/mnt
RR : 40 x/mnt,S : 36,9 ◦ C,SpO2 : 97
%
A: Ikterik neonatus berhubungan
dengan kesulitan transisi ke
kehidupan ektra uterin dibuktikan
kulit kuning dan sklera kuning.

P:lanjutkan renpra no 1-10

S: ibu mengatakan saat di pompa asi


masih menetes saja

O; bengkak pada payudara tampak


brkurang,ibu mampu menampung asi
60 cc

A:Menyusui tidak efektif


berhubungan dengan ketidak
adekuatan reflek menghisap bayi
dibuktikan dengan asi tidak
menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.

P:lanjutkan renpra 1-4

56
NO HARI / DX EVALUASI FORMATIF PARAF
TGL/ JAM
1 Sabtu , 1 S:- Melia

9-2-2019 O:
pukul 07.00
wita KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
kuning pada sclera, wajah, dada, perut
dan lutut kremer derajat III mi ASI 80 cc
PASI 145 cc cc, muntah tidak ada, BAB
3 kali kuning,BAK 80cc. Balance cairan:
IWL/ 9 jam: 38,25, CM: 225 cc, CK:
118,25 cc, BC: 106,75, S: 36,8, HR: 148,
RR:44, SpO2: 98%

A:

Ikterik neonatus berhubungan dengan


kesulitan transisi ke kehidupan ektra
uterin dibuktikan kulit kuning dan sklera
kuning

P:
lanjutkan renpra no 1,
2,3,4,5,6,7,8,9,10

57
2 S: Melia
Ibu mengatakan mulai mengerti teknik
menyusui yang benar tetapi ibu
mengatakan payudara masih terasa
bengkak

O;
Payudara ibu masih tampak bengkak dan
asi belum menetes dengan lancar

A: Menyusui tidak efektif berhubungan


dengan ketidak adekuatan reflek
menghisap bayi dibuktikan dengan asi
tidak menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.
P:lanjutkan renpra no 1,2,3,4,5

3 S: Ibu klien mengatakan sudah mengerti Melia


tentang penyakit kuning setelah
dijelaskan.

O:
Ibu tampak kooperatif ketika diberikan
informasi tentang penyakit kuning.
Ibu tampak mampu menyusui dengan
benar

A:
Defisit pengetahuan berhubungan
dengan kurang terpaparnya informasi
dibuktikan dengan Ibu tampak bertanya-
tanya dan tampak kebingungan dengan
keadaan bayinya saay ini

P: Pertahankan kondisi pasien

58
2 Sabtu , 1 S:- Siska

9-2-2019 O :KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,


pukul 13.00 kuning pada sclera, wajah, dada, perut
wita dan lutut,kremer derajat III mi ASI 60 cc
PASI 120 cc cc, muntah tidak ada, BAB
1 kali kuning,BAK 60cc. Balance cairan:
IWL/ 6 jam: 25,5, CM: 180 cc, CK: 85,5
cc, BC: 94,5, S: 36,7, HR: 144, RR:46,
SpO2: 98%.

A: Ikterik neonatus berhubungan dengan


kesulitan transisi ke kehidupan ektra
uterin dibuktikan kulit kuning dan sklera
kuning.

P: lanjutkan renpra no 1-10

2 S:Ibu mengatakan mulai mengerti teknik Siska


menyusui dan payudara bengkak
berkurang
O: ibu sudah paham dan sudah mulai
memompa payudara,payudara tampak
masih bengkak berkurang
A:Menyusui tidak efektif berhubungan
dengan ketidak adekuatan reflek
menghisap bayi dibuktikan dengan asi
tidak menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam
P:lanjutkan renpra no 1,2,3,4

3. Sabtu , 1 S: siska

9-2-2019 O:
pukul 19.00 KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
wita kuning pada sclera, wajah, dada, perut
dan lutut ,kremer derajat III .mi ASI tidak
ada PASI ± 170 cc, muntah tidak ada,
BAB 1x BAK 80 cc ada. Iwl / 6 jam:
25,5 cc CM: 180 cc, CK: 105,25 cc,
BC:4974,75 S: 36,6, HR: 144, RR:44,

59
SpO2: 98%.

A: Ikterik neonatus berhubungan dengan


kesulitan transisi ke kehidupan ektra
uterin dibuktikan kulit kuning dan sklera
kuning.
P: lanjutkan renpra no 1-10
S:ibu mengatakan sudah mulai
memompa asi dan menampung asi
O :payudara ibu sudah mulai tidak
bengkak,ibu mulai menampung asi
A;Menyusui tidak efektif berhubungan
dengan ketidak adekuatan reflek
menghisap bayi dibuktikan dengan asi
tidak menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.
P:lanjutkan renpra no 1-4

4 Minggu,10- S :-
2-2019
O: Rosy
Pukul 07.00 KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
wita kuning pada sclera, wajah, dada dan perut
t,kremer derajat II .mi ASI 170cc ASI
tidak ada cc, muntah tidak ada, BAB 3x
BAK 60cc ada. Iwl / 6 jam: 25,5 cc CM:
170 cc, CK: 85,5 cc, BC:84,5,.HR : 148
x/mnt
RR : 40 x/mnt,S : 36,6 ◦ C,SpO2 : 98 %
A: Ikterik neonatus berhubungan dengan
kesulitan transisi ke kehidupan ektra
uterin dibuktikan kulit kuning dan sklera
kuning.

P: lanjutkan renpra no 1-10


S:ibu mengatakan sempat menampung
asi
O:payudara ibu tampak bengkak dan asi
tidak menetes lagi
A;Menyusui tidak efektif berhubungan

60
dengan ketidak adekuatan reflek
menghisap bayi dibuktikan dengan asi
tidak menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.
P: lanjutkan renpra no1,2,3,4,5

Minggu,10- S :- Siska
2-2019
O:
Pukul KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
13..00 wita kuning pada sclera, wajah, dada dan perut
t,kremer derajat II .mi PASI 170cc ASI
tidak ada cc, muntah tidak ada, BAB 3x
BAK 60cc ada. Iwl / 6 jam: 25,5 cc CM:
170 cc, CK: 85,5 cc, BC:84,5,.HR : 148
x/mnt
RR : 40 x/mnt,S : 36,6 ◦ C,SpO2 : 98 %
A: Ikterik neonatus berhubungan dengan
kesulitan transisi ke kehidupan ektra
uterin dibuktikan kulit kuning dan sklera
kuning.

P: lanjutkan renpra no 1-10


S:ibu mengatakan sempat menampung
asi
O:payudara ibu tampak bengkak dan asi
tidak menetes lagi
A;Menyusui tidak efektif berhubungan
dengan ketidak adekuatan reflek
menghisap bayi dibuktikan dengan asi
tidak menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.
P: lanjutkan renpra no1,2,3,4,5

Minggu,10- S :- Siska
2-2019
O:
Pukul KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
19..00 wita kuning pada sclera, wajah, dada dan perut

61
t,kremer derajat II .mi ASI 60cc PASI
100 cc, muntah tidak ada, BAB 3x BAK
70cc ada. Iwl / 6 jam: 25,5 cc CM: 160
cc, CK: 95,5 cc, BC:64,5,5,. HR : 138
x/mnt
RR : 44 x/mnt,S : 36,8 ◦ C,SpO2 : 96 %
A: Ikterik neonatus berhubungan dengan
kesulitan transisi ke kehidupan ektra
uterin dibuktikan kulit kuning dan sklera
kuning.

P: lanjutkan renpra 1-10

S:ibu mengatakan sudah mulai


menampung asi dan bengkak pada
payudara berkurang

O: asi menetes saat di pompa,ibu mampu


menampung asi 60cc

A:Menyusui tidak efektif berhubungan


dengan ketidak adekuatan reflek
menghisap bayi dibuktikan dengan asi
tidak menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.

P:lanjutkan renpra 1- 4

Minggu,11- S :- Rosy
2-2019
O:
Pukul 07.00 KU: stabil, tangis kuat, gerak aktif,
wita kuning pada sclera, wajah, dada dan perut
t,kremer derajat II .mi ASI 60cc PASI
300 cc, muntah tidak ada, BAB 4x BAK
140cc ada. Iwl / 12jam51 cc CM: 360 cc,
CK: 195,5 cc, BC:164,5,5,. .HR : 142
x/mnt
RR : 40 x/mnt,S : 36,9 ◦ C,SpO2 : 97 %
A: Ikterik neonatus berhubungan dengan
kesulitan transisi ke kehidupan ektra
uterin dibuktikan kulit kuning dan sklera
kuning.

P:lanjutkan renpra no 1-10

S: ibu mengatakan saat di pompa asi

62
masih menetes saja

O; bengkak pada payudara tampak


brkurang,ibu mampu menampung asi 60
cc

A:Menyusui tidak efektif berhubungan


dengan ketidak adekuatan reflek
menghisap bayi dibuktikan dengan asi
tidak menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam.

P:lanjutkan renpra 1-4

5. Evaluasi Keperawatan

NO HARI / TGL/ DX EVALUASI SUMATIF PARAF


JAM

63
1 Jumat , 3 S: ibu mengatakan sudah mengetahui
mengenai tindakan yang akan dilakukan
8-2-19 wita pada bayinya
pukul 22.50
wita O ; orang tua tampak
menerima,kooperatif dan paham
mengenai keadaan bayi

A: Defisit pengetahuan b.d kurang


terpaparnya informasi d.d menunjukkan
perilaku sesuai anjuran

P: Pertahankan kondisi pasien

2 Minggu, 1 S :-

10 -02-2019 O : KU Stabil, tangis kuat, gerak aktif,


kuning pada sclera, wajah, leher,
22.30 WITA punggung dan ekstremitas secara klinis
berkurang, kremer derajat II ( kuning
pada badan atas, diatas umbilicus ), bayi
masih di rawat di bawah fototherapi, cek
Lab ulang belum dilakukan, hasil Lab
sebelumnya Bil Total : 11,7 mg/dl, Bil
Direk: 1.0 mg/dl, minum ASI/PASI ada,
BAB/BAK ada.

HR : x/mnt
RR : x/mnt
S: ◦C
SpO2 : %

A: Ikterik neonatus b/d kesulitan transisi


ke kehidupan ektra uterin dengan profil
darah abnormal,kulit kuning dan sklera
kuning

P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Meninjau sejarah ibu dan bayi
untuk factor resiko hiperbilirubin
misalnya ketidakcocokan Rh atau
ABO, polisitemia, spsis,
prematuritas, malpresentasi)
3. Amati tanda tanda – tanda ikterus

64
4. Amati tanda-tanda dehidrasi
5. Instruksikan keluarga pada
prosedur fototherapi dan
perawatan
6. Terapkan tambalan untuk
menutup kedua mata,
menghindari tekanan yang
berlebihan
7. Tempat fototherapi lampu diatas
bayi pada ketinggian yang sesuai
8. Ubah posisi bayi
9. Timbang BB setiap hari

3. Minggu 3 S:-

10-2-2019 O:

Pukul 22.30 A : Menyusui tidak efektif b.d ketidak


wita adekuatan reflek menghisap bayi d.d asi
tidak menetes,BAK kurang dari 8 kali
selama 24 jam

P:

65

Anda mungkin juga menyukai