Anda di halaman 1dari 34

JENIS/RAGAM/VARIASI

PENELITIAN

Hanari Fajarini, S. Farm., M.H., Apt.

1
Jenis Penelitian
 Jenis penelitian dikelompokkan
berdasarkan:
1. Bidang ilmu
2. Pembentukan bidang ilmu
3. Bentuk data
4. Paradigma keilmuan yang dianut
5. Strategi
6. Lain-lain

2
1. MENURUT BIDANG ILMU

 Dikelompokkan kembali mjd :


a. Penelitian Dasar
b. Penelitian Terapan

3
 Penelitian dasar (basic research) atau
penelitian murni (pure research) adalah penelitian
yg diselenggarakan dalam rangka memperluas
dan mem-perdalam pengetahuan secara
teoritis, kadang-kadang disebut penelitian
teoritis.

4
 Penelitian terapan (applied research)
adalah penelitian yg diselenggarakan
dalam rangka mengatasi masalah nyata
dalam kehidupan berupa usaha
menemukan dasar-dasar dan langkah-
langkah perbaikan bagi suatu aspek
kehidupan.

5
2. MENURUT PEMBENTUKAN BIDANG ILMU

 Dikelompokkan kembali mjd :


a. Penelitian Induktif
b. Penelitian Deduktif

6
 Penelitian induktif : adalah penelitian yang
menghasilkan teori atau hipotesis.
Penelitian induktif diarahkan oleh
keingintahuan ilmiah dan upaya peneliti
dikonsentrasikan pada prosedur pencarian
dan analisis data (Bucley, 1976)

7
 Penelitian deduktif adalah penelitian
yang menguji (mengetes) teori atau
hipotesis (Buckley, 1976).
Penelitian deduktif diarahkan oleh
hipotesis yang kemudian teruji atau
tidak teruji selama proses penelitian.

8
3. MENURUT BENTUK DATA

 Penelitian kuantitatif adalah penelitian


yang menggunakan data kuantitatif,
yaitu data yang berupa angka yang dapat
diolah dengan matematika atau
statistika.
 Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang menggunakan data kualitatif, yaitu
data yang bukan berupa angka yang tdk
dapat diolah dengan matematika atau
statatistka.

9
4. MENURUT PARADIGMA KEILMUAN YG
DIANUT

Menurut Muhajir (1990) terdapat tiga macam


paradigma keilmuan yang ber-kaitan dengan
penelitian, yaitu :
1. Penelitian positivisme
2. Penelitian rasionalisme
3. Penelitian fenomenologi

10
 Ketiga penelitian ini dapat dibedakan
dalam beberapa sudut pandang :
a. Sumber kebenaran/teori
b. Teori yg dihasilkan dari penelitian

 Dari sudut pandang kebenaran/teori


paradigma positivisme percaya bhw
kebenaran hanya bersumber dari empiri
sensual, yaitu dapat ditangkap oleh
panca indera.

11
Sedangkan paradigma rasionalisme
percaya bahwa kebenaran tidak hanya
empiri sensual, tapi juga empiri logik
(abstraksi, simplikasi), dan empiri etik
(idealisasi realitas).
Paradigma fenomenologi menambah
semua empiri yang dipercaya sebagai
sumber kebenaran oleh rasionalisme
dengan satu lagi, yaitu empiri trans-
cendental (keyakinan/ yg berkaitan
dengan ketuhanan).

12
 Dipandang dari teori yg dihasilkan,
penelitian dengan berbasis paradigma
positivisme dan rasionalisme meng-
hasilkan sumbangan kepada khaza-nah
ilmu nomotetik (prediksi dan hukum-
hukum dari generalisasi).
Sedangkan penelitian berbasis feno-
menologi tidak berupaya membangun
ilmu dari generalisasi tapi ilmu idio-
grafik (khusus berlaku untuk objek yg
diteliti).

13
 Untuk menjelaskan perbedaan antar
ketiga macam penelitian berbasis tiga
macam paradigma yang berbeda
tersebut satu per satu dibahas lebih
lanjut dari (Muhajir, 1990) :
a. Kerangka teori sebagai persiapan
penelitian
b. Kedudukan objek dgn lingkungan-
nya
c. Generalisasi hasil.

14
Perbedaan penelitian berbasis para-
digma positivisme, rasionalisme, dan
fenomeno-logi

Dari Segi Positivisme Rasionalisme Fenomenologi


Kerangka teori
Kerangka teori sebelum penelitian
Konseptualisa-si
dirumuskan spesifik tdk diperkenan-
Kerangka teori teoritik sbg grand
mungkin dan kan, hasil peneliti-
sbg persiapan theory atau grand
menolak alasan an dpt menjadi
penelitian concepsi
meluas yang tidak produk artifisial,
diperlukan
relevan jauh dari sifat
naturalnya.
Objek dispesifikan Objek dilihat dlm Objek dilihat dlm
Kedudukan
dan dipisahkan dari konteksnya (kons- konteks naturalnya
objek dgn
objek-objek lain yg truksi teoritik yg (pendekatan holis-
lingkungannya
tidak diteliti lebih mencakup) tik)

15
Perbedaan penelitian berbasis para-
digma positivisme, rasionalisme, dan
fenomeno-logi
Dari Segi Positivisme Rasionalisme Fenomenologi
Bersatunya subjek
Pemilihan subjek Pemilahan subjek
peneliti dgn subjek
Hubungan objek peneliti dari objek peneliti dari objek
pendukung, objek
dan peneliti penelitiannya dan penelitiannya dan
penelitiannya (utk
pendukungnya pendukungnya
penghayatan objek)

Generalisasi dua
tahap :
Generalisasi satu 1. Generalisasi dari
Tidak bertujuan
tahap (berpangkal objek spesifik atas
membuat genera-
dari objek spesifik, hasil uji makna
Generalisasi hasil lisasi (karena hasil
dan berakhir pada empirik.
penelitian berupa
hasil analisis objek yg 2. Pemaknaan hasil uji
ilmu lokal khas)
spesifik itu pula) selektif kerangka
kon-septualisasi
teoritik .

16
5. MENURUT STRATEGI

 Ragam penelitian menurut strategi


dibedakan menjadi 4, yaitu :
a. Penelitian opini
b. Penelitian empiris
c. Penelitian kearsipan
d. Penelitian analitis

17
a. Penelitian opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi
orang-orang terhadap suatu permasalahan,
maka ia melakukan penelitian opini.
Orang-orang tersebut dapat merupa-kan
kelompok atau perorangan (domainnya
individual atau kelompok). Terdapat banyak
ragam metode/teknik yg dapat dipakai utk
penelitian opini, salah satu yg populer dan
formal adalah penelitian survei dgn teknik
wawancara.

18
b. Penelitian Empiris
Empiris terkait dengan obsevasi atau
kejadian yg dialami sendiri oleh peneliti.
Penelitian empiris dibedakan dalam tiga
bentuk :
(1). Studi kasus
(2). Studi lapangan
(3). Studi laboratorium

19
Ketiga macam bentuk tsb dapat dibedakan dari
dua sudut pandang, yaitu :
(a) keberadaan rancangan eksperimen,
(b) keberadaan kendali eksperimen.
Keberadaan rancangan Keberadaan kendali
Macam Penelitian Empiris
eksperimen (kontrol) eksperimen

Studi Kasus Tidak ada Tidak ada

Studi Lapangan Ada Tidak ada

Studi Laboratorium Ada Ada

20
Teknik observasi merupakan teknik yg
dapat dipakai untuk ketiga penelitian
empiris. Selain itu untuk studi lapangan
dapat dipakai teknik studi waktu dan gerak
misalnya dengan peralatan kame-ra, video,
tv sirkuit tertutup, alat penang-kap
kejadian (sensor) dan perekam lain. Untuk
studi laboratorium dapat dilakukan antara
lain dengan simulasi (misalnya dengan
komputer).

21
c. Penelitian kearsipan
Arsip adalah rekaman fakta yang
disimpan. Ada 3 tipe arsip, yaitu :
(1). Arsip primer : rekaman fakta
langsung oleh perekamnya,
(2). Arsip sekunder : hasil rekaman
orang/pihak lain.
(3). Arsip fisik : dapat berupa dokumen,
SPO, regulasi dll

22
d. Penelitian analitis
Penelitian analitis adalah penelitian yg
dilakukan dengan cara memecah-kan
problema menjadi sub-sub pro-blema
(variabel-variabel) dan dicari
karakteristik tiap sub problema
(variabel) dan keterkaitan antar sub
problema (variabel).
Penelitian analitis sangat menggan-
tungkan diri pada logika internal pe-
nelitinya, shg subjektivitas peneliti
perlu dihindari.

23
Terdapat berbagai teknik formal dlm
penelitian analitis, antara lain : logika
matematis, pemodelan matematis, dan
bagan alir (analisis jaringan kerja,
strategi pengambilan keputusan,
algoritma, heuristik).
Teknik informal dalam penelitian ana-
litis meliputi : skenario, dealitik, metode
dikotomus, metode teralogis
(Buckley, 1976).

24
6. LAIN-LAIN

 Ragam penelitian menurut pendekat-an


(Arikunto, 1998) :
(1). Penelitian dengan pendekatan
longitudinal (objek penelitian dilihat
bergerak sejalan dgn waktu).
(2). Penelitian dengan pendekatan pe-
nampang silang (cross-sectional),
yaitu banyak objek penelitian dilihat
pd satu waktu yang sama.

25
 Ragam Penelitian (Suryabrata, 1983)
(1). Penelitian historis : membuat kons-
struksi masa lampau secara sis-
tematis dan objektif.
(2). Penelitian deskriptif : membuat
deskriptif secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta dan
sifat populasi atau daerah tertentu.

26
(3). Penelitian perkembangan : menye-
lidiki pola dan urutan pertumbuhan
dan/atau perubahan sbg fungsi
waktu.
(4). Penelitian kasus/lapangan : mem-
pelajari secara intensif latar bela-
kang keadaan sekarang dan inter-
aksi lingkungan suatu objek.

27
(5). Penelitian korelasional : mengkaji
tingkat keterkaitan antara variasi
suatu faktor dengan variasi faktor
lain berdasarkan koefisien korelasi.
(6). Penelitian eksperimen sungguhan :
menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat dengan melakukan
kontrol/kendali.

28
(7). Penelitian eksperimen semu : mengkaji
kemungkinan hubungan sebab akibat lm
keadaan yg tdk memungkinkan ada kontrol,
tapi dpt diperoleh informasi pengganti bagi
situasi dengan pengendalian.
(8). Penelitian ekperimental laboratorium :
penelitian yang dilakukan di laboratorium
dengan menggunakan perangkat
laboratorium, bahan2 kimia, hewan uji dan
lainnya.

29
(9). Penelitian kausal-komparatif : menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat
tapi tdk dengan jalan eksperimen-
dilakukan dgn pengamatan thd data dari
faktor yg diduga menjadi penyebab,
sebagai pembanding.
(10). Penelitian tindakan : mengembangkan
keterampilan baru atau pendekatan baru
dan diterapkan langsung serta dikaji
hasilnya

30
 Langkah-langkah Penelitian (Arikunto,
1998) :
1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan tinjauan pustaka/anggapan
dasar
5. Merumuskan hipotesis
6. Memilih dan menentukan pendekatan
7. Menentukan variabel dan sumber data
8. Menentukan dan menyusun instrumen
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan.

31
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai