Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………………
B. Tujuan pedoman…………………………………………………………
C. Ruang lingkup pedoman…………………………………………………
D. Batasan oprasional………………………………………………………
E. Landasan hokum…………………………………………………………

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi sumber daya manusia………………………………………


B. Distribusi ketenagaan……………………………………………………
C. Jadwal kegiatan…………………………………………………………

BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan…………………………………………………………
B. Standar Failitas……………………………………………………..........

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup kegiatan………………………………………………………..
B. Metode…………………………………………………………………..
C. Langkah Kegiatan………………………………………………………

BAB V LOGISTIK……………………………………………………………...

BAB VI KESELAMATAN PASIEN……………………………………………

BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………………………….

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU……………………………………………

BABIX RENCANA KERJA……………………………………………………..

BAB X PENUTUP ……………………………………………………………….


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telahmelimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga UPTD Puskesmas Kotaagung
KabupatenTanggamus telah ter akreditasi.
Dalam persiapan Re - akreditasi bagi UPTD Puskesmas Kotaagung Kabupaten
TanggamusTahun 2019,diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan
bagi pasien serta masyarakat. Untukmenunjang pelaksanaan persiapan Re - akreditasi di
UPTD Puskesmas Kotaagung Kabupaten Tanggamusmaka diperlukan pedoman pelayanan
Ruang Persalinan dan pascasalindi UPTD Puskesmas Kotaagung .
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat memberi manfaat dan
bagi UPTD Puskesmas Kotaagung , sehingga Re - akreditasi di UPTD Puskesmas
Kotaagung Kabupaten Tanggamus berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih
baik.

Mengetahui Kotaagung, 2019


Kepala UPTD Puskesmas Kotaagung Koordinator Pelayanan Ruang
PelayananPersalinan dan Pasca
persalinan

Dr. Eka priyanto Maritha, S. ST


NIP. 198004102009021009 NIP. 19700510198912 2001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dari analisa penyebab kematian Ibu hasil sensus penduduk 2010 menunjukkan bahwa
90% kematian ibu terjadi pada saat persalinan,dengan penyebab utama kematian ibu adalah
hipertensi dalam kehamilan (32%);komplikasi puerperum (31%);perdarahan postpartum
(20%) ;abortus (4%) ;perdarahan antepartum (3%) partus macet /lama(1%) ;kelainan
amnion (2%); lain-lain (7%), sedangkan menurut data rutin 35% kematian ibu adalah
perdarahan, 22% karena hipertensi, 5% partus lama, 5% infeksi, 1% abortus.
Keselamatan nyawa ibu hamil , bersalin dan nifas sangat dipengaruhi oleh aksesnya
setiap saat terhadap pelayanan kebidanan yang berkualitas, terutama karena setiap
kehamilan dan persalinan mempunyai resiko mengalami komplikasi yang mengancam
jiwa.
Pelayanan kebidanan berkesinambungan dan berkualitas sangat penting dalam
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan sedemikian rupa sehingga setiap ibu hamil
dan bersalin yang mengalami komplikasi mempunyai akses ke pelayanan kesehatan
berkualitas secara tepat waktu dan tepat guna.
Hasil pelayanan kesehatan yang optimal sangat dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan.Untuk tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas diperlukan adanya
pedoman dalam pelaksanaannya.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan diunit kerja Ruang Pelayanan Bersalin di
UPTD Puskesmas Kotaagung
2. Tujuan Khusus
Rangkaian pedoman pelayanan ruang bersalin ini diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Kotaagung dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam
memberikan pertolongan persalinan yang aman, serta sebagai usaha dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
C. Sasaran Pedoman
Sasaran penyusunan pedoman ini adalah untuk petugas ruang persalinan dan pasca
nifas dalam rangka meningkatkan pelayanan kebidanan dengan memperhatikan
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.

D. Ruang LingkupPedoman
Proses pelayanan :
1. Memanggil pasien
2. Melakukan anamnesa
3. Melakukan pemeriksaan TTV,Fisik dan DJJ,Palpasi
4. Penetapan diagnosa
5. Informed consent apabila akan dilakukan tindakan medis
6. Tindakan perawatan / Terapi
7. Pemberian resep bila diperlukan
8. Rujukan bila diperlukan dengan form rujukan

E. Batasan Operasional
Upaya Kesehatan pelayanan persalinan di UPTD Puskesmas Kota agung bertujuan
memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan
bayi secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi ini
diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil disemua
fasilitas kesehatan.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan
kefasilitas kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar disemua fasilitas
kesehatan.
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar disemua fasilitas
kesehatan.
5. Peningkatan deteksi dini factor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat.
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonates secara adequate dan
pengamatan secara terus menerus oleh tenaga kesehatan.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar disemua fasilitas
kesehatan.
Ruang bersalin dan pasca persalinan di UPTD Puskesmas Kotaagung melayani
persalinan normal mulai dari anamnesa,perencanaan,pelaksanaan tindakan dan
evaluasi antara lain :
A. Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika :
1. usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu )
2. persalinan terjadi spontan
3. presentasi belakang kepala
4. berlangsung tidak lebih dari 18 jam
5. tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin
6. pada persalinan normal ,terdapat beberapa fase : kala 1 dibagi menjadi 2
yaitu :
 fase laten : pembukaan servix 1-3 cm,sekitar 8 jam
 fase aktif : pembukaan servix 4 hingga 10 cm sekitar 6 jam.
7. kala II : pembukaan lengkap sampai bayi lahir,1 jam pada primigravida,2
jam pada multigravida.
8. kala III : segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap,sekitar 30
menit.
9. kala IV : segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam postpartum

B. Apabila didapatkan keadaan patologis,maka dilakukan rujukan denganpersiapan


prarujukan seperti :
1. abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan.WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan
kurang dari 22 minggu,namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
2. plasenta previa
perdarahan tanpa nyeri,usia kehamilan> dari 22 minggu dengan tanda darah
segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
 syok
 tidak ada kontraksi uterus
 bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
 kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
3. solusio plasenta
terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya ditandai diantaranyadengan:
 perdarahan dengan nyeri intermiten atau menetap
 warna darah kehitaman dan cair,tetapi mungkin ada bekuan jika solusio
 relative baru
 syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar ( tersembunyi )
 anemia berat
 gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin
 uterus tegang terus menerus dan nyeri
4. hipertensi
hipertensipadalah tekanan darah sekurang kurangnya 140 mmhg sistolikatau
90 mmhg diastolic pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita
yang sebelumnya normal tensinya.
5. hipertensi kronik
 hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan
menetap setelah persalinan.
 tekanan darah > dari 140/90 mmhg
 sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil,atau diketahiu
adanyahipertensi pada usia kehamilan < 20 minggu
 tidak ada proteinuria ( diperiksa dengan tes celup urin )
 dapat disertai keterlibatan organ lain,seperti mata,jantung,
6. hipertensi gestasional
hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggudan
menghilang setelah persalinan
7. pre eklampsia berat
 tekanan darah diastolic ≥ 110 mmhg
 usia kehamilan > 20 minggu
 proteinuria 3+
8. eklampsia
 kejang
 tekanan darah diastolic 90 mmhg atau lebih
 usia kehamilan > 20 minggu
 proteinuria 2+ atau lebih
9. malposisi
Posisi abnormal vertex kepala janin ( dengan ubun-ubun kecil sebagai
penanda) terhadap panggul ibu.
10. malpresentasi
Malpresentasi meliputi semua presentasi selain vertex.
11. Kala 1 lama
 fase laten memanjang
Jika ibu masuk perawatan pada saat persalinan berada pada fase laten
pembukaan < 3 cm dan tetap dalam fase laten selama 8 jam
berikutnya,berarti kemajuan nya abnormal.
 fase aktif memanjang
Jika pembukaan servik pada patograf menunjukkan kesebelah
kananmenjauhi garis waspada.
12. Kala 2 lama
Apabila ditemukan persalinan dengan tidak ada kemajuan penurunanbagian
terendah janinpada persalinan kala 2.Dengan batasan waktumaksimal 2 jam
untuk nulipara dan 1 jam untuk multipara,maka segeradilaksanakan rujukan
persalinan ke rumah sakit.
13. Perdarahan pascasalin ( HPP / HEMORRAGIC POSTPARTUM )
 Definisi
Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama
setelahpersalinan,sedangkan perdarahan pascasalin sekunder adalah
perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari normal
antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.
 Diagnosis
Perdarahan pascasalin adalah perdarahan > 500 ml setelah bayi lahir atau
yang berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu.Penyebab gejala dan
tanda dari perdarahan pascasalin :
a. Atonia uteri : perdarahan segera setelah anak lahir dan uterus
danuterus tidak berkontraksi atau lembek
b. Sisa plasenta : plasenta atau sebagian selaput ( mengandung
pembuluh darah ) tidak lengkap.Perdarahan dapat muncul 6-10 hari
pascasalin disertai subinvolusi uterus.
c. Retensio plasenta : plasenta belum dilahirkan dalam 30 menit setelah
kelahiran bayi.
d. Robekan jalan lahir : perdarahan segera dengan darah segar yang
mengalir setelah bayi lahir.
e. Ruptura uteri : perdarahan segera ( perdarahan intraabdominal dan /
pervaginam ) dengan nyeri perut hebat dan kontraksi hilang serta ada
tanda bundle di abdomen.
f. Infersio uteri : fundus uteri tidak teraba pada palpasi,lumen vagina
terisi masa dan nyeri ringan / berat.
g. Gangguan pembekuan : perdarahan tidak berhenti,encer
tidakterlihatgumpalan darah.Kegagalan terbentuknya gumpalan pada
uji pembekuan darah sederhanaTerdapat factor predisposisi :
 solusio plasenta
 kematian janin dalam uterus
 eklampsia
 emboli air ketuban
h. Syok adalah suatu kondisi dimana terjadi kegagalan pada system
sirkulasi untuk mempertahakan perfusi yang adekuat keorgan –
organ vital.
F. Landasan Hukum
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. Permenkes 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang standar asuhan kebidanan
4. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
5. Kep Menkes nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Kebidanan
6. Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kota Agung
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


TENAGA YANG

N NAMA SYARAT NAMAPETU DIMILIKI


PELATIHAN PENDIDIKAN TIDAK KETERANGAN
O UNIT KOMPETENSI GAS SESUAI
SESUAI

Maritha Sst APN DIV Kebidanan √ Memenuhi Syarat

Noni D3 Kebidanan
APN √ Memenuhi Syarat
Puji
APN D3 Kebidanan √ Memenuhi Syarat
Pelayan 1. Pendidikan
minimal Yunita manik APN D3 Kebidanan √ Memenuhi Syarat
an
1. Persalin D3 D3 Kebidanan √ Memenuhi Syarat
an Kebidanan Vitrin APN
Nita puspita
wanda, Amd APN D3 Kebidanan √ Memenuhi Syarat
Keb
Yosi tri ayu, D3 Kebidanan √ Memenuhi Syarat
APN
Amd Keb
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Nama
No Kompetensi Jabatan Uraian Tugas
Petugas
1 Maritha Sst DIV Kebidanan Koordinator 1. Menyusun rencana kegaiatan
ruangan dan pelayanan persalinan
pelaksana 2. Melakukan monitoring dan
evaluasi hasil kegiatan pelayanan
persalinan diruang pelayanan
persalinan
3 Melaksanakan kegiatan pelayanan
diruang pelayanan persalinan,
kegawat darurat kebidanan dan
rujukannya.
4 Melakukan pencatatan dan
penyusunan pelaporan serta
visualisasi data kegiatan pelayanan
persalinan sebagai bahan informasi
dan pertanggung jawaban kepada
kepala puskesmas
2 Noni afriani D3 Kebidanan pelaksana 1. Melaksanakan kegiatan pelayanan
siska persalinan, kegawat darurat
kebidanan dan rujukannya.
2. Melaksanakan koordinasi dengan
unit terkait
3. Membuat pelaporan kegiatan
pelayanan umum setiap hari
kepada koordinator ruangan
pelayanan
3 Puji astuti D3 Kebidanan pelaksana 1. Melaksanakan kegiatan pelayanan
persalinan, kegawat darurat
kebidanan dan rujukannya.
2. Melaksanakan koordinasi dengan
unit terkait
3. Membuat pelaporan kegiatan
pelayanan umum setiap hari
kepada koordinator ruangan
pelayanan

4 Vitrin desta D3 Kebidanan pelaksana 1. Melaksanakan kegiatan pelayanan


persalinan, kegawat darurat
heldiya kebidanan dan rujukannya.
2. Melaksanakan koordinasi dengan
unit terkait
3. Membuat pelaporan kegiatan
pelayanan umum setiap hari
kepada koordinator ruangan
pelayanan

5 Yosi tri ayu, D3 Kebidanan pelaksana 1. Melaksanakan kegiatan pelayanan


Amd Keb persalinan, kegawat darurat
kebidanan dan rujukannya.
2. Melaksanakan koordinasi dengan
unit terkait
3. Membuat pelaporan kegiatan
pelayanan umum setiap hari
kepada koordinator ruangan
pelayanan

6 Nita D3 Kebidanan pelaksana 1. Melaksanakan kegiatan pelayanan


Puspitawan persalinan, kegawat darurat

da ,Amd kebidanan dan rujukannya.


2. Melaksanakan koordinasi dengan
Keb
unit terkait
3. Membuat pelaporan kegiatan
pelayanan umum setiap hari
kepada koordinator ruangan
pelayanan

C. JADWAL KEGIATAN
Ruang Pelayanan Persalinan dan pascasalin buka setiap hari kerja sesuai jam
pelayanan sebagai berikut:

NO PETUGAS JADWAL

Senin dan Rabu


1 Maritha Sst
Jam 08.00 - 14.30 WIB
Selasa dan Jumat
2 Noni afriani siska
Jam 08.00 - 14.30 WIB
Kamis
Puji astuti A Md keb
Jam 08.00 – 14.30 WIB
3 Sabtu
Jam 08.00 – 14.00 WIB

Jumat
Jam 08.00 - 14.30 WIB
4 Yunita manik A Md keb
Sabtu
Jam 08.00 - 14.00 WIB
Jumat
Jam 08.00 - 14.30 WIB
5 Vitrin desta heldia A Md keb
Sabtu
Jam 08.00 - 14.00 WIB

Rabu dan Kamis


6 Nita puspita wanda, A Md keb
Jam 08.00 – 14.30.00 WIB

Senin dan Selasa


8 Yosi tri ayu , A md Keb Jam 08.00 – 14.30.00 WIB

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang Persalinan dan Pascasalin

Keterangan :
Meja
Lemari Alat dan Obat
Timbangan
Wastafel
Tempat Tidur
Kursi
Pintu masuk

B. Standar Fasilitas

DAFTARINVENTARIS UPTD PUSKESMAS


TAHUN 2019

A. Ruangan Persalinan

Standar
Jumlah
Permenkes
No Jenis Peralatan Yang Kebutuhan Ket
No. 75
Ada
Tahun 2014
I. Set Obstetri dan Ginekologi
1 Bak instrument tertutup besar ( obgin ) 3 buah 0 1 buah
2 Bak instrument tertutup kecil 3 buah 1 Buah 1 Buah
3 Bak instrument tertutup medium 3 buah 1 buah 1 buah
4 Doopler 1 buah 0 1 buah
5 Doyeri probe lengkung 1 buah 0 1 buah
6 Endotracheal tube dewasa 2.5 3 buah 0 1 buah
7 Endotracheal tube dewasa 3 3buah 0 1 set
8 Endotracheal tube dewasa 4 3 buah 0 1 buah
9 Gunting benang 3 buah 0 1 buah
10 Gunting episiotomy 3 buah 0 1 buah
11 Gunting iris lengkung 3 buah 0 1 buah
12 Gunting operasi lurus 3 buah 1 Buah 1 buah

13 Gunting tali pusat 3 buah 1 buah 1 buah


14 Klem fenster / klem ovum 3 buah 1 buah 1 buah

15 Klem kasa ( korentang ) 3 buah 0 1 buah


16 Klem Kelly / klem kocher lurus 3 buah 0 1 buah
17 Klem linen backhause 3 buah 0 1 buah
18 Klem mosquito halsted lengkung 3 buah 0 1 buah
19 Klem mosquito halsted lurus 3 buah 0 1 buah
20 Klem pemasang klip hegenbarth 3 buah 0 0

21 Lampu periksa halogen 1 buah 0 1 buah

22 Masker oksigen + kanula nasal dewasa 2 buah 0 1 buah


23 Meja instrument 2 buah 0 1 buah
24 Needle holder matheiu 3 buah 2 buah 2 buah
25 Pelvimeter obstetric 1 buah 0 1 buah
26 Pinset jaringan ( sirurgis) 3 buah 1 buah 1 buah
27 Pinset jaringan semken 3 buah 0 1 buah
28 Pinset kasa (anatomis ) 3 buah 2 buah 2 buah
29 Resusitator dewasa 1set 1 buah 1 buah
30 Retraktor finsen tajam 1 buah 0 0

31 Setengah kocher 3 buah 1 buah 1 buah

32 Skalpel no 3 3 buah 0 1 buah

33 Skalpel no 4 3 buah 0 1 buah


34 Spekulum ( sims ) besar 5 buah 1 buah 1 buah
35 Spekulum ( sims ) kecil 5 buah 0 0
36 Spekulum ( sims ) medium 5 buah 0 0
37 Spekulum cocor bebek graye besar 5 buah 1 buah 1 buah
38 Spekulum cocor bebek graye kecil 5 buah 1 buah 1 buah
39 Spekulum cocor bebek grayemedium 5 buah 1 buah 1 buah
40 Standar infuse 1 buah 1 buah 1 buah
41 Stetoskop dewasa 1 buah 1 buah 1 buah
42 Stetoskop janin/ fetoscope 1 buah 0 1 buah
43 Stilet untuk pemasangan ETT 1 buah 0 0
44 Tabung oksigen dan regulator 1 set 0 1 set
45 Tempat klem kasa ( korentang ) 2 buah 1 buah 1 buah
Tempat tidur periksa (examination bed 0
46 1 set 0
)
47 Tempat tidur untuk persalinan 1 set 1 set 1 set
48 Tensimeter dewasa 1 buah 1 buah 1 buah
49 Thermometer dewasa 1 buah 0 1 buah

II. Set resusitasi bayi

1. Baby suction pump portable 1 set 0 1 buah


2. Endotracheal tube 2.5 1 buah 0 1 buah
3. Endotracheal tube 3 1 buah 0 1 buah
4. Endotracheal tube 3.5 1 buah 0 1 buah
5. Endotracheal tube 4 1 buah 0 1 buah
6. Infant T piece resuscitator dengan 1 buah
1 buah 1 buah
PEEP
7. Infant T piece system 1 buah 0 1 buah
8. Laringoskop neonates bilah lurus ( 3 1 buah
1 set 0
ukuran )
9. Meja resusitasi dengan pemanas 1 buah
1 set 0
( infant radiant warmer )
10. Oxygen concentrator 1 buah 0 1 buah
11. Penghisap lender de lee (neonates ) 1 buah 1 buah 1 buah
12. Pompa penghisap lender elektrik 1 buah 0 0
13. Stetoskop duplex neonatus 1 buah 0 1 buah

III. Meubelair

1. Kursi Kerja 3 1 buah 2 buah


2. Lemari arsip 1 0 1 buah
3. Meja tulis ½ biro 1 1 buah 1 buah
Jumlah

IV. Pencatatan dan Pelaporan

1 0
1. Formulir informed consent Sesuai Kebutuhan
bendel
Formulir dan surat keterangan lain 100 lbr 0
2. sesuai kebutuhan pelayanan yang Sesuai Kebutuhan
diberikan
3. Formulir laporan Sesuai Kebutuhan 100 lbr 0
4. Formulir partograf Sesuai Kebutuhan 100 bdl 0
5. Formulir persalinan / nifas Sesuai Kebutuhan 100 lbr 0
6. Formulir rujukan Sesuai Kebutuhan 25 lbr 0
7. Formulir surat kelahiran Sesuai Kebutuhan 100 lbr
8. Formulir surat kematian Sesuai Kebutuhan 10 lbr
9. Formulir surat keterangan cuti bersalin Sesuai Kebutuhan 50 lbr

V. Bahan habis pakai

Alcohol 1
1 Sesuai Kebutuhan 1 buah
buah
Benang chromic catgut 3
2 Sesuai Kebutuhan 3 buah
buah
Desinfektan 1
3 Sesuai Kebutuhan 1 buah
buah
Gelang bayi 0 1
4 Sesuai Kebutuhan
buah
5 Infuse set dewasa 3 buah 3
Sesuai Kebutuhan
buah
6 Infuse set dengan wing needle untuk 1 buah 1
Sesuai Kebutuhan
anak dan bayi no 23 dan 25 buah
7 Jarum jahit tajam 3 buah 3bua
Sesuai Kebutuhan
h
8 Jarum jahit tumpul Sesuai Kebutuhan 3 buah 3
buah
9 Kantong urin 2
Sesuai Kebutuhan 2 buah
buah
10 Kapas 2
Sesuai Kebutuhan 2 buah
buah
11 Kateter folley dewasa 1
Sesuai Kebutuhan 1 buah
buah
12 Kateter nelaton 1
Sesuai Kebutuhan 1 buah
buah
13 Kateter intravena 16 G 3
Sesuai Kebutuhan 3 buah
buah
14 Kateter intravena 18 G 3
Sesuai Kebutuhan 3 buah
buah
15 Kateter intravena 20 G 3
Sesuai Kebutuhan 3 buah
buah
16 Kateter penghisap lendir dewasa 10 Sesuai Kebutuhan 0 0
17 Kateter penghisap lendir dewasa 8 Sesuai Kebutuhan 0 0
18 Nasogastric tube dewasa Sesuai Kebutuhan 0 0
19 Nasogastric tube dewasa 5 Sesuai Kebutuhan 0 0
20 Pembalut Sesuai Kebutuhan 3 3
21 Pengikat tali pusat Sesuai Kebutuhan 20 20
22 Plester non woven 1
Sesuai Kebutuhan 1 buah
buah
23 Sabun cair untuk cuci tangan 3
Sesuai Kebutuhan 3 buah
buah
24 Sarung tangan 1
Sesuai Kebutuhan 1 kotak
kotak
25 Sarung tangan panjang (manual plc ) 3
Sesuai Kebutuhan 3 buah
buah
26 Sarung tangan steril 10 10
Sesuai Kebutuhan
buah buah
27 Spuit disposable (steril ) 20 ml 3
5 buah 3 buah
buah
28 Spuit disposable syringe (steril ) 1 ml 10 10
5 buah
buah buah
29 Spuit disposable syringe (steril ) 10 ml 5
5 buah 5 buah
buah
30 Spuit disposable syringe (steril ) 3 ml 10 10
5 buah
buah buah
31 Spuit disposable syringe (steril ) 5 ml 5 buah 10 10
buah buah
32 Three way stopcock ( steril ) 5 buah 0 0

VI. Perlengkapan

1 Lemari obat
2 Lemari alat Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan
3 Mangkok iodine Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan
4 Pengukur panjang badan Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan
5 Pengukur tinggi badan ( microtoise ) Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan
6 Pisau pencukur 0 0
7 Timbangan bayi Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan
8 Timbangan dewasa Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan
9 Tromol kasa Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan
10 Waskom bengkok ukuran 30 cm Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan
11 Waskom bengkok ukuran 23 cm Sesuai 1 buah
1 buah
kebutuhan

B. Ruangan Pasca Persalinan

Standar
Jumlah
Permenkes Kebutu
No Jenis Peralatan Yang Ket
No. 75 han
Ada
Tahun 2014
I. Ruangan rawat pasca persalinan
1 Art timer 1 buah 0 1 buah
2 Boks bayi 1 buah 0 1 Buah
3 Sphygmomanometer dewasa 1 buah 0 1 buah
4 Standar infuse 1 buah 1 buah 1 buah
5 Stetoskop anak 1 buah 0 1 buah
6 Tabung oksigen dan regulator 1 buah 0 1 buah
7 Tempat tidur dewasa 1 set 3 set 3 set
8 Thermometer anak 1 buah 0 1 buah
9 Thermometer dewasa 1 buah 0 1 buah
10 Timbangan bayi 1 buah 0 1 set

II Bahan habis pakai

1 Infuse set dewasa 2set 1 buah 0


2 Kantongurin 2 buah 1 buah 0
Kasa non steril Sesuai 0
3 1 buah
Kebutuhan
Kateter folley dewasa Sesuai 1 buah
4 1 buah
Kebutuhan
5 Kateter intravena 16 G Sesuai 1 buah
1 buah
Kebutuhan
6 Kateter intravena 18 G Sesuai 1 buah
1 buah
Kebutuhan
7 Kateter intravena 20 G Sesuai 1 buah
2 buah
Kebutuhan
8 Kasa steil Sesuai 1 kotak
1 kotak
Kebutuhan
9 Kateter penghisap lender dewasa 10 2 buah 0 1 buah
10 Kateter penghisap lender dewasa 8 2 buah 0 1 buah
11 Sarung tangan Sesuai
0 1 buah
Kebutuhan
12 Sarung tangan steril Sesuai 2 buah 2 buah
Kebutuhan
13 Spuit disposable (steril ) 20 ml 5 buah 2 buah 2 buah
14 Spuit disposable syringe (steril ) 1 ml 5 buah 2 buah 2 buah
15 Spuit disposable syringe (steril ) 10 ml 5 buah 2 buah 2 buah
16 Spuit disposable syringe (steril ) 3 ml 5 buah 2 buah 2 buah
17 Spuit disposable syringe (steril ) 5 ml 5 buah 2 buah 2 buah

III Meubelair

1 Kursi Kerja 3 0 1 buah


2 Lemari arsip 1 0 1 buah
3 Meja tulis ½ biro 1 0 1 buah

IV Pencatatan dan Pelaporan


1 Buku register pelayanan 1 buah 1 buah 0
2 Formulir lain sesuai kebutuhan layanan Sesuai Kebutuhan 100 lbr 0
3 Rekam medikpasien Sesuai Kebutuhan 100 lbr 0

V Perlengkapan

1 Bantal 1 buah buah 0


2 Baskom kecil 1 buah buah 0
Handuk pembungkus neonates Sesuai 0
3 buah
Kebutuhan
Kantong metode kanguru sesuai ukuran 0
4 1 set 1 buah
neonates
5 kasur 1 buah 1 buah 1 buah
6 Kotak penyimpan jarum bekas 1 buah 1 buah 1 buah
7 Lemari obat 1 buah buah buah
8 Lemari alat 1 buah buah 0
9 Lemari kecil pasien 1 buah buah 0
10 Perlak 2 buah buah 0
11 Pispot 1 buah 1 buah 1 buah
12 Pompa payudara asi 1 buah 1 buah 1 buah
13 Sarung batal 2 buah buah 0
14 Selimut bayi 2 buah 0 0
15 Selimut dewasa 2 buah 0 0
16 Seprei 2 buah 0 0
17 Set tumbuh kembang anak 1 buah 0 0
18 Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah 1 buah 1 buah
19 Tempat sampah tertutup yang
dilengkapi dengan injakan pembuka 2 buah 3 buah 3 buah
petutup
20 Toples kapas / kasa steril 2 buah 1 buah 1 buah
21 Tromol kasa / kain steril 2 buah 1 buah 1 buah
22 Waskom bengkok kecil 2 buah 1 buah 1 buah

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Pelayanan dalam gedung dalam memberikan pelayanan dan tindakan yang dilakukan
didalam pelayanan Persalinan dan pascanifas, yakni :
a. pengkajian
b. diagnosa
c. perencanaan
d. pelaksanaan / pengobatan
e. evaluasi
f. surat rujukan
g. surat keterangan kelahiran
h. surat keterangan sakit atau cuti melahirkan

B. Metode
Metode persalinan :
1. anamnesa
2. pemeriksaan vital sign,palpasi,perkusi,auscultasi
3. penanganan pertolongan persalinan normal sesuai dengan prosedur APN 60
langkah.
4. pencatatan kemajuan persalinan menggunakan partograf
5. komunikasi informasi dan edukasi ( KIE )

Metode pascanifas :
1. anamnesa
2. pemeriksaan vital sign,palpasi,perkusi,auscultasi
3. penanganan tindak lanjut
4. pencatatan hasil pemeriksaan
5. komunikasi informasi dan edukasi ( KIE )

Penyelenggaraan pelayanan Unit Pelayanan Persalinan dan pascanifas dilakukan setiap


hari kerja Puskesmas.Petugas mempersiapkan sarana dan prasarana dan setelah
pelayanan melakukan pencatatan,pencucian alat,penataan kembali ruangan dan
diakhiri dengan sterilisasi.

C. Langkah Kegiatan
Alur Pelayanan Persalinan dan Pascanifas

Pasien datang

pendaftaran

Proses pemeriksaan oleh


bidan

Dirujuk rsud patologi normal Tindakan


persalinan

komplikas
i

Prwt post
partum

Loket ( pengambilan apotek


resep )

administrasi

Pasien pulang

BAB V
LOGISTIK
Setiap pemakaian obat dan BHP dicatat dalam buku LPLPO ruang persalinan
danpascanifas.Obat dan BHP dilakukan inventaris setiap 1 bulan sekali, yang habis
stoknyadimintakan kembali kepada petugas farmasi/apotek dengan menggunakan buku bon
obat ruangan.Setiap kebutuhan barang perlengkapan/meubelair ruangan dimintakan kepada
bendahara barang puskesmas.
Logistik yang diperlukan antara lain :

Bahan Habis Pakai dan pencatatan dan pelaporan

Sesuai terpenuhi
Alkohol 1 buah
Kebutuhan
Sesuai
Povidone Iodine 1 buah terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Podofilin Tinctura 25% 1 buah terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Kapas 1 buah terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Kasa non steril 1 buah terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Sabun tangan 2 buah terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Kasa steril 10 buah terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Masker wajah 1 Kotak terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Sabun tangan atau antiseptic 1 Botol terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Sarung tangan steril 4 Buah terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai
Sarung tangan non steril 1 kotak terpenuhi
Kebutuhan
Sesuai 6 bendel terpenuhi
Buku register layanan
kebutuhan
Formulir dan surat keterangan lain 250 lbr terpenuhi
Sesuai
sesuai kebutuhan pelayanan yang
kebutuhan
diberikan
Kertas resep Sesuai 100 lbr terpenuhi
kebutuhan
Sesuai 50 bdl terpenuhi
Surat keterangan sakit
kebutuhan
Sesuai 200 lbr terpenuhi
Surat keterangan sehat
kebutuhan
Formulir Informed Consent Sesuai 250 lbr terpenuhi
kebutuhan
Surat rujukan Sesuai 20 terpenuhi
kebutuhan
Penjepit tali pusat Sesuai 20 terpenuhi
kebutuhan
Buku register Sesuai 4 terpenuhi
kebutuhan
Partograf Sesuai 100 terpenuhi
kebutuhan
Buku monitoring Sesuai 2 terpenuhi
kebutuhan
Obat-obatan danalat pemeriksaan

Tensimeter Sesuai 2 terpenuhi


kebutuhan
Stetoskop Sesuai 2 terpenuhi
kebutuhan
Thermometer Sesuai 2 terpenuhi
kebutuhan
Monoaurel / doopler Sesuai 1 terpenuhi
kebutuhan
Timer Sesuai 2 terpenuhi
kebutuhan
Timbangan dewasa Sesuai 1 terpenuhi
kebutuhan
Timbangan bayi Sesuai 1 terpenuhi
kebutuhan
Pengukur panjang badan / tb Sesuai 1/1 terpenuhi
kebutuhan
Pita lila Sesuai 1 terpenuhi
kebutuhan
Metline / meteran Sesuai 1 terpenuhi
kebutuhan
Oksitocin injeksi Sesuai 40 terpenuhi
kebutuhan
Vitamin k Sesuai 20 terpenuhi
kebutuhan
Ergometrin injeksi Sesuai 5 terpenuhi
kebutuhan
Adrenalin injeksi Sesuai 2 terpenuhi
kebutuhan
Mgso4 40 % + 20 % Sesuai 2+2 Tidak
kebutuhan terpenuhi
Calci gluconas Sesuai 1 terpenuhi
kebutuhan

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana puskesmas membuat asuhanpasien
lebih aman.Sistem tersebut meliputi :
 Assesmen resiko
 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubunan dengan resiko pasien
 Pelaporan dan analisis insiden
 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminalkan timbulnya resiko
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatkan akuntanbilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan

C. Kejadian tidak diharapkan ( KTD )


Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil suatu tindakan yang
seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.Cedera
dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak
dapat dicegah.

D. Kejadian nyaris cedera


Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil yang dapat menciderai pasien tapi cedera serius tidak terjadi
karena keberuntungan ( misalnya pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak
timbul reaksi obat ) karena pencegahan ( suatu obat dengan overdosis lethal akan
diberikan tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan )
atau peringanan ( suatu obat dengan over dosislethal diberikan tetapi diketahui secara
dini lalu diberikan anti dotumnya ).

E. Tata laksana kerja untuk keselamatan pasien


1. Semua pasien yang datang baik dalam kondisi inpartu maupun observasi
kebidanan harus dilakukan anamese dan pemeriksaan fisik.
2. Memperhatikan identitas pasien khususnya nama dan nomor rekam medis.
3. Memastikan pasien telah mendapatkan informed consent sebelum pasien
mendapatkan penatalaksanaan medis
4. Seluruh persalinan normal wajib ditolong oleh dokter,bidan yang berkompeten.
5. Pemeriksaan pervaginam dalam proses persalinan dilakukan setiap 4 jam sekali
atau bila ada indikasi.
6. Seluruh pemeriksaan penunjang medis harus disertai dengan identitas pasien yang
lengkap benar dan jelas.
7. Setiap bayi yang lahir,langsung dilakukan pemeriksaan fisik,dicap kaki dan
diberikan peneng untuk identitas.
8. Penghalang tempat tidur pasien selalu dalam keadaan terpasang bila ada pasien
diatas tempat tidur.
9. Selalu memperhatikan prinsip benar pemberian obat.
10. Kuku petugas harus pendek.
11. Mencuci tangan sesuai prosedur sebelum dan sesudah tindakan.
12. Mempertahankan sterilitas dan menjaga kebersihan.
13. Sarung tangan yang dipakai harus sesuai dengan ukuran.

Keselamatan pasien selalu diutamakan dengan melaporkan setiap Kejadian Tidak


diinginkan,Kejadian Nyaris celaka,dan kejadian potensial cedera yang ditemukan
oleh petugas.KTD,KNC,KPC,segera dilaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien
Puskesmas untuk mendapatkan tindak lanjut.Setiap pelayanan yang dilaksanakan
mengacu pada prosedur yang berlaku.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Pertolongan persalinan berisiko terjadinya penularan penyakit dari pasien kepada
petugas kesehatan. Hal tersebut terjadi melalui cairan tubuh seperti darah,air
ketuban.Untuk menghindari kecelakaan kerja,setiap pelayanan yang dilaksanakan mengacu
pada prosedur yang berlaku.
Setiap petugas wajib melaksanakan prosedur pencegahan infeksi dan memakai APD
sesuai standar yang berlaku.
Ada beberapa hal yang dapat membuat seseorang tenaga kesehatan dapat terpapar dengan
infeksi menular yaitu :
1. Cuci tangan yang tidak benar
2. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat
3. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman
4. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan yang kurang benar
5. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai
Prinsip keselamatan kerja khususnya diruangan bersalin adalah menjaga hygiene sanitasi
individu,hygiene sanitasi dan sterilisasi peralatan.
Ketiga prinsip itu dapat dijabarkan dalam kegiatan yaitu :
1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
2. Pemakaian APD ( Alat Pelindung Diri ) yaitu pelindung kaki / sandal sepatu khusus
kamar bersalin,apron /gaun pelindung,topi,masker,goggle/kacamata dan sarung
tangan
3. Pengelolaan instrument bekas pakai dan alat kesehatan lainnya
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam lainnya untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan
6. Pengelolaan alat tenun bekas pakai
7. Pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan pemberian imunisasi

Hal – hal yang harus diketahui oleh petugas terpapar adalah :


1. Tindakan sesuai dengan jenis paparan
2. Status kesehatan petugas terpapar
3. Status kesehatan sumber paparan
4. Tindakan pertama pada paparan bahan kimia atau cairan tubuh
5. Tindakan pasca tertusuk jarum bekas pakai atau benda tajam bekas pakai lainnya

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pelayanan kebidanan di Ruang Bersalin dan pascanifas sesuai SOP yang berlaku dalam
rangka meningkatkan mutu layanan sehingga tercapai kepuasan pelanggan.Pengendalian
mutu dilaksanakan dengan memberikan kuesioner kepada pasien yang dilayani diruang
bersalin.
Kuesiner direkap dan dicatat dalam buku,dan dibahas dalam pertemuan petugas ruang
bersalin untuk dilaporkan dan ditindak lanjuti.
Pencatatan indikator mutu dilaksanakan dalam format yang berlaku dan dilaporkan kepada
Ketua pokja UKP Puskesmas.
Indikator mutu yang digunakan di UPTD Puskesmas Kotaagung dalam pelayanan
persalinan dan pascanifas adalah sebagai berikut :

no Jenis kegiatan satuan target


1 Kunjungan ibu hamil k1 Ibu hamil 100%
2 Kunjungan ibu hamil k4 Ibu hamil 95%
3 Cakupan bumil resti Ibu hamil 100%
4 Cakupan persalinan nakes di faskes Ibu bersalin 95%
5 Pelayanan ibu nifas Ibu nifas 95%
6 Pelayanan bayi baru lahir Bayi 100%
7 Cakupan neonatal resti Bayi 100%
8 Kunjungan bayi bayi 90%
9 Kematian perinatal Neonatal,bayi 0%
10 Kematian maternal Ibu hamil,bulin,nifas 0%

Dalam pelaksanaan indikator mutu menggunakan buku monitoring dan evaluasi indikator
mutu pelayanan dan dilaporkan setiap bulannya pada Tim Mutu Puskesmas.

BABIX
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedoman Pelayanan kebidanan di Ruang Bersalin dan pascasalin merupakan salah satu
jenis peayanan yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Kota agung.
Untuk menjaga pelayanan di Ruang Bersalin dan pascasalin berjalan dengan
baik,diperlukan pedoman sebagai acuan pelaksanaan kegiatan,sampai evaluasi yang
terencana dan terprogram dengan baik sesuai dengan Pedoman Pelayanan di Ruang
Bersalin dan pascasalin yang telah dibuat.

B. Saran
Untuk mencapai tujuan pedoman pelayanan persalinan dan pascasalinharus melakukan
kegiatan sesuai pedoman yang ada. Selain dengan menggunakan pedoman pelayanan
persalinan dan pascasalin , petugas kesehatan juga harus mengikuti ilmu dan
perkembangan kebidanan yang ter Up Date untuk meningkatkan kualitas.

Anda mungkin juga menyukai