Dosen Pembimbing:
Kuat Prabowo, SKM. M.Kes.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat, petunjuk dan karunia-Nya, makalah yang berjudul “Teknik dan Peralatan
Pengendalian Emisi Pengendalian Udara Emisi (Filter, ESP, Scrubber, Gravity Chamber” ini
telah selesai disusun untuk memenuhi tugas Penyehatan Udara.
Tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyusun makalah ini, terutama kepada Bapak Kuat Prabowo, SKM. M.Kes.selaku
dosen pembimbing, yang telah membimbing kami sehingga makalah ini telah selesai disusun.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami meminta maaf dan tentunya juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi para pembaca.
Kelompok 4
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Pengendalian Emisi...............................................................................................................5
2.2Mechanical Separator.............................................................................................................6
2.3 Filtration Devices.................................................................................................................11
2.4 Wet Collector.......................................................................................................................17
2.5 Electrostattic Precipitators (ESP).......................................................................................19
BAB III..........................................................................................................................................23
PENUTUP.....................................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................23
Daftar Isi.......................................................................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami dan mengetahui pengendalian emisi
2. Memahami dan mengetahui mechanical separator
3. Memahami dan mengetahui filtration devices
4. Memahami dan mengetahui wet collector
iv
5. Memahami dan mengetahui ESP
v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengendalian Emisi
Adanya pengaruh buruk akibat terjadinya pencemaran udara, maka berbagai tuntutan
untuk memperbaiki kualitas udara sekarang mulai timbul dikarenakan adanya bahaya di
bidang kesehatan, lingkungan hidup dan di bidang ekonomi. Tuntutan dan tekanan dari
masyarakat yang mulai sadar dengan udara yang bersih juga mempengaruhi diterbitkannya
perundangan dan teknik-teknik pengendalian udara.
Semuanya itu akan bermuara pada tingkatan udara yang bersih. Untuk menentukan
tingkat pengendalian emisi yang dapat memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku
diperlukan pengendalian secara teknis. Apakah suatu design pengendalian pencemaran emisi
dianggap efisiensi sangat tergantung dari emisi yang dapat dikendalikan.
Sebelum menentukan rancangan design pengendalian emisi dari cerobong, ada lima
hal yang perlu diperhatikan. Kelima faktor tersebut adalah:
1. Sifat-sifat fisik dan kimia emisi yang dikeluarkan dari cerobong harus diukur,
yang meliputi ukuran partikel, density, ruang, ukuran spektrum, komposisi
kimia dan corrosiveness.
2. Karakteristik dari Carrier exhaust gas termasuk didalamnya suhu,
kelembaban, density dan tekanannya.
3. Perkiraan faktor-faktor yang mempengaruhi proses seperti volume aliran,
kecepatan dan konsentrasi particulate gas.
4. Konstruksi alat termasuk di dalamnya adalah pemeliharaan, penggunaannya
dan biaya pembuangannya harus diketahui.
5. Faktor pengoperasian alat termasuk diantaranya pemeliharaan,
penggunaannya dan biaya pemeliharaan harus diketahui.
vi
2. Filtration devices;
3. Wet collector;
4. Electrostattic precipitators;
6. Combustion incinerators.
vii
Gambar 1 Pengendapan Sistem Gravitasi
2. Cyclone Collectors
Prinsip Kerja alat ini adalah dengan membentuk aliran udara ke dalam alat berputar
(vortex). Selanjutnya partikel yang terikut didalamnya akan tertarik kedepan oleh adanya
gaya sentrifugal dan akan membentur permukaan dari alat yang akhirnya partikel jatuh ke
bawah karena adanya gaya gravitasi. Putaran aliran udara terdiri dari dua macam yaitu:
viii
spiral ke bawah pada bagian luar dan ke atas pada bagian dalam seperti terlihat pada
gambar 1 di bawah ini.
Selama pemisahan secara cyclonic, kecepatan aliran udara yang masuk akan
beberapa kali lebih tinggi dari kecepatan aliran udara yang ada pada lubang inlet
emisi udara. Mekanisme pemisahan hampir sama dengan pengendapan gravitasi
hanya disini perlu ada gaya sentrifugal sehingga dihasilkan gaya yang lebih besar
pada partikel . Pada cyclone dengan diameter kecil nilai kenaikannya lebih dari
2.500 kali gaya grafitasi.
Salah satu rumus untuk menghitung ukuran partikel yang terkumpul seperti
tertera di bawah ini.
9µb
Dpc. =
2 Л Ne Vi (∂p - ∂g)
Dimana
ix
jatuh meningkat sejalan dengan efisiensi.
Siklon kolektor dengan diameter kecil terlihat meningkat
penggunaannya dalam beberapa tahaun terakhir ini, hal ini dikarenakan
beberapa keuntungan dari siklon, yaitu : 1) Biaya permulaan rendah;
2)Tekanan jatuh secara moderate, 3)biaya pemeliharaan dan pengoperasian
rendah. Sedangkan kerugiannya meliputi efisiensi pengumpulannya rendah
untuk partikel dibawah mikron dan adanya erosi dari alat.
x
Gambar 4 Cyclone Dust Collector
3. Impigement Separators
Prinsip kerja alat ini adalah berdasarkan pada gaya inertial untuk menghilangkan
partikel dari gas yang dikeluarkan. Separator ini menggunakan lempengan-lempengan
untuk mengumpulkan atau mengkonsentrasikan particulates seperti pada gambar dibawah
ini. Prinsip kerjanya sebagai berikut: partikel bergerak dalam aliran gas kemudian
membentur lempengan-lempangan yang telah diatur sedemikian rupa sehinga partikel-
partikel yang besar akan jatuh setelah membentur lempengan tersebut.
Efisiensi pengumpulan meningkat dengan meningkatnya partikel size,
kecepatan aliran gas dan partikel density. Tetapi efisiensi secara menyeluruh
amatlah rendah pada range 50 s/d 80 % dengan partikel lebih kecil dari 20 mikron
tidak terkumpul. Karena itu desain yang optimum menggunakan pembukaan kecil
antara lempengan-lempengan dan pengaturan kecepatan aliran gas yang tinggi.
Keuntungan penggunaan alat ini adalah:
3) Korosi.
xi
Gambar 3.7 Prinsip kerja
Impigement
Separators Sumber:
P. Walton Purdon,
1980
filter. Dari ketiga macam ini maka fabric filters adalah filter yang paling
baik digunakan dalam pengendalian pencemaran udara pada industri.
a. Mat filter pada dasarnya sangat berpori-pori (porous) berisi sekitar
xii
97-99% ruang kosong. Alat ini mempunyai masa pakai yang terbatas
dan biasanya digunakan sebagai proses pembersih udara.
b. Ultra filters, filter ini terdiri dari suatu lapisan filter yang tebal dan
digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam penyaringan
terutama untuk polutan seperti buangan radioaktif
c. Fabric filters. Filter ini banyak digunakan di berbagai industri. Fabric
filter terdiri dari dua macam yaitu Panel filter dan Baghouse filter.
d. Panel filter, Panel filter terdiri dari susunan filter-filter dengan
ketebalan satu sampai dengan dua inchi (2,5 s/d 5 Cm). Prinsip kerja
filter ini adalah menyaring partikel yang dihembuskan oleh gas ke
dalam medium tersebut.
e. Baghause filter, Alat ini dihubungkan memanjang dengan filter
fabric, lebih dari 45 ft (135 cm). Prinsip kerjanya adalah udara akan
masuk ke dalam kantong-kantong penyaring (bag filter) yang terbuat
dari kain.
xiii
membatasi tekanan jatuh pada suatu tingkatan tertentu. Tekanan jatuh pada
dalam fabric filter dan harga peralatan merupakan dua hal yang terpenting
dalam perencanaan pembuatan filter devices. Secara umum peningkatan
dalam cloth area akan memperpanjang bekerjanya pabrik melalui
pengurangan waktu pembersihan, walaupun demikian cloth are juga dapat
meningkatkan harga peralatan.
Tiga variabel design yang digunakan untuk menentukan tekanan
jatuh yang maksimal dari sistem ini adalah: 1) Filter ratio (ialah ratio dari
rata-rata aliran volume gas pembawa terhadap
filter area), 2)Tipe dari kain dan seleksi tenunannya, 3)Periode waktu
pembersihan dan metode yang digunakan.
Tekanan jatuh adalah jumlah ketahan kain dan gumpalan-gumpalan
filter yang dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
Δ Pt = Δ Pf - Δ Pi = K2 Lt V2
xiv
karakteristik partikel dalam memberikan kerusakan. Pada tabel di bawah
ini digambarkan beberapa material yang biasa digunakan dalam industri.
Keuntungan dari fabric filter meliputi : (1) Efisiensi pengumpulan
99%, untuk semua ukuran diamter partikel. (2) Buangan partikel kering.
Sedangkan kerugiannya meliputi : (1) memerlukan biaya yang tinggi (2)
Membutuhkan ruangan yang besar (3) Biaya pemeliharaan dan
penggantiannya tinggi (4) memerlukan pengontrolan moisture pada debu
(5) memerlukan pendingin untuk aliran gas dengan suhu tinggi.
xv
um m
Paper lmah 1,5 10 180 jelek Mediu baik Harga
m rendah
Graphiti zed fiber lema 2,0 10 500 mediu baik baik mahal
h m
Asbes lema 3,0 1 500 mediu medium baik -
tos h m
Nomex (nylon) kuat 1,4 5 450 baik medium baik Jelek thd
moisture
FILTER
BAGS
DIRTY AIR
xvi
INLET
CELL
PLATE
Gambar 3.9 Diagram Bag Filter Sumber: P. Walton Purdon, 1980
COLLECTION
HOPPER
b. Brownian diffusion
xvii
Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan partikel
meliputi semua type dari Wet scrubber yang digunakan untuk
menghilangkan partikel pada suatu tingkatan tertentu. Secar umum
bila alat ini menggunakan energi tinggi untuk timbulnya kontak
antara aliran gas dengan pancaran air yang kecil akan meningkatkan
efisiensi dari pengumpulan partikel. Dibawah ini beberapa alat
pengumpul basah
xviii
Gambar 6 Wet Dust Collector
xix
2.5 Electrostattic Precipitators (ESP)
Prinsip kerja Elektrostatis presipitator adalah berdasarkan pengumpulan
partikel dengan diberikan muatan listrik, untuk selanjutnya partikel yang telah bermuatan
listrik tersebut akan tertarik dan terkumpul pada elektroda. Alat ini juga sering disebut
dengan Cottrell Process, karena alat ini pertama kali didesaign oleh Frederick Gardner
Cottrell.
xx
Gambar 7 Prinsip Kerja Elektrostatis Presipitator
A
E0 x Ep x a Ef =
xxi
100 - 1000 Exp
------------------------
V2
xxii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adanya pengaruh buruk akibat terjadinya pencemaran udara, maka berbagai tuntutan
untuk memperbaiki kualitas udara sekarang mulai timbul dikarenakan adanya bahaya di
bidang kesehatan, lingkungan hidup dan di bidang ekonomi. Tuntutan dan tekanan dari
masyarakat yang mulai sadar dengan udara yang bersih juga mempengaruhi
diterbitkannya perundangan dan teknik-teknik pengendalian udara.
Jenis-jenis peralatan yang dapat digunakan untuk pengendalian emisi, yaitu: 1)
Mechanical separators; 2) Filtration devices; 3) Wet collector; 4) Electrostattic
precipitators; 5) Gas Adsorbers; dan 6) Combustion incinerators.
xxiii
Daftar Isi
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/
2019/04/37110_11._Modul_Pengendalian_Emisi.pdf
xxiv