Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia yang sangat pesat sekarang ini memerlukan

perusahaan untuk tetap bertahan dalam dunia bisnis dengan selalu menilai

prestasi perusahaan dan terus mempertahankan eksistensinya. Keterlibatan

pihak swasta dalam proses pembangunan sangat menunjang pemerintah,

salah satu bidang usaha yang banyak dilakukan pihak swasta saat ini adalah

bidang industri, perdagangan barang dan jasa. Semakin pesatnya

pembangunan dunia usaha di Indonesia pada saat ini, maka perusahaan

perlu dikelola dengan baik demi tercapainya tujuan perusahaan yang

diharapkan. Tujuan utama setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang

semaksimal mungkin dengan menjual barang yang diproduksinya kepada

pihak pihak yang membutuhkan dengan harga yang terjangkau oleh

konsumen.

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan

kas, kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari hari

maupun untuk mengadakan investasi baru. Di dalam perusahaaan aliran kas

masuk bersifat continue, yang berasal dari penjualan. Penjualan tersebut


2

akan berlangsung secara terus menerus yang memungkinkan perusahaan

tersebut dapat melangsungkan usahanya.


3

Penjualan yang baik akan membawa perusahaan kepada tujuan yang ingin

dicapainya. Dalam perusahaan, aktivitas penjualan merupakan salah satu yang

sangat penting, mengingat dari aktivitas ini akan menghasilkan pendapatan

perusahaan. Selain itu pimpinan perusahaan juga membutuhkan suatu alat untuk

mengawasi jalannya tugas yang dipercayakan kepada bawahan serta untuk

mengetahui kemajuan yang akan dicapai perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu

sistem yang lebih dikenal dengan sistem pengendalian intern. Sistem

pengendalian intern yang dirancang dengan baik terhadap struktur organisasi

yang didalamnya terdapat pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit unit

organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan kegiatan pokok

perusahaan, seperti pemisahan fungsi operasional, fungsi penyimpanan dan

fungsi pencatatan.

Salah satu aktiva yang dimiliki perusahaan adalah kas. Kas perlu

mendapat perhatian tersendiri, karena sifatnya yang sangat mudah dipindah

tangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya. Dengan keadaan ini

tentunya akan mendorong perusahaan untuk melakukan pengendalian intern

terhadap penerimaan kas. Suatu perusahaan menerapkan sistem

pengendalian intern sebagai penunjang dalam menjalankan usahanya.

Sistem tersebut disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masing masing

perusahaan karena jenis dan bentuk perusahaan yang berbeda beda.


4

Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur

organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

(Mulyadi, 2013:163). Selain itu unsur unsur pokok sistem pengendalian

intern meliputi organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang

secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat,

dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu pengendalian intern akuntansi dan pengendalian

intern administratif. Pengendalian intern akuntansi merupakan bagian dari

sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi

dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. (Mulyadi, 2013:

164). Pengendalian intern administrative meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong

efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2013: 165).

Sistem pengendalian intern PT Pangansari Utama dilaksanakan untuk

menghindari terjadinya kebocoran pada penerimaan kas dan juga untuk

mengetahui apakah sistem manajemen yang dilaksanakan dengan baik atau

tidak. PT Pangansari Utama adalah perusahaan dalam negeri yang berbasis


5

makanan, logistik, retail, dan manajemen fasilitas dengan kemampuan

tingkat dunia. PT Pangansari Utama merupakan perusahaan catering dan

distribusi makanan terbesar di Indonesia, yang secara integrasi juga

memberikan pelayanan housekeeping dan distribusi makanan ke area

pertambangan dan eksplorasi energi di pelosok daerah.

Pendekatan bisnis dengan sistem integrasi tersebut, dimana kas

merupakan unsur yang penting yaitu sebagai modal kerja dalam rangka

melaksanakan kegiatan usahanya. Sehingga pengendalian intern penerimaan

kas harus dilakukan seteliti mungkin, karena modal yang jumlahnya terbatas

harus digunakan sesuai dengan tujuan usahanya. Munculnya piutang tak

tertagih yang begitu besar dapat diakibatkan dari sistem perngendalian

intern yang tak memadai atau sebenarnya perusahaan telah memiliki sistem

pengendalian intern yang memadai tetapi tidak dipatuhi oleh karyawan

Adanya perhitungan harga pokok penerimaan kas atas sistem akuntansi

pada kas suatu perusahaan, maka kecurangan serta kesalahan yang tidak

disengaja akan mudah untuk dicegah, dideteksi, atau dikoreksi dalam suatu

perusahaan. Selain itu, perhitungan harga pokok pada penerimaan kas

ditujukan untuk mengarahkan operasi mereka, melindungi aset dan

mencegah penyalahgunaan sistem mereka. Sistem akuntansi penerimaan kas

dari penjualan tunai pada perusahaan ini belum dilaksanakan secara

maksimal sehingga akan memungkinkan terjadinya penyimpangan pada saat


6

melakukan transaksi penerimaan kas. Prosedur yang dilakukan oleh PT.

Pangansari Utama atas penerimaan kas dari penjualan tunai juga belum

sesuai dengan teori yang berlaku yakni belum adanya pemisahan fungsi

yang jelas terhadap fungsi fungsi yang terkait, sehingga terjadi perangkapan

tugas yang dijalankan oleh fungsi fungsi yang ada. Selain itu perusahaan ini

juga belum melakukan pengontrolan atau pemeriksaan intern secara

mendadak dalam proses perhitungan saldo kas.

Berdasarkan dari uraian mengenai pentingnya perhitungan harga pokok

atas sistem penerimaan kas, maka penulis tertarik untuk mengetahui

perhitungan harga pokok atas sistem penerimaan kas yang telah diterapkan

oleh perusahaan. Dengan adanya analisis ini diharapkan dapat membantu PT

Pangansari Utama menjadi lebih efisien dan efektif dalam pencatatan,

kelengkapan dalam pembuatan dokumen dokumen penerimaan kas,

memisahkan fungsi yang terkait dan dapat menerapkan praktik yang sehat,

sehingga penulis tertarik mengambil judul laporan akhir “Analisis

Perhitungan Harga Pokok Penerimaan Kas Terhadap Profitabilitas

Pada PT Pangansari Utama Di Tanjung Redeb”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukan di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana perhitungan harga pokok


7

penerimaan kas terhadap profitabilitas PT Pangansari Utama di Tanjung

Redeb?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok penerimaan kas terhadap

profitabilitas PT Pangansari Utama di Tanjung Redeb.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi PT Pangansari Utama

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan

memberikan masukan yang bermanfaat dalam melakukan perhitungan

harga pokok penerimaan kas dan melakukan analisis laporan keuangan

melalui rasio profitabilitas.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis

mengenai perhitungan harga pokok penerimaan kas dan analisis

laporan keuangan melalui rasio profitabilitas.

3. Bagi Pihak Lain


8

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atau

masukan yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok penerimaan

kas terhadap profitabilitas serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi

bagi penelitian selanjutnya.

E. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan penelitian ini mengacu pada sistematika yang

digunakan dalam penyusunan skripsi di lingkungan Universitas

Muhammadiyah Berau agar mempermudah penelitian dan penulisan skripsi.

Adapun sistematika penulisan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Bab Satu Pendahuluan, pada Bab ini diuraikan mengenai latar

belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta

sistematika penulisan.

Bab Dua Kajian Pustaka, pada Bab ini menjelaskan gambaran secara

umum dan menyeluruh mengenai permasalahan secara teoritis dari berbagai

sumber yang melandasi penulisan ini, selanjutnya dikemukakan kajian

empiris dan kerangka pikir penelitian.

Bab Tiga Metode Penelitian, pada Bab ini diuraikan mengenai definisi

operasional, unit analisis, populasi dan sampel, jenis dan sumber data,

teknik pengumpulan data dan alat analisa.

Bab Empat Hasil Penelitian, pada Bab ini diuraikan penyajian data

hasil penelitian yang diperoleh selama melakukan penelitian pada PT


9

Pangansari Utama seperti gambaran umum perusahaan, struktur organisasi,

kebijakan serta penyajian data yang relevan dan berhubungan langsung

dengan penelitian ini.

Bab Lima Analisis dan Pembahasan, pada bagian analisis diuraikan

secara rinci mengenai perhitungan harga pokok penerimaan kas terhadap

profitabilitas dan menganalisis data utama hasil penelitian tersebut. Pada

bagian pembahasan dikemukakan secara panjang lebar tentang hasil

penelitian sebagaimana telah digambarkan pada bagian analisis.

Bab Enam Kesimpulan dan Saran, yang merupakan kesimpulan dari

hasil analisis yang telah dilakukan serta saran penulis sebagai masukan bagi

PT Pangansari Utama.
10
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori.

1. Akuntansi Biaya

a. Definisi Akuntansi

Menurut Stice dan Skousen (2009: 9), akuntansi adalah suatu

aktivitas jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi yang

kuantitatif, terutama informasi keuangan, tentang entitas entitas

ekonomi, yang dimaksudkan untuk digunakan dalam proses

pengambilan keputusan dalam pembuatan pilihan pilihan yang

beralasan diantara berbagai alternative tindakan yang tersedia.

American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)

dalam Baridwan (2008: 1) mengemukakan akuntansi adalah kegiatan

jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang

mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan keputusan ekonomi dalam

memilih alternatif alternatif dari suatu keadaan.

American Accounting Association (AAA) dalam Waluyo

(2009: 20) mendefinisikan akuntansi sebagai proses

mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi


12

untuk memungkinkan dilakukan penilaian serta pengambilan

keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak pihak yang menggunakan

informasi tersebut.

Sedangkan menurut Kieso, et al. (2016: 2) dalam Tiyas (2020),

akuntansi terdiri atas 3 (tiga) aktivitas yang mendasar, yakni

identifikasi, pencatatan serta pengkomunikasian kejadian ekonomi

sebuah organisasi terhadap pihak yang berkepentingan. Perusahaan

mengidentifikasi peristiwa ekonomi sesuai dengan aktivitas usahanya

serta kemudian mencatat peristiwa itu untuk menyediakan catatan

aktivitas keuangan. Pencatatan dilakukan dengan cara sistematis,

kronologis setiap peristiwa, dalam satuan mata uang. Dan akhirnya

mengkomunikasikan kumpulan informasi tersebut terhadap pihak

yang berkepentingan dalam bentuk laporan akuntansi atau yang juga

dikenal dengan laporan keuangan.

Dari pemaparan diatas tampak arah tujuan akuntansi itu sendiri,

yaitu menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari

suatu economic entity (entitas atau kesatuan ekonomi) kepada pihak

pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas informasi ekonomi.

Agar akuntansi dapat menghasilkan informasi ekonomi, diperlukan

adanya suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis,


13

pengendalian transaksi kegiatan keuangan, dan pelaporan keuangan

perusahaan (Waluyo, 2009: 20).

Jadi, tujuan keseluruhan dari akuntansi adalah untuk

menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan

keputusan ekonomi (Stice dan Skousen, 2009: 9).

2. Laporan Keuangan

a. Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan produk yang dihasilkan dari

akuntansi yang harus disajikan pada akhir periode untuk disampaikan

kepada pihak manajemen (Waluyo, 2009: 38). Berdasarkan Ikatan

Akuntansi Indonesia dalam PSAK No. 1 (2009: 1.5) menyatakan

bahwa laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari

posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Baridwan (2008: 3) menjelaskan, dalam konsep Statement

Nomor 1, Financial Accounting Standards Board (FASB)

menggunakan istilah pelaporan keuangan, dan bukannya laporan

keuangan. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian

Laporan Keuangan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) dipakai istilah

laporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan

dan cara cara lain untuk melaporkan informasi. Dengan demikian


14

pelaporan keuangan mempunyai pengertian yang lebih luas dari

laporan keuangan.

Apabila laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan modal, dan laporan arus kas, maka dalam

pelaporan keuangan termasuk juga prospectus, peramalan oleh

manajemen dan berbagai pengungkapan informasi lainnya.

Perbedaan antara pelaporan keuangan dan laporan keuangan ini

timbul dari kegunaan masing masing. Informasi keuangan tertentu

akan lebih baik bila disajikan dalam laporan keuangan, tetapi

informasi tertentu lainnya akan lebih baik bila dilaporkan dalam

laporan lain. Walaupun demikian, laporan keuangan merupakan

unsur utama pelaporan keuangan. Karenanya, maka tujuan lapoarn

keuangan akan sama dengan tujuan pelaporan keuangan (Baridwan,

2008, 3-4).

b. Tujuan Laporan Keuangan

Baridwan (2008: 3) mengemukakan bahwa tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.
15

Menurut Stice dan Skousen (2009: 9) tujuan dari pelaporan

keuangan adalah untuk membantu pihak pihak yang berkepentingan

mengevaluasi kinerja sebuah perusahaan di masa lalu dan alam

peramalan kinerjanya di masa yang akan datang. Informasi mengenai

peristiwa peristiwa lampau ditujukan untuk meningkatkan operasi

dan meramalkan arus kas di masa depan.

Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia

PSAK No.1 (2009: 1.5) adalah memberikan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi

sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat

keputusan keputusan ekonomi serta menunjukkan

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber sumber

daya yang dipercayakan kepada mereka.

3. Kas

a. Definisi Kas

Kas merupakan suatu alat pertukaran berupa uang kertas dan

uang logam yang dapat diterima untuk membiayai berbagai transaksi

serta kegiatan perusahaan untuk pelunasan utang. Dapat diterima

sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya,

juga simpanan dalam bank atau tempat tempat lain yang dapat
16

diambil sewaktu waktu dan sangat mudah untuk terjadi

penyimpangan (Baridwan, 2010: 84).

Menurut Riyanto (2016: 94) dalam Lubis, dkk (2019: 310), kas

adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat

likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan

berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa

perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat

memenuhi kewajiban finansialnya.

b. Penerimaan Kas

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik

berupa uang tunai maupun surat berharga yang mempunyai sifat

dapat segera digunakan, berasal dari transaksi perusahaan maupun

penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat

menambah kas perusahaan. Sumber penerimaan kas terbesar suatu

perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai (Mulyadi,

2016: 379).

Menurut Soemarso (2010: 172) penerimaan kas adalah suatu

transaksi yang menimbulkan bertumbuhnya saldo kas dan bank milik

perusahaan yang diakibatkan adanya penjualan hasil produksi,

penerimaan piutang maupun hasil transaksi lainnya yang

menyebabkan bertambahnya kas.


17

c. Sumber Penerimaan Kas

Kegiatan perusahaan sangat ditentukan oleh peranan kas. Oleh

karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik

penerimaannya maupun penggunaannya.

Menurut Jumingan (2006: 97-98), sumber penerimaan kas

dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:

1) Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang

berwujud maupun tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva

tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

2) Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya

penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

3) Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel)

maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik,

atau jangka panjang yang lain) serta bertambahnya utang yang

diimbangi dengan penerimaan kas.

4) Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas

pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena

adanya penjualan dan sebagainya.

5) Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari

investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya


18

pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-

periode sebelumnya.

d. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

Menurut Widaningsih dan Rizal (2012: 11), prosedur operasi

standar administrasi transaksi penerimaan kas dijelaskan sebagai

berikut:

1) Penerimaan uang tunai dimulai dari terjadinya transaksi yang

menyebabkan penerimaan kas seperti penjualan tunai dan

penerimaan pembayaran piutang.

2) Memeriksa bukti transaksi yang dikeluarkan oleh bagian

penjualan dengan teliti yang kemudian mencocokkan dengan

rangkapnya.

3) Menghitung jumlah transaksi dengan benar

4) Memeriksa uang yang diterima dan kemudian buat konfirmasi

5) Membuat bukti transaksi penerimaan kas

e. Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Dalam penerimaan kas, terdapat fungsi yang saling terkait untuk

menangani penjualan dan penerimaan kas agar penerimaan dan

penjualan tersebut dapat dijalankan dengan baik. Berikut fungsi

fungsi tersebut menurut Mulyadi (2013:462):

1) Fungsi penjualan
19

Fungsi penjualan dalam transaksi penerimaan kas bertanggung

jawab menerima order dari pembeli, selain itu mengisi faktur

penjualan tunai untuk diserahkan kepada pembeli, dan

menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli guna kepentingan

pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2) Fungsi Kas

Fungsi kas dalam transaksi penerimaan kas bertanggung jawab

menerima kas dari pembeli pada transaksi penjualan, dan harus

menyetorkan kas tersebut ke bank pada hari itu juga dengan

jumlah penuh.

3) Fungsi Gudang

Fungsi gudang dalam transaksi penerimaan kas

bertanggungjawab menyiapkan barang pesanan pembeli dan

sekaligus menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman.

4) Fungsi Pengiriman

Fungsi pengiriman dalam transaksi penerimaan kas bertanggung

jawab untul membungkus barang dan menyerahkan barang yang

telah dibayar harganya kepada pembeli.

5) Fungsi Akuntansi
20

Fungsi akuntansi dalam transaksi penerimaan kas bertanggung

jawab melakukan pencatatan transaksi penjualan, penerimaan

kas dan membuat laporan penjualan.

f. Dokumen Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan

Kas

Pencatatan transaksi penjualan barang dagangan tidak lepas dari

dokumen dokumen. Dokumen berfungsi sebagai pendukung sehingga

tercatatnya sebuah transaksi. Dokumen merupakan formulir pertama

untuk merekam suatu transaksi, dalam formulir ini peristiwa yang

terjadi dalam perusahaan direkam di atas kertas tertulis. Formulir

adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi

(Mulyadi, 2013: 3).

Dokumen dokumen yang biasa digunakan dalam mencatat

sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai menurut

Mulyadi (2013:463) adalah:

1) Faktur penjualan tunai

2) Pita register kas (cash register tape)

3) Credit card sales slip

4) Bill of lading

5) Faktur penjualan COD

6) Bukti setor bank


21

7) Rekapitulasi harga pokok penjualan

Faktur penjualan tunai berfungsi memerintah kepala bagian kasa

untuk menerima uang dari pembeli sejumlah yang tercantum dalam

dokumen tersebut. Adapula pita register kas (cash register tape),

dokumen ini digunakan untuk mendukung faktur penjualan tunai

yang dicatat dalam jurnal penjualan sebagai bukti penerimaan kas

dari bagian kas. Dokumen Credit Card Sales Slip, dokumen ini diisi

oleh bagian kas dan berfungsi sebagai alat menagih uang tunai dari

bank yang mengeluarkan kartu kredit, sebagai transaksi penjualan

yang dilakukan oleh pemegang kartu kredit.

Dokumen lainnya yang dapat digunakan dalam pencatatan ini

yaitu Bill of lading, dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan

barang dari perusahaan penjual barang kepada perusahaan angkutan

umum, dan digunakan dalam penjualan COD (cash-on-delivery)

yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan

umum. Dalam faktur penjualan COD (cash-on-delivery) digunakan

pula sebagai perekam berbagai informasi yang diperlukan untuk

manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.

Bukti setor bank digunakan sebagai bukti penyetoran kas dari

penjualan tunai ke bank. Bukti setor bank dipakai oleh bagian

akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi


22

penerimaan kas atas penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas,

sedangkan dokumen rekapitulasi harga pokok penjualan digunakan

bagian akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual

selama satu periode dan sebagai dokumen pendukung bagi

pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang

dijual.

Menurut Baridwan (2010: 100), dokumen yang digunakan

dalam penerimaan kas yaitu:

1) Dokumen (bukti) asli pendukung setiap penerimaan uang yang

terdiri dari:

a) Pemberitahuan tentang pelunasan dari para langganan

(remittance advice) atau amplop.

b) Bukti penerimaan uang yang diberi nomor urut yang dicetak

dan dibuat oleh kasir untuk penerimaan uang langsung. Pita

daftar penjualan tunai. Pemberitahuan tentang pelunasan

daftar penjualan salesmen. Pemberitahuan dari bank tentang

pinjaman penagihan oleh bank.

2) Data harian yang menunjukkan kumpulan atau ringkasan

penerimaan kas yang terdiri dari:

a) Bukti setor ke bank


23

b) Daftar penerimaan kas harian (dibuat oleh kasir) dan daftar

penerimaan kas harian (yang dibuat oleh bagian surat

masuk)-ringkasan cash register.

c) Proff tapes

3) Buku jurnal (book of original entry)

a) Jurnal penerimaan uang

b) Kombinasi proof shet dengan jurnal penerimaan barang

c) Buku pembantu piutang dan buku besar

e. Catatan Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas

menurut Mulyadi (2013: 468) yaitu:

1) Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat dan meringkas data penjualan.

2) Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari

penjualan tunai.

3) Jurnal Umum
24

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok

produk yang dijual.

4) Kartu Persediaan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu

persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok yang dijual.

5) Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena

hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang.

Catatan yang digunakan dalam penerimaan kas menurut

Baridwan (2010: 117) yaitu:

1) Jurnal Penerimaan Kas

2) Buku Besar

3) Kartu Persediaan

4. Perputaran Kas

Kas dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai kebutuhan

operasinya sehari hari, dimana kas yang telah dikeluaran itu diharapkan

dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek

melalui hasil penjualan. Untuk menilai keefektifan kas dapat dihitung

menggunakan perputaran kas.


25

Perputaran kas merupakan jumlah penjualan dibandingkan dengan

jumlah rata rata kas yang dimiliki. Tingkat perputaran kas merupakan

periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam

komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur

modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya (Riyanto, 2001: 98

dalam Yuliastini dan Suryantini, 2016: 2112).

Halim (2015: 166) dalam Lubis, dkk (2019: 310) menjelaskan,

cash turn over merupakan berapa kali uang kas berputar selama suatu

periode. Semakin besar cash turn over, semakin kecil jumlah kas yang

dibutuhkan dalam operasional perusahaan.

Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang

dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja

sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling

tinggi tingkat likuiditasnya. Perputaran kas dapat dihitung dengan

membandingkan penjualan bersih dengan jumlah rata rata kas. Rata rata

kas dalam perhitungan adalah kas akhir yang diperoleh ditambah dengan

kas awal dibagi dua. (Kasmir, 2013:141).

5. Profitabilitas

a. Definisi Profitabilitas

Menurut Baridwan (2008: 127), profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode


26

tertentu. Sedangkan menurut Riyanto (2008: 35) profitabilitas adalah

hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.

Secara umum profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk

meningkatkan profit yang dalam hal ini adalah profitabilitasnya. Jika

perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan

bahwa perusahaan tersebut mampu menjalankan manajemen yang

baik dan mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan

efisien sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya,

apabila sebuah perusahaan memiliki manajemen yang buruk

sehingga profitabilitas rendah menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut tidak mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya

dengan baik, sehingga tidak mampu menghasilkan laba yang

diharapkan.

b. Rasio Profitabilitas

Salah satu cara memperoleh informasi yang bermanfaat dari

laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio

keuangan, salah satunya adalah rasio profitabilitas.

Menurut Sartono (2010: 122) rasio profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya

dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Dengan


27

demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan

dengan analisis profitabilitas ini.

Kasmir (2014: 115) mengemukakan, rasio profitabilitas

merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya

bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Menurut Fahmi (2013: 116), rasio profitabilitas untuk

menunjukan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan

keuntungan. Investor yang potensial akan menganalisis dengan

cermat kelancaran sebuah perusahaan dan kemampuannya untuk

mendapatkan keuntungan. Semakin baik rasio profitabilitas maka

semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan

keuntungan perusahaan.

Dari definisi definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio

profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan dan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh laba

yang hubungannya dengan penjualan, aktiva maupun investasi.

c. Tujuan Dan Manfaat Rasio Profitabilitas


28

Menurut Kasmir (2015: 197), tujuan dan manfaat penggunaan

rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh

perusahaan dalam satu periode tertentu.

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu

4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri.

5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan

yang digunakan baik modal sendiri.

Adapun manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas adalah

sebagai berikut:

1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode.

2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu


29

4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

d. Pengukuran Rasio Profitabilitas

Menurut Sudana (2011: 22), rasio profitabilitas dapat diukur

dengan menggunakan beberapa cara, antara lain:

1) Gross Profit Margin on Sales (Rasio Laba Kotor Atas

Penjualan)

Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum

dibebani oleh biaya biaya yang lain. Rasio ini menggambarkan

efisiensi yang dicapai oleh bagian produksi.

2) Net Profit Margin On Sales (Rasio Laba Bersih Atas Penjualan)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan

perusahaan. Rasio ini mencerminkan efisiensi seluruh bagian,

yaitu produksi, personalia, pemasaran, dan keuangan yang ada

dalam perusahaan.

3) Return on Assets (Rasio Laba Bersih Atas Aset)

Rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi.


30

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin besar Return on Assets (ROA), semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan

semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi

penggunaan asset. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih,

sehingga akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada

investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan

perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat

pengembalian akan semakin besar.

4) Return on Equity (Rasio Laba Bersih Atas Modal)

Rasio ini untuk megetahui sampai seberapa jauh hasil yang

diperoleh dari penanaman modalnya. Pengertian modal adalah

semua modal yang tertanam di perusahaan termasuk didalamnya

adalah laba ditahan.

Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui

efektivitas dan efisiensi pengolahan modal sendiri yang

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi

rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.


‫‪31‬‬

‫‪6. Ayat Al-Qur’an Mengenai Akuntansi‬‬

‫‪a. Q.S. Al-Isra: 35‬‬

‫اس ْال ُم ْستَقِي ۗ ِْم ٰذلِكَ خَ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل‬


‫َواَوْ فُوا ْال َكي َْل اِ َذا ِك ْلتُ ْم َو ِزنُوْ ا بِ ْالقِ ْسطَ ِ‬

‫‪Artinya: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar,‬‬

‫‪dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Itulah‬‬

‫‪yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.‬‬

‫‪Penjelasan:‬‬

‫‪Ayat ini berisi perintah untuk menakar dengan sempurna dan‬‬

‫‪menimbang dengan neraca yang benar, tidak miring ataupun‬‬

‫‪melenceng. Akuntansi juga mengenal pengukuran dengan bentuk‬‬

‫‪pos pos dalam neraca.‬‬

‫‪b. Q.S. Al-Baqarah: 282‬‬

‫يَ ٰـَٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا ِإ َذا تَدَايَنتُم بِد َۡي ٍن ِإلَ ٰ ٓى َأ َج ۬ ٍل ُّم َس ۬ ًّمى فَ ۡ‬
‫‪o‬ٱڪتُبُو ۚ‌هُ َو ۡليَ ۡكتُب ب َّۡينَ ُكمۡ ڪَ‪ o‬اتِ ۢبُ بِ ۡٱل َع ۡ‪o‬د ۚ ِل‌‬

‫ق ٱهَّلل َ َربَّهُ ۥ‬ ‫‪o‬ل ٱلَّ ِذى َعلَ ۡي‪ِ o‬ه ۡٱل َح‪ۡ ُّ o‬‬
‫ق َوليَتَّ ِ‬ ‫ب ڪَ َما عَلَّ َم‪ o‬هُ ٱهَّلل ۚ‌ُ فَ ۡليَڪۡتُ ۡب َو ۡليُمۡ لِ‪ِ o‬‬ ‫َواَل يَ ۡأ َ‬
‫ب َكاتِبٌ َأن يَ ۡكتُ َ‬

‫ض‪ِ o‬عيفًا َأ ۡو اَل يَ ۡس‪o‬ت َِطي ُع َأن يُ ِم‪َّ o‬ل ه َ‬


‫ُ‪o‬و‬ ‫َس ِم ۡنهُ َش ۡي ۬ـًٔ ۚا‌ فَِإن َكانَ ٱلَّ ِذى َعلَ ۡي ِه ۡٱل َح ُّ‬
‫ق َس‪o‬فِيهًا َأ ۡو َ‬ ‫َواَل يَ ۡبخ ۡ‬

‫۬‬ ‫ٱست َۡش ِہد ْ‬ ‫فَ ۡليُمۡ لِ ۡل َولِيُّهُ ۥ بِ ۡٱل َع ۡد ِۚ‌‬


‫ُوا َش ِہيد َۡي ِن ِمن رِّ َجالِڪ ُۖمۡ‌ فَِإن لَّمۡ يَ ُكونَا َر ُجلَ ۡي ِن فَ َر ُج ٌل َوٱمۡ َرَأت ِ‬
‫َ‪oo‬ان‬ ‫ل َو ۡ‬

‫ب ُّ‬
‫ٱلش‪o‬ہَدَٓا ُء ِإ َذا‬ ‫َض َّل ِإ ۡحد َٰٮهُ َما فَتُ َذڪِّ َر ِإ ۡحد َٰٮهُ َما ٱُأۡل ۡخ َر ٰۚ‌‬
‫ى َواَل يَ ۡأ َ‬ ‫ض ۡونَ ِمنَ ٱل ُّشہَدَٓا ِء َأن ت ِ‬
‫ِم َّمن ت َۡر َ‬

‫ص‪ِ o‬غيرًا َأ ۡو ڪَ بِ‪oo‬يرًا ِإلَ ٰ ٓى َأ َجلِ ِۚۦ‌ه َذٲلِ ُكمۡ َأ ۡق َس‪o‬طُ ِعن‪َ o‬د ٱهَّلل ِ َوَأ ۡق‪َ o‬و ُم‬ ‫َم‪oo‬ا ُد ُع‪‌ْۚ o‬‬
‫‪o‬وا َواَل ت َۡسَٔـ ُم ٓو ْا َأن ت َۡكتُبُ‪oo‬وهُ َ‬
‫۬‬ ‫ۖ‬
‫س َعلَ ۡي ُكمۡ ُجنَ‪oo‬ا ٌح‬ ‫لِل َّشہَ ٰـ َد ِة َوَأ ۡدن ٰ َٓى َأاَّل ت َۡرتَاب ُٓوْ‌ا ِإٓاَّل َأن تَ ُكونَ ِت َج ٰـ َرةً َح ِ‬
‫اض‪َ o‬رةً تُ‪ِ o‬ديرُونَهَا بَ ۡينَڪُمۡ فَلَ ۡي َ‬
32

‌ۡ‫ق بِڪ ُۗم‬ ْ oُ‫ ِهي ۬ۚ ٌ‌د َوِإن ت َۡف َعل‬o‫اتِ ۬بٌ َواَل َش‬oo‫ٓا َّر َك‬o‫ُض‬
ُ ۢ ‫و‬o‫وا فَِإنَّهُ ۥ فُ ُس‬o َ ‫َأاَّل ت َۡكتُبُوهَ ۗا‌ َوَأ ۡش ِهد ُٓو ْا ِإ َذا تَبَايَ ۡعتُ ۚمۡ‌ َواَل ي‬

‫وا ٱهَّلل ۖ‌َ َويُ َعلِّ ُمڪُ ُم ٱهَّلل ۗ‌ُ َوٱهَّلل ُ بِڪُ ِّل َش ۡى ٍء َعلِي ۬ ٌم‬
ْ ُ‫َوٱتَّق‬

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di

antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis

enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya,

maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang

itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi

sedikit pun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang

lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak

mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan

dengan jujur...”

Penjelasan:

Ayat tersebut membahas muamalah, termasuk kegiatan jual beli

dan utang piutang. Terdapat perintah untuk melaksanakan sistem

pencatatan yang menekankan pada kebenaran dan keadilan bagi

kedua belah pihak.

B. Kajian Empiris
33

1. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Siti Muqmirah (2019) yang

berjudul Analisis Perencanaan Dan Pengendalian Kas Terhadap

Profitabilitas Pada PT Topabiring Trans Logistik Kabupaten Pangke.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan dan pengendalian

kas dalam meningkatkan profitabilitas pada PT Topabiring Trans

Logistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kualitatif. Objek penelitian yaitu PT Topabiring Trans Logistik

merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan

material. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Topabiring Trans

Logistik dalam perencanaan dan pengendalian kasnya tidak melebihi

anggaran yang sudah dibuat. Pengaruh angaran kas ini tepatnya adalah

untuk mengontrol aliran kas keluar. Aliran kas keluar ini diperhitungkan

sebagai beban dan biaya PT Topabiring Trans Logistik yang mengurangi

pendapatan PT Topabiring Trans Logistik. Pengendalian yang dilakukan

oleh PT Topabiring Trans Logistik dalam pengelolaan kas keluar dan kas

masuk sudah dilakukan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan semakin

meningkatnya pendapatan PT Topabiring Trans Logistik tahun 2015-

2017 yang berefek pada laba bersih yang di peroleh PT Topabiring Trans

Logistik tahun 2015-2017.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan Haqiqi, Raja Nanda Alkausar,

Ferawati, Azmia Laily (2020) dengan judul Analisis Pengaruh


34

Penerimaan Kas Dan Pengeluaran Kas Terhadap Profit PT Restu Khairi

Pratama (Studi Kasus Tahun 2016-2018). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh antara penerimaan kas dan pengeluaran kas

terhadap profit secara parsial dan simultan PT Restu Khairi Pratama.

Jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan menggunakan data sekunder

yang diperoleh dari laporan internal perusahaan. Teknik sampling yang

digunakan adalah non probability sampling yaitu teknik sampling

dengan menggunakan pertimbangan khusus (purposive sampling)

dengan menggunakan laporan yang diambil dari tahun 2016-2018.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode verifikasi dengan pendekatan kuantitatif. Hasil uji t

menunjukkan bahwa penerimaan kas tidak berpengaruh terhadap profit

dibuktikan nilai thitung sebesar 1.489 lebih kecil dari t tabel sebesar 1.692

dan signifikan sebesar 0.00 < dari tingkat signifikansi yang disyaratkan

yaitu 0.05. Hasil uji t menunjukkan bahwa tingkat pengeluaran kas tidak

berpengaruh terhadap profit. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar

-809 lebih kecil dari ttabel sebesar 1.692 dan signifikansi yang disyaratkan

yaitu 0.05. Secara simultan penerimaa kas dan pengeluaran kas terhadap

profit tidak berpengaruh dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 1.127

lebih kecil dari pada Ftabel sebesar 3.285 dan signifikansi sebesar 0.00 <

dari tingkat signifikansi yang disyaratkan yaitu 0.05.


35

3. Penelitian yang dilakukan oleh Jefri Ariansyah dan Cicih Ratnasih

(2021) dengan judul Analisis Penerimaan Kas dan Hutang Terhadap

Laba Bersih PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, Tbk.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis penerimaan kas dan

hutang terhadap laba bersih PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading,

Tbk. Data yang digunakan alam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari laporan keuangan dan ringkasan kinerja PT Ultra Jaya

Milk Industry & Trading, Tbk. Metode pengolahan data menggunakan

metode regresi linier dengan bantuan program aplikasi Eviews versi 9.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan kas dan hutang secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih PT Ultra Jaya Milk

Industry & Trading, Tbk. Penerimaan kas berpengaruh signifikan

terhadap laba bersih. Hutang secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap laba bersih.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Nora Megawati (2019) dengan judul

Analisis Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran Persediaan

Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada PT Perkebunan Nusantara III

(Persero). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis

perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap

profitabilitas PT Perkebunan Nusantara III periode 2012 – 2016. Metode


36

yang digunakan peneliti dalam menganalisa data adalah metode

deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan tahap pengumpulan

data, mendeskripsikan data dengan atau fakta fakta yang diterima dari

penelitian serta menghubungkan dengan fenomena yang terjadi. Bahan

bahan dan data data sehubungan dengan penelitian ini diperoleh dengan

melakukan studi dokumentasi dan studi literatur dari berbagai macam

sumber. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data

sekunder. Hasil penelitian yang dilakukan pada PT Perkebunan

Nusantara III (Persero) antara lain: (1) kemampuan perusahaan dalam

mengelolah kas sudah baik dilihat dari peningkatan perputaran kas

disetiap tahunnya. (2) PT Perkebunan Nusantar III berhasil mengelolah

perputaran piutang pada perusahaan. (3) Perputaran persediaan pada PT

Perkebunan Nusantara III berjalan seca efektif. Perusahaan dapat

menganalisa permintaan pasar sehingga perusahaan tidak kekurangan

stok atau berlebih. (4) Return on Asset cenderung stabil, disebabkan dari

laba yang dicapai sebanding dengan total asset yang dimiliki PT

Perkebunan Nusantara III.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Endah Santi dengan judul penelitian

Analisis Profitabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam Berau Jaya di

Tanjung Redeb. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan

berusaha menggambarkan hasil penelitian apa adanya. Teknik


37

pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan

dokumentasi. Hasil Penelitian inimenunjukkan bahwa kondisi kinerja

keuangan Koperasi Simpan Pinjam Berau Jaya di Tanjung Redeb pada

tahun 2015 sampai dengan 2017 berada dalam keadaan yang kurang baik

atau kurang profit. Hal ini berarti perusahaan atau manajemen kurang

mampu dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset,

dan modal saham. analisa solvabilitas yang mencakup debt ratio dan

debt to equity ratio menunjukkan bahwa kondisi kinerja keuangan

Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Berau Jaya di Tanjung Redeb pada

tahun 2015 sampai tahun 2017 berada dalam keadaan yang kurang baik

atau insolvable. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh koperasi dalam

mencapai profitabilitas adalah melakukan melakukan bebera program

sosial, budaya dan keagaamaan. Koperasi Koperasi Simpan Pinjam

Berau Jaya di Tanjung Redeb aktif dalam tanggap bencana dan kegiatan

sosial hal iniselain mengalokan dana sesuai dengan fungsinya, sekaligus

dijadikan alat untuk mempromosikan kepada seluruh elemen masyakat

guna menarik minat untuk bergabung menjadi anggota di Koperasi

Simpan Pinjam Berau Jaya di Tanjung Redeb.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis perhitungan harga pokok

penerimaan kas terhadap profitabilitas PT Pangansari Utama. Penulis


38

melakukan analisis menggunakan analisis perputaran kas serta analisis rasio

profitabilitas. Hasil analisis tersebut menggambarkan nilai kas sebagai alat

ukur untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan karena kas

merupakan aktiva lancar utama dalam operasional perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis menyusun kerangka pikir penelitian

yang disajikan pada gambar 1.

Gambar 1
Kerangka Pikir Penelitian

PT
Pangansari Utama

Transaksi
Penjualan

Harga Pokok
Penerimaan Kas
39

Analisis Analisis
Perputaran Kas Rasio Profitabilitas

Hasil

Data diolah tahun 2021


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul yang

penulis angkat dalam penelitian ini, maka dapat penulis jelaskan hal hal

sebagai berikut:

1. Harga pokok adalah jumlah pengeluaran dan beban yang

diperkenankan, langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan

barang atau jasa didalam kondisi dan tempat dimana barang tersebut

dapat digunakan atau dijual.

2. Penerimaan kas adalah transaksi penerimaan uang secara tunai yang

menyebabkan bertambahnya aset perusahaan berupa kas.

Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari

penjualan tunai.

3. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan,

asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat

dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau

modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya.


41

4. Rasio profitabilitas adalah metrik keuangan yang digunakan untuk

menilai kemampuan bisnis atau perusahaan untuk memperoleh laba

dari aktivitas penjualan dan operasionalnya dari waktu ke waktu. Rasio

profitabilitas ini digunakan sebagai salah satu metrik untuk menilai

kesehatan keuangan perusahaan.

B. Unit Analisis, Populasi dan Sampel

Unit analisis merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan

komponen yang akan diteliti. Unit analisis penelitian dapat berupa individu,

kelompok, atau organisasi tertentu sesuai dengan fokus permasalahannya,

sehingga berdasarkan penjelasan tersebut unit analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah PT Pangansari Utama.

Populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan unit analisis. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh penjualan dan pelaporan keuangan pada

PT Pangansari Utama.

Sampel adalah merupakan bagian dari populasi yang dipelajari dalam

suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi

populasi asalnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

kas dan laporan keuangan.


42

C. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian dengan jenis

deskriptif kualitatif dengan pengukuran kuantitatif, yaitu menganalisis,

menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data

dalam bentuk angka angka yang dikumpulkan dari hasil analisis dan

wawancara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di

lapangan (Sugiyono, 2013: 13).

Sumber data yang diperoleh penulis merupakan data yang didapat

langsung dari PT Pangansari Utama. Dalam penelitian terdapat 2 (dua)

sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui

quisoner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara

peneliti dengan narasumber.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber sumber yang telah ada,

namun bukan sumber utama. Data sekunder bisa bentuk data yang

tersaji dalam bentuk artikel, catatan, buku buku sebagai teori, jurnal,

dan lain sebagainya yang membahas mengenai penghitungan harga

pokok penerimaan kas terhadap profitabilitas PT Pangansari Utama.


43

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Wawancara (Interview)

Teknik ini dilakukan dengan memperoleh data dan informasi langsung

dari narasumber mengenai permasalahan yang dikaji. Metode

wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

penghitungan harga pokok penerimaan kas terhadap profitabilitas.

2. Observasi (Observation)

Observasi merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan data dengan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Metode ini digunakan sebagai langkah awal dengan melihat secara

langsung objek penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan.

Data tersebut antara lain aktivitas penjualan, penghitungan penerimaan

kas serta laporan keuangan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Jadi,

dokumen merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan suatu


44

peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah informasi yang disimpan atau didokumentasikan

seperti dokumen, soft file, data otentik dan arsip lainnya yang

berhubungan dengan penghitungan penerimaan kas dan rasio

profitabilitas yang dapat digunakan sebagai pelengkap dari data yang

diperoleh dalam kegiatan wawancara dan observasi.

4. Studi Pustaka

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku buku

referensi, laporan laporan, majalah, jurnal dan media lainnya yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

E. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

analisis perputaran kas dan analisis rasio profitabilitas.

1. Perputaran Kas

a. Rata Rata Kas = Kas Awal Tahun + Kas Akhir Tahun


2

b. Tingkat Perputaran Kas = Penjualan Bersih


Rata Rata Kas

c. Rata Rata Pengumpulan


Kas = 360
Perputaran Kas

Sumber: Kasmir (2013: 141)


45

2. Rasio Profitabilitas

a. Gross Profit Margin on Sales (Rasio Laba Kotor Atas Penjualan)

b. Net Profit Margin On Sales (Rasio Laba Bersih Atas Penjualan)

c. Return on Assets (Rasio Laba Bersih Atas Aset)

d. Return on Equity (Rasio Laba Bersih Atas Modal)

Sumber: Sudana (2011: 22)


DAFTAR PUSTAKA

Ariansyah, J., Ratnasih, C. 2021. Analisis Penerimaan Kas dan Hutang Terhadap
Laba Bersih PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, Tbk.
Jurnal Akuntansi FE UB, Vol.15, (No): 2, 1-13.

Baridwan, Z. 2008. Intermediate Accounting. BPFE: Yogyakarta.

Haqiqi, M.S., dkk. 2020. Analisis Pengaruh Penerimaan Kas Dan Pengeluaran
Kas Terhadap Profit PT Restu Khairi Pratama (Studi Kasus Tahun 2016-
2018). Jurnal Cafetaria, Vol.1, (No): 2, 1-12.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lubis, M.S., dkk. 2019. Pengaruh Perputaran Aktiva Dan Loan to Deposit Ratio
(LDR) Terhadap Return on Asset (ROA) Pada Perbankan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2017. Riset & Jurnal
Akuntansi, Vol.3, (No): 2, 307-319.

Megawati, N. 2019. Analisis Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Perputaran


Persediaan Dalam Meningkatkan Profitabilitas Pada PT Perkebunan
Nusantara III (Persero). Medan: Skripsi. Universitas Pembangunan Panca
Budi.

Muqmirah, S. 2019. Analisis Perencanaan Dan Pengendalian Kas Terhadap


Profitabilitas Pada PT Topabiring Trans Logistik Kabupaten Pangke.
Makassar: Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Riyanto, B. 2008. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE


Yogyakarta.

Stice, E. K., Stice, J. D., dan Skousen, K. F. 2009. Akuntansi Keuangan.


Terjemahan Ali Akbar, Salemba Empat. Jakarta.

Tiyas. 2020. Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli. Diakses 9 Februari


2022, dari: https://www.yuksinau.id/pengertian-akuntansi-menurut-para-
ahli/
47

Waluyo. 2009. Akuntansi Pajak. Salemba Empat: Jakarta.


Yulistiani, R., Suryantini, S. 2016. Pengaruh Perputaran Kas, Kecukupan Modal
Dan Resiko Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan
Di BEI. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.5, (No): 4, 2108-2136.

Anda mungkin juga menyukai