Anda di halaman 1dari 1

Mulai abad 3 sampai 9 Islam

telah mewarnai warisan filosofis


khususnya benua Mediterania
dan benua India.

Tokoh nya :
1. Al Farabi
2. Ibnu Sina
3. Al-Ghazali
4. Suhrawardi
5. Ibnu Rusyd
6. Ibn Arabi
7. Mir Samad
8. Mulla Sadra

(Nasr, 1987)

Kemudian setelah abad 6/12


filsafat sebagai disiplin ilmu
hilang dan tenggelam dengan
gerakan genosys atau sufisme
dan teologi di dunia Arab akan
tetapi filsafat tetap bertahan di
Persia Turki dan benua India

Tokoh nya
1. Sayyid Al-Afghani
2. Muhammad Abduh
3. Rasyid Ridha
4. Sir Ahmad Khan
5. Muhammad Iqbal

Pengaruh filsafat barat di setiap


bagian dunia islam bergantung
Filsafat di Dunia Islam Saat Ini pada bentuk kolonialisme yang
mendominasinya contoh

1.benua India misalnya


didominasi oleh filsafat Inggris.

2 Iran yang tertarik dengan


budaya dan bahasa Perancis.

3. Turki tertarik dengan filsafat


Jerman

4. Mesir dan Afrika Utara yang


modernisasi tertarik pada
pendidikan Inggris dan Perancis

Pasca perang dunia ke-2


berbagai bentuk filsafat modern
termasuk marxisme marxisme
khususnya di tanah tanah
perjuangan kemerdekaan telah
merambah lebih jauh ke dalam
kehidupan intelektual dunia
Islam.

Pada saat yang sama


kebangkitan pemikiran Islam
tradisional dan berbagai
modelnya seperti puritanisme
moral gerakan Wahabi dan
salafiyah juga terlihat di berbagai
negara Islam akibatnya wacana
intens dialog atau bahkan
pertempuran terjadi antar dua
tren ini

Dalam pendekatan ini filsafat


dianggap sesuai dengan Islam
Kajian keselarasan filsafat dan agama Peripatetik (Masya'i)
Pustaka ialah karena filsafat berusaha
menggunakan rasionalitas untuk
mencapai kebenaran yang sama Pythagoras hermetick (Ismaili)
Menurut Sayyid Husein Nasr ada
Simpulan System Filosofis dengan yang diperkenalkan
empat sistem atau aliran filsafat
Muslim agama melalui Wahyu. Iluminasi (Isyraqi)
Islam klasik
Filsafat Pendidikan Islam
Kontemporer : Tiga Pendekatan Dalam pendekatan ini sistem
pemikiran filsuf muslim Teosofi transenden (al-Hikmah
(Khosrow Bagheri Noaparast) digunakan sebagai dasar untuk al-Mutaaliyah)
menyimpulkan sudut pandang
pendidikan.

Pandangan Religious Murni

Filosofis sebagai Metode dan


Prosedur

Aminudin Hasan, Asmawati


Suhid, Norhasni Zainal Abidin,
Habsah Ismail, dan Haziyah
Hussin.

"Mengkonstruksi filsafat
pendidikan Islam dari perspektif
Islam dan filsafat sebagai
pragmatisme metafisika dan
aksiologi"

Qazi Nusrat Sultan

"Mengkonstruksi filsafat
pendidikan dari perspektif Islam
yang mendefinisikan makna
pendidikan hakikat manusia misi
manusia tujuan pendidikan
hakikat ilmu kurikulum dan
metodologi berdasarkan al-quran
dan hadits"

Sobhi Rayan

"Mengkonstruksi filsafat
pendidikan Islam dari perspektif
Studi Terdahulu Tentang Pendidikan perspektif aksiologi menjelaskan
Filsafat Islam peran filsafat pendidikan dan
budaya Islam menurutnya
filsafat dan pendidikan Islam
mendorong pemikiran kritis dan
kemandirian pribadi dengan
bertumpu pada sejarah filsafat
Diantara persoalan penting yang
dan seni Islam yang
dihadapi pendidikan Islam selama ini
adalah adanya kenyataan
menyebutkan pentingnya kritik
menunjukkan kiblat pendidikan Islam ulama terhadap teori ilmiah dan
yang belum jelas pendidikan Islam filosofis serta kontribusi kreatif
masih belum menemukan format dan mereka dalam metodologi ilmu
bentuknya yang khas sesuai dengan dan ilmu pengetahuan secara
ajaran Islam hal ini bisa terjadi umum"
karena belum banyak diperkenalkan
pemikiran kependidikan yang
dikemukakan para filosof muslim. Raudlotul Firdaus dan Mohd.
(Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA) Shah Jani

Padahal tradisi tarbiyah telah tumbuh "Merekonstruksi filosofi


sejak sebelum manusia mengenal pendidikan Islam yang
pedagogi education learning dan direkomendasikan oleh
teaching seharusnya filsafat konferensi dunia pertama
pendidikan Islam disusun sebagai tentang pendidikan muslim yang
terapan filsafat Islam di bidang diadakan di Jeddah Mekkah
pendidikan sebagaimana George R
tahun 1977 menyampaikan
Knight membangun filsafat
pendidikan barat di susun dari para
tujuan pendidikan konsep
filsuf barat pengetahuan dan konsep
pendidikan yaitu integrasi
(Abdul Munir Mulkhan) tarbiyah ta'lim dan ta'dib"

Latar Belakang
Saat ini Islam berada di era yang
didominasi oleh materialisme dan
hedonisme mengkaji hakikat 1. Al-quwwah Al hayawaniyah
pendidikan akan menjadi sangat (jiwa tumbuhan)
penting karena tujuan pendidikan
adalah sarana pengembangan Maksudnya berkaitan dengan
sumber daya manusia
kelangsungan hidup seperti
Sementara itu kondisi mayoritas reproduksi pertumbuhan dan
umat Islam di dunia masih makan
menghadapi banyak krisis
keterpurukan, dikotomi pendidikan,
dan kegagalan metodologi Islam 2. Al-quwwah Al natiqoh (jiwa
tradisional untuk menghadapi hewan)
realitas modern.
Maksudnya adalah kemampuan
Pendidikan dan kehidupan adalah untuk bergerak dan pemahaman
dua sisi dari mata uang, hakikat dan atau persepsi
tujuan pendidikan harus berdampak
Pandangan Ibnu Sina bahwa
pada kehidupan dan lingkungan serta
terhadap pengembangan sumber
manusia terdiri dari tubuh dan
4. Al quwah Al natiqoh (Jiwa
daya manusia sebagai individu. Maka jiwa dan hakikat manusia adalah
Tikat hierarki Manusia Rasional)
tujuan dari pembahasan ini adalah jiwanya jiwa manusia
merumuskan hakikat dan tujuan menurutnya memiliki tingkat
pendidikan para filsuf muslim klasik
Hal ini yang membedakan antara
hierarki yang berbeda
dan kontemporer. manusia dan hewan dan
(M. Abdul Fattah Santoso) tumbuhan yaitu rasional yaitu
mempunyai pikiran

Perjumpaan dengan Filsafat 5. Al quwah amilah (daya nalar


barat praktis)
Faktor Pembeda Filsafat
Kontemporer dan Filsafat Klasik : Yang mengarahkan perilaku
Pengaruh Filsafat Barat
6. Al quwah Al Alimah (daya
nalar kognitif/teoritis)
Fitrah manusia bukanlah intelek,
tapi kemauannya.
Neo-Mistisisme sain Yang mengarahkan perilaku
intelektualnya
Kepribadian manusia yang baik
(Memberikan interpretasi
Implikasinya : adalah mampu mengatur
spiritual tentang alam semesta) Konsekuensinya :
Manusia dan hakikat pendidikan berbagai keinginan sehingga Pandangan nya : Muhammad Iqbal (mewakili anak Terkait pemikiran Ibnu Sina
Hakikat pendidikan adalah
saranya terhadap 3 strategi keinginan mencintai Tuhan Memandang kodrat Manusia benua India) tentang hakikat manusia Ibnu
melatih kemauan manusia
Emansipasi spiritual individu pendidikan : menjadi kemauan utama yang Sina Ibnu Sina memandang
tinggi dan semua keinginan pendidikan sebagai pertumbuhan
lainya diatur dan didisiplinkan Ibnu Sina individu secara keseluruhan baik
Demokrasi spiritual
olehNya (Al-Qur'an :Al Hasyr : fisik mental dan moral diikuti
19) kemampuan individu untuk hidup
di masyarakat melalui profesi
atau spesialisasinya untuk saling
Kestuan Allah bertukar layanan atas individu-
individu tersebut
Kesatuan Ciptaan
Adapun implikasi dari
Kesatuan Kebenaran pandangannya tentang strategi
pendidikan adalah klasifikasi
tahapan pendidikan sebagai
Kesatuan Ilmu berikut :

Kesatuan Hidup 1. Rumah-Bayi (kelahiran-umur


2 tahun)

Kesatuan Umat Manusia Perhatian pada :


A. Moral,pendisiplinan,karakter
B. Pertumbuhan motorik dan
kebersamaan
Solusinya : C. Perkembangan rasa dan
Pandanganya : tingkah laku
Dengan Islamisasi pengetahuan
Muslim masih berada dalam
dengan diletakan prinsip-prinsip
kebodohan dan kemiskinan
fundamental pandangan Islam
dengan bertemu System 2. Sekolah (dibawah asuhan
sebagai kerangka pemikiran
pendidikan dualistic serta guru)
Islam yang dinyatakan "Lima
"neoimperialisme budaya"
Kesatuan"
Bimbingan meliputi:
Literasi kemampuan berpikir
keterampilan keimanan akhlak
Lima Kesatuan
dan kebudayaan Islam yang
bersumber dari Alquran dan syair
Arab
Melanjutkan konsep Iqbal (neo-
Ismail R. Al faruqi (mawakili
mitisisme sain) 3. Spesialisasi Pendidikan
Palestina dan benua Mediterania)
Melalui gagasan Islamisasi Ilmu
Pada tahapan ini merupakan
proses aktualisasi dan
kesempurnaan pada kecerdasan
teoritis dan praktis manusia.

Madzhab Hermetik Pyhtagorean


Tauhid
Memandang bahwa hakikat
Hakikat Manusia : manusia adalah jiwanya
1. Integrasi raga dan jiwanya.
2.Integrasi Ilmu dan nilainya. Dinamakan dengan ikhwan sofa
3. Integrasi ilmu yang diperoleh mereka merupakan sebuah
dan diwahyukan. kelompok filsuf muslim yang
4. Integrasi pemikiran dan Peta Konsep berarti saudara-saudara yang
tindakanya.
mementingkan kesucian batin
5. Integrasi Kemanusiaan. Komparasi Pemikiran dan jiwa kajian mereka
6. Integrasi manusia dan alam Pendidikan Islam : mewariskan karya ensiklopedia
semesta Filosof Muslim tentang ilmu dan filsafat dikenal
dengan prosa ikhwan as-shafa
Klasik yang berisi aneka pemikiran
Hakikat Pendidikan :

Membangun manusia yang


dan filsafat matematika fisika
terintegrasi melalui program

Filosof Muslim metafisika dan politik


Islamisasi keilmuan, dimulai dari Modern
bawah ke atas, untuk
menghasilkan transformasi sosial

Spiritual
dan membangun lingkungan Pengampu : Dr. M.
yang baik Surgawi
Abdul Fattah
Santoso Ikhwan Al Safa Menurut mereka Jiwa Manusia
Bercahaya
Adab Adalah :

memiliki 5 Potensi
Hakikat manusia adalah
Pengenalan dan pengakuan atas Kreator : Irfan
dimilikinya ada yang merupakan Hidup
hak dan tempat yang tepat dari
pengenalan (ILMU) dan Pathurahman
hal-hal yang mengarah pada
pengakuan (AMAL) atas realitas
pengenalan dan pengakuan
bahwa pengetahuan dan
O00210001
Memiliki pengetahuan
Tuhan yang tepat dalam tatanan
makhluk diatur secara hirarkis
tatanan yang tepat dalam
sesuai dengan berbagai
susunan being dan eksistensi Tahzib
tingkatannya
(Al-Attas, 1980) ( perbaikan/penanaman akhlak
atau penghalusan Budi)

Jadi hakikat pendidikan adalah Tathir (Pemurnian)


Tokoh Filsafat Pendidikan Islam
Adapun yang dimaksud dengan memungkinkan jiwa untuk
Klasik
inti disini ialah objek filsafat mengaktualisasikan potensi Sehingga implikasi terhadap Tatmim
pendidikan yaitu hakikat potensi yang dimiliki dengan proses pendidikan terjadi (penyempurnaan jiwa dengan
Pengertian (Penganut 4 Madzhab :
manusia hakikat dan atau tujuan demikian menyempurnakan dan tahapan : pengetahuan eksoterik melalui
Peripatetik, Hermetick
pendidikan dan implikasi mempersiapkannya untuk pemahaman ayat kauniyah)
Phytagorean, Illuminasi,
pendidikan. kehidupan abadi
Inti Filsafat Pendidikan Transenden).
Ta'dib Tujuan Pendidikan : Islam Kontemporer Takmil
Untuk menghasilkan manusia (kesempurnaan atau
yang baik adabnya. penyempurnaan jiwa untuk
Tokoh tokohnya menerima pengetahuan Ilham)
Inti Filsafat Pendidikan
Manusia adalah hewan yang Mengembangkan Konsep:
Islam Klasik
SM naquib Al Attas (mewakili Madzhab Iluminasi (Isyraqiyah)
rasional Rasional dalam konsep filosofis
dunia Melayu-Indomesia)
Terkenal dengan "ADAB" klasik.
Implikasinya :
Nur Ilahi
Hakikat pendidikan dalam
Solusi Problem pandangan Al Athos adalah ta'dib
Berada pada peringkat tertinggi
menanamkan dalam jiwa
dalam tatanan realitas
manusia secara progresif
karenanya disebut cahaya dari
pengenalan dan pengakuan atas
Pencarian kualitas dan sifat jiwa segala cahaya
tempat yang tepat dari benda-
dan pikiran yang baik Cahaya di sini dimaksudkan
benda dalam tatanan ciptaan
sebagai pancaran dari rahasia Nur Al Anwar (Cahaya yang
Pencarian perilaku dan tindakan Tema Utama nya : Konsep ketuhanan hakikat segala menerangi)
yang benar (lawan dari yang Cahaya sesuatu terdiri dari cahaya dan
salah) kegelapan masing-masing Maksudnya adalah dalam diri
dengan peringkatnya manusia sifat cahayanya adalah
intelek atau annafsu Alquran
Pendisiplinan perilaku, pikiran
yang memimpin jiwa lainnya akal
dan jiwa Implikasi dari ta'dib pada
harus bahagia jika diterangi oleh
strategi pendidikan : ada 5
Tuhan itulah tujuan hidup
Penerapan metode pengetahuan manusia sekaligus hakekat
mengaktualisasikan tempat yang eksistensinya
tepat dan tepat

Dalam proses iluminasi menurut


Transmisi pengetahuan suhrawardi malaikat Jibril
menyelamatkan manusia dari memainkan peran yang sentral
kesalahan dalam pengambilan oleh karena itu bagi suhrawardi Maka tujuan akhir pendidikan
keputusan (Al-Attas, 1980) Suhrawardi
pendidikan tidak dapat adalah pencapaian iluminasi
dipisahkan dari kehidupan cahaya atau pengetahuan yang
spiritual penerangan yang membutuhkan kesempurnaan
Mengajarkan tentang kesulitan diberikan oleh malaikat dan manusia baik mental maupun
global yang akan datang seperti petunjuk yang diberikan adalah psikologis yang melibatkan unsur
krisis lingkungan dan pemanasan untuk memberikan pengetahuan rasional maupun jiwa dalam
global berdasarkan analisis yang sesungguhnya yaitu semua aspeknya
terhadap kondisi manusia di era Cahaya ilahi ya sebagaimana
Konsepnya dikenal dengan : dinyatakan dalam hadis Al ilmu
modern khususnya hilangnya
KOSMOLOGI SACRAL/SUCI nurun
dimensi spiritual religius dari
kehidupan budaya dan individu
termasuk pemahaman tentang
Kebutuhan untuk mencari
alam (Pemahaman religius
pengetahuan tahapan ini disebut
tentang alam)
Tholib

Kodrat manusia adalah jiwanya


Pengembangan nalar / Talib Al
dan karena itu ia menjadi Implikasinya dalam dunia bahth
perantara antara dunia jasmani pendidikan ialah pencapaian ilmu
dan rohani serta penegak melalui empat proses atau
tatanan cosmic sehingga hakikat tahapan Pendisiplinan nafsu dan
pendidikan adalah aktualisasi pemurnian jiwa tahapan ini
jiwa manusia untuk menjadi disebut Thalib Al ta'alluh
perantara yang baik antara dunia
jasmani dan rohani dan
Penemuan pengetahuan theosis
penggerak yang baik atas
diskursif (teosfer)
tatanan kosmis

Pelatihan kecerdasan dan intuisi Madzhab Transenden (Al hikmah


Muta'aliyah)
Pelajaran ilmiah baik yang
bersifat exoteric maupun Mineral
esoterik

Tumbuhan
Mendeskripsikan tatanan alam
Implikasi praktis untuk S Hossein Nasr (lahir di Iran
melalui metode ilmiah dan
pengembangan kurikulum dan mewakili dunia Persia Turki) Hewan
spiritual Mulla sadra memberikan
pengajaran di identifikasi sbb : gambaran keadaan hierarki jiwa
Menyeimbangkan pengalaman di manusia Manusia
dalam dan di luar ruangan
menuju kehidupan yang Malaikat
bermakna yang dipandu oleh
hukum alam dan selaras dengan
alam sebagaimana diungkapkan Kedekatan ilahi
dan dipahami dari realitas ilahi
Penjelasan :
Mulla sadra memperkenalkan
gerak lintas Subtansi

berdasar prinsip gerak lintas


substansi (Al harokat Al
jauhariyah) setiap makhluk
selalu dalam proses transformasi
gerak atau perubahan, tidak
semata dalam bentuk sifat
Filsafat pendidikan kritis namun juga dalam bentuk
Mulla Sadra substansi dalam kasus manusia.
Transformasi digambarkan
sebagai proses pendakian
substansi dari embrio yang
masih berupa mineral ke
tumbuhan kemudian dari
tumbuhan ke hewan dari hewan
ke manusia dari manusia ke
malaikat dan akhirnya ke dekat
Allah sebagai substansi puncak
Refleksi dan filsafat pendidikan manusia dalam kehidupan dunia
kritis sekaligus bersifat kondusif bagi
kehidupan akhiratnya

Hakikat manusia menurut Sadra


adalah jiwa yang rasional anak-
anak TK kemudian hakikat
pendidikan adalah
kesempurnaan jiwa istikmal an
nafs dan tujuan pendidikan
adalah aktualisasi dan
kesempurnaan untuk mencapai
tujuan penciptaan manusia

Dari uraian di atas terlihat bahwa


para filosof muslim klasik dari
berbagai mazhab bertemu secara
umum pada pandangan tentang
hakikat manusia dan hakikat
atau tujuan pendidikan
bagaimanakah hakikat manusia
adalah jiwanya khususnya jiwa
Ringkasan rasionalnya Ibnu Sina
memandang lebih kepada akal
dan ia lain lebih dari itu yakni
akal dan intuisi implikasinya
mereka cenderung memandang
pendidikan sebagai proses
pengembangan kepribadian
peserta didik melalui aktualisasi
dan penyempurnaan jiwa

1. Muhammad Iqbal :
"pendidikan adalah suatu proses
pembinaan kehendak manusia di
mana keinginan untuk mencintai
Tuhan menjadikan ndak tertinggi
yang utama dari posisi diam
sama sebagai khalifah
menciptakan tatanan alam dan
sosial yang ideal"

2. Ismail R Al-Faruqi :
"pendidikan merupakan proses
pembinaan manusia yang
Dengan mempelajari pemikiran terintegrasi melalui program
para filsuf muslim terkemuka Islamisasi ilmu untuk
tentang pendidikan abad ke-20 menghasilkan transformasi sosial
telah diketahui bahwa dan membangun lingkungan
menghadapi masa lumat dan yang baik"
kemanusiaan serta dikotomi ilmu
dan pendidikannya di antaranya
: 3. SM Naquib Al-Attas :
"pendidikan adalah proses
pembinaan Manusia beradab
yang mengetahui posisi dan
hubungannya dengan pencipta
dan makhluk-nya"

4. S Hossein Nasr : "menghadapi


masalah kemanusiaan khusus
krisis global alternatif pandangan
dunia itu kosmologi sakral yaitu
pandangan religius tentang
tatanan alam dalam pendidikan
lingkungan"

Maka bisa di fahami dalam 4


para filsuf muslim diatas : "dari
perspektif ini hakikat pendidikan
adalah aktualisasi jiwa manusia
untuk menjadi perantara yang
baik antara dunia jasmani dan
rohani serta menjadi penata atas
tatanan kosmis oleh karena itu
Kesimpulan para filosof muslim kontemporer
cenderung melihat esensi
pendidikan sebagai proses
pembinaan umat Islam agar bisa
eksis dalam masalah umat
sekaligus maslahat
kemanusiaan"

Era Klasik :
Peradaban muslim mendominasi
peradaban dunia demikian
mereka tentang esensi
pendidikan yaitu para filsuf klasik
(Ibnu Sina,Ikhwan Al sofa,
Suhrawardi, Mulla Sadra)

hanya difokuskan untuk


kepentingan peserta didik yaitu
proses pengembangan
kepribadian atau
mengaktualisasikan potensi yang
dimiliki manusia

Pemikiran para filsuf muslim Era Modern/Kontemporer :


yang sangat berpengaruh Menghadapi dominasi peradaban
dengan kondisi sejarah atau barat termasuk filsafat
lingkungan yang dihadapi pendidikan seksual barat dan
mereka masalah-masalah pendidikan
para filosof muslim seperti
(Muhammad Iqbal, Ismail Al
faruqi, Naquib Al Attas dan
Hoesen Nasr)

cenderung memandang
pendidikan dalam pandangan
yang lebih jauh bukan semata-
mata untuk pengembangan
individu tetapi juga untuk
transformasi ummah dan
kemanusiaan menurut mereka
hakikat pendidikan adalah proses
pembinaan umat Islam agar bisa
menjawab masalah umat
sekaligus masalah kemanusiaan

Anda mungkin juga menyukai