Anda di halaman 1dari 9

A.

Himpunan dan Notasinya

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas.

Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1

"Kumpulan bunga-bunga yang indah". Kalimat pertama ini tidak dapat kita sebut himpunan

karena bunga yang indah itu relatif (bunga yang indah  menurut seseorang belum tentu indah

menurut orang lain).  Dengan kata lain, kumpulan bunga indah tidak dapat didefinisikan dengan

jelas.

Contoh 2

"Rombongan siswa SMP MUHI yang berwisata ke pulau dewata". Kalimat kedua ini adalah

himpunan. Mengapa? karena dengan jelas pada kalimat tersebut dikatakan bahwa yang berwisata

ke pulau dewata  ialah siswa-siswi SMP MUHI.

Contoh 3

"Kumpulan makanan enak". Kalimat ini bukan merupakan suatu himpunan, karena makanan

enak seseorang belum tentu enak menurut orang lain. Dengan kata lain, objek yang terdapat pada

kalimat tersebut tidak terdefinisi dengan baik.

Contoh 4

"Kumpulan bilangan cacah yang kurang dari5". Kalimat ini merupakan himpunan karena

anggotanya dapat disebutkan yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4.

Lambang Himpunan

Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital, seperti A, B, X, Z dan sebagainya.

Anggota himpunan dituls di antara tanda {} (kurung kurawal), dan antara anggota yang satu

dengan lainnya dipisahkan dengan tanda koma (,).

Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut:

A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 6.


Kalimat diatas tersebut dapat kita tulis, A = {1, 2, 3, 4, 5}

Menyatakan Suatu Himpunan

Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk menyatakan suatu himpunan yaitu sebagai berikut:

1. Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata

Perhatikan contoh berikut.

W = {empat huruf pertama dalam abjad latin}

H = {tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

A = {bilangan cacah yang kurang dari sepuluh}

2. Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan

Ketentuan penulisan notasi pembentuk himpunan adalah sebagai berikut:

{x|.......}

Keterangan:

x = variabel atau peubah yang menyatakan anggota suatu himpunan

| = dibaca "di mana"

.... = penyataan kalimat matematika yang menjadi syarat keanggotaan.

Perhatikan contoh berikut

A = {x|x = lima huruf pertama dalam abjad latin}

Dibaca : Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya p, dimana p adalah lima huruf pertama

dalam abjad latin.

H = {x|x = tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

Dibaca : Himpunan X adalah himpunan yang anggotanya x, dimana x adalah tokoh-tokoh yang

pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009.

3. Menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar

Pada metode ini, anggota himpunan yang disebutkan satu per satu dalam kurung kurawal yang

setiap anggota himpunan dipisah kan dengan tanda koma.

Perhatikan contoh berikut ini.

H = {Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahaman Wahid, Megawati, Susilo Bambang

Yudoyono}
A = {0, 1, 2, 3}

L = {a, b, c, d, e}

B. Anggota Himpunan

Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut

anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek merupakan

anggota himpunan, ditulis dengan lambang “∈” sedangkan untuk menyatakan suatu objek

bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “∉”. 

Perhatikan contoh berikut

Contoh 1

Misalkan H adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MERDEKA”  maka H adalah himpunan 

yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, E, R, D, E, K dan A.  Huruf M, E, R, D, E,

K dan A termasuk anggota himpunan H. Banyaknya anggota himpunan H adalah 6 buah, yaitu

M, E, R, D, E, K dan A ditulis n(H) = 6.

Contoh 2

Misalkan I adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MATEMATIKA”  maka I adalah himpunan 

yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A.  Huruf M, A,

T, E, M, A, T, I, K dan A termasuk anggota himpunan I. Banyaknya anggota himpunan I adalah

10 buah, yaitu M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A ditulis n(I) = 10.

Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan hingga, sedangkan himpunan

dengan banyak anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak berhingga. Misalnya, A adalah

himpunan bilangan asli, maka anggota-anggota adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya maka

anggota himpunan A adalah tidak berhingga, ditulis n(A) = tidak berhingga.

C. Himpunan Bagian

Pengertian Himpunan Bagian

Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari A

merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".


Perhatikan himpunan-himpunan berikut:

A = {himpunan hewan}

B = {himpunan hewan berkaki empat}

C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}

Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:

A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}

B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}

C = {buaya, kura-kura}

Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A, ditulis B ⊂ A

dan setiap anggota himpunan C merupakan anggota himpunan B, ditulis C ⊂ B. Namun, kita

tidak dapat menuliskan A ⊂ B karena ada anggota A yang bukan merupakan anggota B, yaitu

burung. Oleh karena itu himpunan yang demikian ditulis A ⊄ B.

Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)

Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan dengan menggunakan rumus.

Perhatikan himpunan-himpunan berikut!

A = {a}, banyaknya himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan ∅

A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a, b} dan ∅

A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b} {c} {a, b} {a, c} {b, c} {a, b, c}

dan ∅

A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a} {b} {c} {d} {a, b} {a, c} {a, d}

{b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a, b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d}  dan ∅

Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa

n(A) = 2 = 2^1

n(A = 4 = 2^2

n(A) = 8 = 2^3

n(A = 16 = 2^4

Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut
Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat

himpunan bagian sebanyak 2n. 

Contoh:

Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}

Jawab:

n(A) = 3

jadi, N = 2³ = 8

Himpunan bagian dari A adalah sebagai berikut:

A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3} ∅

D. Himpunan Kosong

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dinyatakan

dengan lambang "{}" atau "∅".

Perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1

Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan bilangan asli antara 3 dan 4.

Jawab:

A =∅ atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan 4.

Contoh 2

Jika H adalah himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf B, nyatakan dalam notasi

himpunan L

Jawab :

H =∅ atau H = {} karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf B.

Contoh 3

B = {bilangan cacah antara 2 dan 3}

Jawab:

Himpunan ini tidak memiliki angota, sehingga himpunan ini disebut kosong.

Ditulis, B = {} atau B = ∅
Contoh 4

Selidikilah apakah himpunan berikut kosong atau bukan!

a. himpunan bilangan prima genap

b. himpunan bilangan genap yang habis dibagi 7

c. himpunan nama bilangan yang lamanya 32 hari tiap bulan

Jawab:

a. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, yaitu: 2

b. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, salah satunya adalah 42 habis dibagi 7 yaitu

c. Himpunan kosong, karena tidak ada 32 hari dalam sebulan

E. Himpunan Semesta

Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang

sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau

lebih banyak dari pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga

himpunan universal dan disimbolkan S atau U. 

Perhatikan contoh berikut.

Contoh

Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan semesta yang mungkin

yaitu.

a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil memuat semua anggota A.

b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggota A.

c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua anggota A.

F. Diagram Venn

Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diagram Venn. Diagram

Venn diperkenalkan oleh pakar Matematika, Inggris pada tahun 1834-1923 bernama John Venn

dalam membuat diagram Venn yang perlu diperhatikan yaitu:


1. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang atau bersegi, sedangkan anggota-

anggotanya digambarkan dengan noktah.

2. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh kurva tertutup

sederhana.

3. Jika suatu himpunan anggotanya terlalu banyak atau tak berhingga maka noktahnya tidak perlu

di gambarkan.

G. Irisan

Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A sekaligus

menjadi anggota B.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.

 A ∩ B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}

Contoh :

A = {bilangan asli yang kurang dari sama dengan 5}

B = {bilangan asli antara 3 dan 7}

Tentukan A∩B

Jawab :

A = {1,2,3,4,5}

B = {4,5,6}

Maka A∩B = {4,5}, karena 4 dan 5 adalah anggota himpunan A sekaligus menjadi anggota

himpunan B.

H. Gabungan

Gabungan dari dua buah himpunan akan menghasilkan suatu himpunan baru yang anggotanya

terdiri dari anggota kedua himpunan tersebut. Operasi gabungan pada himpunan disimbolkan

dengan “∪”.

Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A atau
anggota B.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.

A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}

Perhatikan contoh berikut.

Misalkan P = {bilangan asli kurang dari 8} dan Q = {bilangan prima antara 2 dan 13}

Tentukan P ∪ Q !

Jawab:

P = {1,2,3,4,5,6,7}

Q= {3,5,7,11}

Sehingga, P ∪ Q = {1,2,3,4,5,6,7,11}

I. Komplemen

Bila suatu himpunan A, semestanya S, maka komplemen dari A (ditulis Ac) adalah himpunan

yang anggotanya merupakan anggota S yang bukan A.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan sebagai berikut.

Ac = {x | x ∈ S atau x ∉ A} 

Misalkan:

S = {1,2,3,4,5,6,7}

Q = {2,3,4,}

Himpunan S yang anggotanya selain anggota himpunan Q adalah {1,5,6,7}.

J. Penerapan Konsep Himpunan

Himpunan ini tidak hanya dipelajari di sekolah, namun sering digunakan dalam praktik

kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh kasusnya.

Misalkan suatu kelas terdiri dari 42 orang. 20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar

Bahasa Indonesia. Berapa orang yang gemar keduanya?


Pembahasan 

Diketahui:

Banyak siswa di kelas 42 orang

20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar Bahasa Indonesia

Ditanya: Banyaknya siswa yang gemar matematika dan Bahasa Indonesia?

Jawab:

Pertama-tama, kita misalkan banyaknya siswa yang gemar matematika dan IPA adalah x.

Sehingga,

Banyaknya siswa yang gemar matematika adalah 20 - x

Banyaknya siswa yang gemar Bahasa Indonesia adalah 25 - x

Selanjutnya, kita mencari nilai x-nya.

42 = (20 - x) + (25 - x) + x

42 = 20 - x + 25 - x + x

42 = 45 - x

x=3

Dengan demikian, kita peroleh bahwa siswa yang gemar matematika dan Bahasa Indonesia

adalah 3 orang.

Anda mungkin juga menyukai