Anda di halaman 1dari 23

TUGAS INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI UJIAN TENGAH SEMESTER

MANAJEMEN STRATEGI
Dosen pengampu: Dr. Sri Suryaningsum S.E., Ak., CA

Disusun oleh :
Harun Al Rasyid ( 142180005 )

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2020
1. Jelaskan apa saja produk perusahaan yang Anda amati. Apa strategi yang diterapkan oleh
perusahaan yang Anda amati. Penjelasan dikaitkan dengan strategi cost leadership, kos differensiasi,
dan kos fokus.

Perusahaan yang saya amati adalah PT PLN. PT PLN didirikan pada 27 Oktober 1945 di Jakarta
dan merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri kelistrikan di Indonesia dengan listrik
sebagai produk dari perusahaan ini. Perusahaan ini menjadi garda terdepan dalam pemenuhan listrik
yang ada di Indonesia, dalam perkembangannya PLN terus berusaha untuk meningkatkan mutu dari
kelistrikan sesuai moto perusahaan “ Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”. Seiring berjalannya
waktu PLN telah mampu untuk mendapatkan eksistensi dan kepercayaan dari masyarakat Indonesia,
semua tak terlepas dari strategi yang menjadi kunci keberhasilan hingga saat ini. Perusaaah ini
menggunakan strategi gabungan antara cost leadership dengan differensiasi, seperti yang kita ketahui
cost leadership merupakan salah satu strategi yang diterapkan oleh perusahaan yg menawarkan produk
dengan harga yang rendah, sedangkan strategi differensiasi merupakan strategi yg dilakukan
perusahaan untuk tetap menciptakan perbedaan dengan produk sejenis dengan pesaing . Dikatakan
menggunakan strategi cost leadership dikarenakan PLN memiliki target pangsa pasar yang luas,
mereka melakukan berbagai penekanan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas menjadi ciri yang
dimiliki oleh perusahaan ini. PT PLN mengurusi segala aspek kelistrikan yang ada di Indonesia yang
tentunya listrik menjadi kebutuhan yang tak dapat dihilangkan tentunya dengan mutu yang terjaga dan
memadai sehingga dapat dikatakan bahwa PT. PLN dengan kriteria yang dimiliki, dan juga PLN
membuat beberapa perbedaan golongan tarif seperti pelayanan sosial, rumah tangga, bisnis, industri,
kantor pemerintah, traksi dan curah yg dapat digunakan para pengguna listrik dan memiliki keunikan
lain seperti listrik pintar yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengendalikan penggunaan
listrik pribadi, ciri ini merupakan bagian dari strategi differensiasi.
2. Bagaimana keunggulan kompetitif perusahaan observasi Anda? Bagaimana peluang dan
ancaman eksternal, kekuatan dan kelemahan internal perusahaan observasi Anda? Jawaban dikaitkan
dengan tujuan jangka panjang, strategi, tujuan tahunan, dan kebijakan perusahaan observasi Anda.

Keunggulan kompetitif dari PT PLN :


 Mendapatkan berbagai penghargaan (PROPER Emas, mempertahankan performance kelas
dunia, menjadi juara umum inovasi di lingkungan PT PLN (Persero), memperoleh Asian Power
Award, memperoleh skor Malcolm Baldrige tertinggi se-indonesia, Kriteria Penilaian Kinerja
Unggul (KPKU) tertinggi se-pln Group, dll)
 Perusahaan tunggal atau satu-satunya yang mempunyai kuasa penuh untuk menyediakan tenaga
listrik.

Peluang (opportunity) :
 Natural Resources : Sumber daya alam Indonesia dan energi yang kaya dan bisa didapatkan
PLN sebagai BUMN, semestinya lebih bisa menciptakan tenaga listrik yang lebih optimal
sehingga seluruh daerah bisa teraliri listrik. Sehingga dengan hal ini bisa membuat bendera PLN
berkibar. Dan para pelanggan akan mengenal PLN sebagai BUMN yang baik dan juga sehat.
Bukan opini negatif tentang PLN.
 Cooperation : Kerjasama PLN dengan pihak swasta dalam banyak bidang, semestinya hal ini
lebih bisa membuat daerah yang belum dialiri listrik bisa segera dialiri listrik. Sehingga bisa
memenuhi tujuan RUPTL untuk meningkatkan laju pertumbuhan listrik di daerah-daerah yang
belum dialiri oleh listrik.
 Renewable Energy : Energi terbarukan yang sedang dikembangkan oleh PLN, akan bisa
membuat PLN memenuhi tujuan RUPTL untuk meningkatkan laju pertumbuhan listrik di
daerah-daerah yang belum dialiri oleh listrik. Sebut saja energi baru terbarukan yang akan
dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), pembangkit listrik
tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), biofuel dan pembangkit listrik
tenaga (PLT) biomass.

Ancaman (threats) :
 KKN : Oknum pekerja PLN yang khilaf dan melakukan praktek KKN yang akan membuat
citra buruk bagi PLN, akan menjadi ancaman internal di tubuh PLN.
 Selebihnya, ancaman yang datang dari pihak eksternal tidak ada. Hal ini dikarenakan PLN
sebagai BUMN tidak mempunyai kompetitor. Karena bukan seperti halnya perusahaan swasta
yang mempunyai cukup banyak competitor

Kekuatan (strength) :
 Fully Control : PLN mendapatkan kontrol penuh dari Pemerintah terhadap pemberdayaan
listrik.
 New Spirit : Dimulai dari jajaran manajemen tingkat atas. PLN secara bersungguh-sungguh
telah melakukan lompatan yang besar untuk menghindari praktek KKN dalam tubuhnya.
Secara langsung, hal ini juga akan mendidik pekerja/karyawan pada level dibawah manajemen
hingga jabatan yang rendah untuk berperilaku jujur dan menjalankan sistem dengan sebaik-
baiknya.
 Natural Resources : Sumber daya alam Indonesia dan energi yang kaya dan bisa didapatkan
PLN sebagai BUMN, semestinya lebih bisa menciptakan tenaga listrik yang lebih optimal
sehingga seluruh daerah bisa teraliri listrik. Pembaharuan tenaga listrik pun seharusnya sudah
bisa direalisasikan di beberapa daerah

Kelemahan (weakness) :
 Disruption : Gangguan yang dialami oleh PLN contohnya seperti banyaknya pelanggan yang
melakukan penambahan daya sehingga terjadi penurunan daya di beberapa pembangkit listrik.
Lalu ada juga gangguan yang tidak dapat diprediksi, misalkan akibat musim/cuaca, atau
permainan laying-layang yang menyangkut di kabel listrik sehingga bisa mengakibatkan listrik
padam di beberapa tempat. Dan kemudian juga ada gangguan lainnya seperti pencurian listrik
yang dilakukan oleh opnum yang tidak bertanggung jawab. Beberapa gangguan tersebut bisa
jadi melemahkan PLN, dalam kata lain PLN bisa mengalami kerugian dari sana. Baik dari
kerugian yang disebabkan oleh citra buruk pada PLN, dan kerugian materil.
 KKN : PLN memang telah berkomitmen untuk sekecil mungkin lepas dari praktek KKN.
Namun adakalanya opnum pekerja PLN yang khilaf dan melakukan praktek KKN bisa jadi
akan membuat citra buruk bagi PLN. Sampai saat ini saja, masih ada cukup banyak orang
(pelanggan) yang beropini dan mengeluhkan adanya uang tambahan ketika dimintai uang
tambahan apabila mengalami gangguan listrik yang mati di rumah mereka. Dan pelayanan
pelanggan lainnya yang bisa jadi sumber KKN itu terjadi.
 Lack : Kekurangan listrik yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia mengakibatkan
PLN belum sepenuhnya mampu untuk menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat. Hal yang
paling ironis adalah ketika tahun 2012 terungkap bahwa Pulau Pemping, Kecamatan
Belakangpadang, Kota Batam adalah pulau yang berada dekat dengan negara Singapura-tidak
dialiri listrik sama sekali. Tentu saja pada malam hari kondisi pulau Pemping gelap gulita,
sedangkan Singapura terang benderang seolah kelebihan energy listrik. Dan diketahui bahwa
negara Singapura mendapatkan pasokan listrik dari Indonesia, dengan transaksi jual-beli listrik
dari PLN Batam. Terlebih lagi masalah ini sempat ditayangkan di televisi, sehingga membuat
citra buruk bagi PLN.

Tentunya PT PLN dalam menjalankan kegiatannya tak terlepas dari berbagai ancaman dan
hambatan, namun semua akan dapat dikendalikan dengan kekuatan dan peluang yang mereka
punya, terlebih PT PLN ingin tetap eksis dan stabil bahkan jauh lebih baik lagi dalam
mewujudkan target kedepan yang telah mereka tentukan.

3. Jelaskan tahapan manajemen strategi. Mengapa penerapan strategi sering dianggap sebagai
tahapan paling sulit dalam proses manajemen strategis. Jelaskan juga dengan kondisi perusahaan yang
Anda amati. Bacalah mendalam sejarah dan milestone perusahaan observasi Anda di annual report
perusahaan, web site, dan berbagai kajian mengenai perusahaan observasi Anda dengan baik

Tahapan manajemen strategi adalah


 Membentuk Visi Strategis mengenai kemana organisasi akan bergerak

Visi strategis merupakan aspirasi manajemen mengenai arah masa depan dan juga memberikan
gambaran secara rinci mengenai kemana organisasi tersebut akan bergerak. Visi ini sendiri
menerangkan tujuan perusahaan dalam waktu jangka panjang dan membentuk identitas organisasi
tersebut.Menetapkan tujuan – mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus
dicapai organisasi tersebut.

 Menetapkan tujuan – mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus
dicapai organisasi tersebut

Menetapkan tujuan – mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus
dicapai organisasi tersebut

 Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan


 Mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif
Visi serta strategi yang telah dibuat tidak akan berarti jika kita tidak mengerjakannya secara
tuntas dan optimal. Tanpa adanya eksekusi, tujuan yang telah diterapkan pun tidak akan pernah
tercapai.
 Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis

Proses pelaksanaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam vase evaluasi ini dapat
dilihat apakah segalanya sudah berjalan dengan baik atau belum.

“mengapa penerapan strategi sangat sulit dilakukan dikarenakan dibutuhkan kinerja yg berkualitas,
mengerti tujuan dan maksud dan konsistensi dari elemen elemen yg ada dalam internal perusahaan
sendiri seperti ketenagakerjaan salah satu contohnya agar perusahaan dapat mendapatkan hasil akhir
yang telah mereka rencanakan. Dan juga factor eksternal yang tidak dapat diprediksi seperti lingkungan
dan politik. Contonya saaat ini sedang merebah virus corona yang menghebohkan masyarakat dan
tentunya berdampak bagi perusahaan, dalam kaitannya dengan perusahaan yang saya amati bagi PT
PLN sendiri mungkin masih blm berdampak secara signifikan dengan adanya wabah virus yg menjadi
ancaman bersama, sehingga masih dapat berpeluang mengupayakan penerapan sesuai dgn yg
diinginkan walau sedikit berdampak pada tenaga kerja yang masih waspada dan berhati hati dalam
menjalankan aktivitas”

4. Jelaskan strategi bisnis dan strategi militer. Bagaimana pola strategi bisnis dan pola strategi
militer untuk perusahaan amatan Anda.

strategi bisnis adalah bahwa strategi bisnis dirumuskan, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan
asumsi kompetisi, sedangkan strategi militer didasarkan pada asumsi konflik. Berhubung perusahaan
yang saya amati adalah perusahaan yg tidak memilik kompetitor oleh karena itu strategi yg diterapkan
bukan dengan asumsi kompetisi namun dgn asumsi pertahanan dan perkembangan kualitas dari output
perusahaan.

5. Mengapa perubahan teknologi informasi akan mengubah semua paradigma. Sebutkan 2 industri
yang mengalami perubahan teknologi yang besar dan 3 industri yang tidak banyak merasakan
perubahan teknologi. Bagaimana kebutuhan akan peramalan teknologi berbeda dalam industri ini?
Mengapa?
Masa kini tak bisa dipungkiri bahwa teknologi informasi menjadi kewajiban bagi tiap perusahaan
untuk dapat mendapatkan informasi yang akurat dan tepat untuk dapat memutuskan dalam perumusan
strategi dan perencanaan. Industry yang mengalami perkembangan teknologi besar adalah industri
media dan industri pariwisata, sedangkan industri yang tidak banyak merasakan perubahan teknologi
adalah industri pengolahan kertas, industri pengolahan karet, dan industri pengolahan pangan.

6. Mengapa prioritas signifikansi relative dari kekuatan dan kelemahan dalam matriks evaluasi
factor internal penting bagi aktivitas manajemen strategis. Bagaimana dengan perusahaan yang Anda
amati.

Karena faktor internal sangat menentukan signifikansi dalam kekuatan dan kelemahan dari
perusahaan. Perusahaan yang saya amati dalam perkembangannnya selalu memperhatikan faktor
internal dalam analisis strategi kekuatan maupun kelemahan mereka, Karena kinerja yg fundamental
dalam perusahaan sangat ditentukan dari internal perusahaan itu sendiri.

7. Apa sajakah pro dan kontra bila suatu perusahaan merger dengan perusahaan pesaing. Jelaskan
dengan kasus yang dialami anak perusahaaan observasi Anda.

Merger dapat menjadi pro persaingan namun juga dapat menjadi kontra apabila tidak ada
pengendalian dari otoritas persaingan usaha. Keberadaan merger didalam dunia usaha seharusnya
membawa pengaruh positif bagi perusahaan yg gagal. Namun, pada prakteknya, tindakan marger ini
kemudian menjadi sebuah cara yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat
oleh pelaku usaha yang bermaksud untuk mengekspansi pasarnya hanya dengan melakukan merger
perusahaan yang telah ada daripada berusaha memperkuat usaha yang telah dimiliki. Dan perusahaan
yang saya amati masih belum memiliki kompetitor.

8. Jelaskan strategi yang harus diambil untuk perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan?
Jelaskan pula terkait suatu kasus yang dialami oleh perusahaan public di Indonesia.

Strategi yang harus diambil untuk perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan adalah Pada
masa-masa sulit, menekan biaya merupakan hal yang harus dilakukan. Oleh karena itu, Anda juga
dapat  menerapkan strategi pemasaran dengan biaya rendah bahkan jika mungkin gratis tanpa biaya. Di
era digitalisasi seperti sekarang, metode pemasaran dengan biaya rendah atau gratis akan mudah
dijalankan. Sehingga Anda harus memanfaatkan semua social media. Selain itu, ada pula strategi
pemasaran lain dengan biaya rendah seperti frequent program, public relation, up-selling dan
pemasaran lokal dapat menjadi referensi.
Perusahaan public di Indonesia yang mengalami kasus seperti itu adalah Perusahaan BUMN yang
satu tercatat menderita kerugian sejak 2012 . Krakatau Steel masih menanggung kerugian sekalipun
tiap tahunnya memperoleh pendapatan atau revenue yang kadang naik atau kadang turun.

9. Jelaskan strategi pengelolaan cash flow suatu perusahaan yang ideal dan jelaskan kondisi cash
flow perusahaan yang Anda observasi.

Strategi pengelolaan cash flow suatu perusahaan yang ideal :

1. Pertahankan Perkiraan Arus Kas Selama 120 Hari Berjalan

2. Tingkatkan Model Prediksi Anda Dari Waktu ke Waktu

3. Amati Pola Pergerakan Arus Kas dari Periode ke Periode

4. Waspadai Faktor Eksternal yang Dapat Memengaruhi Penjualan atau Pengeluaran Bisnis

5. Tekan Biaya Bisnis

6. Jual Piutang Anda untuk Mendapatkan Pembayaran Lebih Cepat

7. Sarankan Penjualan Lanjutan

Kondisi cash flow dari perusahaan yang saya amati adalah cukup sehat walau pada laporan
keuangan quartal III mengalami kerugian, bukan disebabkan karena cashflow namun dikarenakan

10. Jelaskan matriks profil kompetitif perusahaan observasi Anda. Jelaskan strategi yang harus
diambil

Matriks profil kompetitif adalah alat yang membandingkan perusahaan dan pesaingnya dan
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif yang dimiliki perusahaan. Namun pada perusahaan
yang saya observasi untuk saat ini masih belum memiliki kompetitor atau pesaing.
JAWABAN B

1. Cek Posisi Keuangan Perusahaan Terakhir


KET 2016 2017 2018
ASET 42,508,27 43,141,063 46,602,420
7
LIABILITA 8,333,263 9,028,078 11,244,167
S
EKUITAS 34,175,01 34,112,985 35,358,253
4
KET 2019
MAR JUN SEP
ASET 56,587,15 43,112,61 48,948,84
8 1 8
LIABILITA 17,927,01 14,627,98 17,017,27
S 9 6 7
EKUITAS 38,660,13 28,484,62 31,931,57
Penjelasan : 9 5 1
Pada tahun 2016 posisi laporan keuangan pada Aset adalah sebesar 42,508,277, pada 2017 sebesar
43,141,063, pada tahun 2018 sebesar 46,602,420 pada tahun 2019 (maret) sebesar 56,587,158 (juni)
sebesar 56,587,158, (sep) sebesar 48,948,848.
Pada tahun 2016 posisi laporan keuangan pasa Liabiilitas adalah sebesar 8,333,263, pada 2017
sebesar 9,028,078, pada tahun 2018 sebesar 11,244,167 pada tahun 2019 (maret) sebesar 17,927,019
(juni) sebesar 14,627,986, (sep) sebesar 17,017,277.
Pada tahun 2016 posisi laporan keuangan pasa Ekuitas adalah sebesar 34,175,014, pada 2017 sebesar
34,112,985, pada tahun 2018 sebesar 35,358,253 pada tahun 2019 (maret) sebesar 38,660,139 (juni)
sebesar 28,484,625, (sep) sebesar 31,931,571.
2. Cek kenaikan/penurunan Aset

Diketahui : 2016 ( Rp. 42.508.277)


2017 ( Rp. 43.141.063)
2018 ( 46.602.420)
2019 Maret (56,587,158)
2019 Juni (43,112,611)
2019 Sep (48,948,848)
Tabel 1 . Posisi Keuangan Pada “ASET”

ASET METODE
( X −X 1 ) $ ( X −X 1)
X 100%
X1
Tahun 2016-2017 (Rp.43.141.063 - Rp.42.508.277) = ¿¿
632.786 14.88%
Tahun 2017-2018 ( Rp . 46.602.420−Rp. 43.141 .063 ) = Rp . 46.602 .420−Rp . 43.141 .063
X 100 %
Rp . 43.141 .063
3461.357
8.023%

2019 Mar-2019 ( Rp . 43,112,611−Rp56,587,158 )= Rp .43,112,611−Rp .56,587,158


X 100 %
Rp . 56,587,158
Juni =- 13.475.147
=-0.24%
2019 Juni-2019 ( Rp . 48,948,848−Rp . 43,112,611 )= Rp .48,948,848−Rp . 43,112,611
X 100 %
Rp . 43,112,611
Sep = 5.836.237
=0.34%

Penjelasan:
Posisi keuangan pada Akun Aset pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebesar Rp. 632.786 atau dalam
persen sebesar 14.88% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar 3461.357 atau dalam
persen sebesar 8.023%. Jadi kesimpulan dari tiga tahun ini antara 2016,2017 dan 2018 terjadi
peningkatan Sebesar 6.535. pada 2019 Mar-2019 Juni mengalami penurunan. Penurunan nilai aset
terjadi ketika nilai tercatat aset melebihi jumlah yang didapat doperoleh kembali. Hal ini harus
diterapkam dalam akuntansi untuk penurunan nilai suatu aset, kecuali aset yang muncul dari imbalan
kerja. Jika terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, maka jumlah terpulihkan
diestimasi untuk aset individual tersebut. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan
aset individual, maka entitas menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset
tercakup.
3. Cek kenaikan/penurunan hutangnya
Diketahui: 2016 (Rp. 8.333.263)
2017 (Rp. 9.028.078)
2018 ( Rp. 11.244.167)
2019 Maret (17,927,019)
2019 Juni (14,627,986)
2019 Sep (17,017,277)

Tabel 2 . Posisi Keuangan Pada “HUTANG”

HUTANG METODE
( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
Tahun 2016- ( Rp . 9.028.078−Rp. 8.333 .263 )=694.815 ( Rp . 9.028 .078−Rp . 8.333.263 )
X 100 %
2017 Rp . 8.333 .263
8.337%
Tahun 2017- ( Rp .11.244 .167−Rp .9.028 .078 ) =2216.089( Rp . 11.244 .167−Rp . 9.028 .078 )
X 100 %
2018 Rp . 9.028 .078
24.54%
2019 Mar-2019 ( Rp . 14,627,986−Rp
( Rp .14,627,986−Rp. 17,927,019 )=−17.786.391 .01 . 17,927,019 )
X 100 %
Juni Rp . 17,927,019
=-1.02%
2019 Juni-2019 ( Rp.17,017,277−14,627,986 ) ( Rp . 17,017,277−14,627,986 )
X 100 %
Sep Rp .14,627,986
¿2.389.291
=0.16%

Posisi keuangan pada Akun Hutang tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebesar Rp. 694.815
atau didalam persen sebesar8.337% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar 2216.089
dengan di dalam persen sebesar 24.54%. Jadi kesimpulan dari tiga tahun ini antara 2016,2017 dan
2018 terjadi Kenaikan Sebesar 1521.274 atau sebesar 5.8%. .

4. Cek kenaikan/penurunan modalnya


Diketahui : 2016 (Rp. 42.508.277)
2017 (Rp. 43.141.063)
2018 (Rp. 46.602.420)
2019 Maret (38,660,139)
2019 Juni (28,484,625)
2019 Sep (31,931,571)

Tabel 4 . Posisi Keuangan Pada “MODAL”


MODAL METODE

( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
2016-2017 ( Rp . 43.141.063−Rp. 42.508 .277 )=¿ ( Rp . 43.141 .063−Rp . 42.508 .277 )
x 100 %
Rp . 42.508 .277
632.786
1.488%
2017-2018 ( Rp . 46.602.420−43.141 .063 )=¿ ( Rp . 46.602 .420−43.141.063 )
x 100 %
43.141.063
3461.357
8.023%
2019 Mar- ( Rp .28,484,625−38,660,139 ) ( Rp . Rp. 28,484,625−38,660,139 )
x 100 %
2019 Juni 38,660,139
¿−10.175.514
=-2.6%

2019 Juni- (Rp. 31,931,571-Rp. 28,484,625) ( Rp .31,931,571−Rp . 28,484,625 )


x 100 %
2019 Sep =3.446.946 28,484,625
=0.14%

Posisi keuangan pada Akun Modal tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebesar Rp. 632.786
atau didalam persen sebesa 1.488% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar 3461.357
dengan di dalam persen sebesar 8.0%. Jadi kesimpulan dari tiga tahun ini antara 2016,2017 dan 2018
terjadi Kenaikan Sebesar 2.828.568 atau sebesar 6.535% . Modal per 31 Desember 2018 meningkat
3,7% atau Rp1,2 triliun menjadi Rp35,4 triliun, dan pada tahun 2019 menurut catatan laporan
keuangan mengalami naik turun pada bulan 2019 Mar-2019 Juni,

5. Cek Kenaikan/Penurunan COGS/ Kos Harga Terjual/Harga pokok Produksi


Diketahu: 2016 (Rp. 71.611.981)
2017 (Rp. 74.875.642)
2018 (Rp. 81.251.100)
2019 Maret (Rp. 17,920,141)
2019 Juni (Rp. 38,393,144)
2019 Sep (Rp. 58,616,050)

Tabel 5 . Posisi Keuangan Pada “COGS”


COGS METODE
( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
2016-2017 ( Rp .74.875 .642−Rp .71.611 .981 )=¿ ( Rp . 74.875.642−Rp. 71.611 .981 )
X 100 %
Rp .71.611 .981
3263,661
4.55%
2017-2018 ( Rp .81.251 .100−Rp . 74.875.642 ) =6375.458
( Rp . 81.251.100−Rp .74.875 .642 )
X 100 %
Rp . 74.875.642
8.51%
2019 Mar- ( Rp .38,393,144−Rp .17,920,141 ) ( Rp . 38,393,144−Rp . 17,920,141 )
X 100 %
2019 Juni Rp . 17,920,141
=20.473.003
= 1.142%

2019 Juni- ( Rp .58,616,050−Rp. 38,393,144 ) ( Rp . 58,616,050−Rp . 38,393,144 )


X 100 %
2019 Sep =20,222,906 38,393,144
= 0.53%

Posisi keuangan pada Akun COGS tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebesar Rp. 3263,661
atau didalam persen sebesa 4.55% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar 6375,458
dengan di dalam persen sebesar 8.51%. Dan 2019 Maret-2019 Juni sebesar 20.473.003 atau 1.142%.
2019 Juni-2019 September 20,222,906 atau 0.53%

6. Cek kenaikan/penurunan pendapatannya

Diketahui: 2016 ( 72.9.000.000.000)


2017 (74,3.000.000.000)
2018( 76.5.000.000.000)
2019 Maret (Rp. 17,920,141)
2019 Juni (Rp. 38,393,144)
2019 Sep (Rp. 58,616,050)

Tabel 5 . Posisi Keuangan Pada “Pendapatannya”


PENDAPA METODE
TAN ( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
2016-2017 ( 74,3.000 .000.00−72.9 .000.000 .000 ) =1.4 .00074,3.000.000
.000.000 .00−72.9.000 .000 .000
72.9 .000 .000.000
=1.90%
2017-2018
(−74,3.000 .000 .000)
76.5 .000 .000 .000 76.5.000 .000 .000
−74,3.000.000 .000
74,3.000.000 .000
=2.2.000.000.000 ¿ 2.90 %
2019 Mar- ( Rp .38,393,144−Rp .17,920,141 ) Rp . 38,393,144−Rp. 17,920,141
x 100 %
17,920,141
2019 Juni =20.473.003
¿ 1.14 %

2019 Juni- Rp. 58,616,050- Rp. 38,393,144 Rp . 58,616,050−Rp . 38,393,144


x 100 %
Rp . 38,393,144
2019 Sep =20,222.904
0.53 %

Penjelasan:
Posisi keuangan pada Akun Pendapatan tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebesar Rp. 14
triliun atau didalam persen sebesa 1.90% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar 2.2
triliun dengan di dalam persen sebesar 2.90 % pendapatan HMSP akan naik sekitar 3% secara tahunan
pada akhir 2019 menjadi Rp 110,36 triliun. Total pendapatan keuangan bersih meningkat 23,0%
menjadi Rp1,0 triliun, terutama disebabkan kenaikansuku bunga rata-rata ditambah saldo kas rata-rata
yanglebih tinggi pada tahun 2018 dibanding 2017. 2019 Mar-2019 Juni sebesar 20.473.003 atau 1.14 %

7. Cek kenaikan/penurunan laba kotornya

Diketahu: 2016 (23.854.676)


2017 (24.215.842)
2018 (25.490.791)
2019 Maret (5,885,381)
2019 Juni (12,326,637)
2019 Sep (58,616,050)

Tabel 7. Posisi Keuangan Pada “Laba Kotor”


LABA METODE
KOTOR ( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
2016-2017 ( 24.215 .842−23.854 .676 ) 24.215.842−23.854 .676
x 100 %
23.854 .676
=361.166
1.51%

2017-2018 ( 25.490 .791−24.215 .842 )=¿ 25.490.791−24.215.842


X 100 %
24.215 .842
1274.949
5.26%
2019 Mar- ( 12,326,637−5,885,381) =¿ 12,326,637−5,885,381
X 100 %
5,885,381
2019 Juni ¿ 6.441 .256
=1.09%
2019 Juni- ( 25.490 .791−12,326,637 ) =¿ 25.490.791−12,326,637
X 100 %
12,326,637
2019 Sep 13.164 .154
1.17%
Penjelasan:
Posisi keuangan pada Akun Laba Kotor tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebesar Rp. 361.166
atau didalam persen sebesa 1.51% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperolehsebesar 1274.949
dengan di dalam persen sebesar 5.26%. jadi seliih perusahaan antara tahun 2016-2017 adalah 913.783.
2019 Mar-2019 Juni sebesar 6.441 .256 atau 1.09% hingga 2019 Sep
8. Cek kenaikan/Penurunan Laba Operasional
Diketahui: 2016 ( 17.001.447)
2017 (16.894.806)
2018 (17.961.269)
2019 maret (3,285,660)
2019 Jun (6,770,003)
2019 Sep (10,200,152)

Tabel 8 . Posisi Keuangan Pada “Laba Operasional”


LABA METODE
OPERAS ( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
IONAL X1

2016-2017 ( 16.894 .806−17.001.447 )= -106.641 16.894 .806−17.001 .447


X 100
17.001 .447
=-0.62%
2017-2018 ( 17.961.269−16.894 .806 ) 17.961.269−16.894 .806
X 100
16.894 .806
=1066.4463
=63.12%
2019 Mar- ( 6,770,003−3,285,660 ) 6,770,003−3,285,660
x 100 %
3,285,660
2019 Juni =3.484.343
=1.06%

2019 Juni- ( 10,200,152−6,770,003 ) 10,200,152−6,770,003


x 100 %
6,770,003
2019 Sep =3.430.149
=0.14

Penjelasan:
Posisi keuangan pada Akun Laba Operasi tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebes ar Rp. -
106.641atau didalam persen sebesa 0.62%sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar
1066.4463 dengan di dalam persen sebesar 63.12% jadi selisih antara tahun 2016,2017,2018 adalah
sebesar 6.311%. 2019 Mar-2019 Juni sebesar 3.484.343
9. Cek kenaikan/penurunan laba bersihnya
Diketahui: 2016 ( 95.466.657)
2017 (99.091.484)
2018 (106.741.891)
2019 Mar (4,291,150)
2019 Juni (8,870,031)
2019 Sep (13,419,261)

Tabel 9 Posisi Keuangan Pada “Laba Bersih”


LABA METODE
BERSIH ( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
2016-2017 ( 99.091 .484−95.466 .657 )= 99.091.484−95.466 .657
x 100 %
95.466 .657
3624.827
=3.796%

2017-2018 ( 106.741.891−99.091.484 )= 106.741.891−99.091.484


x 100 %
99.091 .484
7650.407
=7.720%

2019 Mar- ( 8,870,031−4,291,150 ) 8,870,031−4,291,150


x 100 %
4,291,150
2019 Juni =8.865.739.85
=2.06%

2019 Juni- ( 13,419,261−8,870,031 ) = 13,419,261−8,870,031


x 100 %
8,870,031
2019 Sep =4.549.2230
=0.51

Posisi keuangan pada Akun Laba bersih tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebes ar Rp.
3624.827 atau didalam persen sebesa 3.796% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar
7650.407 dengan di dalam persen sebesar 7.720% jadi selisih antara tahun 2016,2017,2018 adalah
sebesar 4.025.580.

10. Cek kenaikan/penurunan biaya usahanya


Diketahui: 2016 (1.737.275)
2017(1,846.357)
2018 (2,312,252)
2019 Mar (6,870)
2019 Juni (8,870,031)
2019 Sep (13,419,261)

Tabel 10 Posisi Keuangan Pada “Biaya Usaha”


BIAYA METODE
USAHA ( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
2016-2017 ( 1,846.357−1.737.275 )= ( 1,846.357−1.737 .275 )
x 100 %
109.082 1.737 .275
=6.278%

2017-2018 ( 2,312,252−1,846.357 )= 2,312,252−1,846.357


x 100 %
1,846.357
465.895
=25.23%

2019 Mar- ( 8,870,031−6,870 )= 8,870,031−6,870


x 100 %
6,870
2019 Juni =873.161
= 12.7%

2019 Juni- ( 13,419,261−8,870,031 ) = 13,419,261−8,870,031


x 100 %
8,870,031
2019 Sep = 4.549.230
= 0.512%
Penjelasan:
Posisi keuangan pada Akun Biaya Usaha tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebesar Rp.109.082
atau didalam persen sebesa 6.278% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar
465.895dengan di dalam persen 25.23% yang mempunyai arti adanya peningkatan antara tahun 2016-
2017 hingga 2017-2018 sehingga perusahaan harus mempersiapkan laba atau pendapatan yang dari
sebelumnya dikarenakan, jika suatu perusahaan mengalami kerugian yang tinggi maka perusahaan
tidak dapat membiayai semua usaha-usaha yang di keluarkan di dalam perusahaan. Kemudian, selama
bulan maret, juni,September 2019 mengalami kenaikan yang signifikan

11. Cek Kenaikan/Penurunan Bianya Lainnya( Other Expenses)


Diketahui: 2016 (108.713)
2017 (73.998)
2018 (110,036)
2019 Mar (6,870.000.000)
2019 Juni (7,004.000.000)
2019 Sep (324.000.000)

Tabel 10. Posisi Keuangan Pada “Bianya Lainnya( Other Expenses)”


BIAYA METODE
LAINNY ( X −X 1 ) $ ( X −X 1)
X 100%
A X1

2016-2017 ( 73.998−108.713 )= 73.998−108.713


x 100 %
108.713
-34.715
=-31.93%

2017-2018 ( 110,036−73.998 )= 36.038 110,036−73.998


x 100 %
73.998
=48.701%
2019 Mar- ( 7,004.000 .000−6,870.000 .000 ) = 7,004.000.000−6,870.000 .000
x 100 %
6,870.000 .000
2019 Juni = 134.000.000
= 0.02%

2019 Juni- ( 324.000 .000−7,004.000 .000 )= 324.000.000−7,004.000.000


x 100 %
7,004.000 .000
2019 Sep = 6.680.000000
= 0.12%

Posisi keuangan pada Akun Biaya lainnya tepat pada tahun 2016-2017 Memperoleh sebesar 34.715
atau didalam persen sebesa 31.93% sedangkan pada tahun 2017-2018 memperoleh sebesar 36.038
dengan di dalam persen 25.23% Berdasarkan data terakhir pada tahun 2017-2018 sebesar 48.701%

12. Cek Kenaikan/Penurunan Persediaan (bisa dibreakdown sesuai dengan karakteristik perusahaan”
Diketahui: 2016 ( 19.442.023)
2017 (18.023.238)
2018 (15,183,197)
2019 Mar (17,488,668)
2019 Juni (14,450,120)
2019 Sep (14,601,310)

Tabel 12 Posisi Keuangan Pada “Persediaan (bisa dibreakdown sesuai dengan karakteristik
perusahaan”
PERSEDIA METODE
AN ( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
2016-2017 ( 18.023 .238−19.442 .023 ) (18.023 .238−19.442 .023)
x100%
19.442.023
= 1418.785
= 7.29%

2017-2018 (15,183,197−18.023.238)
x100%
( 15,183,197−18.023.238 ) 18.023 .238
= 15.75%
=2840.041
2019 Mar- ( 14,450,120−17,488,668 )= 14,450,120−17,488,668
x 100 %
17,488,668
2019 Juni =-3.038.548
= -0.17%

2019 Juni- ( 14,601,310−14,450,120 ) 14,601,310−14,450,120


x 100 %
14,450,120
2019 Sep = 151.190
= 0.01%

13. Cek Kenaikan/Penurunan “Modal Kerjanya”


Diketahui: 2016 (5.056.183)
2017 (7.501.737)
2018 (15,516,439)
2019 Mar (18.500.00)
2019 Juni (20,534,844)
2019 Sep (20,551,486)

Tabel 13. Posisi Keuangan Pada “Modal Kerjanya”


Modal METODE
Kerjanya ( X −X 1 ) nominal ( X −X 1)
X 100%
X1
2016-2017 ( 7.501.737−5.056 .183 ) (7.501 .737−5.056 .183)
x100%
5.056 .183
= 2.445.554
48.36%
2017-2018 ( 15,516,439−7.501 .737 ) (15,516,439−7.501 .737)
x100%
7.501.737
= 8.014.702
106.83%

2019 Mar- ( 20,534,844−18.500.000 ) 20,534,844−18.500 .00


x 100 %
18.500 .00
2019 Juni = 18.684.844
= 0.01%
2019 Juni- ( 20,551,486−20,534,844 ) 20,551,486−20,534,844
x 100 %
20,534,844
2019 Sep = 16.624
= 0.8%

14. Cek Kenaikan/Penurunan “Cek Harga Saham


KETERANGAN HARGA SAHAM
31 Desember 2018 3.710
31 Januari 2019 3.830
31 Maret 2019 3.750
30 Juni 2019 3.140
30 September 2019 2.350

 <200 = Rp 1,- per tick


 200 - 500 = Rp 2,- per tick
 500 - 2000 = Rp 5,- per tick
 2000 - 5000 = Rp 10,- per tick
 >5000 = Rp 25,- per tick

Penjelasan:

Harga saham bisa Naik atau turun, turunnya harga saham lumrah terjadi. Adanya permintaan
dan ketersediaan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi. Harga saham sekalipun saham tersebut
masuk kategori blue chips juga bisa mengalami penurunan. Sebaliknya, saham yang dikategorikan
Lapis Tiga tanpa diduga-duga harganya bisa naik secara signifikan. Dan sejumlah faktor mendasar
yang dapat mengakibatkan harga saham naik ataupun turun. Secara umum, faktor-faktor tersebut
diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul
dari dalam perusahaan.

Sementara faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar perusahaan. Faktor ini bisa
dibilang sulit diatasi. Contohnya, adanya masalah-masalah berkaitan dengan ekonomi makro. Dari
kedua faktor tersebut, faktor eksternal lebih dominan dalam memengaruhi harga saham. Penyebab naik
turun harga saham juga bisa disebabkan karena manipulasi pasar. Manipulasi pasar biasanya dilakukan
investor-investor berpengalaman dan bermodal besar dengan memanfaatkan media massa untuk
memanipulasi kondisi tertentu demi tujuan mereka, baik menurunkan maupun meningkatkan harga
saham. Hal ini sering disebut dengan istilah rumor. Namun penyebab oleh faktor ini biasanya tidak
akan bertahan lama. Fundamental perusahaan yang tercermin di laporan keuangan yang akan
mengambil kendali terhadap tren harga sahamnya. belakangan menjadi perbincangan karena turun terus
hingga di level 2.800an yang merupakan rekor terendah dalam empat tahun terakhir. Dari tabel 14
memiliki sebuah ulasan yang mempunyai arti bahwa , Pergerakan angka dari harga saham berbeda -
beda tergantung dari harga saham perusahaan tersebut dan Tick adalah satuan dari pergerakan fraksi
harga saham.

Anda mungkin juga menyukai