Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persamaan Schrődinger untuk atom yang hanya mempunyai satu elektron dapat kita
selesaikan secara pasti, tetapi tidak demikian halnya untuk atom yang berelektron banyak dan
juga molekul, karena dalam kedua sistem yang terakhir terjadi repulsi antara satu elektron
dengan elektron lain. Untuk itu, kita butuh metode lain untuk menyelesaikan persamaan
Schrodinger untuk atom berelektron banyak dan molekul..

Pengukuran besaran fisis (observabel) dalam mekanika klasik dapat dilakukan dengan


cara dan hasil yang pasti dan tanpa mengganggu sistem yang diukur observabelnya, serta
dapat dilakukan pengukuran besaran observabel secara serentak (pada saat yang sama).
Menurut mekanika kuantum, pengukuran suatu observabel akan mempengaruhi dan
mengubah keadaan sistem: pengukuran beberapa besaran (misalnya posisi dan kecepatan atau
momentum) tidak dapat dilakukan secara serentak denga hasil ukur yang pasti / eksak
(ketakpastiannya terbatasi oleh prinsip ketakpastian Heisenberg). Mekanika kuantum
merupakan teori kebolehjadian yang bersifat abstrak, seperti konsep panjang gelombang,
rapat kebolehjadian, operator, dan lain-lain. Mekanika kuantum disusun di atas postulat-
postulat. Ada dua pendekatan formulasi mekanika kuantum, yakni dengan Mekanika
Gelombang yang dikembangkan oleh Schrodinger, dan Mekanika Matriks yang
dikembangkan oleh Heisenberg. Jadi target bab ini adalah membahas secara lebih mendalam
mengenai teorema mekanika kuantum.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui operator-operator dalam Dasar Kimia Kuantum
2. Mempelajari nilai eigen dan fungsi eigen dari operator Commute
3. Mengetahui teorema-teorema dalam operator Hermit
4. Mengetahui postulat-postulat dalam mekanika kuantum
5. Mempelajari fungsi eigen untuk operator posisi
Pembahasan

Operator adalah suatu instruksi matematis yang bila dikenakan atau dioperasikan pada
suatu fungsi maka akan mengubah fungsi tersebut menjadi fungsi lain. Untuk operator Oˆ
dapat ditulis sebagai
^ ( ⃗r ,t )=❑' ( ⃗r ,t )
O

(Tanda aksen ‘ bukan berarti diferensial atau turunan, tapi hanya untuk membedakan dengan
fungsi asalnya).
Sebelum mulai, marilah kita mengenal beberapa notasi integral yang akan
dipergunakan. Definit integral seluruh ruang atas operator sembarang yang terletak di antara
dua buah fungsi yaitu fm dan fn biasanya ditulis:

∫ f ¿m A f n d = ⟨f m|A|f n⟩ = ( f m|A|f n ) = ⟨m|A|n⟩


Notasi (1-1) di atas diperkenalkan oleh Dirac, dan disebut notasi kurung. Bentuk integral di
atas juga sering ditulis:

∫ f ¿m A f n d = A m n (1-2)

Notasi untuk integral seluruh ruang atas dua buah fungsi fm dan fn ditulis:

∫ f ¿m f n d = ⟨f m| f n⟩ = ( f m| f n)
= (1-3)

Karena [∫ m n
f f d ] ∫ f m f n
¿
¿ ¿
= d, maka:

*
= (1-4)

dan dalam kasus khusus yaitu fm = fn maka (1-4) dapat ditulis : *


= .

Hal-hal lain yang perlu diingat adalah:

1. ∫ f ¿m f n d = 1 jika fm = fn dan fungsinya disebut ternormalisasi. (1-5)

` ∫ f ¿m f n d = 0 jika fm fn dan fungsinya disebut ortogonal (1-6)


Catatan:

∫ f ¿m f n d juga boleh ditulis  mn (Kronikle Delta) yang harganya = 0 jika fm fn


dan berharga 1 jika fm = fn

Jika : A  = a  dengan a bilangan konstan, maka  disebut fungsi eigen sedang a disebut
nilai eigen atau: jika  adalah fungsi eigen terhadap operator A , maka berlaku hubungan: A
 = a  dengan a adalah nilai eigen.

dalam usaha untuk membahas spin elektron dalam mekanika kuantum, operator harus
diperkenalkan seperti pada momentum sudut orbital. dengan mengambil analogi terhadap
orbital, fungsi eigen yang umum T untuk ŝ dan ŝz diharapkan ada dan memiliki hubungan
sebagai berikut:

s adalah bilangan kuantum untuk kuadrat dari sp in dan disebut sebagai bilangan kuantum spin. m s adalah
bilangan kua ntum untuk komponenny a dan disebut sebagai bila ngan kuantum spin magnetik. Aturan
umum untuk momentum sudut meny arankan bah wa m s harus memiliki nilai yang m ungkin
dengan s, s - 1,..., s + 1, s. Dengan eksperimen, berkas atom di pisahkan menjadi dua komponen dalam
sebuah medan magnet dan spektra loga m alkali terpisahkan menjadi 2 ga ris. Berdasarkan penemuan ini,
ms, disimpulkan hanya me miliki 2 nilai yang mungkin. Ini mengikuti ketentuan bahwa 2 s + 1 = 2 dan
karenanya kita mendapatkan s = 1/2, ms = ±1/2. Harus dicatat bahwa bi langan kuantum spin adalah
sebuah setengah bilangan bulat dengan hanya satu nilai yaitu s = 1/2. N ilai yang dibolehkan untuk m s
dibatasi hany a pada nilai ±1/2. Spin a dalah mome ntum sudut yang sangat khusus jika d ibandingkan
dengan momentum sudut orbital.

Meskipun sifat yang khusus dari mom entum sudut spin sangat sulit untuk dimengerti sec ara
konseptual, perhitungan dan perl akuan matematikanya sangatla h sederhana . Karena hanya ada dua
keadaan, maka hanya terdapat dua buah fungsi eigen. Biasanya fungsi spin berkaitan dengan dengan m s =
1/2 dinyatakan sebagai α , dan fungsi spin yang lain untuk ms = -1/2 dinyatakan sebagai β .

Anda mungkin juga menyukai