Sasaran : Ny.I
Waktu : 30 menit
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit Ibu diharapkan dapat mengerti,
memahami, dan menjelaskan kembali tentang metode keluarga berencana/kontrasepsi
alamiah.
D. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Kegiatan Waktu
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaa Mengucapkan Menjawab salam 5 menit
n salam Mendengarkan
Perkenalan dan
Menjelaskan memperhatikan
Tujuan Bertanya
Kontrak Waktu mengenai
perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang
jelas
2. Proses Menjelaskan tentang: Mendengar dan 15meni
Pengertian Keluarga memperhatikan t
Berencana
Metode Pantang
Berkala/Metode
Kalender
Metode Suhu Basal
Tubuh
Metode Mukosa
Serviks
Metode Simpto
Thermal
Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya
3. Penutup Mempersilahkan Bertanya 5 menit
sasaran mengenai hal-
mengajukan hal yang kurang
pertanyaan jelas dan belum
Menjawab di mengerti
pertanyaan Mendengar dan
Menyampaikan memperhatikan
kesimpulan dari Menjawab salam
materi yang
dijelaskan
Mengakhiri
pertemuan dan
memberikan salam
E. Metode : Pemaparan dan diskusi tanya jawab
G. Evaluasi :
1. Evaluasi perencanaan :
a. Klien hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah klien
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi pelaksanaan :
a. Klien antusias terhadap materi penyuluhan
b. Klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil :
a. Klien dapat mengetahui lebih luas lagi tentang metode KB alamiah.
b. Klien merasa puas dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan karena
jawaban yang diberkan dapat dimengerti
H. Referensi : https://www.alodokter.com/hipertensi
A. PengertianKeluargaBerencana
B. MetodeKalenderatauPantangBerkala(CalendarMethodOrPer
iodicAbstinence)
1. Dasar
a. Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang dicatat selama 6-12
bulan terakhir.
2. Pengertian
3. Manfaat
4. Keuntungan
5. Keterbatasan
d. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
6. Efektivitas
Metode kalenderakan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.
Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur.Diperlukan pengamatan minimal enam kali
siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila
digunakan bersama dengan metode kontrasepsilain. Berdasarkan
penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalenderakan
efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode
simptothermal.Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14
per 100 wanitaper tahun.
a. Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum
bangun dari tempat tidur).
Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari
siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang“normal
dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal
atau biasanya.
d. Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu
tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung
(cover line) atau garis suhu.
e. Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-
turut suhu tubuhberada di atas garis pelindung/suhu basal.
g. Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih
panjangdari metode ovulasi billings.
h. Perhatikan kondisi lender subur dan tak subur yang dapat diamati.
Catatan:
1. Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung
(cover line) selama perhitungan 3 hari. Kemungkinan tanda
ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilantunggu
sampai 3 hari berturut- turut suhu tercatat di atas garis
pelindung sebelum memulai senggama.
2. Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak
meneruskan pengukuran suhu tubuh dan melakukan senggama
hingga akhir siklus hd
1. Dasar
2. Efektivitas
Angka kegagalan:4.9–34.4kehamilan/tahun
3. Kontraindikasi
a. Siklus haid yang tidak teratur
b. Riwayat siklus haid yang anovulatoir
c. Kurve suhu basal yang tidak teratur
4. Komplikasi
a. Komplikasi langsung tidak ada
b. Pada kegagalan/hamil ada data yang melaporkan adanya kelainan janin
sehubungan dengan terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum
yang berumur tua/terlalu matang (overaged/overri)