Anda di halaman 1dari 1

Reptil

Pembuahan pada reptil terjadi di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Pada umumnya reptil
bersifat ovipar, tetapi beberapa jenis ular dan kadal ada yang bersifat ovovivipar, di mana telur menetas
di dalam oviduk. Organ reproduksi reptil betina terdiri dari sepasang ovarium yang menghasilkan sel
telur, dan oviduk yang bermuara pada kloaka. Organ reproduksi reptil jantan terdiri dari sapasang testes,
epididimis, dan vas deferens. Testis menghasilkan sperma. Hewan jantan memiliki alat kelamin khusus
yang disebut hemipenis.[9] Hemipenis yang tak sempurna memasukkan sperma ke dalam vagina betina.
Fertilisasi menghasilkan zigot yang diselubungi albumin dan cangkang. Zigot tersebut akan dikeluarkan
dari tubuh betina untuk menjalani perkembangan seutuhnya, di bawah asuhan salah satu atau bahkan
kedua induk sekaligus.[5] Terdapat 15 spesies kadal whiptail (genus Cnemidophorus) bereproduksi
secara eksklusif melalui parthenogenesis.[4]

Amfibia

Sejumlah salamander jantan meletakkan paket-paket sperma pada bagian lantai hutan yang lembap.
Salamander betina datang dan mengumpulkan sperma dengan bibir-bibir kloakanya. Fertilisasi akan
terjadi dalam saluran reproduksi betina, tetapi telur-telurnya akan diletakkan sepanjang tepi sebuah
aliran sungai atau lingkungan lembap lainnya agar berkembang. Dalam peristiwa ini kedua induk tidak
pernah bertemu, namun menghasilkan keturunan.[5]

Katak jantan memiliki sepasang testes yang menghasilkan sperma, yang kemudian disalurkan melalui
saluran vas efferens dan dikeluarkan melalui kloaka. Sedangkan pada katak betina memiliki organ
reproduksi berupa sepasang ovarium yang menghasilkan banyak telur, saluran oviduk yang
mengeluarkan selaput telur untuk melindungi sel telur. Sel telur itu akan dikeluarkan melalui kloaka.
Katak tidak memiliki alat kelamin khusus yang membantu dalam melakukan kopulasi.[9] Pada katak,
fertilisasi eksternal telur terjadi dalam kolam atau aliran sungai. Jantan naik ke atas tubuh betina, dan
menekan sisi tubuh betina dengan bantalan-bantalan ibu jarinya yang menebal (bantalan kawin/nuptial
pad). Bantalan kawin merupakan karakteristik seksual sekunder katak jantan. Pelukan yang dilakukan
oleh katak jantan itu dikenal dengan sebutan ampleksus. Saat serangkaian telur dikeluarkan sebagai
respon terhadap penekanan tersebut, sang jantan mengeluarkan cairan yang kaya sperma langsung ke
sel-sel telur tersebut, dan fertilisasi itu terjadi di sekitar sepasang katak.[5]

Anda mungkin juga menyukai