Anda di halaman 1dari 10

CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

https://journal.ilininstitute.com/index.php/caradde
Volume 4 | Nomor 1 | Agustus |2021
e-ISSN: 2621-7910 dan p-ISSN: 2621-7961
DOI: https://doi.org/10.31960/caradde.v4i1.817

Integrasi Penggunaan Media Sosial dalam Pelayanan Publik untuk


Merespon Pandemi COVID-19
Anang Dwi Santoso1, Annada Nasyaya2, Nengyanti3, Junaidi4

Keywords : Abstrak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk


pelayanan publik; mendorong pemerintah beradaptasi dengan situasi pandemi
COVID-19; COVID-19 yang mengurangi atau bahkan tidak
pemerintah kelurahan; memungkinkan pelayan publik secara tatap muka di
media sosial; Kelurahan Bukit Sangkal Kota Palembang. Dalam
digital literacy;
pengabdian masyarakat ini kami memberikan pemahaman
tentang pengintegrasian media sosial dalam pelayanan
publik yaitu Aplikasi Whatsapp. Secara umum, metode
Corespondensi Author yang kami gunakan adalah sosialisasi dan focus group
1
Administrasi Publik, Jurusan
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu
discussion (FGD) dimana sosialisasi dimaksudkan untuk
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas memberikan pemahaman mengenai cara-cara dna
Sriwijaya kemungkinan penggunaan media sosial dalam pelayanan
Jl. Raya Palembang - Prabumulih publik sedangkan FGD dimaksudkan untuk membentuk
Km. 32 Indralaya, OI, Sumatera kesepakatan antara pemerintah kelurahan dengan
Selatan 30662 masyarakat tentang bagaimana pelayanan publik harus
Email: anangdwi@fisip.unsri.ac.id diberikan. Hasil pengabdian masyarakat adalah suatu
prosedur baru dimana setiap dokumen yang diberikan
berubah dri fisik ke elektronik. Yang lain adalah revitalisasi
fungsi Ketua RT sebagai verifikator dari semua dokumen
History Article yang dikirimkan oleh masyarakat. Tantangan yang kami
Received: 07-01-2021; temui antara lain keraguan akan kebenaran dokumen,
Reviewed: 10-03-2021;
keraguan akan waktu pelayanan dan yang terakhir adalah
Accepted: 19-06-2021;
Avalaible Online: 25-06-2021;
literasi digital dari masyarakat.
Published: 05-08-2021;
Abstract. This community service intends to encourage the
government to adjust to the COVID-19 outbreak situation,
which limits or prohibits face-to-face interaction with public
officials in Kelurahan Bukit Sangkal, Kota Palembang. We
provided a knowledge of the integration of social media with
public services through this community service, specifically
the Whatsapp application. In general, we employed
socialization and focus group discussions (FGDs), with
socialization aimed at increasing awareness of the ways and
potential uses of social media in public services and FGDs
aimed at forming an agreement between the government and
the community regarding how public services should be
implemented. As a result of community service, a new
method has been established in which all documents
submitted are converted from physical to electronic. The
other is to reintroduce the Rukun Tetangga (RT) Chair's role
as a validator of all documents submitted by the community.
The difficulties we faced were uncertainties about the
accuracy of papers, uncertainty regarding the duration of

584
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 4 No 1, Agustus 2021
service, and, finally, a lack of digital literacy on the part of
the community.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution


4.0 International License

Pendahuluan adaptif dan fleksibel (Gao & Yu, 2020; Shih,


Untuk memberikan gambaran Wu, Tu, & Chi, 2020). Krisis COVID-19
mengenai pentingnya kajian dan pengabdian adalah game changer untuk administrasi publik
masyarakat ini baik dari sisi akademis dan karena mengungkapkan permintaan akan
praktis kami membaginya ke dalam tiga strategi tata kelola yang kuat untuk
bagian. Pertama adalah pemerintah dan menangani masalah yang bergejolak dan
pelayanan publik di era COVID-19. Kedua menunjukkan perlunya transformasi sektor
adalah pelayanan publik di Kelurahan Bukit publik untuk mendukung tata kelola
Sangkal selama Pandemi COVID-19 dan pemerintahan yang kuat. Pergolakan (Chen et
yang terakhir adalah kesiapan pelaksanaan al., 2020).
untuk mengidentifikasi penggunaan media COVID-19 telah mengejutkan
sosial oleh Kelurahan Bukit Sangkal. memengaruhi semua area pemberian layanan
Pemerintah dan Pelayanan Publik di publik, dengan otoritas publik harus
Era COVID-19: Memanggil Penggunaan memindahkan operasi mereka secara online,
Media Sosial. Tahun 2020 ini, dunia seluruhnya atau sebagian (Burns, 2020).
dikejutkan dengan menyebarnya wabah Bersamaan dengan pergeseran digital dalam
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). teknologi, dengan pengalaman pengguna,
Virus ini terus mengalami jumlah keterlibatan, dan kreasi bersama, mengambil
peningkatan penyebaran berkali lipat yang tempat sentral dalam desain dan pemberian
mengakibatkan banyaknya negara yang layanan publik. Namun, COVID-19 telah
terinfeksi (Galvani, Lew, & Perez, 2020; menjadi katalisator bagi lembaga layanan
OECD, 2020; “The Race to Develop a publik untuk menggunakan alat terobosan
COVID-19 Vaccine,” 2020). Berdasarkan hal teknologi. Sebagian besar pemerintah
tersebut Badan Kesehatan Dunia (WHO) menggunakan alat paling umum dalam
meningkatkan status virus ini menjadi gudang komunikasi publik yaitu media sosial.
Pandemi Global pada bulan Maret 2020. Alasan utamanya adalah bahwa media sosial
Pandemi COVID-19 sebagai suatu krisis berpotensi menjangkau porsi populasi yang
memerlukan kehadiran pemerintah sebagai lebih luas daripada perangkat digital lainnya.
pihak yang memberikan informasi yang Ini adalah karena pada 2019, penetrasi media
kredibel, cepat, tepat dan akurat (Hua & sosial mencapai 45% secara global, dengan
Shaw, 2020; Pulido, Villarejo-Carballido, 42% pengguna media sosial seluler.
Redondo-Sama, & Gómez, 2020). Krisis Pelayanan Publik di Kelurahan Bukit
COVID-19 memperjelas bahwa masalah yang Sangkal Selama Pandemi COVID-19.
bergejolak (peristiwa yang mengejutkan, tidak Kelurahan adalah suatu wilayah yang
konsisten, tidak dapat diprediksi, dan tidak ditempai oleh sejumlah penduduk dengan
pasti) akan secara terus menerus mengganggu kesatuan masyarakat hukum yang
masyarakat dan sektor publik. mempunyai organisasi pemerintah terendah,
Sektor publik, saat ini sedang diuji yang berkoordinasi di bawah camat, yang
oleh pandemic COVID-19, menggoncang tidak berhak menyelenggarakan rumah
starategi dan berbagai macam rutinitas dan tangganya sendiri. Dalam penyelenggaraanya
aktivitas yang dilakukannya dalam kelurahan dipimpin oleh kepala kelurahan
memberikan pelayanan publik (Djalante et atau disebut juga dengan Lurah. Lurah Bukit
al., 2020; Ward et al., 2020; Wilson, 2020). Sangkal mempunyai tugas antara lain sebagai
Masalah yang bergejolak membutuhkan berikut: (1) Pelaksana kegiatan pemerintahan
kolaborasi lintas batas, inovasi publik, dan, kelurahan; (2) Pemberdayaan masyarakat; (3)
mungkin yang paling penting, pengembangan Pelayanan masyarakat; (4) Penyelenggaraan
strategi tata kelola yang kuat yang ketentraman dan ketertiban umum; dan (5)
memfasilitasi dan mendukung penyesuaian Pemeliharaan prasarana dan fasilitas
585
Anang Dwi Santoso, Annada Nasyaya dkk. Integrasi Penggunaan Media Sosial...

pelayanan umum. Di dalam struktur ketidakpastian akibat Pandemi COVID-19.


penyelenggara pemerintah Kelurahan Bukit Permasalahan ini mengakibatkan terjadinya
Sangkal terdapat 5 (lima) bidang urusan yaitu beberapa hal seperti:
seksi pemerintahan, seksi ketentraman dan
ketertiban, seksi pembangunan, seksi Tabel 2. Permasalahan Pelayanan Publik di
kesejahteraan masyarakat, dan seksi umum. Era COVID-19 di Kelurahan Bukit
Adapun pelayanan publik yang Sangkal
diselenggarakan oleh Kelurahan Bukit
Permasalahan Penjelasan
Sangkal antara lain:
Tabel 1. Daftar Pelayanan Publik di Tidak Jelasnya SOP SOP yang biasa digunakan
Kelurahan Bukit Sangkal Pelayanan Publik di ternyata tidak adaptif
Era COVID-19 dengan krisis semacam ini
Pelayanan Publik Syarat dimana masyarakat tidak
dapat mendapatkan
Pembuatan kartu Dalam permohonan pelayanan publik
keluarga (KK) pembuatan kartu keluarga sebagaimana di situasi
pemohon harus membawa normal. Akibatnya adalah
pengantar dari RT dimana ketidakpastian dalam
sipemohon bertempat pemberian pelayanan
tinggal dan menyertakan, publik terutama dari sisi
photo copy kartu keluarga proses pelayanan.
lama, dan surat keterangan Pelayanan publik Sebagai konsekunesi dari
pindah dari tempat asal. yang membutuhkan SOP yang tidak adaptif
Pembuatan KTP Pemohon pembuat KTP waktu lama dan fleksibel maka waktu
membawa pengantar dari pelayanan publik menjadi
RT setempat dan semakin lama dan tidak
menyerahkan persyaratan- jelas kapan selesainya.
persyaratan seperti photo Keluhan masyarakat Mekanisme dan tata kelola
copy KK, photo copy KTP tidak jelas pemerintah belum
yang lama dan pas photo penanganannya ditemukan rumusnya
pemohon. sehingga keluhan
Pembuatan surat Pemohon membawa amsyarakat tidak
tersalurkan.
pengantar untuk pengantar dari RT, dan
nikah menyertakan photo copy
KK, poto copi KTP, dan Permasalahan-permasalahan tersebut
pas photo. seharusnya mendorong Kelurahan Bukit
Pembuatan SITU Pemohon juga membawa Sangkal untuk menggunakan media sosial
pengantar dari RT dimana untuk menyampaikan layanan mereka secara
pemohon bertempat online, menggunakan format yang berbeda
tinggal, dan menyertakan, dalam pencarian mereka untuk
photo copy KTP, dan pas mempertahankan keterlibatan masyarakat.
photo dari pemohon. Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan media sosial untuk
COVID-19 telah memaksa memberikan pelayanan publik. Media sosial
Pemerintah Kelurahan Bukit Sangkal untuk dengan berbagai macam karakteristik dan
mengurangi sebagian proses tatap muka dan fungsinya dapat digunakan untuk
bahkan menutup keseluruhan layanan publik. berkomunikasi dua arah antara pemerintah
Kelurahan Bukit Sangkal selama Pandemi dan masyarakat. Berbagai macam pelayanan
COVID-19 harus menutup pintunya dan publik juga dapat dilakukan dengan
berhenti menyediakan layanan di tempat. menggunakan media sosial.
Sebagai konsekuensinya, masyarakat yang Kesiapan Pelaksanaan: Identifikasi
ingin mendapatkan pelayanan publik harus Penggunaan Media Sosial oleh Kelurahan
menemui berbagai kendala. Secara umum Bukit Sangkal. Kami mengidentifikasi bahwa
permasalahan pelayanan publik di Kelurahan sebenarnya Kelurahan Bukit Sangkal telah
Bukit Sangkal disebabkan karena tata kelola memiliki satu media sosial yaitu Instagram
pemerintahan yang masih belum adaptif dan dan cukup aktif penggunaannya. Hampir
fleksibel dalam merespon berbagai macam setiap hari Instagramnya mempublikasikan

586
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 4 No 1, Agustus 2021
berbagai macam informasi. Instagram ini pelayanan publik adalah sebagai berikut: (a)
telah diikuti oleh 675 pengikut, dan telah menyebarluaskan informasi pemerintah agar
memiliki 223 post. Ini adalah modal yang menjangkau masyarakat; (b) membangun
awal yang baik untuk mengintegrasikan peran aparatur negara dan masyarakat
media sosial dalam pelayanan publik. melalui media sosial; (c) menyosialisasikan
Penggunaan dan keaktifan Kelurahan Bukit strategi dan tujuan pembangunan di masa
Sangkal adalah indikasi bahwa telah ada depan; (d) membangun interaksi antara
kesadaran dari Kelurahan Bukit Sangkal pemerintah dan masyarakat; (e)
untuk hadir di media sosial dan adanya meningkatkan kesadaran dan peran serta
kemauan politik yang kuat dari Lurah. masyarakat terhadap kebijakan dan program
pemerintah; dan (f) menggali aspirasi, opini,
Tabel 3. Profil Media Sosial Kelurahan Bukit dan masukan masyarakat terhadap kebijakan
Sangkal dan program pemerintah (Avery & Graham,
Media Sosial Juml Jumlah Jumlah
2013; Firmstone & Coleman, 2015; Sandoval-
ah Follow Followi Almazan & Gil-Garcia, 2012; Tang, Chen,
Post ers ng Zhou, Warkentin, & Gillenson, 2019; Welch,
Instagram 223 675 270 Feeney, & Park, 2016).
(@palembangkel_bukits
angkal)
Berbagai Grup Whatspp METODE
dengan berbagai tujuan
Khalayak sasaran dalam pengabdian
masyarakat ini terdiri dari dua kelompok.
Sayangnya media sosialnya masih Kelompok pertama adalah apartur Kelurahan
digunakan secara terbatas untuk keperluan Bukit Sangkal dan masyarakat Kelurahan
pencitraan Lurah, masih terbatasnya Bukit Sangkal. Secara lebih detail, khalayak
komunikasi dua arah antara Kelurahan Bukit sasaran dan materi pelatihannya adalah
Sangkal dan masyarakat, serta miminya sebagai berikut:
penggunaan media sosial untuk pelayanan
publik. Pertama, berkaitan dengan pencitraan
Tabel 4. Peserta pelatihan, jumlah dan topik
Lurah sebagaimana media sosial milik pelatihan
pemerintah lainnya, ia digunakan untuk Peserta Jumlah Topik Pelatihan
membagikan gambar aktivitas dan prestasi pelatihan
pemimpin. Kedua, minimnya komunikasi dua Aparat 15 Karakteristik media
arah, adalah karena dua hal, Kelurahan Bukit Kelurahan sosial; Pembuatan
Sangkal yang masih minim menggunakan Bukit Sangkal SOP Pelayanan
media sosial untuk keperluan tersebut dan Publik dengan
masyarakat juga kurang aktif untuk bertanya Menggunakan Media
pada Pemerintah Kelurahan Bukit Sangkal. Sosial;
Terakhir, penggunaanya masih minim untuk Masyarakat 19 Karakteristik media
pelayanan publik misalnya belum ada konten- Kelurahan sosial; manfaat
Bukit Sangkal partisipasi
konten tentang informasi pelayanan publik.
yang diwakili masyarakat dalam
Adapun tujuan dari integrasi media oleh Ketua media sosial; dan
sosial dalam pelayanan publik di Kelurahan RT, RW dan menggunakan media
Bukit Sangkal adalah untuk meningkatkan Kelompok sosial untuk
pengertian dan pemahaman pengelolaan PKK pelayanan publik
media sosial bagi Kelurahan Bukit Sangkal
dalam berhubungan dengan pemangku Metode Pelaksanan Kegiatan Pengabdian
kepentingan secara optimal, efektif, dan
efisien. Sementara itu, manfaat yang
diperoleh dari integrasi media sosial dalam

587
Anang Dwi Santoso, Annada Nasyaya dkk. Integrasi Penggunaan Media Sosial...

Tabel 5. Usulan Prosedur Pelayanan Publik di Kelurahan Bukit Sangkal


Pelayanan Syarat Prosedur mendapatkan layanan di era COVID-
Publik 19
Pembuatan kartu Dalam permohonan a. Pemohon mengirimkan pesan kepada
keluarga (KK) pembuatan kartu keluarga ketua RT untuk memohon agar
pemohon harus membawa dibuatkan surat pengantar pembuatan
pengantar dari RT dimana kartu keluarga
sipemohon bertempat tinggal b. Ketua RT membuat surat pentantar dan
dan menyertakan, photo memberikan surat tersebut kepada
copy kartu keluarga lama, pemohon dan kelurahan.
dan surat keterangan pindah c. Pemohon menyerahkan dokumen
dari tempat asal. berupa pengantar dari ketua RTphoto
copy kartu keluarga lama dan suart
keterangan pindah dari tempat asal
dalam bentuk foto atau scan
Pembuatan KTP Pemohon pembuat KTP a. Pemohon meminta surat pengantar
membawa pengantar dari pembuatan KTP ke ketua RT melalui
RT setempat dan Whatsapp
menyerahkan persyaratan- b. Ketua RT membuat surat pengantar
persyaratan seperti photo tersebut dan menyerahkannya ke
copy KK, photo copy KTP pemohon dan kelurahan
yang lama dan pas photo c. Pemohon menyerahkan suart pengantar
pemohon. beserta photo copy KK, photo copy
KTP lama dan pas photo secara
elektronik ke kelurahan
Pembuatan surat Pemohon membawa a. Pemohon meminta surat pengantar
pengantar untuk pengantar dari RT, dan untuk nikah ke ketua RT melalui
nikah menyertakan photo copy Whatsapp
KK, poto copi KTP, dan pas b. Ketua RT membuat surat pengantar
photo. tersebut dan menyerahkannya ke
pemohon dan kelurahan
c. Pemohon menyerahkan dokumen
berupa pengantar dari RT, dan
menyertakan photo copy KK, poto copi
KTP, dan pas photo secara elektronik
Pembuatan Pemohon juga membawa a. Pemohon meminta surat pengantar dari
SITU pengantar dari RT dimana RT melalui Whatsapp
pemohon bertempat tinggal, b. Ketua RT membuat surat pengantar
dan menyertakan, photo tersebut dan menyerahkannya ke
copy KTP, dan pas photo pemohon dan kelurahan
dari pemohon. c. Pemohon menyerahkan dokumen
berupa pengantar dari RT dimana
pemohon bertempat tinggal, dan
menyertakan, photo copy KTP, dan pas
photo dari pemohon secara elektronik

Kegiatan ini berupa sosialisasi dan masyarakat ini dilaksanakan selama tiga
pendampingan penggunaan media sosial bagi bulan dengan rincian peserta sebagaimana
Kelurahan Bukit Sangkal. Workshop terdapat dalam Tabel 4.
dimaksudkan untuk memberikan materi
kepada peserta yaitu Aparat Kelurahan Bukit HASIL DAN PEMBAHASAN
Sangkal dan Masyarakat Kelurahan Bukit
Sangkal yang diwakili oleh Ketua RT, RW Pengabdian masyarakat ini berusaha
dan Kelompok PKK. Sementara itu, untuk mengintegrasikan media sosial dalam
pendampingan ditujukan kepada Aparat pelayanan publik di Kelurahan Bukit Sangkal,
Kelurahan Bukit Sangkal terutama dalam Kota Palembang. Secara umum, terdapat
menyusun SOP penggunaan media sosial empat tahapan penting untuk mencapai
untuk pelayanan publik. Pengabdian tujuan tersebut. Pertama adalah kami

588
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 4 No 1, Agustus 2021
melakukan focus group discussion kepada kemudian diikuti dengan pengidentifikasian
aparat pemerintah kelurahan untuk masalah penggunaan media sosial untuk
mengidetifikasi jenis layanan yang diberikan pelayanan publik menurut masyarakat.
oleh kelurahan dan potensi dan permasalahan Setelah mendapatkan perspektif dari
penggunaan media sosial untuk pemerintah (provider) dan masyarakat (user)
menyampaikan layanan tersebut. Setelah kami menyusun suatu bentuk desain
kami mendapatkan mengidentifikasi ketiga pelayanan publik yang disampaikan dengan
hal tersebut, kami mengidentifikasi menggunakan media sosial. Terakhir adalah
permasalahan dari sisi pengguna layanan kami mensosialisasikan design tersebut
daam hal ini adalah masyarakat. Ini kepada pemerintah kelurahan dan masyarakat

Tabel 6. Usulan Tambahan Prosedur Pelayanan Publik di Kelurahan Bukit Sangkal


Pelayanan Publik Prosedur mendapatkan layanan di era Usulan Perubahan
COVID-19
Pembuatan kartu a. Pemohon mengirimkan pesan a. Secara khusus menambah
keluarga (KK) kepada ketua RT untuk memohon verifikasi dari Ketua RT
agar dibuatkan surat pengantar dan tetangga di lingkungan
pembuatan kartu keluarga pemohon (apabila
b. Ketua RT membuat surat pentantar dibutuhkan)
dan memberikan surat tersebut b. Menambahkan prosedur
kepada pemohon dan kelurahan. pengiriman dokumen (bisa
c. Pemohon menyerahkan dokumen diambil secara langsun
berupa pengantar dari ketua atau dengan kurir)
RTphoto copy kartu keluarga lama c. Untuk masyarakat dengan
dan suart keterangan pindah dari pengetahuan literasi digital
tempat asal dalam bentuk foto atau yang rendah, tetangga
scan ataupun Ketua RT dapat
Pembuatan KTP a. Pemohon meminta surat pengantar membantu
pembuatan KTP ke ketua RT
melalui Whatsapp
b. Ketua RT membuat surat pengantar
tersebut dan menyerahkannya ke
pemohon dan kelurahan
c. Pemohon menyerahkan suart
pengantar beserta photo copy KK,
photo copy KTP lama dan pas photo
secara elektronik ke kelurahan
Pembuatan surat a. Pemohon meminta surat pengantar
pengantar untuk nikah untuk nikah ke ketua RT melalui
Whatsapp
b. Ketua RT membuat surat pengantar
tersebut dan menyerahkannya ke
pemohon dan kelurahan
c. Pemohon menyerahkan dokumen
berupa pengantar dari RT, dan
menyertakan photo copy KK, poto
copi KTP, dan pas photo secara
elektronik
Pembuatan SITU a. Pemohon meminta surat pengantar
dari RT melalui Whatsapp
b. Ketua RT membuat surat pengantar
tersebut dan menyerahkannya ke
pemohon dan kelurahan
c. Pemohon menyerahkan dokumen
berupa pengantar dari RT dimana
pemohon bertempat tinggal, dan
menyertakan, photo copy KTP, dan
pas photo dari pemohon secara
elektronik
589
Anang Dwi Santoso, Annada Nasyaya dkk. Integrasi Penggunaan Media Sosial...

dengan tujuan untuk memberikan masukan dimungkinkan untuk diubah sesuai dengan
untuk pengembangan desain yang baik berbagai macam pertimbangan yang muncul.
menurut keduanya. Penjelasan dari masing- Kemudian, melihat dinamika pelayanan
masing tahapan adalah sebagai berikut: publik. Setiap prosedur yang dibuat juga
Pemetaan Pelayanan Publik, Usulan dimungkinkan untuk diubah kedepannya
Prosedur Baru. Dari berbagai manfaat media mengikuti perkembangan kasus COVID-19
sosial yang baik telah dijanjikan ataupun telah dan aturan-aturan dari pemerintah di level
terbukti dalam literature seperti peningkatan yang lebih tinggi. Kesemua hasil diskusi kami
pembuatan kebijakan, pelayanan publik, rangkum dalam Tabel 6.
efisiensi anggaran, tarnsparansi dan
akuntabilitas serta penguatan demokrasi lokal
(Althaqafi, Md Mahbubur, & Susan, 2018;
Leocadia, 2018; Portakalci, 2020), kami
memilih media sosial untuk pelayanan publik
yang dalam era pandemi COVID-19 sangat
dibutuhkan karena interaksi fisik harus
dibatasi untuk mengurangi persebaran virus
ini. Tahapan awal untuk mencapai tujuan
tersebut adalah dengan mengidentifikasi jenis
layanan publik yang dapat dilayani dengan
media sosial. Tabel 5 berisi berbagai jenis
pelayanan publik dan prasyaratnya serta Gambar 1. FGD dengan Lurah
bagaimana persyaratan fisik diganti dengan Sumber: dokumentasi penulis, 2020
digital serta diverifikasi oleh aparat
pemerintah. Untuk keperluan ini, kami
Tabel 5 menunjukkan usualn dari Tim menyampaikan prosedur yang kami buat
Pengabdian Masyarakat untuk kepada aparat kelurahan. Penyampaian
mengidentifikasi cara-cara atau prosedur baru dilakukan dengan menjelaskan prosedur di
karena prosedur yang lama yaitu tatap muka era norma, dan dilanjutkan dengan setaip
akan membahayakan apabila tetap jenis pelayanan dari mulai pembuatan kartu
dilaksanakan. Kami, pada dasarnya, tidak keluarga sampai dengan pembuatan SITU.
merubah apapun dari prosedur pelayanan. Kami juga meminta penjelasan dari mereka
Hal yang kami ubah adalah penerimaan apabila ada prosedur yang kami lewatkan
dokumen dari yang awalnya adalah dokumen atau berubah.
fisik menjadi dokumen elektronik. Perubahan Selanjutnya adalah kami mendengar
dari dokumen fisik menjadi elektronik penjelasan dari aparat kelurahan berkaitan
merupakan kunci keberhasilan pelayanan dengan tambahan prosedur disertai dengan
publik di situasi pandemi COVID-19 berbagai alasan yang mendasari tambahan
(Djalante et al., 2020; Gao & Yu, 2020; Shah prosedur tersebut. Tambahan dari aparat
et al., 2020). Ini membawa konsekuensi pada kelurahana pertama adalah verifikasi dari
aparat kelurahan yang harus mencetak Ketua RT tetangga di lingkungan pemohon
dokumen-dokumen yang tersedia dalam (apabila dibutuhkan). Selanjutnya adalah
bentuk elektronik dari pemohon. Konsekuensi menambahkan prosedur pengiriman
selanjutnya adalah revitalisasi peran penting dokumen (bisa diambil secara langsun atau
dari Ketua RT sebagai bagian terkecil dari dengan kurir). Terakhir adalah, untuk
struktur pemerintahan dan terdekat dengan masyarakat dengan pengetahuan literasi
masyarakat. digital yang rendah, tetangga ataupun Ketua
Pemantapan prosedur pelayanan RT dapat membantu
bersama dengan aparat kelurahan. Dalam Identifikasi potensi masalah dan
tahapan ini kami melakukan FGD sekali lagi solusi dari sisi pengguna dan penyedia
dengan aparat kelurahan untuk memastikan layanan. Dalam tahapan ini kami melakukan
bahwa prosedur yang dibuat telah disepakati FGD bersama aparat pemerintah kelurahan
dan tidak melanggar aturan apapun dari beserta perwakilan masyarakat dan ketua RT.
pemerintah di level yang lebih tinggi. Segala Ini dimaksudkan untuk tiga hal. Pertama
bentuk prosedur yang kami buat adalah untuk mensosialisasikan prosedur

590
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 4 No 1, Agustus 2021
usulan kepada aparat kelurahan dan mereka mungkin membutuhkan waktu yang
masyarakat. Kedua, kami juga berusaha lama untuk melakukan verifikasi dokumen.
untuk mengidentifikasi potensi masalah yang Oleh karenanya, mungkin ini membutuhkan
muncul dan yang ketiga adalah untuk secara waktu yang lebih lama dari biasanya atau
bersama-sama mendiskusikan solusi dari pelayanan dalam situasi normal.
setiap masalah sehingga solusi yang
diciptakan adalah berdasarkan kesepakatan
bersama bukan satu aah dari Tim Pengabdian
Masyarakat.

Gambar 2. Peserta Sosialisasi dan FGD


Sumber: Dokumentasi penulis

Solusi yang muncul adalah masih


Gambar 2. Sosialisasi dan FGD dengan sama dengan permasalahan sebelumnya yaitu
Masyarakat mengandalkan kecermatan dari Ketua RT
Sumber: Dokumentasi penulis setempat sebagai penanggung jawab dan
Langkah selanjutnya adalah penghubung antara kelurahan dan
identifikasi potensi masalah. Masalah yang masyarakat. Dari hasil diskusi tersebut, untuk
dimungkinkan muncul pada tahapan ini masing-masing pelayanan waktu maksimal
antara lain adalah tentang kemampuan yang diberikan adalah tiga hari dengan
penggunaan teknologi oleh pemohon dan rinician sebagai berikut: di hari pertama,
juga validasi dokumen karena pengumpulan petugas kelurahan akan menerima dokumen
dokumen tersebut dilaksanakan secara dari pemohon dan mengarsipkannya sesuai
elektronik dengan mengandalkan aplikasi dengan prosedur yang ditetapkan. Kemudian
Whatsapp. Ini mengkonfirmasi beberapa di hari kedua adalah verifikasi kepada Ketua
penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa RT dan masyarakat yang bertempat tinggal di
literasi digital dan keamanan data menjadi sekitar pemohon apabila diperlukan.
salah satu isu penting dalam e-government Kemudian di hari ketiga, petugas membuat
(Adeodato & Pournouri, 2020; Mahmood, dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai
2011; Santoso, Rinjany, & Bafadhal, 2020). output dari pelayanan.
Untuk masalah pertama yaitu kemampuan
penggunaan teknologi, ini dapat diselesaikan SIMPULAN DAN SARAN
dengan meminta bantuan tetangga atau
bahkan Ketua RT setempat. Sedangkan untuk Menanggapi berbagai masalah
masalah yang kedua yaitu validitas atau pelayanan publik di era pandemi COVID-19
keaslian dokumen, saran kami adalah dengan di mana interaksi antar orang harus dibatasi,
meminta verifikasi dari Ketua RT bahwa pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk
dokumen yang disampaikan adalah valid. memberikan pemahaman kepada aparat
Selanjutnya adalah memetakan kelurahan tentang dimungkinkannya
masalah dari sisi pengguna atau dalam hal ini perubahan berbagai macam prosedur
adalah pemohon. Beberapa masalah yang pelayanan publik mengikuti berbagai
diidentifikasi melalui focus group discussion dinamika dalam penyelenggaraan pelayanan
antara lain adalah berkaitan dengan waktu publik salah satunya adalah pandemi
dari pengurusan dokumen tersebut. Untuk COVID-19. Pengabdian masyarakat ini
itu, kami meminta klarifikasi dari aparat dimaksudkan untuk secara bersama-sama
kelurahan tentang waktu maksmal yang membuat prosedur baru pemberian pelayanan
diperlukan untuk mengurus pelayanan- publik dengan menggunakan media sosial
pelayanan tersebut. Setelah diskusi panjang, (Aplikasi Whatsapp) sebagai salah satu
aparat kelurahan menyampaikan bahwa aplikasi yang digunakan secara luas.
591
Anang Dwi Santoso, Annada Nasyaya dkk. Integrasi Penggunaan Media Sosial...

Untuk tujuan tersebut kami Burns, R. (2020). A COVID-19 panacea in


melakukan serangkaian sosialisasi dan focus digital technologies? Challenges for
grup discussion untuk mengidentifikasi democracy and higher education.
peluang, masalah dan solusi dari masalah Dialogues in Human Geography, 10(2),
yang ditemukan. Pengabdian masyarakat ini 246–249.
dimulai dengan membuat usulan prosedur https://doi.org/10.1177/204382062093
pelayanan publik baru atau secara khusus 0832
menggunakan berbagai dokumen elektronik. Chen, Q., Min, C., Zhang, W., Wang, G.,
Tahapan kedua adalah mensosialisasikan Ma, X., & Evans, R. (2020). Unpacking
usulan tersebut dan memberikan kesempatan the black box: How to promote citizen
bagi aparat kelurahan untuk menambahkan engagement through government social
prosedur-prosedur baru sesuai dengan media during the COVID-19 crisis.
penegtahuan dari dinamika pelayanan publik Computers in Human Behavior,
selama ini. Terakhir adalah identifikasi 110(March), 106380.
masalah dan solusi dari sisi masyarakat dan https://doi.org/10.1016/j.chb.2020.106
aparat kelurahan. 380
Beberapa tantangan yang muncul dari
kegiatan ini antara lain: (1) keraguan terhadp Djalante, R., Lassa, J., Setiamarga, D.,
validitas dokumen; (2) keraguan terhadap Mahfud, C., Sudjatma, A., Indrawan,
kecepatan waktu pelayanan; dan (3) M., … Surtiari, I. G. A. (2020). Review
kemampuan literasi digital dari masyarakat and analysis of current responses to
tertentu misalnya orang tua. Solusi yang COVID-19 in Indonesia: Period of
ditawarkan antara lain (1) revitalisasi fungsi January to March 2020. Progress in
Ketua RT sebagai level pemerintahan terdekat Disaster Science, 6, 100091.
dengan masyarakat; (2) kesepakatan dengan https://doi.org/10.1016/j.pdisas.2020.1
megidentifikasi waktu pengerjaan pelayanan 00091
publik yaitu 3 hari; dan (3) meminta bantuan Firmstone, J., & Coleman, S. (2015). Public
tetangga ataupun ketua RT bagi masyarakat engagement in local government: the
yang memiliki kemampuan literasi digital voice and influence of citizens in online
yang kurang. communicative spaces. Information,
Communication & Society, 18(6), 680–695.
DAFTAR RUJUKAN https://doi.org/10.1080/1369118X.201
4.986180
Adeodato, R., & Pournouri, S. (2020). Secure
implementation of e-governance: A case study Galvani, A., Lew, A. A., & Perez, M. S.
about estonia. Advanced Sciences and (2020). COVID-19 is expanding global
Technologies for Security Applications. consciousness and the sustainability of
https://doi.org/10.1007/978-3-030- travel and tourism. Tourism Geographies,
35746-7_18 1–10.
https://doi.org/10.1080/14616688.2020
Althaqafi, T., Md Mahbubur, R., & Susan, F.
.1760924
(2018). Public value creation using social
media applications for the local Gao, X., & Yu, J. (2020). Public governance
government context. In 26th European mechanism in the prevention and control
Conference on Information Systems: Beyond of the COVID-19: information, decision-
Digitization - Facets of Socio-Technical making and execution. Journal of Chinese
Change, ECIS 2018. Governance, 1–20.
https://doi.org/10.1080/23812346.2020
Avery, E. J., & Graham, M. W. (2013).
.1744922
Political Public Relations and the
Promotion of Participatory, Transparent Hua, J., & Shaw, R. (2020). Corona virus
Government Through Social Media. (Covid-19) “infodemic” and emerging
International Journal of Strategic issues through a data lens: The case of
Communication, 7(4), 274–291. china. International Journal of
https://doi.org/10.1080/1553118X.201 Environmental Research and Public Health,
3.824885 17(7).
https://doi.org/10.3390/IJERPH17072

592
Caradde: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 4 No 1, Agustus 2021
309 Sekawi, Z., … Sultan, M. T. H. (2020).
Leocadia, D. R. (2018). The Use of Social COVID-19 outbreak in Malaysia:
Media by Local Governments: Benefits, Actions taken by the Malaysian
Challenges, and Recent Experiences. government. International Journal of
Handbook of Research on Civic Engagement Infectious Diseases, 97, 108–116.
and Social Change in Contemporary Society. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.05.0
https://doi.org/10.4018/978-1-5225- 93
4197-4.ch017 Shih, H.-I., Wu, C.-J., Tu, Y.-F., & Chi, C.-
Mahmood, Z. (2011). Barriers to developing Y. (2020). Fighting COVID-19: A quick
eGovernment projects in developing review of diagnoses, therapies, and
countries. In Proceedings of the European vaccines. Biomedical Journal, 43(4), 341–
Conference on e-Government, ECEG (pp. 354.
363–368). https://doi.org/10.1016/j.bj.2020.05.02
1
OECD. (2020). Regulatory Quality and COVID-
19: Managing the Risks and Supporting the Tang, Z., Chen, L., Zhou, Z., Warkentin, M.,
Recovery. Washington. & Gillenson, M. L. (2019). The effects of
social media use on control of corruption
Portakalci, M. (2020). Importance of social
and moderating role of cultural
media in the practices of public relations
tightness-looseness. Government
in local governments. Journal of Critical
Information Quarterly, 36(4), 101384.
Reviews, 7(3), 647–650.
https://doi.org/10.1016/j.giq.2019.06.0
https://doi.org/10.31838/JCR.07.03.11
01
3
Pulido, C. M., Villarejo-Carballido, B., The Race to Develop a COVID-19 Vaccine.
Redondo-Sama, G., & Gómez, A. (2020). The American Journal of Nursing,
(2020). COVID-19 infodemic: More 120(10), 14–15.
retweets for science-based information https://doi.org/10.1097/01.NAJ.00007
on coronavirus than for false 18556.85319.00
information. International Sociology, Ward, J. K., Alleaume, C., Peretti-Watel, P.,
026858092091475. Seror, V., Cortaredona, S., Launay, O.,
https://doi.org/10.1177/026858092091 … Ward, J. (2020). The French public’s
4755 attitudes to a future COVID-19 vaccine:
Sandoval-Almazan, R., & Gil-Garcia, J. R. The politicization of a public health
(2012). Are government internet portals issue. Social Science and Medicine, 265.
evolving towards more interaction, https://doi.org/10.1016/j.socscimed.20
participation, and collaboration? 20.113414
Revisiting the rhetoric of e-government Welch, E. W., Feeney, M. K., & Park, C. H.
among municipalities. Government (2016). Determinants of data sharing in
Information Quarterly, 29(SUPPL. 1), U.S. city governments. Government
S72–S81. Information Quarterly, 33(3), 393–403.
https://doi.org/10.1016/j.giq.2011.09.0 https://doi.org/10.1016/J.GIQ.2016.07
04 .002
Santoso, A. D., Rinjany, D. K., & Bafadhal,
Wilson, S. (2020). Pandemic leadership:
O. M. (2020). Social media and local
Lessons from New Zealand’s approach
government in indonesia: Adoption, use to COVID-19. Leadership, 16(3), 279–
and stakeholder engagement. Romanian
293.
Journal of Communication and Public
https://doi.org/10.1177/174271502092
Relations, 22(3).
9151
https://doi.org/10.21018/RJCPR.2020.
3.307
Shah, A. U. M., Safri, S. N. A., Thevadas, R.,
Noordin, N. K., Rahman, A. A.,

593

Anda mungkin juga menyukai