Bagian Farmakologi Program Studi Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo PENGERTIAN OBAT Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan- bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. » Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71 KLASIFIKASI BSO BERDASARKAN KONSISTENSINYA • PADAT • SETENGAH PADAT • CAIR BSO PADAT » Pulvis » Pulveres » Tablet » Kapsul » Pil » Suppositoria PULVIS = SERBUK TIDAK TERBAGI » Bahan atau campuran yang homogen dari bahan-bahan yang diserbukkan dan realtif kering. » Tidak dianjurkan untuk obat dalam, kecuali obat yang mempunyai indeks-terapeutik yang lebar. PULVERES = PUYER = SERBUK YANG TERBAGI
• Dibagi bungkus-bungkus kecil dalam kertas unit dosis system (mg) • Untuk obat dalam PULVERES = PUYER = SERBUK YANG TERBAGI
• Keuntungan: berupa unit dose, dosis
lebih tepat, lebih stabil, disolusi lebih cepat. • Kerugian: Rasanya,dapat merangsang mukosa mulut dan atau saluran cerna TABLET = TABULAE COMPRESSAE
» Tablet adalah sediaan padat,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. » Berat : 300-600 mg TABLET = TABULAE COMPRESSAE
- Berupa unit dosis
- Praktis : - Waktu: peresepan dan pelayanan diapotek cepat - Lebih mudah dibawa dan disimpan, Mudah ditelan KAPSUL • Sediaan obat terbungkus cangkang kapsul yang umumnya terbuat dari gelatin • Ada 2: - Keras: bahan obat kering - Lunak : bahan obat berupa minyak • Keuntungan : dapat menutupi rasa, lebih mudah ditelan, dapat dilapisi bahan tertentu, dapat diisi bahan obat tunggal atau campuran dan bahan obat berupa granul (sustainet release) PIL » Sediaan yang berbentuk bulat seperti seperti kelereng yang mengandung satu atau lebih bahan obat. » Berat : 100 – 500 mg. - Pil kecil (granula) : beratnya ±30 mg, bila tidak disebutkan maka granula mengandung bahan obat berkhasiat 1 mg. - Pil besar (boli): berat >500 mg. SUPPOSITORIA • BSO padat yang mengandung bahan obat dan bahan dasar diberikan dengan cara memasukkannya melalui rectum, vagina atau urethra, dapat melunak, larut atau meleleh pada suhu tubuh. SUPPOSITORIA • Obat diberikan dalam bentuk suppositoria apabila : - Keadaan pasien tidak memungkinkan mengkonsumsi obat peroral. Misalnya pasien tidak sadar, pasien dengan hiperemesis atau pasien pra dan pasca operasi. - Obat dikehendaki bekerja lama - Diinginkan obat berefek lokal BSO SETENGAH PADAT » Digunakan untuk obat luar, dioleskan pada kulit untuk terapi, pelindung kulit atau kosmetika » Klasifikasi: - Salep (Unguentum) - Krim (Cremor) - Pasta - Sabun (Sapo) SALEP
» Sediaan setengah padat
yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. » Bahan obat harus terdispersi homogen. KRIM • Sediaan setengah padat berupa emulsi mengandung air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. • Digunakan pada daerah yang peka dan mudah dicuci. • Krim cocok untuk kondisi inflamasi kronis dan kurang merusak jaringan yang baru terbentuk. PASTA » Sediaan setengah padat berupa massa lembek (lebih kenyal dari salep) yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi). » Mengandung serbuk dalam jumlah besar (40-50%) dengan vaselin/paraffin cair/bahan dasar yang tidak berlemak dengan perbandingan 1:1. SABUN • Sediaan setengah padat yang didapat dengan melalui proses penyabunan alkali dengan asam lemak atau asam lemak tinggi • Konsistensi tergantung alkali - KOH : lunak - NaOH : keras BSO CAIR » Obat luar: solutio, mixture, mixtura agitanda, suspensi, emulsi, emulsi, aerosol » Obat suntik » Obat minum: solutio, sirupus, suupensi saturasi » Obat tetes: guttae nasales, guttae ophtalmica, guttae auriculares KLASIFIKASI » Larutan (Solutio) » Gargarisma
» Obat tetes (Guttae) » Vaginal Douche
» Sirup (Sirupus) » Suspensi (Suspensiones)
» Eliksir (Elixira) » Emulsi (Emulsa)
» Injeksi (Injectiones) » Infus
» Enema » Aerosol dan Inhalasi
LARUTAN • Sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut. • Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka zat padat tadi terbagi secara molekular dalam cairan tersebut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, umumnya kenaikan suhu menyebabkan bertambahnya kelarutan suatu zat. • Pelarut : air suling kecuali disebutkan yang lain. OBAT TETES
» Obat tetes adalah sediaan cair berupa
larutan-larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan, dengan menggunakan alat penetes. SIRUP • Sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa, kecuali disebutkan lain kadar sakarosanya antara 64% sampai 66%. ELIKSIR
» Sediaan cair berupa larutan dengan bau dan rasa
yang enak, mengandung selain obat juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lain. » Dibandingkan dengan sirup: - kurang manis dan kurang kental - lebih mudah dalam pembuatanLebih stabil. INJEKSI • Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui selaput lendir. • Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan. ENEMA » Obat cair yang diberikan melalui rectal. GARGARISMA (OBAT KUMUR) VAGINAL DOUCHE » Vaginal douche merupakan cairan pembersih antiseptik khusus vagina yang biasanya dikemas dalam botol bertutup corong semprotan. INFUS • Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. AEROSOL / INHALASI » obat aerosol umumnya dalam bentuk semprot atau uap. Obat aerosol ini biasanya diberikan melalui terapi inhalasi (hirup) dengan menggunakan perangkat nebulizer (penguapan) dan inhaler. THANKS! Any questions?