4. Jelaskan Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan vitamin selama pasca pemrosesan makanan,
yaitu:
a. Laju reaksi vitamin yang menurun pada pengurangan suhu setelah proses pengolahan
makanan.
• Karena vitamin mudah teroksidasi pada suhu tinggi saat proses pemasakan
dan dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta oleh katalis
tembaga dan besi. Sehingga saat penurunan suhu laju vitamin akan
menurun.
b. Kemungkinan oksigen dalam makanan tersebut habis.
• Vitamin melakukan oksidasi, sehingga dimungkinkan oksigen yang ada
pada makanan dapat habis.
c. pH yang berubah selama pemrosesan (pH biasanya menurun) karena efek termal atau efek
konsentratif (pengeringan atau pembekuan).
• Buah-buahan yang disimpan tanpa kemasan (terbuka bebas) mengalami
penurunan kadar air lebih banyak karena proses transpirasi dan respirasi
berlangsung lebih cepat akibatnya proses pematangan buah tidak dapat
dihambat. Hal ini mengakibatkan buah mengalami kerusakan dan
penurunan vitamin.
d. Dalam makanan dengan kelembaban sedang, stabilitas vitamin sangat dipengaruhi oleh
aktivitas air. Dengan tidak adanya lipid pengoksidasi, vitamin yang larut dalam air
umumnya menunjukkan sedikit degradasi pada aktivitas air yang rendah. Tingkat
degradasi meningkat sebanding dengan aktivitas air di wilayah multilayer hidrasi.
• Kadar vitamin C terendah diperoleh pada buah cabai besar langsung
kontak dengan oksigen sedangkan pada karung goni mempunyai lubang
yang cukup banyak sehingga memudahkan oksigen masuk kedalam
kemasan tersebut. Hal ini vitamin C mudah sekali terdegradasi baik oleh
temperatur, cahaya maupun udara sekitar sehingga kadar vitamin C
berkurang. Proses kerusakan atau penurunan vitamin C ini disebut
oksidasi.
e. Sebaliknya, vitamin larut lemak yang peka terhadap oksidasi kemungkinan besar memiliki
tingkat degradasi yang lebih tinggi, tetapi kemungkinan juga lebih rendah. Penurunan
vitamin larut lemak yang peka terhadap oksidasi semakin tinggi apabila makanan terlalu
kering