Dokumen - Tips Bab655cf94ab550346f57ba39ed7
Dokumen - Tips Bab655cf94ab550346f57ba39ed7
III"Per!an'aan K(n#i/$(as:
#. )elaskan cara penentuan percepatan pada mekanisme engkol peluncur 0
I)" $(as
#. Tentukan percepatan dari setiap titik
dengan pada mekanisme yang
diperlihatkan dalam gambar
disamping.
/'
BAB )I
PER*EPA$AN+PER*EPA$AN DI DALA EKANISE
-"1 Pen.ah((an
Pada bab sebelumnya" telah dijelaskan analisa kecepatan linier dan kecepatan
sudut dari setiap titik pada suatu sistem rangkaian batang penghubung" maka pada bab
ini akan dibahas cara untuk menentukan percepatan linier dan percepatan sudut dari
setiap titik dari mekanisme tersebut. Percepatan perlu diketahui karena pengaruhnya
pada gaya kelembaman 1inersia2 yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap
tegangan pada bagian-bagian dari suatu mesin" beban bantalan" getaran dan suara.
Tujuan yang ingin dicapai dalam bab ini adalah setelah mempelajari mata kuliah
ini" mahasiswa memiliki kompetensi dalam menjelaskan dan menentukan percepatan-
percepatan di dalam suatu mekanisme sehingga mampu mengikuti perkuliahan
selanjutnya dengan mudah.
Persamaan berikut digunakan untuk menentukan percepatan dari satu titik yang
akan digunakan dalam menyelesaikan berbagai persoalan:
4'
*n 3 = +5 ' = 45 .....................................1-#2
+
/6
*on!oh soa -+1 . Metode untuk menentukan percepatan dalam suatu mekanisme akan
dijelaskan dengan menggunakan mekanisme engkol peluncur seperti ditunjukkan dalam
gambar .#. (ngkol mempunyai kecepatan sudut yang konstan sebesar #899 put7menit.
Tentukanlah percepatan dari titik ,.
3 6&"6 !t7s
−√ √√ −√
Dengan persamaan poligon kecepatan: 4, = 4: + → 4,7: " maka dapat dibuat
poligon kecepatan seperti yang diperlihatkan dalam gambar .' dengan skala yang
digunakan adalah # 3 '9 !t7s" yaitu:
Dari poligon kecepatan tersebut diperoleh V C/B 3 6>"> !t7s dan V C 3
69"' !t7s.
'. Percepatan dari , dapat ditentukan persamaan berikut:
*, = *
: + → * ,7: ????????????.1-#2
9 −√ √√ 9 √√ −√
?????????.1-'2
*, + → *, = * n: + → * :t + → * ,7: + → * ,7:
n t n t
/>
4' 4,'
* ,n = = =9
+ ∞
−√
* : ditarik dari titik O”2 dalam arah pada jalur gerakan dari titik , besarnya
t
,
tidak diketahui.
√√
n
* : esar dan arah @ektor 4 sudah diketahui"
:
konstan 1α' 3 92
√√ −√
* n dan * t : percepatan-percepatan relati!" untuk menentukan arahnya kita
,7: ,7:
harus melihat jalur dari gerakan titik , relati! terhadap titik . titik , berputar
terhadap titik dalam suatu jalur melingkar dengan jari-jari ," * n dan
,7:
t
* ,7: masing-masing mempunyai arah sesuai dengan garis normal dan
'
4,7: 16>">2 '
n
* ,7: = = = '6-9 !t7s '
:, -7#'
n
* ,7: digambarkan sejajar dengan ,. Dari ujung suatu garis digambarkan
tegak lurus ,. Titik perpotongannya dengan garis datar dari O”2 menentukan
besar *
t dan t
* ,7: .
,
*rah dari percepatan sudut dapat ditentukan dari poligon percepatan. Dalam gambar
.#" titik , berputar terhadap titik . karena itu" jalur gerakan relati!nya adalah
lingkarang dengan jari-jari ,. Dalam gambar .6" karena * t berarah ke atas kita
,7:
melihat bahwa titik , mempunyai percepatan yang berarah ke atas dalam suatu arah
menyinggung jalur dari gerakan relati!nya ke maka dari itu α6 berlawanan arah
dengan jarum jam. Kecepatan sudut dari batang penghubung 6 yang terlihat dari gambar
A.' haruslah berlawanan dengan jarum jam. Maka dari itu kecepatan sudut dari batang
penghubung 6 bertambah.
*on!oh soa -+ . Metode untuk menentukan percepatan sudut dalam suatu mekanisme
akan dijelaskan dengan menggunakan mekanisme empat penghubung seperti
ditunjukkan dalam gambar .>. Misalkan bahwa mekanisme digambarkan terskala
dalam posisi ketika dilakukan analisa" dan bahwa penghubung ' berputar dengan
kecepatan sudut sesaat sebesar ω' rad7s dengan arah berlawanan jarum jam dan
/
berkurang kecepatannya dengan percepatan sudut sebesar α' rad7s' yang searah jarum
jam.
diperoleh besaran @ektor 47* dan 4 dengan satuan Cm7s dengan membuat
penyelesaian secara gra!is dan diperlihatkan pada gambar ./.
/A
%ambar .
6. Entuk menentukan percepatan titik " nyatakan hubungan antara dan * dengan
persamaan berikut:
'
4:*
* : = * * + → + → :*B 6 ????????????.1->2
:*
etiap besaran dijelaskan sebagai berikut:
* : besaran dan arahnya tidak diketahui"
'
4:*
: besaran ini belum lengkap. esarannya dapat dihitung dan arahnya dari
:*
ke *" karena yang dijelaskan adalah percepatan relati! titik terhadap *.
*α6 : hanya arahnya yang diketahui. Percepatan tangensial terhadap *
adalah tegak lurus ke garis antara dan *. Pisahkan penghubung > seperti pada
gambar .A . Karena berputar terhadap satu titik tetap ; >" maka percepatan
dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
/8
%ambar .A
4:'
: besaran ini diketahui secara lengkap" karena 4 dapat diperoleh dari
:; >
digram kecepatan dan karena ;> diketahui serta arahnya dari ke ; > seperti
pada gambar .A.
;>α> : *rahnya diketahui yaitu harus tegak lurus ke penghubung >" tapi
besarnya tidak diketahui. )adi persamaannya diturunkan dengan dua hal" yaitu:
besar percepatan tangensial terhadap * dan besarnya percepatan tangensial
terhadap ;>" sehingga penyelesaian persamaan @ektornya akan ditunjukkan pada
gambar .8 dengan prosedur sebagai berikut:
1a2 gambarkan ** dari kutub ;a"
1b2 gambarkan 4'*7*
1c2 gambarkan =-= tegak lurus ke garis -*. * harus dimulai di ; a dan
berujung di suatu tempang sepanjang =-="
1d2 gambarkan 4'7;> dari kutub ;a"
1e2 gambarkan sebuah garis y-y yang tegak lurus ke garis -; >. * harus
dimulai di ;a dan berujung di suatu tempat sepanjang y-y.
/&
Titik yang akan memenuhi semua kondisi hanyalah titik b" sehingga * dihitung
oleh garis ;a ke b" seperti yang ditunjukkan.
%ambar .A
>. Percepatan sudut penghubung 6 dan > dapat ditentukan baik arah maupun besarnya.
esarnya ditentukan dengan persamaan berikut:
1:*B 62
1:; > B > 2
B 6 =
dan B > = ????????????.1-82
:* :; >
*rah percepatan sudut penghubung 6 adalah berlawanan arah jarum jam seperti
yang ditunjukkan oleh penghubung 6 yang terpisah dalam gambar .8 dan
menyatakan komponen percepatan tangensial terhadap * 1*t*2.
%ambar .8
9
edangkan arah percepatan sudut penghubung > adalah berlawanan arah jarum jam
seperti yang ditunjukkan oleh penghubung 6 yang terpisah dalam gambar .& dan
menyatakan komponen percepatan tangensial terhadap ; > 1*t2.
%ambar .&
/. Dalam gambar .#9 memperlihatkan diagram percepatan akhir dalam bentuk yang
disederhanakan. Dapat dicatat bahwa a-b menyatakan gambaran garis *-" dan
percepatan titik pada garis *- akan dimulai dari kutub ;a dan berujung akhir pada
titik bersangkutan pada a-b.
%ambar .#9
#
%ambar .##
*on!oh soa -+. Dari mekanisme yang ditunjukkan dalam gambar .##" dimisalkan
bahwa penghubung ' berputar dengan kecepatan konstan sebesar ω' rad7s dengan
searah jarum jam.
#. Menentukan kecepatan-kecepatan dari setiap titik dengan metode
kecepatan relati!" yaitu:
4* 3 1;'*2 ω' Cm7s
−√ √√ −√
%unakan persamaan poligon kecepatan 4 = 4 + → 4 maka akan diperoleh
: * :7*
besaran @ektor 47* dan 4 dengan satuan Cm7s dengan menggambarkan
poligon kecepatan secara gra!is.
4: 4,
Dengan menggunakan perbandingan = maka akan diperoleh 4,.
:; > ,; >
'
−√ √√ −√
%unakan persamaan poligon kecepatan 4 = 4 + → 4 maka akan diperoleh
D , D7,
besaran @ektor 4D7, dan 4D dengan satuan Cm7s dengan menggambarkan
poligon kecepatan secara gra!is.
Penyelesaian poligon kecepatan dilakukan secara gra!is dan diperlihatkan pada
gambar .#'.
* = ; ' *5''
*
'
4:*
* : = * * + → + → :*B 6
:*
'
4*
*: = + → :; > B >
:; >
*, ,; >
=
*: :; >
'
4D,
* D = * , + → + → DC B /
D,
Dari persamaan diatas" maka dapat digambarkan poligon percepatan dengan metode
gra!is yang ditunjukkan dalam gambar berikut.
6
%ambar .#'
-"3 Pen(!(p
3"3"1 Rank(%an
Penyelesaian percepatan pada suatu mekanisme dapat dilakukan dengan metode
percepatan relati! yang dibuat dalam bentuk poligon percepatan secara gra!is.
ebelum menentukan percepatan-percepatan dalam suatu mekanisme" terlebih
batang penghubung.
>
%ambar .#'
'. 1a2 %ambarkanlah poligon kecepatan dan percepatan untuk gambar .#6" jika
toraknya pada posisi titik mati atas 1T,D2 dan carilah kecepatannya dalam m7s
dan percepatan dalam m7s' dari torak. %unakan skala kecepatan # mm 3 9"#99
m7s dan skala percepatan # mm 3 #9 m7s '.
1b2 ama seperti bagian 1a2 jika toraknya pada posisi titik mati bawah 1D,2.
%ambar .#6
/