Anda di halaman 1dari 7

Supriadi. 2017.

Komposisi Bahan Ajar Konsep Analisis Real ”Supremum dan Infimum” Lapisan dalam Bumi Melalui
Pembelajaran Etnomatematika Sunda. Journal of Sainstek 9(2): 151-157

KOMPOSISI BAHAN AJAR KONSEP ANALISIS REAL


”SUPREMUM DAN INFIMUM” LAPISAN DALAM BUMI MELALUI
PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA SUNDA

Supriadi
Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Serang Jl. Ciracas Serang Banten
Email: supriadi.upiserang@upi.edu

ABSTRACT
Teaching materials have been prepared using the concept of Ethnomatematics Sunda who
believe that mathematics is a product of a culture. Supremum and Infrimum is part of mathematics
that we can serve to connect the values of philosophy of Sundanese culture as a giver of value in
understanding the concept of real analysis. Learning will be more memorable for studying
mathematics at once understand the cultural aspects.
Key words: Ethnomathematics Sunda, Supremum and Infrimun

PENDAHULUAN guru, suasana pengajaran, kompetensi guru dan


kondisi masyarakat luar.
Pembelajaran matematika memerlukan Salah satu faktor terpenting dalam
penyajian yakng menarik agar siswa yang keberhasilan siswa dalam belajar adalah metode
mempelajarinya akan tertarik.Contohnya mata penyajian materi pelajaran. Apakah materi yang
kuliah Analisis Real yang dipandang sulit disajikan membuat siswa tertarik, termotivasi,
dipahami oleh siswa. Matematika masih kemudian timbul perasaan pada diri siswa
merupakan salah satu bidang studi yang sulit
untuk menyenangi materi, dan adanya
dan anggapan bahwa matematika tidak
kebutuhan terhadap materi tersebut? Ataukah
disenangi atau bahkan paling dibenci, masih justru cara penyajian materi hanya akan
saja melekat pada kebanyakan siswa yang membuat siswa jenuh terhadap matematika?
mempelajarinya (Ruseffendi,1984).Namun Salah satu penyajian materi analisis real
sebagai guru/dosen kita bisa diam saja melihat yaitu dengan menggunakan pembelajaran
permasalahan di atas. Hasil belajar sangat etnomatematika Sunda, sehingga pembelajaran
ditentukan sekali oleh keberhasilan siswa dalam analisis real menjadi menarik karena dapat
belajar. Namun keberhasilan tersebut tidak memperoleh nilai dari sebuah budaya.
hanya ditentukan oleh faktor siswa saja, tetapi
juga oleh faktor di luar siswa, antara lain adalah
A. Pembelajaran Etnomatematika Sunda
faktor guru. Dalam hal yang sama Ruseffendi
dalam materi Supremun dan infrimun
(1991:8) mengemukakan bahwa keberhasilan Konsep etnomatematika Sunda menurut
siswa dalam mengajar dipengaruhi oleh Supriadi (2014, hlm. 231) adalah semua
beberapa faktor. Faktor dari dalam diri siswa itu kegiatan ide seseorang dengan didasari oleh
meliputi kecerdasan anak, kesiapan anak, pandangan budaya Sunda (nilai-nilai budaya
kenyamanan belajar dan minat anak belajar, Sunda) yang dikembangkan melalui proses
adapun faktor dari luar diri siswa adalah metode berpikir matematika, dengan memandang
penyajian materi pelajaran, pribadi dan sikap bahwa matematika adalah produk budaya.

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
151
Supriadi. 2017. Komposisi Bahan Ajar Konsep Analisis Real ”Supremum dan Infimum” Lapisan dalam Bumi Melalui
Pembelajaran Etnomatematika Sunda. Journal of Sainstek 9(2): 151-157

Konsep Etnomatematika Sunda (Supriadi, 2014)

Nilai-Nilai Filosofi Pembelajaran Arti kata Sunda adalah: tersusun,


Etnomatematika Sunda merangkap,menyatu,angka daua dalam
Nilai budaya Sunda merupakan tuntunan perhitungan candrasangkala
hidup orang Sunda yang berhubungan dengan suryasangkala,naik, dan terbang.
Tuhan, pribadinya sesama manusia, terhadap d. Bahasa Sunda
alam, dan terhadap waktu (Suryalaga, dalam Arti kata Sunda adalah:
Abdullah, 2013, hlm. 16). Nilai budaya Sunda Sa-unda mengandung arti tempat
sebagai perilaku manusia Sunda dalam menyimpan padi atau lumbung.
menghadapi perubahan cara menghadapi Sonda mengandung arti bagus, indah,
masalah, serta sikap terhadap pendapat dan unggul,senang,puas hati,setuju dan sesuai
konflik (Mariana dan Paskrina, 2006, hlm. 65). dengan keinginan.
Nilai budaya Sunda adalah sebagai konsep yang Sundara artinya laki-laki tampan, dan nama
dimiliki orang Sunda dalam menghadapi Dewa Kamajaya.
masalah kehidupan dan penghidupannya di Sunda, dalam kata sundari artinya
dunia ini. perempua yang cantik rupawan.
Kemudian definisi Sunda menurut Sunda, artinya indah dan molek.
beberapa ahli: e. Bahasa Kawi-Perancis
Suryalaga (dalam Abdullah, 2013, hlm. Sunda artinya sangat indah dan subur
24): f. Bahasa Arab
a. Bahasa Sansekerta Sunda tersusun atas huruf Arab yang
Arti kata Sunda adalah: bercahaya, terang berasal dari Syin-Nun-Dal, penanaman
benderang, salah satu Dewa Wisnu yang suatu wilayah yang bergunung-gunung,
mempunyai 1000 nama, seorang satri seperti tatar Sunda yang bergunung-
wanara dalam epos Ramayana, putih dan gunung.
nama sebuah gunung pada masa silam yang Sunda diartikan pula wilayah tempat orang
berada di sebuah utara Kota Bandung. kembali. Dalam kajian geografi R.W Van
Dikenal dengan nama gunung Sunda yang Bemmelen (Suryalaga dalam Abdullah,
terlihat putih karena diselimuti oleh abu 2013, hlm. 25) menyatakan:
Vulkanik. 1) Sunda yaitu penamaan wilayah barat
b. Bahasa Kawi laut dari India Timur yang dikelilingi
Arti kata Sunda adalah: air, sistem Gunung Sunda sepanjang 7.000
tumpukan,pangkat,dan waspada. km, mulai dari kepulauan Filipina,
c. Bahasa Jawa

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
152
Supriadi. 2017. Komposisi Bahan Ajar Konsep Analisis Real ”Supremum dan Infimum” Lapisan dalam Bumi Melalui
Pembelajaran Etnomatematika Sunda. Journal of Sainstek 9(2): 151-157

Formusa, sampai lembah Brahmaputra c. Leuweung ruksak, cai beak, manusa


di India. balangsak artinya hutan dan sumber air
2) Sunda dalam Sunda Besar adalah harus dijaga kalau tidak maka manusia akan
himpunan pulau-pulau besar di Wilayah sengsara.
Indonesia, yaitu: Sumatra, Jawa,
Madura, dan Kalimantan. B. Konsep analisis real ”supremum dan
3) Sunda dalam Sunda kecil meliputi Bali, infimum”
Nusa Tenggara dan Timor. Supremum dan Infimum
Berdasarkan makna dari nilai budaya Berikut ini diperkenalkan konsep tentang batas
Sunda, Suryalaga, Garna (Abdullah, 2013, hlm. atas dan batas bawah dari suatu
27) dan (Suryani, 2011, hlm. 119) himpunan bilangan real.
mengelompokkan nilai budaya Sunda terdiri Definisi 1 Diberikan subset tak kosong S   .
atas hubungan manusia dengan Tuhan, (a) Himpunan S dikatakan terbatas ke atas
hubungan manusia sebagai pribadinya, (bounded above) jika terdapat
hubungan manusia dengan sesama manusia, suatu bilangan u  sedemikian hingga s u
dan hubungan manusia dengan alam. Nilai untuk semua sS . Setiap
budaya yang digunakan dalam penelitian ini bilangan u seperti ini disebut dengan batas atas
adalah nilai budaya Sunda hubungan manusia (upper bound) dari S.
dengan alam. (b) Himpunan S dikatakan terbatas ke bawah
Satriawinara (Abdullah, 2013, hlm. 36) (bounded below) jika terdapat
menyatakan orang Sunda beranggapan bahwa suatu bilangan w  sedemikian hingga w s
lingkungan alam memberikan manfaat yang
untuk semua sS . Setiap
maksimal kepada manusia apabila dijaga
bilangan w seperti ini disebut dengan batas
kelestariannya, dirawat serta dipelihara dengan
bawah (lower bound) dari S.
baik dan digunakan hanya secukupnya saja.
(c) Suatu himpunan dikatakan terbatas
Kalau alam digunakan berlebihan apabila kalau
(bounded) jika terbatas ke atas dan
tidak dirawat dan tidak dijaga kelestariannya,
terbatas ke bawah. Jika tidak, maka dikatakan
maka akan timbul malapetaka dan
tidak terbatas (unbounded).
kesengsaraan. Orang Sunda dianjurkan agar
Contoh
siger tengah atau siniger tengah yaitu tidak
1. himpunan S :x  : x 7ini terbatas ke
kekurangan tetapi tidak berlebihan. Sama sekali
bukan untuk kemewahan melainkan hanya atas, sebab bilangan 7 dan sebarang bilangan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan lebih dari 7 merupakan batas atas dari S.
demikian, tidak menguras atau memeras alam Himpunan ini tidak mempunyai batas
secara berlebihan, sehingga terjaga bawah, jadi himpunan ini tidak terbatas ke
kelestariannya. bawah. Jadi, S merupakan himpunan
Imel (Abdullah, 2013, hlm. 36) yang tidak terbatas.
menyatakan nilai budaya Sunda yang 2. himpunan S : {x   : x  3 } ini terbatas
berhubungan manusia dengan alam dapat ke bawah, sebab bilangan 3 dan sebarang
tercermin dalam ungkapan bilangan bilangan kurang dari 3 merupakan
a. Gunung teu meunang di lebur, sagara teu batas bawah dari S. Himpunan ini tidak
meunang di ruksak, buyut teu meunang mempunyai batas atas,jadi himpunan ini
dirempak artinya gunung tidak boleh tidak terbatas ke atas. Jadi , S merupakan
dihancurkan, laut tidak boleh dirusak dan himpunan yang tidak terbatas.
sejarah tidak boleh dilupakan harus sesuai 3. himpunan S : {x   : 3  x  7} ini
dengan alam. terbatas, sebab himpunan S terbatas atas di
b. Tatangkalan di leuweung teh kudu di bilangan 7 dan terbatas bawah di bilangan 3.
pupusti artinya pepohonan di hutan harus Definisi 2. Diberikan S subset tak kosong 
dihormati.

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
153
Supriadi. 2017. Komposisi Bahan Ajar Konsep Analisis Real ”Supremum dan Infimum” Lapisan dalam Bumi Melalui
Pembelajaran Etnomatematika Sunda. Journal of Sainstek 9(2): 151-157

(a) Jika S terbatas ke atas, maka suatu bilangan (b) w inf S jika dan hanya jika untuk setiap
u disebut supremum (batas 0 terdapat s 2 S
atas terkecil) dari S jika memenuhi kondisi
berikut: sedemikian hingga u 2 s .
(1) u merupakan batas atas S, dan Bukti.
(2) jika v adalah sebarang batas atas S, maka u (a) Diketahui u sup S dan diberikan 0 .
v . Karena u u , maka u 
Ditulis u sup S . bukan merupakan batas atas S. Oleh karena itu,
(b) Jika S terbatas ke bawah, maka suatu terdapat s1 S yang lebih besar
bilangan u disebut infimum (batas dari u , sehingga u1 s .
bawah terbesar) dari S jika memenuhi
kondisi berikut: Diketahui u1 s . Jika u merupakan batas
(1) w merupakan batas bawah S, dan atas S, dan jika memenuhi
(2) jika t adalah sebarang batas bawah S, maka t v u , maka diambil :u v . Maka jelas
w. 0 , dan diperoleh bahwa
Ditulis w inf S . u sup S .
Mudah untuk dilihat bahwa jika Contoh
diberikan suatu himpunan S subset dari 1. Jika suatu himpunan tak kosong S1
 maka hanya terdapat satu supremum, atau mempunyai elemen sebanyak berhingga,
supremumnya tunggal. Juga dapat ditunjukkan maka dapat dilihat bahwa S1 mempunyai
bahwa jika u ' adalah sebarang batas atas dari elemen terbesar, namakan u, dan
suatu himpunan tak kosong S, maka sup S u ' , elemen terkecil, namakan w. Maka u sup
sebab sup S merupakan batas atas terkecil dari
S1 dan w inf S1 , dan keduanya
S. Suatu subset tak kosong S   mempunyai
empat kemungkinan, yaitu merupakan elemen S1 .
(i) mempunyai supremum dan infimum, 2. Himpunan S 2 :x   : 3 x }
(ii) hanya mempunyai supremum, mempunyai batas atas 7. Akan dibuktikan
(iii) hanya mempunyai infimum, bahwa 7 merupakan supremumnya.
(iv) tidak mempunyai infimum dan supremum.
Misalkan v 7, maka terdapat s ' S 2
Setiap bilangan real a  merupakan
v7
batas atas dan sekaligus juga merupakan s' 
batas bawah himpunan kosong . Jadi, 2
himpunan tidak mempunyai supremum dan v7
infimum. (Teorema 5.7)
v7
Lemma 1. Suatu bilangan u merupakan v 7
supremum dari subset tak kosong S   2
jika dan hanya jika u memenuhi kondisi v  s'
berikut: Karena v bukan batas atas dari S 2 maka
(1) s u untuk semua sS ,
7 adalah supremum dari S 2
(2) jika v u , maka terdapat s 'S sedemikian
hingga x s ' . Himpunan S 2 juga mempunyai bata bawah
3.Akan dibuktika bahwa 3 merupakan
Lemma 2. Diberikan subset tak kosong S   , infimumnya.Misalkan w  3 maka terdapat
(a) u sup S jika dan hanya jika untuk setiap u '  S 2 dengan
0 terdapat s1 S
sedemikian hingga u1 s .

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
154
Supriadi. 2017. Komposisi Bahan Ajar Konsep Analisis Real ”Supremum dan Infimum” Lapisan dalam Bumi Melalui
Pembelajaran Etnomatematika Sunda. Journal of Sainstek 9(2): 151-157

w3 dan Infimum maka himpunan S 2 terbatas


u' 
2 (bounded)
3 w
w3 Pembelajaran Etnomatematika Sunda
3 w
2 Dalam Materi Supremum dan Infimum
3  u'  w Pada Lapisan Dalam Bumi
u'  w
Karena w  u ' jadi w bukan batas
bawah dari S 2 maka 3 adalah batas bawah
terbesar atau 3 merupakan infimum dari
S 2 .Karena Himpunan S 2 memiliki Supremum

Nilai Filosofi Sunda yang terbagi dari mantel atas (mantel


Gunung teu meunang di lebur, sagara teu luhur),mantel bawah (mantel handap),inti luar
meunang di ruksak, buyut teu meunang (inti anu luar) dan inti dalam (inti nu jero).
dirempak artinya gunung tidak boleh Permasalahan Kontekstual
dihancurkan, laut tidak boleh dirusak dan Dalam lapisan inti luar kita dapat
sejarah tidak boleh dilupakan harus sesuai menentukan sebuah Supremum dan Infimum.
dengan alam. Bumi harus dipelihara agar tidak Aplikasi pembelajaran: Bumi diperkirakan
rusak lapisan bumi yang Lapisan dalam Bumi tersusun atas inti dalam bumi (inner core) yang

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
155
Supriadi. 2017. Komposisi Bahan Ajar Konsep Analisis Real ”Supremum dan Infimum” Lapisan dalam Bumi Melalui
Pembelajaran Etnomatematika Sunda. Journal of Sainstek 9(2): 151-157

terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 akhirnya sekali diselimuti oleh kerak
kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula bumi(upper mantle) setebal kurang lebih 85
oleh inti luar (outer core) yang bersifat cair kilometer.
setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula Jika kita refleksikan ke dalan model matematika
oleh mantel (lower mantle) silika setebal 2.800 maka dapa kita tuliskan sebagai berikut:
kilometer membentuk 83% isi bumi, dan

Tabel.1
No Lapisan Ketebalan (Km) Jarak dari titik terendah dari lapisan inti dalam (Km)
1 Inti dalam 1370 1370
2 Inti Luar 2100 1370+2100=3470
3 Mantel 2800 1370+2100+2800=6270
4 kerak 85 1370+2100+2800+85=6355

0 1360 3470 6270 6355

Dalam LKM di atas kita dapat menentukan w  1360


u' 
supremum dan infimum 2
Misal Himpunan lapisan dalam bumi adalah 1360  w
subset dari bilangan real Dari LKM di atas kita
w  1360
menentukan himpunan Himpunan S :x 1360  w
2
  : 1360 x } 1360  u '  w
Himpunan S mempunyai batas atas 3470. u'  w
Akan dibuktikan bahwa Karena w  u ' jadi w bukan batas bawah dari
3470 merupakan supremumnya. Misalkan v
S maka 1360 adalah batas bawah terbesar atau
3470, maka terdapat s ' S
1360 merupakan infimum dari S .Karena
v  3470
s  '
Himpunan S memiliki Supremum dan
2
v  3470 Infimum maka himpunan S terbatas
(Teorema 5.7)
v  3470 (bounded)
v  3470
2
v  s' KESIMPULAN
Karena v bukan batas atas dari S maka Pembelajaran etnomatematika Sunda
3470 adalah supremum dari S dalam materi Supremum dan Infimum
memberikan sebuah nilai positif bagi
Himpunan S juga mempunyai batas bawah mahasiswa bahwa seiring perubahan zaman,
1360.Akan dibuktikan bahwa 1360 merupakan nilai-nilai budaya Sunda tetap tidak berubah.
infimumnya.Misalkan w  1360 maka terdapat Mahasiswa yang berasal dari budaya Sunda
adalah mereka yang mengakui dirinya dan
u '  S dengan
diakui oleh orang-orang lain sebagai orang
Sunda, orang lain itu baik orang Sunda sendiri

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
156
Supriadi. 2017. Komposisi Bahan Ajar Konsep Analisis Real ”Supremum dan Infimum” Lapisan dalam Bumi Melalui
Pembelajaran Etnomatematika Sunda. Journal of Sainstek 9(2): 151-157

maupun orang-orang yang bukan Sunda Zaki M. 2008. Pengantar Analisis Real I:Diktat
(Suryani, 2011, hlm. 116), akan lebih Kuliah UGM
termotivasi untuk melestarikan nilai-nilai Ruseffendi ET. 1984. Dasar-dasar Matematika
budaya Sunda dalam pembelajaran. Bagi Modern untuk Guru.Bandung: Tarsito
Mahasiswa yang tidak berasal dari budaya Ruseffendi ET. 1991. Pengantar kepada Guru
Sunda, dalam pembelajaran matematika akan Membantu Mengembangkan Potensinya
terjadi situasi saling membantu, tukar informasi dalam Pengajaran Matematika untuk
dan budaya dengan siswa asal budaya Sunda, Meningkatkan CBSA.Bandung: Tarsito
sehingga terciptalah pelestarian budaya dalam Supriadi. 2014. Mengembangkan Kemampuan
kelas. Pembelajaran matematika pun tidak dan Disposisi Pemodelan serta Berpikir
menjadi kaku hanya di sisi matematika saja, Kreatif Matematik Mahasiswa PGSD
namun bisa berkolaborasi dengan bidang ilmu melalui Pembelajaran Kontekstual
lain, yaitu budaya. Berbasis Etnomatematika. Disertasi SPs
UPI.Bandung: Tidak diterbitkan.
Suryani. 2011. Ragam Pesona Budaya Sunda.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Bogor: Ghalia Indonesia.
Wikipedia bahasa Indonesia : 30 juni 2009 ,7.
Abdullah. 2013. Penanaman Nilai Budaya
16
Sunda Pada Anak Usia Dini di TK
Negeri Pembina Cianjur. Skripsi UPI.
Bandung: Tidak diterbitkan.

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
157

Anda mungkin juga menyukai