Intervensi SVT
Intervensi SVT
2. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang muncul pada pasien dengan diagnosis
Supraventrikular Takikardia (SVT) (Nurarif dan Kusuma, 2015) Yaitu :
1) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
2) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama
jantung
3) Nyeri akut berhubungan dengan arterosklorosis
3. Intervensi
1) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
Setelah dilakukan intervensi keperawtaan selama 3x24 jam maka pola
nafas membaik, dengan kriteria hasil :
a. Dispnea, menurun 5
b. Penggunaan otot bantu nafas, menurun 5
c. Pemanjangan fase ekspirasi, menurun 5
d. Frekuensi nafas, membaik 5
e. Kedalaman nafas, membaik 5
Intervensi
Manajemen Jalan nafas
Observasi
1. Memonitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis:
gurgling,mengi,wheezing,ronki kering)
3. Monitor sputum (jumlah, warna aroma)
Terapeutik
4. Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt dan chin lift
(jaw-trush jika curiga trauma cervical)
5. Posisikan Fowler atau semi fowler
6. Berikan minuman hangat
7. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
8. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
9. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
10. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep McGill
11. Berikan oksigenasi, jika perlu
12. Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
13. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
14. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,jika
perlu