Stroke non hemoragik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak
sebagian atau keseluruhan terhenti. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang
menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema.
hipertensi dan perdarahan subarachnoid (Wilson & Price, 2016). Stroke Non Hemoragik
dan hemoragik sama-sama berbahaya bila tanpa perawatan cepat. Adapun
stroke non hmoragik terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat oleh bekuan
darah. Sedangkan stroke hemoragik, terjadi ketika pembuluh darah yang lemah
pecah dan berdarah ke dalam otak.
Stroke Non Hemoragik berdasarkan letak terbentuknya bekuan darah, dibagi
menjadi 2 yaitu stroke emboli dan stroke trombotik.
- Stroke Emboli, yaitu bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam jantung
atau pembuluh arteri besar yang terangkut menuju otak.
- Stroke Trombotik, yaitu bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam
pembuluh arteri yang mensuplai darah ke otak.
http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1237-manakah-yang-lebih-
berbahaya-antara-stroke-iskemik-dan-stroke-hemoragik
Stroke atau penyakit serebrovaskuler menunjukan adanya beberapa kelainanotak baik secara
fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaanpatologis dari pembuluh darah serebral
atau dari seluruh sistem pembuluh darahotak (Wijaya & Putri 2013), stroke atau cedera
serebrovaskuler adalahkehilangan fungsi otak yang diakibatkkan oleh terhentinya suplai darah
kebagian otak (Smeltzer & Bare 2013).
Stroke adalah sindroma klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal maupun global
dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian
tanpa ada penyebab lain yang jelas selain kelainan vascular (WHO 2006).
Stroke non hemoragik adalah stroke yang di sebabkan karena penyumbatan pembuluh darah di otak
oleh thrombosis maupun emboli sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang dan terjadi
kematian sel atau jaringan otak yang disuplai (Wijaya & Putri 2013).
2. Penyebab
Emboli serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak
1) Emboli
2) Emboli paradoksal
vertebralis.
3) Penyakit intracranial
Faktor predisposisi
a. Tekanan Darah
b. Merokok
terkena stroke dua sampai empat kali ini berlaku untuk semua
(Utami,2009).
c. Diabetes Mellitus
d. Obesitas
darah (Utami,2009).
e. Penyakit pada Arteri Carotid dan Arteri lainnya
(Utami,2009).
DEPKES, 2009).
Minum alkohol lebih dari satu gelas pada pria dan lebih dari
tekanan darah. Selain itu, minum tiga gelas kopi sehari dapat
h. Dislipidemia
i. Stress
Stress dapat memicu pelepasan hormon adrenaline dan
j. Estrogen
stroke (Utami,2009).
a. Usia
(Utami,2009).
b. Jenis Kelamin
(Utami,2009).
c. Riwayat Keluarga
(Utami,2009).
d. Ras
berikut:
c. Bicara pelo
e. Gangguan penglihatan
i. Vertigo
j. Kesadaran menurun
Gejala otot
Gejala otot dapat meliputi:
https://www.honestdocs.id/embolic-stroke
Patofisiologi
aterosklerosis yang memberi vaskularisasi pada otak atau oleh emboli dari
otak akan mengalami kekurangan nutrisi dan juga oksigen, sel otak yang
mengakibatkan natrium klorida, dan air masuk ke dalam sel otak dan
kalium meninggalkan sel otak sehingga terjadi edema setempat.
bermacam-macam manifestasi klinis dengan cara: Infark iskhemik serebri sangat erat hubungannya
dengan
bermacam-macam manifestasi klinis dengan cara: a. Menyempitnya lumen pembuluh darah dan
mengakibatkan
keseluruh tubuh.
perdarahan aterm.
atau menjadi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek. Kelainan jantung menyebabkan
menurunnya curah jantung dan karena
Komplikasi
diantaranya:
1) Bekuan darah (Trombosis) Mudah terbentuk pada kaki yang lumpuh
pinggul, pantat, sendi kaki dan tumit. Bila memar ini tidak pengaruh
dirawat dengan baik maka akan terjadi ulkus dekubitus dan infeksi.
Stroke ini terjadi ketika bekuan darah dari fibrilasi atrial, trombi
ventrikel, infark miokard, penyakit jantung kongesti, atau plakaterosklerosis masuk sistem sirkulasi
dan menjadi tersumbat pada
Pemeriksaan penunjang
a. Angiografi serebral
berlawan dari masa yang luas, klasifikasi karotis interna terdapat pada
sub arachnoid.
d. Ultrasonography Doppler
e. CT-Scan
infark.
lempeng pineal daerah berlawanan dari massa yang meluas. h. Pemeriksaan laboratorium
10. Penatalaksanaan
a. Pentalaksanaan umum
a) letakkan kepala pasien pada posisi 30°, kepala dan dada pada satu
dengan kateter intermiten). d) Pemberian nutrisi dengan cairan isotonik, stroke berisiko terjadinya
nasogastriktube.
batas gula darah sewaktu 150 mg% dengan insulin drip intravena
h) Jika terjadi hipotensi, yaitu tekanan sistol <90 mmHg, diastol <70
hipotensi dapat teratasi. Jika belum teratasi, dapat diberikan dopamine 2-2µg/kg/menit sampai
tekanan darah sistolik 110
mmHg.
2) Fase rehabilitasi
obstruksi akut.
b. Penatalaksanaan medis
Terapi Farmakologi
hemoragik yaitu:
Activator)
fungsional otak dan juga terhadap angka kematian adalah <3 jam
dan rentang 3-4, atau 5 jam setelah onset gejala. 2) Antikoagulan Terapi antikoagulan ini untuk
mengurangi
4) Antihipertensi