Mekanika
Tanah 1
Klasifikasi Tanah Sistem
AASHTO
05
Teknik Perencanaan Teknik Sipil Ir. Desiana Vidayanti, MT
dan Desain
Abstract Kompetensi
Klasifikasi tanah digunakan untuk
mempermudah pengelompokkan jenis- Mahasiswa memahami dan dapat
jenis tanah berdasarkan sifat – sifatnya. mengelompokkan jenis – jenis tanah
Salah satu sistem klasifikasi tanah yang berdasarkan sistem klasifikasi
digunakan adalah sistem AASHTO. AASHTO.
1. Pengertian Klasifikasi Tanah
Berbagai usaha telah dilakukan untuk memperoleh klasifikasi umum yang dapat membantu dalam
memprediksi perilaku tanah ketika mengalami pembebanan. Metode yang telah dibuat didasarkan
pada pengalaman yang diperoleh dalam perancangan fondasi dan riset. Dari sini, tanah fondasi yang
ditinjau menurut klasifikasi tertentu dapat diprediksi perilakunya, yaitu didasarkan pada pengalaman
di lokasi lain, namun memiliki tipe tanah yang sama.
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah yang berbeda-
beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok-kelompok dan sub kelompok-
sub kelompok berdasarkan pemakaiannya.
Sistem klasifikasi memberikan bahasa yang mudah untuk menjelaskan secara singkat
sifat-sifat tanah yang bervariasi tanpa penjelasan yang terinci.
Dalam perancangan fondasi, klasifikasi tanah berguna sebagai petunjuk awal dalam memprediksi
kelakuan tanah. Engineer akan mempunyai gambaran yang baik mengenai perilaku tanah tersebut
dalam berbagai situasi, misalnya selama konstruksi, di bawah beban-beban struktural dan lain lain.
Tabel 2.1. Penggolongan tanah oleh beberapa lembaga berdasarkan ukuran butir.
Sistem klasifikasi tanah sistem AASHTO pada mulanya dikembangkan pada tahun 1929
sebagai Public Road Administration Classification System. Guna mengklasifikasikan tanah untuk
pemakaian lapisan dasar jalan raya. Sistem ini pada mengklasifikasikan tanah ke dalam delapan
kelompok, A-1 sampai A-7. Kelompok A-1 dianggap yang paling baik yang sesuai untuk lapisan
dasar jalan raya.
Tanah-tanah yang diklasifikasikan dalam kelompok A-1, A-2 dan A-3 merupakan tanah-tanah
berbutir kasar dimana 35 % atau kurang butir-butir tersebut melalui ayakan No.
200. Tanah-tanah dimana 35 % atau lebih yang melalui ayakan No. 200 diklasifikasikan dalam
kelompok A-4, A-5, A-6 dan A-7. Pada umumnya tanah-tanah ini adalah lumpur dan lempung.
Setelah diadakan beberapa kali perbaikan , sistem ini dipakai oleh The American Association
of State Highway Officials (AASHTO) dalam tahun 1945.
a. Ukuran butir.
Kerikil : butiran melalui ayakan dengan lubang 75 mm dan tertinggal di atas
ayakan No. 10 dengan lubang 2 mm.
Pasir : butiran melalui ayakan No. 10 (2 mm) dan tertinggal di atas
ayakan No. 200 dengan lubang 0,074 mm.
Lumpur dan lempung : butiran melalui ayakan No. 200.
b. Plastisitas.
Berlanau, jika butiran tanah mempunyai indeks plastisitas ≤ 10. Berlempung, jika butiran
tanah mempunyai indeks plastisitas ≥ 11.
c. Batuan (bouldrs), yang ukurannya lebih besar dari 75 mm tidak digolongkan dalam
klasifikasi ini.
Ir.Desiana http://
Bagan pengklasifikasian sistem ini dapat dilihat seperti pada Tabel 2.1. dan Tabel 2.2. di bawah
ini.
Maks
No.10 50
Maks Maks Min
No.40 30 50 50
Maks Maks Maks Maks Maks Maks Maks
No.200
15 25 10 35 35 35 35
Sifat fraksi
yang lolos Maks 6 NP
ayakan No.40
Penilaian
Baik sekali sampai baik
sebagai bahan
tanah dasar
‘ Mekanika Tanah 1
4 Ir.Desiana
Pusat Bahan Ajar dan
Table 2.2. Klasifikasi Tanah Sistem AASHTO
Tanah Lanau-Lempung
Klasifikasi Umum (lebih dari 35% atau kurang dari seluruh contoh tanah
lolos ayakan No.200)
A-7
Klasifikasi kelompok A-4 A-5 A-6 A-7-5
A-7-6
Analisis Ayakan
(% Lolos)
No. 10
No. 40
No.200 Min 36 Min 36 Min 36 Min 36
Sifat fraksi yang lolos
ayakan No.40
Batas Cair (LL) Maks 40 Min 41 Maks 40 Min 41
Indeks Plastisitas (PI) Maks 10 Maks 10 Min 11 Min 11
Tipe material yang
Tanah Berlanau Tanah Berlempung
paling dominan
Penilaian sebagai bahan
tanah dasar Biasa sampai jelek
* Untuk A-7-5, PI ≤ LL - 30
* Untuk A-7-6, PI≥ LL -30
Soal :
1. Hasil dari uji analisis distribusi butir suatu tanah adalah sebagai berikut :
Presentase butiran yang lolos ayakan No.10 = 100%
Presentase butiran yang lolos ayakan No.40 = 58% Presentase
butiran yang lolos ayakan No.200 = 58%
Batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) dari tanah yang lolos ayakan No.40 adalah 30
dan 10
Klasifikasikan tanah tsb dg cara AASHTO
2. 95% dari berat suatu tanah lolos ayakan no.200 dan mempunyai batas cair 60 dan
indeks plastisitas 40. Klasifikasikan tanah tersebut dengan sistem AASHTO
3. Hasil dari uji analisis distribusi butir suatu tanah adalah sebagai berikut :
‘ Mekanika Tanah 1
5 Ir.Desiana
Pusat Bahan Ajar dan
Presentase butiran yang lolos ayakan No.10 = 100%
Presentase butiran yang lolos ayakan No.40 = 100%
Presentase butiran yang lolos ayakan No.200 = 97%
Batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) dari tanah yang lolos ayakan No.40 adalah
124 dan 77
Klasifikasikan tanah tsb dg cara AASHTO
4. Hasil dari uji analisis distribusi butir suatu tanah adalah sebagai berikut :
Presentase butiran yang lolos ayakan No.10 = 90%
Presentase butiran yang lolos ayakan No.40 = 40%
Presentase butiran yang lolos ayakan No.200 = 5%
Klasifikasikan tanah tsb dg cara AASHTO
‘13
6 Mekanika Tanah 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir.Desiana http://
Daftar Pustaka
Ir.Desiana http://
‘13 Mekanika Tanah 1
7 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir.Desiana http://